Anda di halaman 1dari 19

Kuliah 2

Kelas, mutu, design mix

Agregat halus

BETON

Agregat kasar

+ air

PC

on bertulang Beton dan batang tulangan


ang tulangan : Tagel 3.7.1 mutu baja
A. Kelas & Mutu Beton : Tabel 4.2.1
Beton kelas I untuk pekerjaan non struktural (=B 0)

Beton Kelas II untuk pekerjaan struktural secara umum


B1 pengawasan hanya pada mutu bahan
K. 125
Pengawasan pada mutu +
K. 175
pemeriksaan kuat tekan
K. 225

Beton kelas III untuk pekerjaan struktural KUAT TEKAN >


K. 225

B. Campuran Beton
B0 hanya pada pekerjaan non struktural dengan
perbandingan PS + KR terhadap PC tidak lebih dari 8 : 1

Kelas II PC : PS : KR = 1 : 2 : 3
1:1:2

B1 & K.125

untuk campuran beton > K.175 campuran di


rencanakan sehingga tercapai kekuatan K yang
disyaratkan

C. Kekentalan Adukan Beton (SLUMP)


Kekentalan adukan beton disesuaikan terhadap :
Cara transportasi
Cara pemadatan
Jenis konstruksi
Kerapatan tulang

Kekentalan bergantung pada :

Jumlah dan jenis PC

Nilai faktor air semen (WCR)

Jenis dan susunan butir agregat

Penggunaan aditip
(tabel : 4.3.4)
Pengukuran kekentalan SLUMP TEST
(tabel : 4.4.1)

Selain pengujian kekentalan (SLUMP TEST), juga dilakukan


pengujian
Kuat Tekan beton.
Tujuan uji kuat tekan adalah mengetahui kemampuan beton
tersebut
Dalam menerima beban maksimum saat konstruksi sudah jadi dan
Dipergunakan sesuai perencanaan

15
cm

15
cm
15
cm

Kuat tekan = K. (Kg/cm2)


Cat : 1 MPa = 0,10197
kg/mm2
= 0,0010197
kg/cm2
1 kg/mm2 = 9,807 MPa
1 kg/cm2 = 980,7 MPa

30
cm

15
cm
Kuat tekan : fc = K x 0,73
fc : satuan (K) kg/cm2
: satuan Pa = N/m2

Tabel 3.7.1 Mutu Baja Tulangan


Mutu

Sebutan

U22
U24
U32

2200
Baja lunak
Baja sedang

U39
U48

= tegangan leleh
(kg/cm2)

2400
3200
3900

Baja keras

4800

Tabel 7.2.1 Penutup Beton Minimum (Selimut Beton)


Bagian
Konstruks
i*

Tebal Penutup Beton Minimum (cm)


Di Dalam
Terlindung dari
cuaca

Di Luar
Tidak terlindung
dari cuaca

Tidak terlihat
Bidang beton setelah di cor
tidak dapat diperiksa lagi

Plat &
selaput

1,0

1,5

2,0

Dinding

1,5

2,0

2,5

Balok

2,0

2,5

3,0

Kolom

2,5

3,0

3,5

* Jika kontak air laut, mendapat pengaruh sulfat alkali,


uap-uap/ gas korosif ketebalan ditambah min 1 cm

Definisi :

Agregat : Butiran-butiran material yang dicampurkan dengan semen


portland dan air menghasilkan beton
Baja tulangan : jenis baja yang dipakai untuk tulangan beton yang
harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pasal 3.7
Bahan pembantu : bahan di luar semen portland agregat dan air
yang ditambahkan pada adukan beton untuk memperbaiki sifat-sifat
adukan itu, sehingga juga memperbaiki mutu betonnya
Batang yang diprofilkan : batang tulangan dengan bentuk
penampang khusus untuk memperbesar lekatan dengan beton
(pasal 3.7)
Batang polos : batang tulangan dengan permukaan licin dan
berbentuk prismatis (pasal 3.7)
Banan batas : beban kerja dikaitkan dengan koefisien beban (lihat
pasal 10.4 ayat 3)
Beban jangka panjang : beban yang diakibatkan oleh beban mati dan
bagian dari beban hidup yang bersifat tetap (lihat pasal 10.5 ayat 3)
Beban jangka pendek : beban yang diakibatkan oleh bagian dari
beban hidup yang bekerja kontinu kurang dari 24 jam
Beban hidup : beban berguna yang khas dari suatu bangunan sesuai
dengan fungsi bangunan itu dan ditentukan lebih lanjut dalam
Peraturan Muatan Indonesia (NI 18)

Definisi :

Beban kerja : beban-beban yang bekerja pada konstruksi dalam keadaan


kerja (tidak dikalikan dengan koefisien beban)
Beban mati : berat sendiri dari konstruksi dan dari bagian-bagian bangunan
lainnya yang harus dipikul oleh konstruksi
Berkas tulangan : berkas terdiri dari 2, 3 atau 4 batang yang diprofilkan, yang
diikat bersama dengan erat, sehingga seluruh berkas bekerja sebagai satu
kesatuan
Beton : bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat
kasar, semen portland dan air
Beton bertulang : beton yang mengandung batang tulangan dan
direncanakan berdasarkan anggapan bahwa kedua bahan tersebut bekerja
sama dalam memakai gaya-gaya
Beton pratekan : beton bertulang didalam mana telah ditimbulkan tegangantegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga
tegangan-tegangan akibat beban-beban dapat dinetralkan sampai suatu taraf
yang diinginkan
Beton pracetak : bagian-bagian beton bertulang atau tak bertulang yang
dicetak dalam kedudukan yang lain dari pada kedudukan akhirnya di dalam
konstruksi
Beton ringan : beton, dimana agregatnya terdiri dari bahan-bahan yang
ringan
Beton tak bertulang : beton yang tidak mengandung batang tulangan
Diameter pengenal : diameter pengganti batang polos yang tidak
berpenampang bulat atau batang yang diprofilkan yang nilainya sama
dengan diamater batang

STEPS IN THE MANUFACTURE OF PORTLAND CEMENT

STEPS IN THE MANUFACTURE OF PORTLAND CEMENT

Anda mungkin juga menyukai