Instalasi Pengelolaan Air Bersih
Instalasi Pengelolaan Air Bersih
INSTALASI PENGOLAHAN
AIR MINUM
Elfira Dyah Setyowati
Wirda
Teresa Apti A
Ariza Julian Hakim
Fanny Aliza Safitri
Hardiman Mahendra
Masfufahtut Thohuroh
Shafiya Sausan Hidayati
Yuvika Rega Siswanti
Maylita Widi Astari
135060407111003
135060407111008
135060407111010
135060407111015
135060407111016
135060407111021
135060407111023
135060407111024
135060407111027
135060407111029
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
Lalu
DEFINISI
Sebuah sistem yang mengkombinasikan
proses- proses dan unit-unit pengolahan air baku
dari sumber agar air tersebut aman untuk
dikonsumsi
sebagai kualitas
air minum
Terdapat 3 metode
dalam pengolahan
air yaitu :
1. Pengolahan Fisik (Physical Unit Treatment )
Aspek fisik : suhu, warna, bau, kekeruhan, dan material
padatan
2. Pengolahan Kimia ( Chemical Unit Treatment)
Aspek kimia : Total solid, suspended solid, BOD, COD, Nitrit,
Nitrat, pH, kandungan zat organik (senyawa aktif pembentuk
pestisida) dan kandungan zat anorganik (Cu = 1 mg/L; Fe = 5
mg/L)
3. Pengolahan Biologi (Biological Unit Treatment )
Aspek Biologi : kandungan bakteri pathogen, virus, indikator
Secara umum
dalam pengolahan air
pencemaran
air olehproses-proses
aktivitas manusia,dll
diantaranya :
Koagulasi (coagulation )
Flokulasi (flocculation )
Sedimentasi (sedimentation )
Penyaringan (filtration )
Secondary
treatment
Primary
treatment
Tertiary
treatme
nt
Desinfecti
on
treatment
Watch me
Conclusio
Preliminary treatment
Proses penyaringan untuk benda- benda berukuran besar
(pasir, kerikil, sampah) dan proses pengumpulan pasir pada
dasar bak (maceration ).
Screen
Sumber : water.me.vccs.edu
www.evoqua.com
WTP
Sumber :
Primary treatment
Koagulasi
Penambahan bahan kimia tertentu (koagulan) dalam
air baku sehingga zat padat menggumpal dan dapat
diendapkan dengan mudah.
Pada prinsipnya, zat kimia atau koagulan
yang dapat dipakai adalah semua unsur
dengan kation bervalensi dua keatas
yang mempunyai daya elektrolit yang
kuat
Gambar 1.4
Koagulasi
Primary treatment
Flokulasi
Tahap pengadukan lambat yang
mengikuti unit pengaduk cepat uuntuk
memperbesar flok-flok hasil koagulasi
sehingga mempercepat laju tumbukan
partikel
Gambar 1.5 Flokulasi
Primary treatment
Sedimentasi
Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan
padatan dan cairan dengan menggunakan pengendapan secara
gravitasi untuk memisahkan partikel tersusupensi yang terdapat
dalam cairan tersebut (Reynols, 1982).
Primary treatment
WTP
Secondary treatment
Activated Sludge dan Aerasi
WTP
Tertiary treatment
Pengolahan ketiga dilakukan apabila pada
pengolahan pertama dan kedua masih terdapat
zat-zat tertentu yang berbahaya bagi kesehatan.
Melibatkan proses filtrasi pengurangan BOD,
bakteri patogen, suspended soild, dan kandungan
racun.
Tertiary treatment
Jenis Filter :
Filter Karbon (Granular Activated Carbon)
Membran (Reverse
osmosis(RO),Elektrodialisis(ED),Ultrafiltrasi(UF),
danMikrofiltrasi (MF).
dll
WTP
Desinfection treatment
Pembunuhan Bakteri
Proses yang bertujuan untuk membunuh
mikroorganisme patogen dalam air baku yang
masuk ke dalam instalasi pengolahan air minum.
Kriteria desinfektan
Jenis densifektan yang digunakan
Gas klor (Cl2), kandungan klor aktif
minimal 99%;
Sodium hipoklorit (NaOCl),
kandungan klor aktif 15%;
Dosis klor ditentukan berdasarkan
dpc yaitu jumlah klor yang
dikonsumsi air besarnya
tergantung dari kualitas air bersih
yang di produksi serta ditentukan
dari sisa klor di instalasi (0,25
0,35) mg/l.
Desinfection treatment
Pembubuhan Desinfektan
Gas klor disuntikan langsung ke instalasi pengolahan air
bersih, pembubuhan gas menggunakan peralatan tertentu
yang memenuhi ketentuan yang berlaku;
Kaporit atau sodium hipoklorit dibubuhkan ke instalasi
pengolahan air bersih secara gravitasi atau mekanis.
Ozonisasi
Ozonisasi dalam proses ini mimiliki manfaat sebagai berikut :
efektif mengoksidasi berbagai jenis zat pencemar dalam air
tanpa meninggalkan zat sisa
desinfeksi mikroorganisme organik patogen,
menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan
(biasanya berasal dari ion S-2)
serta menjernihkan air akibat adanya senyawa organik
terlarut.
Setelah proses pengolahan air selesai maka dihasilkan air siap
minum yang dapat di alirkan melalui pipa pada proses
distribusi, atau dikemas dalam kemasan terlebih dahuli
sebagai air minum kemasan.
WTP
Conclusion
Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa instalasi air minum
sangat penting adanya untuk menghasilkan air
minum yang siap untuk dikonsumsi. Instalasi air
minum pada umumnya memiliki unit-unit
diantaranya koagulasi, flokulasi, sedimentasi,
aerasi, filtrasi, dan desinfektan. Tiap unit memiliki
kriteria dalam perencanaan dan pelaksanaannya
yang sangat penting untuk di perhatikan untuk
memastikan tiap proses tersebut berjalan dengan
baik dan menghasilkan air minum yang berkualitas
dan baik untuk kesehatan.