1 | Tu t o r i a l
Tutorial
me prostaglandin
me aliran darah mukosa
Antibiotik:
bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)
Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin, metronidazol, bismuth
Tranguilizer antianxietas, antidepresan
Bila ada faktor psikik
Pengobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat, yaitu:
1. Antasid 20-150 ml/hari
Antasid akan menetralisir sekresi asam lambung. Campuran yang biasanya terdapat
dalam antasid adalah Al(OH)3, Mg(OH)2, dan Mg trisiikat. Sifatnya hanya
simptomatis, untuk mengurangi rasa nyeri.
2. Antikolinergik
Kerja obat ini tidak spesifik. Obat yang agak selektif yaitu pirenzepin bekerja
sebagai anti reseptor muskarinik yang dapat menekan sekresi asam lambung
sekitar 28-43%.Pirenzepin juga memiliki efek sitoprotektif.
3. Antagonis reseptor H2
Golongan obat ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau
esensial seperti tukak peptik. Contoh obatnya adalah simetidin, roksatidin, ranitidin,
dan famotidin.
4. Penghambat pompa asam (proton pump inhibitor =PPI)
Golongan obat ini mengatur sekresi asam lambung pada stadium akhir dari proses
sekresi asam lambung. Contoh obatnya adalah omeprazol, lansoprazol, dan
pantoprazol.
5. Sitoprotektif
Prostaglandin sintetik seperti misoprotol (PGE1) dan enprostil (PGE2). Selain bersifat
sitoprotektif, juga menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal. Sukralfat
berfungsi meningkatkan sekresi prostaglandin endogen, yang selanjutnya
memperbaiki mikrosirkulasi, meningkatkan produksi mukus, dan meningkatkan
sekresi bikarbonat mukosa, serta membentuk lapisan protektif yang bersenyawa
denganprotein sekitar lesi mukosa saluran cerna bagian atas.
6. Golongan Prokinetik Obat yang termasuk golongan ini, yaitu sisaprid,
domperidon, dan metoklopramid. Golongan ini cukup efektif untuk mengobati
dispepsia fungsional dan refluks esofagitis dengan mencegah refluks dan
memperbaiki bersihan asam lambung (acid clearance)
7. Psikoterapi dan psikofarmaka (obat antidepresi dan cemas) pada pasien dengan
dispepsia fungsional, karena tidak jarang keluhan yang muncul berhubungan
dengan faktor kejiwaan seperti cemas dan depresi
Pemeriksaan untuk penanganan dispepsia terbagi beberapa bagian, yaitu:
Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi hitung jenis sel darah yang lengkap
dan pemeriksaan darah dalam tinja, dan urine. Dari hasil pemeriksaan darah bila
ditemukan lekositosis berarti ada tanda-tanda infeksi. Pada pemeriksaan tinja, jika
tampak cair berlendir atau banyak mengandung lemak berarti kemungkinan
menderita malabsorpsi.
Seseorang yang diduga menderita dispepsia tukak, sebaiknya diperiksa asam
lambung. Pada karsinoma saluran pencernaan perlu diperiksa petanda tumor,
misalnya dugaan karsinoma kolon perlu diperiksa CEA, dugaan karsinoma pankreas
perlu diperiksa CA 19-9
Barium enema untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus dapat
2 | Tu t o r i a l
Tutorial
dilakukan pada orang yang mengalami kesulitan menelan atau muntah, penurunan
berat badan atau mengalami nyeri yang membaik atau memburuk bila penderita
makan
Endoskopi bisa digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus
kecil dan untuk mendapatkan contoh jaringan untuk biopsi dari lapisan lambung.
Contoh tersebut kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk mengetahui apakah
lambung terinfeksi oleh Helicobacter pylori. Endoskopi merupakan pemeriksaan
baku emas, selain sebagai diagnostik sekaligus terapeutik.
DAFTAR PERTANYAAN KELOMPOK B
1. Jelaskan secara ringkas bagaimana penyakit sistemik selain daripada penyakit
saluran pencernaan dapat menyebabkan gejala seperti dyspepsia ?
2. Apakah temuan yang dapat dijumpai pada pemeriksaan laboratorium pada
penderita sindroma dyspepsia ?
3. Bagaimana hormon dapat mempengaruhi syndrome dyspepsia ?
4. Bagaimanakah pengobatan dyspepsia yang disebabkan H. pylori ?
5. Apakah hubungan keterlambatan makan dengan kelainan organ pada dyspepsia
organic ?
6. Apakah pengobatan yang sesuai untuk Ibu Aminah ?
7. Bagaimanakah pyloric stenosis merupakan komplikasi yang bisa terjadi pada
dyspepsia ?
II. DAFTAR JAWABAN KELOMPOK A
1. Penyakit sistemik lain seperti DM, penyakit jantung iskemik masing-masing
memiliki gejala dan tanda yang sama seperti dyspepsia sehingga terkadang dapat
disalah artikan.
2. Pada pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah jika dijumpai
lekositosis maka kemungkinan adanya infeksi. Jika ditemukan cairan
berlendir / mengandung lemak berarti terjadi malabsorbsi.
3. Pengaruh hormon gastrin dapat merangsang sekresi PH / asam lambung,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya sindroma dyspepsia.
4. Pasien dengan HP positif perlu diberikan terapi antibiotic untuk memusnahkan
kuman tersebut dan pengobatan sindroma dyspepsia seperti yang telah dijelaskan.
5. Karena gejalanya sama seperti dyspepsia, maka ketika terjadi peningkatan asam
lambung penderita merasa kenyang dan selera makan menjadi berkurang sehingga
penderita lambat makan.
6. Pengobatan yang sesuai adalah golongan obat antagonis reseptor H2, PPI,
prokinetik, pirenzepin dan sukralfat sesuai dengan penyebabnya.
7. Iritasi lambung iritasi lapisan pencernaan Ulkus pyloricum membaik
Stenosis pyloric sikatrikretraksi
III. DAFTAR PERTANYAAN KELOMPOK A
1. Apakah pengobatan untuk dyspepsia fungsional dan non-fungsional ?
2. Bagaimanakah dyspepsia, gastritis dan peptic ulcer dapat dibedakan ?
3. Apakah perbedaan dyspepsia fungsional dan non-fungsional ?
4. Apakah pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan pada penyakit-penyakit
lambung ?
5. Apakah gejala heart burn pada dyspepsia dapat ditemukan pada penyakit lain ?
6. Mengapa kelompok B menyimpulkan Bu Aminah mengalami dyspepsia karena
peptic ulcer ?
IV. DAFTAR JAWABAN KELLOMPOK B
3 | Tu t o r i a l
Tutorial
4 | Tu t o r i a l
Tutorial
5 | Tu t o r i a l
Tutorial
NO TEKNIK
PEMERIKSAAN
ABDOMEN
1.
INSPEKSI
2.
AUSKULTASI
3.
PERKUSI
4.
PALPASI
6 | Tu t o r i a l
KETERANGAN
Kulit
KEMUNGKINAN TEMUAN
Tutorial
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang pada penyakit abdomen meliputi :
a. Analisis Lambung
Dilakukan untuk mengukur BAO (Basal acid output) / Pengeluaran asam basal
Tujuannnya untuk menegakkan diagnosis Sindrom Zollinger-Ellison (Tumor
pankreas yang menyekresi gastrin dalam jumlah yang besar dan yang
menyebabkan ulkus peptikum)
Sebuah tabung nasogastrik dimasukkan ke dalam lambung dan dilakukan aspirasi
isi lambung puasa untuk dianalisis.
b. Analisis Stimulasi
Tujuannya untuk menentukan akhlorhidria, bilamana MAO terdapat di bawah
0,25 mEq per jam
Dilakukan dengan mengukur pengeluaran asam maksimal (MAO / Maximum acid
output) seperti pemberian obat yang merangsang sekresi asam.
Akhlorida adalah tidak adanya sekresi asam setelah pengobatan dengan salah
satu obat perangsang dalam dosis maksimal.
Pemeriksaan ini memabantu dalam penegakkan diagnosis peptic ulcer.
c. Pemeriksaan Rontgenologik
Setiap pasien dengan keluhan nyeri di perut bagian atas perlu dilakukan
pemeriksaan ini.
Dua belas jam sebelum si penderita diperkisa, sebaiknya dianjurkan untuk
berpuasa.
Teknik yang digunakan adalah teknik double kontras dengan tujuan untuk
melihat kelainan pada mukosa lambung.
Dilihat pada berbagai posisi misalnya :
Posisi telentang ( supine)
Oblique ke kiri dan ke kanan
Posisi tengkurap ( prone )
Tujuan pengambilan pada berbagai posisi adalah untuk mendapat gambaran
yang lebih teliti.
d. Pemeriksaan Gastrokoskopi
Hal hal yang diperhatikan pada pemeriksaan dengan gastrokoskopi adalah :
Mukosa lambung
Warnanya
Licin tidaknya mucosa lambung
Ada / tidaknya kelainan
Letak kelainan tersebut
Setiap dinding lambung diamati dengan teliti mulai dari :
Fundus
Korpus
Dinding anterior
Dinding posterior
Kurvatura mayor dan minor
Angulus
Antrum
Prepilorus
7 | Tu t o r i a l
Tutorial
8 | Tu t o r i a l
Tutorial
9 | Tu t o r i a l
Tutorial
dalam waktu lebih lama, juga berkasiat sebagai adsorben sehingga bersifat
nontoksik, namun dalam dosis besar akan menyebabkan diare karena terbentuk
senyawa MgCI2
dosis: 20 150 ml/ hari.
ANTI KOLINERGIK
Obat golongan anti kolinergik menghambat inervasi saraf kolinergik
postganglionic pada otot polos dan memblokir aksi asetilkolin pada sel
periental. Obat yang agak selektif yaitu pirenzepin bekerja sebagai anti
reseptor muskarinik yang dapat menekan sekresi asam lambung sekitar
28- 43 %
PROKINETIK
Obat yang termasuk golongan prokinetik yaitu Cisapride, Domperidon Dan
Metoklopramid. Golongan cukup efektif untuk mengobati dispepsia fungsional
dan refluks esofagitis. Dengan mencegah refluks dan memperbaiki bersihan
asam lambung
METOKLOPRAMID
Obat ini berguna untuk :
1. Meningkatkan perbedaan asetilkolin dari saraf terminal post ganglionik
kolinergik
2. Merangsang reseptor muskarinik pada asetil kolin
3. Merupakan reseptor antagonis dopamin
Jadi dengan demikian Metoklopramid akan merangsang kontraksi dari saluran
makanan dan mempercepat pengosongan lambung.
DOMPERIDON
Domperidon bermanfaat untuk pengobatan dyspepsia yang disertai masa
pengosongan yang lambat, rerfluks gastro-esophagus, anoreksia nervosa,
gastroparesis.
CISAPRIDE
Berkasiat memperbaiki motilitas seluruh makanan.pada penderita dengan
dispesia, dimana sering terjadi gangguan motilitas pada saluran makanan
bagian atas, maka obat ini untuk memperbaikinya. Hal ini disebabkan karena
Cisapride meningkatkan tonus sfingter esophagus bagian bawah, peristaltik
esophagus dan pengosongan esophagus.
Jadi obat ini juga bermanfaat pada pseudo obstruksi usus kronis idiopatik, pada
penderita konstipasi karena paraplegia dan pemakai obat laksatif yang menahun.
GOLONGAN SITOPROTEKTIF
Selain bersifat sitoprotektif ,juga menekan sekresi asam lambung oleh sel
pariental .Sukralfat berfungsi meningkatkan sekresi prostaglandin
endogen ,yang selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi ,meningkatkan
produksi mukus meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa ,serta
membentuk lapisan protektif (sebagai site protective),yang bersenyawa dengan
protein sekitar lesi mukosa saluran cerna bagian atas (SCBA).
ARH2 (Antagonis / Reseptor H2) Cimetidin, Ranitidin, Roksatidin.
Golongan obat ini banyak digunakan untuk mengobati dyspepsia organic
atau esensial sepeti tukak peptik.Mekanisme kerjanya memblokir efek
10 | T u t o r i a l
Tutorial
histamine pada sel parietal sehingga sel parietal dapat dirangsang untuk
mengeluarkan asam lambung.
PPI (PROTON PUMP INHIBITORS)
Adalah Penghambat pompa proton mengurangi produksi asam dengan
menghalangi enzim dalam dinding lambung yang menghasilkan asam.
PENATALAKSANAAN DENGAN INFEKSI HELICOBACTER PYLORI
Pasien dengan HP positif mendapat terapi dibagi enjadi 3 kelompok
terapi dengan antibiotic: seandainya akan diberikan terapi 2 antara PPI / ARH 2
terapi tripel (1-2 minggu)
PPI 2X1 + Amoksisilin 2X 1000 + Klaritromisin 2x 500rejimen terbaik
PPI 2x1 + Metrnidazol 3x500 + Amoksisilin 2 x 1000kombinasi yang termurah
PPI 2x1 + Metronidazole 3 x 500 + Tertasiklin 4 x 500 (alegi terhadap klaritromisin
dan penisilin)
terapi kuadrapel (1 -2 minggu )
Jika gagal dengan terapi tripel , maka dianjurakan memberikan terapi kuadrapel
yaitu:
Bismuth + PPI + Amoksisilin + karitromisin
Bismuth + PPI + Metronidazol + Klaritromisin
FARMAKOLOGI
Golongan Obat Antagonis Reseptor H2
Obat
Indikasi
Dosis
Cimitidin
dan kronik
Gastritis kronik
dengan
hipersekresi HCI
Roksatidi
n
Ranitidine
3 x 200
mg + 200
mg
sebelum
tidur 200
mg
malam
75 mg /
hari, di
sesuaikan
dengan
bersihan
kreatinin
Oral, malam
hari selama 1
mggu
2 x 150
mg
lanjutan 1
x 150 mg
Selama 4 6
mggu malam
hari
11 | T u t o r i a l
Pemberian
Efek Samping
Penekanan
eritropoesis, sampai
pansitopenia atau
neutropenia ganguan
SSP sepeti konfusi
mental, somnolen,
letargi, halusinasi
ganggan endokrin
yaitu impotensi,
ginekomastia
Efek Samping
Tutorial
Omeprazol
Tukak peptik
1x 20 mg/ hari
Setiap pagi,
selama 1- 2
mggu, oral
lansoprazol
Tukak peptik
4 mggu, oral
pantoprazol
Tukak peptik,
PPI yang
ireversibel
1 x 30 mg /
hari
1 x 40 mg /
hari
Sakit kepala,
nausea, diare,
mabuk, lemas,
nyeri
epigastrik,
banyak gas
Oedem
Oral
Oedem
Indiksi
Untuk meringankan
(mengurangi simptom
diabetik gastroparesis akut
dan yang kambuh kembali).
Rasa terbakar yang
berhubungan dengan
refluks esofagitis.
Dosis
Dewasa : sehari
3 kali 1 tablet
(1 tablet = 10
mg)
Anak-anak usia
5-14 tahun :
sehari 3 kali
tablet (1 tablet
= 10 mg)
Diberikan 30
menit sebelum
makan dan waktu
mau tidur.
Efek Samping
Efek SSP:
kegelisahan, kantuk,
kelelahan dan
kelemahan.
Reaksi
ekstrapiramidal:
reaksi distonik akut..
Efek pada
kardiovaskular:
hipotensi, hipertensi
supraventrikular,
takikardia dan
bradikardia.
Efek pada
gastrointestinal:
mual dan gangguan
perut terutama
diare.
PROKINETIK
Obat
METOKLOPRA
MID
DOMPERIDON
CISAPRIDE
10 mg 15 30
menit sebalum
makan,
selama12 mggu
PIRENZEPIN
Indikasi : gejala sakit maag karena kelbihan asam lambung seperti perih mual dan
kembung.
12 | T u t o r i a l
Tutorial
Dosis : 3 x sehari, 1- 2 tablet atau 1 2 sendok suspense, 1 jam setelah makan atau
sebelum tidur
SUKRALFAT
Indikasi : Benign Gastric, tukak duodenal, gastritis kronis, Profilaksis tukak akibat
stres.
Dosis : 1 gram per oral sehari empat kali atau 2 gram sehari dua kali selama 4-8
minggu.
Efek Samping : Konstipasi (paling sering, sekitar 2%). mual, muntah, kembung,
mulut
kering, gatal-gatal, sakit kepala, insomnia, diare (sangat jarang, < 1%)
13 | T u t o r i a l
Tutorial
gemuk dan sibuk mengerjakan tugas sekolah. Hal ini dapat menyebabkan
penyakit maag, karena keadaan perut yang terus kosong sehingga
lambung akan bekerja lebih keras dan memproduksi lebih banyak
asam HCL.
4. Diet berlebihan. Tak dapat dipungkiri tubuh yang langsing adalah idaman
setiap wanita, termasuk para remaja. Hal itu sering menjadi penyebab
masalah, karena untuk memelihara kelangsingan tubuh, mereka
menerapkan pengaturan pembatasan makanan atau diet secara
keliru. Hanya makan sekali sehari, tidak memakan makanan yang
mengandung karbohidrat, makan dalam porsi kecil tetapi berolahraga
secara berlebihan ataupun karena penyesalan telah memasukkan terlalu
banyak makanan mereka memuntahkan makanan yang sudah dimakan.
5. Tren globalisasi dan perkembangan zaman juga menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi pola makan remaja. Banyak remaja yang
tidak menyukai makanan rumahan dan lebih memilih hangout
bersama teman temannya ke tempat makan cepat saji atau fast
food, seperti pizza, hot dog, dan terkadang diikuti dengan minum
minuman bersoda yang tidak baik bagi kesehatan.
6. Memakan makanan yang pedas secara berlebihan. Efek konsumsi
makanan pedas yang berlebih dapat menyebabkan lambung menjadi
perih. Pasalnya, lambung yang sering ditimpa makanan pedas
mengakibatkan lapisan-lapisannya menipis, rapuh, dan rentan terkena
infeksi.
Perilaku Positif Untuk Pencegahan Penyakit Lambung Akibat Pola Makan
Tidak Sehat
Untuk mencegah dari risiko penyakit lambung seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mempunyai pola
makan yang sehat, antara lain (1) jumlah makanan yang dikonsumsi; (2) jenis
makanan; (3) jadwal makan. Kriteria pola makan yang sehat lainnya sebagai
berikut:
a) Makanlah sesuai waktunya. Makan tiga kali dalam sehari dengan cemilan
di antaranya adalah cara terbaik untuk mempertahankan berat badan
dengan sehat. Jadwal makan dapat dilakukan empat sampai lima kali dengan
rincian yaitu sarapan, snack siang, makan siang, snack sore, dan makan
malam.
b) Pilih makanan yang dipanggang atau direbus, bukan digoreng.
Dibandingkan makanan yang dipanggang atau direbus, makanan yang
digoreng mempunyai 50% kalori atau lemak lebih banyak dan dapat
meningkatkan asam lambung karena lemak sulit dicerna oleh lambung
c) Kurangi fast food. Kalori dalam fast food berukuran besar akan ditumpuk
menjadi lemak dan mengakibatkan naiknya berat badan. Kebanyakan
mengonsumsi fast food juga kaya akan lemak jenuh, gula, garam, dan kurang
nutrisi penting seperti vitamin dan mineral.
d) Mengemil dengan sehat. Salah satu cemilan sehat adalah buah dan sayur.
Selain kaya serat, buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang
baik untuk kesehatan. Agar tidak bosan dapat divariasikan dengan yoghurt
buah, jus, atau salad.
14 | T u t o r i a l
Tutorial
e) Makan dengan gizi yang cukup dan seimbang. Selain karbohidrat (nasi,
roti, jagung), juga konsumsi protein (daging ayam tanpa kulit, daging sapi
tanpa lemak), lemak (ikan, kacang, salad dressing rendah lemak, alpukat),
juga buah dan sayur dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi harian. Dengan proporsi karbohidrat 55-65%, protein 10-15%, dan lemak
25-35%. Hindari memakan makanan yang pedas atau yang memiliki bumbu
yang kuat
f) Hindari soft drink. Minuman ini tidak mengandung vitamin, mineral, protein
atau serat. Daripada minum soft drink dengan hanya mendapatkan asupan
karbohidrat, lebih baik minum susu dengan kandungan nutrisi yang lebih
beragam, terutama nutrisi kalsium yang baik untuk pertumbuhan dan
kesehatan tulang.
g) Atur porsi makan, jangan sampai berlebihan maupun kekurangan. Makanlah
dengan porsi yang ideal agar tidak memberatkan fungsi kerja lambung.
Usahakan makan tidak terburu-buru agar makanan terpotong dengan benar
Selain itu masalah pada lambung juga dapat disebabkan keadaan seseorang
yang stres, dimana banyak para remaja dengan kegiatan yang begitu padat
sehingga banyak tekanan yang berat untuk menyelesaikan semua hal tersebut.
Terlebih lagi seorang remaja yang terkadang tidak bisa mengatur kegitannya
dengan baik, mereka cenderung akan mengerjakan kegiatan mereka dengan panik
dan tergesa-gesa. Hal-hal tersebutlah yang dapat menyebabkan kadar asam
lambung meningkat sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung. Oleh karena itu
perilaku yang paling efektif untuk hal tersebut adalah memenuhi kebutuhan nutrisi,
istirahat cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang cukup.
Lalu bagaimana pola makan yang sehat itu?
Ada dua hal yang terkandung dari Pola Makan Sehat. Yaitu makanan yang sehat
dan Pola makannya.
Pertama, makanan yang sehat.
Makanan yang sehat yaitu makanan yang di dalamnya terkandung zat-zat
gizi. Sedangkan zat gizi itu sendiri adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat
zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Kemudian juga
vitamin dan mineral yang sangat banyak manfaatnya.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam kebanyakan makanan.
Karbohidrat yang dikonsumsi dapat berupa zat pati dan zat gula. Karbohidrat
yang terdapat pada serealia dan umbi-umbian biasa disebut zat pati. Sedangkan
yang berasal dari gula pasir (sukrosa), sirup, madu dan gula dari buah-buahan
disebut zat gula.
Protein dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan (nabati). Di dalam tubuh
banyak sekali manfaat protein ini. Di antaranya untuk pembentukan sel-sel
tubuh, memperbaiki sel-sel yang rusak, dapat dipecah untuk
menghasilkan energi dan sebagainya. Agar dapat diperoleh kandungan protein
yang lengkap, maka perlu untuk mengkombinasikan sumber pangan, dari bahan
hewani dan nabati.
Kebutuhan protein untuk orang dewasa untuk diet barat menurut FAO/WHO sekitar
0,8 g/kg berat badan. Untuk orang Indonesia dewasa diperkirakan sekitar
0,9 g/kg berat badan (Puslitbang Gizi).
15 | T u t o r i a l
Tutorial
Bahan makanan yang banyak mengandung protein misalnya telur, susu sapi,
daging
sapi, ayam, kedelai, dan lain-lain.
Lemak merupakan bahan pangan berenergi tinggi karena setiap gramnya
memberi lebih banyak energi daripada karbohidrat atau protein. Lemak
merupakan cadangan energi yang disimpan dalam jaringan adipose.
Vitamin merupakan zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit.
Vitamin-vitamin tersebut esensial dalam arti tidak dapat disintesis oleh
jaringan tubuh manusia semuanya atau dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan dalam kondisi normal.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua. Yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K)
Contoh-contoh bahan makanan yang mengandung vitamin tsb di antaranya:
Vitamin B misalnya kacang, telur, biji-bijian, hati, dll
Vitamin C misalnya jeruk, tomat, kubis, buah-buahan, dll
Vitamin A misalnya wortel, hati, minyak ikan, dll
Vitamin D misalnya minyak ikan, telur
Vitamin E misalnya sayur-sayuran hijau, minyak, dll
Vitamin K misalnya daun hijau, sayur-sayuran, keju, kuning telur.
Mineral juga merupakan unsur yang diperlukan tubuh. Mineral yang dibutuhkan
tubuh secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu makro mineral dan mikro
mineral.
Makro mineral yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu Ca, P (phospor), S (belerang), K
(kalium), Na (natrium), Cl (chlor) dan Mg (magnesium). Banyak didapatkan dari
keju, kerang-kerangan, garam meja, kacang-kacangan , dll.
mikromineral yang dibutuhkan tubuh misalnya Fe, Flour, Zn (seng), Si (silicon), dll.
Namun di antara mikromineral tersebut, Fe adalah mikromineral yang paling
banyak dalam tubuh manusia.
Air bukan merupakan salah satu zat gizi. Namun sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Sekitar 70% komponen massa tubuh orang dewasa adalah air. Karena itu
usahakan untuk mengkonsumsi air 2-2,5 liter per hari untuk orang dewasa.
Zat nabati sekunder atau fungsional
Sekarang ini telah diketahui bahwa di samping zat-zat makanan yang telah diulas di
atas terdapat pula zat-zat lainnya di dalam bahan makanan nabati (asal dari
tanaman) yang tidak mempunyai sifat sebagai zat gizi, namun sangat diperlukan
oleh tubuh karena mengkondisikan tubuh untuk terhindar dari berbagai macam
penyakit. Kelompok zat ini dinamakan zat nabati sekunder atau fungsional dan
terdapat terutama pada buah dan sayur. Zat-zat sekunder ini jumlahnya kecil
sekali, namun
sudah cukup untuk menghasilkan efek positif yang sangat besar terhadap
kesehatan. Di samping sebagai sumber zat nabati fungsional, bahan pangan
nabati juga mengandung serat kasar yang meskipun tidak menyumbang
energi namun mutlak diperlukan untuk proses pencernaan. Serat kasar akan
dikeluarkan kembali oleh tubuh dalam bentuk feses (kotoran) saat buang air besar.
Jadi, makanan kita hendaknya tidak hanya mengenyangkan dan mendatangkan
energi, namun juga mengandung zat-zat gizi lengkap sesuai kebutuhan tubuh serta
zat nabati fungsional dan serat.
Pola makan
16 | T u t o r i a l
Tutorial
17 | T u t o r i a l
Tutorial
18 | T u t o r i a l