Anda di halaman 1dari 16

1

IV. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL


1. Pengkajian Keperawatan
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien.
Jam
:
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien lain dalam
suatu ruangan.
a. Data subyektif
1) Biodata
a) Nama: nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan (Christina, 2000: 41).
b) Umur: ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, di mana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang
dari 35 tahun.
c) Agama: ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan klien. Dengan diketahuinya agama
klien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan (Depkes RI, 2002:14).
d) Suku: untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan
menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan.
e) Pendidikan
: untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai
dasar dalam memberikan asuhan.
f) Pekerjaan: untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi

klien

dan

apakah

pekerjaan

ibu/

suami

dapat

mempengaruhi kesehatan klien/ tidak.


g) Penghasilan: untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
klien.
h) Alamat: untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah
untuk melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan utama

Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat


pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang
sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat kesehatan yang lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung,
darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita
kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah
dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat kesehatan sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan
seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu
sedang menderita kanker ataupun tumor.
6) Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar.

Faktor

yang

meningkatkan

kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur


wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada ibu (Manuaba, 2000:265).
7) Riwayat haid
Ditanyakan mengenai:
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali: menarche terjadi
pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama: siklus haid yang
normal/ dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini

bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus
haid yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari.
c) Lamanya haid: biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita
biasanya lama haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan
e) Keputihan: warnanya, bau, gatal/ tidak.
8) Riwayat perkawinan
Ditanyakan tentang:
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Jika lama menikah 4 tahun tetapi belum hamil bisa menyebabkan
masalah pada kehamilannya (pre eklamsia), persalinan tidak
lancar.
b) Lama menikah 2 tahun, sudah punya lebih dari 1 anak,
bahayanya perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih
lemah, bayi prematur, BBLR.
c) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
d) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi,
plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar/ macet,
perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
9) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang
terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat
memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat
mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
10) Riwayat kehamilan sekarang
a) Berapa kali periksa dan di mana: pemeriksaan sebaiknya dilakukan
tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28
minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan
sesudah 36 minggu tiap minggu.
b) Gerakan janin: umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada
kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu

pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap


hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya 2x dengan interval
minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat
TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka
TT cukup diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu
hamil tidak membahayakan janin walupun diberikan pada
kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual
hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan
usia kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil
yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB/ tidak, apa macamnya, ada
keluhan/ tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB
apa.
12) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu hamil: kalori, protein, kalsium, zat
besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan
makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti
manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari
kelebihan berat badan yang berlebihan.
b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering
kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar
secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga
mengeluh sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh
kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus
halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi. Sembelit

dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya


gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan
rektum.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama 10-11 jam. Untuk wanita hamil,
juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168). Jadwal
istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat
dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan
rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin
(Manuaba, 2000:140).
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan

dan

tidak

mengganggu

kehamilan.

Misalnya:

pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi


jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru,
pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat
mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan
di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
e) Personal Hygiene
(1) Rambut harus sering dicuci
(2) Gigi harus mendapat perawatan untuk mencegah caries
(3) Payudara adalah organ yang erat hubungannya dengan
kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi
makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa
menyebabkan infeksi
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang
dari depan ke belakang
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena di bawah kuku
bisa tersembunyi kuman penyakit

(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi


tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan,
karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih,
kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti
BH dan celana dalam (Christina, 2000:159-160).
f) Riwayat psikososial dan budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya
serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang
kehamilan. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan
tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan
kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
g) Pola spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum: Baik/cukup/lemah
b) Kesadaran: Composmentis/apatis/samnolen
c) Tinggi badan: Normal > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
d) Berat badan sebelum hamil: Mengetahui perubahan berat badan
sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan
atau penurunan berat badan.
e) Berat badan sekarang: Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan 0,5 kg perminggu. Hingga akhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
f) Lingkar lengan atas: Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang baik/ buruk,
sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR
g) Tekanan darah: 110/70- 130/90 mmHg
h) Pernapasan: 16-24 x/menit
i) Nadi: 60-80 x/menit

j) Temperature: 36,1-37,6oC
2) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
(1) Rambut: Untuk mengetahui bersih, berwarna hitam, tidak
mudah rontok. Rambut yang mudah dicabut menandakan
kurang gizi/ kelainan tertentu.
(2) Kepala: Untuk mengetahui kebersihan, adakah benjolan yang
abnormal.
(3) Wajah: Untuk mengetahui apakah ibu pucat, terdapat cloasma
gravidarium, tidak oedema.
(4) Mata: Untuk mengetahui sklera tidak kuning, konjungtiva tidak
pucat.
(5) Konjungtiva

normal

warna

merah

muda,

bila

pucat

menandakan anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning


menandakan terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada
conjungtivitis.
(6) Telinga: Untuk mengetahui simetris, tidak ada secret, tidak ada
serumen, pendengaran baik.
(7) Hidung: Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada perdarahan
yang keluar dari telinga, tidak ada sekret.
(8) Mulut: Bibir tidak pucat, tidak kering, tidak pecah-pecah, tidak
ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada gigi berlubang, tidak ada
caries gigi. Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan
gingitivis yang mengandung pembuluh darah dan mudah
berdarah, maka perlu perawatan mulut agar terlihat bersih
(Sarwono, 2007:405). Adanya caries gigi yang menandakan
ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang
berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarium. Adanya
kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi (Manuaba,
2000:140).
(9) Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar

limfe. Dalam kehamilan biasanya kelenjar tyroid mengalami


hiperfungsi

dan

kadang

disertai

pembesaran

ringan.

Metabolisme basal dapat meningkat 15-25 % walaupun tampak


gejala-gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula
tyroid

namun

wanita

hamil

itu

tidak

menderita

hypertyroidismus (Wiknjosastro, 2005:256). Bila terdapat


pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan oleh berbagai
penyakit, misalnya peradangan akut/ kronis di kepala,
orofaring, kulit kepala/ daerah leher, selain itu kemungkinan
terjadi TBC, sifilis. Bila terdapat pembendungan vena
jugularis,

menandakan

adanya

kelainan

cardiovaskuler,

kemungkinan besar ibu mengidap penyakit jantung.


(10) Dada: Simetris, pernafasan spontan, payudara tegang, ada
hiperpigmentasi pada areola mamae, putting susu umumnya
menonjol.
(11) Abdomen: Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan,
umumnya ada striae lividae, ada linea nigra, tidak ada bekas
luka operasi.
(12) Genetalia: Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada varices, tidak
oedema, tidak terdapat fluor albus, tidak terdapat condilomata
(13) Anus: Bersih, tidak ada haemoroid.
(14) Ekstermitas atas dan bawah: Simetris, pergerakan bebas, tidak
terdapat oedema, tidak pucat pada kuku jari.
(15) Integumen: Bersih, lembab, turgor kulit baik.
b) Palpasi
(1) Kepala: Tidak teraba benjolan yang abnormal.
(2) Leher: Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba
pembesaran vena jugularis, tidak teraba pembesaran kelenjar
limfe.
(3) Payudara: Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan, keluar colostrum.
(4) Abdomen:

Leopod I: untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian


janin yang berada di fundus.
Leopod II: untuk mengetahui letak punggung anak, sehingga
denyut jantung janin dapat terdengar.
Leopod III: untuk mengetahui bagian terdahulu janin: kepala/
bokong.
Leopod IV: untuk mengetahui seberapa jauh bagian terdahulu
janin masuk PAP, divergen/ konvergen).
(5) Ekstermitas atas dan bawah: Tidak teraba retensi air.
(6) Integumen: Turgor kulit baik.
c) Auskultasi
(1) Dada: Tidak terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing.
(2) Abdomen: Terdengar bising usus, normal 15-35 x/menit;
Terdengar denyut jantung janin, frekuensi normal 120-160
x/menit, terdengar di sebelah mana ibu.
d) Perkusi
(1) Reflek patella positif: Normalnya tungkai bawah akan bergerak
sedikit ketika tendon ditekuk; bila gerakannya berlebihan dan
cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda eklamsia; bila
reflek patella

negatif, kemungkinan pasien

mengalami

kekurangan B1.
3) Pemeriksaan khusus
a) Inspeculo: tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari osteum uteri eksternum atau dari kelainan cervik dan
vagina. Apabila perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya
plasenta harus dicurigai.
b) USG: untuk menentukan letak placenta.
4) Pemeriksaan laboratorium
a) Hb: Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum klien
lemah serta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.
b) Urin: dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan.
2. Diagnosa Keperawatan

10

a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh


efek dari perubahan hormone.
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung
kemih karena pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: perawatan

kehamilan

berhubungan

dengan

kurangnya informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan.
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2.
3. Intervensi Keperawatan
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh
efek dari perubahan hormon
Tujuan: Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria hasil:
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan
perawatan diri yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan.

Intervensi:
N

INTERVENSI

RASIONAL

O
1.

Kaji faktor pencetus perasaan Menentukan

intervensi

tidak nyaman yang dirasakan selanjutnya.


klien.
2.

Kaji TTV klien.

Ketidaknyamanan
diakibatkan

pola

dapat
nafas,

curah

11

jantung, temperature/suhu
yang tidak stabil.
3.

Atur

posisi

mungkin

klien
saat

senyaman Posisi

Ajarkan

klien

perasaan/

dilakukan ketidaknyamanan dari klien atau

pengkajian/ pemeriksaan.
4.

menentukan

ibu hamil.
untuk Posisi tubuh, porsi makan, dan

meminimalkan ketidaknyamanan aktivitas berlebih adalah faktor


saat berada di rumah dengan penyebab

munculnya

mengatur posisi tubuh, porsi ketidaknyamanan saat hamil.


makan (6 x dengan porsi sedikit),
dan aktivitas.
5.

Berikan lingkungan yang nyaman Peningkatan


bagi

klien

kenyamanan

bagi

saat pengkajian/ klien.

pemeriksaan.
5.

Kolaborasi
Kolaborasikan dengan dokter ahli Pengobatan efektif dan aman pada
kandungan

dalam

tindakan ibu hamil.

pengobatan bila perlu.


b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung
kemih karena pembesaran uterus.
Tujuan: Masalah eliminasi urin dapat teratasi.
Kriteria hasil:
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda/ gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada
daerah wajah dan ekstremitas.

12

Intervensi:
N

INTERVENSI

RASIONAL

O
Mendeteksi
1.

Kaji kenaikan berat badan.

2.

Memberi

penjelasan

perubahan

sistem

BB

berlebih dan retensi cairan yang


tidak terlihat.
tentang Penekanan terjadi pada kandung

perkemihan kemih akibat pembesaran uterus.

selama kehamilan.
Menganjurkan
ibu

3.

penambahan

untuk
Meningkatkan

melakukan posisi miring saat tidur.

perkusi

ginjal

memobilisasi bagian edema.


Anjurkan klien menghindari posisi
4.

tegak atau supine dalam waktu

Posisi

memungkinkan

terjadinya

sindrom vena kava dan menurunnya

yang lama.

aliran vena.
5.

Berikan info mengenai perlunya Memungkinkan diafragma menurun,


masukan cairan 6-8 gelas perhari.

membantu

mengembangkan

ekspansi paru.
c. Kurang

pengetahuan:

perawatan

kehamilan

berhubungan

dengan

kurangnya informasi.
Tujuan: menambah wawasan tentang perawatan kehamilan
Kriteria hasil:
1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
Intervensi:
NO
INTERVENSI
1.

Kaji tingkat pendidikan ibu.

RASIONAL
Mengetahui tingkat pendidikan ibu
memudahkan

memberikan

13

penjelasan

tentang

perawatan

kehamilan.
2.

Berikan

penjelasan

tentang Mencegah

tingkat

kekhawatiran

perubahan-perubahan biologis dan pada ibu selama kehamilan.


psikologis normal pada ibu hamil.
3.

Berikan imunisasi TT 0,5 ml IM.

Melindungi bayi pada saat lahir dari


tempat

yang

tidak

bersih

dan

mencegah bakteri menyerang.


4.

Lakukan diskusi tentang penyakit- Membantu ibu mengetahui tentang


penyakit

yang

dapat halhal

yang

beresiko

selama

mempengaruhi kehamilan, resiko kehamilan.


komplikasi kehamilan, dan hal-hal
yang dapat membahayakan janin.
Jelaskan rencana perawatan dan Membantu ibu mengetahui hal-hal

5.

pengobatan.

yang perlu dilakukan saat kehamilan


dan proses pengobatan jika terjadi
sakit pada ibu.

d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk


mempertahankan kenyamanan.
Tujuan: masalah gangguan tidur teratasi.
Kriteria hasil:
1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal.
Intervensi:
NO
INTERVENSI
1.

RASIONAL

Tinjau ulang kebutuhan perubahan Membantu


tidur

normal

berkenaan

mengidentifikasi

dengan kebutuhan pola tidur.

14

kehamilan.
2.

Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan Meringankan rasa lelah.


klien untuk istirahat 1-2 jam pada
siang hari dan 8 jam pada malam
hari.

3.

Kaji

insomnia,

relaksasi,

anjurkan

membaca,

teknik Ansietas

mandi

hangat, dan penurunan aktivitas.

yang

air kegembiraan,

berlebihan,

ketidaknyamanan

fisik, nokturia, dapat mempersulit


tidur.

4.

Anjurkan tidur pada posisi semi Memungkinkan

diafragma

fowler.

membantu

menurun,

mengembangkan ekspansi

e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah


abdomen yang mengalirkan O2
Tujuan: Pola nafas kembali normal
Kriteria hasil:
1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
2) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan.
Intervensi:
N
INTERVENSI

O
1.

Kaji

status,

pernafasan.

pola,

RASIONAL
frekuensi Menentukan luas atau beratnya
masalah.

15

2.

Kaji

riwayat

misalnya:

medis

riwayat

terdahulu, Masalah lain dapat mempengaruhi

alergi,

tuberculosis.
3.

Posisikan

asma, pola

nafas

dan

menurunkan

oksigenasi jaringan ibu/janin.


ibu

dengan

senyaman mungkin.

posisi Menghindari masalah pola nafas


akibat posisi yang salah/ kurang
tepat.

4.

Beri informasi pada ibu tentang Menurunkan kemungkinan gejala


kesulitan pernafasan dan program pernafasan yang tidak stabil/ tidak
latihan yang realistis.

efektif dan agar

ibu dapat

mengatasi apabila terjadi sesak


tiba-tiba.
5.

Berikan lingkungan yang nyaman, Menghindari

sesak

akibat

aman, tenang, bebas dari asap rokok/ rangsangan zat kimia yang berbau
bau yang menyengat.

menyengat.

Kolaborasi
6.

Kolaborasikan dengan dokter dalam Tindakan efektif dan efisien dalam

pemberian oksigen bila diperlukan.


menangani sesak.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan teratasi
b. Gangguan eliminasi urine teratasi
c. Kurang pengetahuan teratasi
d. Gangguan istirahat tidur teratasi
e. Gangguan pola nafas teratasi.

16

DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Jakarta: Graha Ilmu.
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 8. Jakarta:
EGC.
Cunningham, F. G. 2005. Obstetric Wiliams edisi 21. Jakarta: EGC.
Haerani,
Aisyah.
2011.
Konsep
Kehamilan.
Tersedia
dalam:
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilanlengkap.html. [Internet]. Diakses pada tanggal 28 September 2014.
Kusmiyati, Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitra Maya.
Syukriah, Windayani. 2012. Konsep ANC Kehamilan Normal. Tersedia dalam:
http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan-antenatalcare_29.html. [Internet]. Diakses pada tanggal 28 September 2014.
Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.

Anda mungkin juga menyukai