Cempaka - CA Serviks
Cempaka - CA Serviks
KANKER SERVIKS
A. DEFINISI KANKER SERVIKS
Kanker serviks adalah penyaki akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
merusak jaringan normal di sekitarnya.
B. ETIOLOGI KANKER SERVIKS
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor
resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain:
1. Umur Pertama Kali Melakukan Hubungan Seksual
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan
seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun
dianggap masih terlalu muda. Suami/pasangan seksualnya melakukan
hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti
pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks.
2. Jumlah Kehamilan dan Partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin
sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma
serviks.
3. Jumlah Perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti
pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
4. Infeksi Virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus
kondiloma akuminata diduga sebagai faktor penyebab kanker serviks.
5. Sosial Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah
yang erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan.
D. KLASIFIKASI KLINIS
(FIGO, 1978)
1. Stadium 0
telah mengenai dinding vagina. Tapi tidak melebihi 2/3 bagian proksimal
8. Stadium IIa : Mengenai vagina tetapi tidak jelas mengenai parametrium
9. Stadium IIb
panggul
10. Stadium III : Sudah sampai dinding panggul dan 1/3 bagian bawah vagina
11. Stadium IIIa : Tidak mencapai dinding panggul tetapi 1/3 bawah vagina
terkena
12. Stadium IIIB : Perluasan ke dinding panggul atau hidronefrosis atau ginjal
tidak berfungsi
13. Stadium IV : Proses keganasan telah keluar dari dinding panggul kecil dan
melibatkan mukosa rektum dan atau vesika urinaria atau telah bermetastase
keluar panggul atau ke tempat yang jauh
14. Stadium IVa : Penyebaran sampai organ di dekatnya
15. Stadium IVb : Telah bermetastase jauh.
E. GEJALA KLINIS KANKER SERVIKS
Pada tahap permulaan kanker, sudah menimbulkan perdarahan melalui vagina,
misalnya:
1. Setelah melakukan koitus atau perdarahan menstruasi lebih banyak atau
timbul perdarahan menstruasi lebih sering.
2. Timbul perdarahan diantara siklus menstruasi.
3. Apabila kanker sudah berada pada stadium lanjut bisa terjadi perdarahan
spontan dan nyeri pada rongga panggul.
4. Keluhan dan gejala akibat bendungan kanker penderita mengalami halangan
air seni.
5. Sembab anggota badan tengah karena terjadi penekanan pembuluh darah
balik.
6. Nyeri pada pinggang bagian bawah.
7. Keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita.
8. Perdarahan sesudah menopause.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan: murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.
Kelemahan: tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.
2. Schillentest
vaskularisasi,
odema.
Sehingga
tindakan
operasi
menyerupai air.
Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang
mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul keluhan
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Kurang pengetahuan
Penyimpangan yang mempengaruhi absorb cairan
Penyimpangan yang mempengaruhi akses cairan
Penyimpangan yang mempengaruhi asupan cairan
Kehilangan berlebihan melalui rute normal (misal diare)
Usia lanjut
Berat badan ekstrem
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan (misal
status
hipermetabolik)
10) Kegagalan fungsi regulator
11) Kehilangan cairan melalui rute abnormal (misal selang menetap)
12) Agens fermasutikal (misal diuretic)
Kriteria hasil:
1) Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ, urine
normal, HT normal
2) Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
3) Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitis turgor kulit baik,
membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
Intervensi:
1) Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
2) Monitor status hidrasi (kelembapan membran mukosa, nadi adekuat,
3)
4)
5)
6)
penyakit,
faktor
yang
18) Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala dari
infeksi
19) Ajarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana mencegah infeksi
Managemen nutrisi
1) Tanyakan pada pasien tentang alergi terhadap makanan
2) Tanyakan makanan kesukaan pasien
3) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang jumlah kalori dan tipe nutrisi
4)
5)
6)
7)
8)
9)
yang dibutuhkan
Anjurkan masukan kalori yang tepat yang sesuai dengan gaya hidup
Anjurkan peningkatan masukan zat besi yang sesuai
Anjurkan peningkatan masukan protein dan vitamin C
Anjurkan untuk banyak makan buah dan minum
Pastikan diit tidak menyebabkan konstipasi
Berikan pasien diit tinggi protein, tinggi kalori.
Kriteria hasil:
1) Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
2) Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
3) Vital sign dalam batas normal
4) Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya kecemasan.
Intervensi:
1) Gunakan pendekatan yang menenangkan
2) Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien
3) Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
4) Pahami perspektif pasien terhadap situasi nyeri
5) Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
6) Dorong keluarga untuk menemani anak
7) Lakukan back/neck rub
8) Dengarkan dengan penuh perhatian
9) Identifikasi tingkat kecemasan
10) Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
11) Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
12) Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
fisiologis
untuk
Kriteria hasil:
1) Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Terapi aktivitas:
1) Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan
program terapi yang tepat
2) Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
3) Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan sosial
4) Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang
5)
6)
7)
8)
beraktivitas
9) Sediakan pengutatan positif bagi yang aktif beraktivitas
10) Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
11) Monitor respon fisik, emosi, dan spiritual
e. Gangguan citra tubuh b.d tahapan perkembangan penyakit dan terapi
penyakit (post kemoterapi)
Definisi: konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individu
12
1)
2)
3)
4)
Batasan karakteristik:
Perilaku mengenali tubuh individu
Perilaku menghindari tubuh individu
Perilaku memantau tubuh individu
Respon non-verbal terhadap perubahan aktual pada tubuh (missal penampilan,
5)
struktur, fungsi)
Respon non-verbal terhadap persepsi perubahan pada tubuh (misal
6)
7)
terhadap lingkungan
6) Perubahan dalam keterlibatan social
7) Perluasan batasan tubuh untuk menggabungkan obyek lingkungan
8) Secara sengaja menyembunyikan bagian tubuih
9) Secara sengaja menonjolkan bagian tubuh
10) Kehilangan bagian tubuh
11) Tidak melihat bagian tubuh
12) Tidak menyentuh bagian tubuh
13) Trauma pada bagian yang tidak berfungsi
14) Secara tidak sengaja menonjolkan bagian tubuh
Subjektif:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
13
Biofisik, kognitif
Budaya, tahap perkembangan
Penyakit, cedera
Perseptual, psikososial, spiritual
Pembedahan, trauma
Terapi penyakit
Kriteria hasil:
1)
2)
3)
4)
Intervensi:
1) Kaji secara verbal dan non-verbal respon klien terhadap tubuhnya
2) Monitor frekuensi mengkritik dirinya
3) Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis
penyakit
4) Dorong klien mengungkapkan perasaannya
5) Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu
6) Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil.
f. Gangguan eliminasi urin b.d obstruksi mekanik, penyebab multiple
Definisi: disfungsi pada eliminasi urine
Batasan karakteristik:
1) Disuria
2) Sering kemih
3) Inkontinensia
4) Nokturia
5) Retensi
6) Dorongan
Faktor yang berhubungan:
1)
2)
3)
4)
Obstruksi anatomic
Penyebab multiple
Gangguan sensori motoric
Infeksi saluran kemih
Kriteria hasil:
14
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Intervensi:
1) Lakukan
penilaian
kemih
yang
komprehensif
berfokus
pada
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : Mediaction.
17