Anda di halaman 1dari 4

M.

K Pengantar Arsitektur

Tugas

Tinjauan Estetika

pada Bangunan Umum

Oleh
Nama

: Sotiya Arum Selasih

Nim

: 1104205107

Kelas

:A

Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
Oktober 2014

Schroder House, Utrecht, Gerrit Rietveld


Aspek paling menonjol dalam rancangan Schroder House adalah bagianbagiannya satu dan lain lepas-lepas bahkan berkesan ringan dan melayang.
Kebebasan ini diwujudkan dengan cara antara lain: penggunaan komponenkomponen saling tumpah tindih (overlapping), penggunaan warna untuk
memberikan identitas pada elemen-elemen bangunan dan pemisahannya secara
fisik. Secara keseluruhan bangunan ini menimbulkan kesan keterbukaan dan
ringan bahkan kelihaan seperti melayang.
Kesan lainnya terlihat bahwa Schroder House bukan suatu bangunan
monolt dan tunggal, tetapi bagaikan kumpulan bidang-bidang datar dan garis-garis
lepas melayang di udara. Warna dasar merah, kuning, biru ditambah abu-abu dan
hitam diterapkan di sini pada elemen kusen, pintu, jendela balustrade, dinding,
dan lain-lain, tersusun dalam komposisi bidang dan garis. Ruang dalam Schrder
House juga memperlihatkan pola flexibel seperti halnya di luar Ruang pada lantai
atas untuk tangga dan kamar mandi tetap tidak dapat diubah (fix), tetapi selain itu
semua berupa ruang besar, dapat dibagi-bagi dengan sekat dapat digeser (sliding
panels) sehingga menjadi ruangan-ruangan lebih kecil sesuai dengan kebutuhan.
Kamar-kamar dengan berbagai fungsi terbentuk oleh sekat-sekat dapat dengan
mudah digeser, dengan demikian seandainya berganti penghuni, masing-masing
dapat mengubah menurut keinginan dan kebutuhannya. Semua perabot utama
menyatu dengan bagian bangunan (built-in furniture), juga tersusun dalam
komposisi bidang dan garis datar, horizontal, senada dengan gaya, pola dan
bentuk bangunan bila dilihat dari luar. Dalam hal ini juga menggunakan warnawarna dasar seperti di luar bagaikan komposisi warna, bidang dan garis, hanya
saja dalam bentuk lebih padat.

Hiroshima Peace Center, Jepang


Hiroshima Peace Center merupakan monumen untuk memperingati
jatuhnya bom atom di Hiroshima, didirikan pada tempat dimana bom atom
dijatuhkan dalam kawasan yang cukup luas dan terbuka karena keadaannya tetap
dipertahankan seperti semula.
Hiroshima Peace Center terdiri dari 3 elemen utama yaitu sebuah
pelengkung sederhana dari beton bertulang exposed berpenampang hiperbola
mengatapi titik dimana bom atom jatuh. Dua elemen lainnya adalah Museum dan
Community Center.
Arsitektur Museum dan Community Center banyak mendapat pengaruh
dari konsep modern Cubism termasuk Lima butir dalam arsitektur baru dari Le
Corbusier. Keduanya berdenah segi empat panjang, beratap datar, museumnya
berdiri di atas kolong yang sama dengan sebagian besar rancangan Le Corbusier,
sedangkan Community Center bagian bawahnya dikelilingi oleh teras dengan
bidang kaca di antara teras dan ruang dalam, seperti pada Villa Savoye.
Menyatunya ruang luar dengan adanya bidang-bidang kaca tersebut
merupakan penerapan konsep Cubism yang juga merupakan konsep dari arsitektur
tradisional Jepang. Aspek tradisional lainnya yang cukup menonjol dalam
Hiroshima Peace Center adalah kesederhanaan, baik dari bentuk unit, tata unit,
penonjolan elemen bangunan yang disusun dalam komposisi garis dan bidangbidang horizontal yang selaras, seimbang, dan serasi seperti pada rumah tinggal,
istana , kuil di Jepang.

Anda mungkin juga menyukai