OLEH:
NATALIA MANGATTA
A31107676
OLEH
NATALIA MANGATTA
A311 07 676
DISETUJUI OLEH:
Pembimbing I
Pembimbing II
195109301983031001
196208171990021001
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal merupakan salah satu sarana untuk mengatasi permasalahan
liquiditas perusahaan sekaligus sebagai sarana investasi bagi pihak-pihak yang
mempunyai kelebihan dana. Salah satu instrument utama dalam menganalisis
kondisi fundamental perusahaan adalah informasi keuangan, karena di dalamnya
mencerminkan kondisi kesehatan serta prospek perusahaan pada masa yang akan
datang. Investasi pada pasar modal termasuk dalam kategori investasi yang
liquiditasnya tinggi sehingga penting bagi emiten untuk memperhatikan kepentingan
pemilik modal yaitu dengan memaksimalkan nilai perusahaaan. Karena nilai
perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas fungsi-fungsi keuangan.
Kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
laba
dalam
kegiatan
relevan
sedangkan
analisis
fundamental
menjadikan
informasi
keuangan
pengukuran
akuntansi
konvensional
memiliki
kelemahan
utama
yaitu
menentukan
kebijaksanaan
struktur
modalnya.
Selain
itu,
dengan
menggunakan konsep EVA maka manajemen dipaksa untuk mengetahui berapa the
true cost of capital dari bisnisnya sehingga tingkat pengembalian bersih dari modal
dapat diperlihatkan dengan jelas dan berapa jumlah sebenarnya dari modal yang
diinvestasikan kedalam bisnis. Dengan penerapan konsep EVA manajer keuangan
diharuskan untuk dapat menggabungkan dua prinsip dasar keuangan dalam
perusahaan yaitu mereka harus memaksimumkan kekayaan pemegang saham dan
sekaligus meningkatkan nilai perusahaan yang dilihat dari sejauh mana investor
berharap laba dimasa depan melebihi dari biaya modal. Menurut definisi,
peningkatan EVA secara terus-menerus akan membawah peningkatan nilai pasar
bagi perusahaan.
Penelitian-penelitian yang menyangkut Economic Value Added (EVA)
sebagai indikator penilaian kinerja perusahaan sudah banyak dilakukan baik
dikalangan akademi maupun di kalangan praktisi ekonomi, begitu pula penelitian
tentang hubungan EVA dengan harga saham. Namun, ternyata ada beberapa
penelitian yang hasilnya beragam. Ada yang menyatakan tidak terdapat hubungan
antara EVA dengan harga saham, tetapi ada pula yang menyatakan keduanya
memiliki hubungan, baik yang bersifat positif maupun negatif. Penelitian kali ini akan
mencoba meneliti lebih jauh lagi dalam mengenali pengaruh EVA terhadap harga
saham untuk objek dan periode berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Sementara dalam penelitian ini obyek yang diamati adalah perusahaan go public
yang masuk kategori saham LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.
Indeks LQ 45 merupakan indeks 45 saham yang telah dipilih melalui beberapa
kriteria, sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas
yang tinggi dan juga mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar dari saham-saham
tersebut. Adapun saham-saham yang masuk ke dalam kategori LQ 45 harus
memenuhi beberapa kriteria diantaranya, masuk dalam top 60 dari total transaksi
saham di pasar regular ( rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir), masuk
ke dalam ranking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan
terakhir, telah tercatat pada BEI sekurang-kurangnya selama tiga bulan, serta
kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan
jumlah transaksi di pasar regular. Dari kriteria di atas, dapat dilihat bahwa indeks LQ
45 merupakan indeks yang diperoleh dari 45 saham liquid sehingga analisis
terhadap 45 saham tersebut akan memberikan gambaran yang signifikan dari
kondisi pasar modal pada umumnya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengangkat judul:
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA
SAHAM PERUSAHAAN KATEGORI LQ 45 PADA BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2006 - 2010.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah: Apakah
Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
kategori LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia periode 2006 - 2010?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Economic Value Added
(EVA) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan kategori LQ 45 pada Bursa
Efek Indonesia untuk periode 2006 - 2010.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang berarti
bagi studi-studi yang berkaitan dengan analisis kinerja perusahaan dengan metode
EVA, serta memperkenalkan lebih jauh kepada manajer mengenai metode EVA
dalam menganalisis kondisi keuangan perusahaan secara lebih komprehensif,
disamping itu hasil penelitian ini juga diharapakan dapat dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi bagi investor pasar modal khususnya di Bursa
Efek Indonesia.
`1.5 Sistematik Penulisan
Dalam penelitian ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Bab 1
Bab II
Bab III
Bab IV
perusahaan,.
Bab V
Bab VI
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. 13 perusahaan kategori LQ 45 yang listed di Bursa Efek Indonesia untuk
periode pengamatan 2006 2010 menghasilkan nilai EVA rata-rata yang
positif. Hal ini menandakan bahwa perusahaan kategori LQ 45 dapat
menciptakan nilai tambah ekonomi.
2. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa pengukuran kinerja
dengan Economic Value Added (EVA) tidak signifikan berpengaruh terhadap
harga saham. Artinya walaupun terjadi kenaikan EVA maka harga saham
cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan.
3. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara nilai EVA
dengan harga saham pada perusahaan kategori LQ 45 yang listed di Bursa
Efek Indonesia untuk periode pengamatan 2006-2010 adalah rendah dan
tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisiensi korelasi (r) sebesar
0,217 (korelasi rendah dengan interval korelasi 0,21 0,40). Begitu pula hasil
pengujian hipotesis dimana nilai probabilitas (Sig,) sebesar 0,082 lebih besar
dari taraf nyata 0,05 dan dari pengujian hipotesis dengan Uji- t menghasilkan
t hitung lebih kecil dari pada t tabel yang berarti bahwa tidak terdapat
hubungan antara nilai EVA dengan harga saham, dengan kesimpulan
menerima Ho dan menolak H1.
6.2 Saran
Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan
kategori LQ 45 yang terdaftar di BEI, berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian
statistic di dapat hasil tidak signifikan dan memiliki tingkat korelasi yang rendah. Hal
ini dikarenakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan hanya
menggunakan Economic Value Added (EVA). Sedangkan alat ukur kinerja keuangan
tidak hanya Economic Value Added (EVA), tetapi masih ada rasio profitabilitas yaitu
Return on Equity (ROE), Return On Invesment (ROI) dan Earnig Per Share (EPS).
Maka dari itu penulis menyarankan agar kinerja keuangan tidak hanya diukur
menggunakan Economic Value Added (EVA), tetapi dengan rasio profitabilitas
lainnya agar menghasilkan hubungan yang kuat antar kinerja keuangan terhadap
harga saham.
DAFTAR PUSTAKA
Admin, 2009. Economic Value Added sebagai Konsep Pengukuran Kinerja
Keuangan. Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol.1 No.19, Juni, 2006.
Baiduri, Intan, 2004. Penggunaan Analisis Economic Valuee Added (EVA) untuk
Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk.
Skripsi S1. Makassar: FE, Universitas Hasanuddin,.
Handoko, Wahyu, 2008. Pengaruh Economic Value Added, ROE, ROA, dan EPS
terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Kategori LQ 45 pada
Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah,
Hidayat, Muhammad, 2009. Analisis Pengaruh EVA terhadap Harga Saham
Perusahaan Manufaktur yang Listing pada Bursa Efek Indonesia
Periode 2005-2007. Skripsi S1. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Iramani, 2005. Financial Value Added: Suatu Paradigma dalam Pengukuran
Kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan. Jurnal Akuntansi & Keuangan,
Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra, Vol. 7, No. 1, Mei 2005: 1- 10.
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
Iskandar, Irfan, 2001. Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Jakarta:
Djambatan.
Jogiyanto, 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Laksana, Indra, 2000. Analisis Pengaruh EVA terhadap Harga Saham (Studi
Kasus Perusahaan Food and Baverage di BEJ). Skripsi S1. Makassar:
FE, Unhas.
Lambas, Raja. Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE terhadap Harga
Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Bisnis
Sriwijaya, Vol. 3 No. 5 Juni 2005.
Murniati, Sitti, 2008. Pengaruh Earnings dan EVA terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Manufaktur di BEI. Tesis. Makassar: Program Pasca Sarjana
Universitas Hasanuddin.
Mursalim, 2007. Economic Value Added dan Market Value Added Dampaknya
terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No
3, September 2009, hal. 498-505.
Pradhono dan Yulius Jogi Chritiawan, Pengaruh Economic Value Added, Residual
Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang
Diterima oleh Pemegang Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur