0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
150 tayangan15 halaman
Analisis perbandingan prediksi financial distress pada perusahaan wholesale dan retail trade menggunakan metode Z-score Altman dan Zmijewski. Hasilnya menunjukkan bahwa model Zmijewski lebih akurat dalam memprediksi financial distress dengan tingkat akurasi 49,33% dibanding model Altman sebesar 48%. Kedua model masih memiliki keterbatasan seperti ukuran sampel dan kriteria untuk menentukan kondisi financial distress.
Analisis perbandingan prediksi financial distress pada perusahaan wholesale dan retail trade menggunakan metode Z-score Altman dan Zmijewski. Hasilnya menunjukkan bahwa model Zmijewski lebih akurat dalam memprediksi financial distress dengan tingkat akurasi 49,33% dibanding model Altman sebesar 48%. Kedua model masih memiliki keterbatasan seperti ukuran sampel dan kriteria untuk menentukan kondisi financial distress.
Analisis perbandingan prediksi financial distress pada perusahaan wholesale dan retail trade menggunakan metode Z-score Altman dan Zmijewski. Hasilnya menunjukkan bahwa model Zmijewski lebih akurat dalam memprediksi financial distress dengan tingkat akurasi 49,33% dibanding model Altman sebesar 48%. Kedua model masih memiliki keterbatasan seperti ukuran sampel dan kriteria untuk menentukan kondisi financial distress.
RETAI L TRADE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z- SCORE ALTMAN DAN ZMIJEWSKI FARIS MAJDUDDIN (023101291) LATAR BELAKANG Keberlangsungan hidup dan kepailitan perusahaan (financial distress) merupakan dua sisi mata uang yang saling bertolak belakang. Financial distress merupakan suatu konsep luas yang terdiri dari beberapa situasi dimana suatu perusahaan menghadapi masalah kesulitan keuangan Analisa yang sering digunakan dalam mengidentifikasi kebangkrutan adalah analisa Z-score model Altman, model Springate, model Zmijewski
lanjutan Rismawaty(2012), Model Zmijewski memiliki tingkat keakuratannya paling tinggi dibandingkan model prediksi lainnya. Perbedaan penelitian 1. Meneliti ada tidaknya perbedaan model 2. Sampel
Tinjauan Pustaka Financial Distress
Whitaker (1999) kondisi saat financial distress Jauch dan Glueck dalam Adnan (2000) faktor penyebab financial distress Hanafi dan Halim (2003) manfaat informasi financial distress
Metode pengukuran financial distress Altman (1968) Zmijewski (1983) Kerangka pemikiran
Metode Altman Z-Score Metode Zmijewski
Kebangkrutan Perusahaan Wholesale dan Retail Trade Perumusan Hipotesis Metode Altman Z-Score Bila Z > 2.67, maka termasuk perusahaan sehat Bila Z < 1.81, maka termasuk perusahaan yang bangkrut Bila Z berada diantara 1.81 sampai 2.67, maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan)
lanjutan Metode Zmijewski Memiliki nilai cut off sebesar 0 Bila X > 0 akan mengalami financial distress Bila x < 0 tidak akan mengalami financial distress
lanjutan Perbandingan Metode Kusmawati (2009), metode Altman (Z-Score) yang menekankan pada rasio Earning Before Interest and Tax / Total Asset selama tiga tahun, diantara empat perusahaan, semuanya dinyatakan dalam keadaan rawan. Hasil analisis metode Zmijewski (X-Score) yang menekankan pada rasio Total Debt to Total Asset selama 3 tahun semua perusahaan memiliki nilai probabilitas yang meningkat sehingga diprediksikan semua perusahaan dalam keadaan tidak sehat, sehingga pada metode Zmijewski, tidak ditemukan perbedaan yang berarti dalam penggunaannya untuk memprediksi kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Variabel dan pengukuran a) Metode Altman Z-Score X1 = Working Capital To Total Asset X2 = Retained earning to total assets X3 = Earning before interest and tax to total assets X4 = Market value equity to book value of total debt X5= Sales to total assets
b) Metode Altman Z-Score
X1 = Return on Asset X2 = Debt Ratio X3 = Current Ratio
Metode Analisis a) Metode Altman Z-score Z-Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 b) Metode Zmijewski X = -4,3 4,5X1 + 5,7X2 - 0,004X3
Statistik deskriptif Statistik Deskriptif Altman Perusahaan Distress
Statistik Deskriptif Altman Perusahaan Non Distress
Descriptive Statistics 87 -4,11 ,57 ,0938 ,54026 87 -13,99 ,52 -,1707 1,72747 87 -1,39 ,54 ,0558 ,19975 87 ,00 3,94 ,8460 ,82009 87 ,00 16,34 2,0665 1,88422 87 WCTA RETTA EBITTA MVEBVD SATTA Valid N (listw ise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Descriptive Statistics 63 -,78 ,95 ,2206 ,27069 63 -6,90 ,65 -,5129 1,79521 63 -1,04 ,29 ,0395 ,17682 63 ,20 31,26 4,4266 5,96053 63 ,00 4,65 1,1112 ,85078 63 WCTA RETTA EBITTA MVEBVD SATTA Valid N (listw ise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif Zmijewski Distress
Statistik Deskriptif Zmijewski Non Distress
Descriptive Statistics 87 -1,22 ,26 ,0206 ,16505 87 ,26 4,59 ,7494 ,51534 87 ,07 3,44 1,3392 ,47208 87 ROTA TDTA CACL Valid N (listw ise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Descriptive Statistics 63 -,87 2,63 ,0766 ,36731 63 ,04 2,68 ,4884 ,41655 63 ,02 68,11 5,2088 11,86448 63 ROTA TDTA CACL Valid N (listw ise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Hasil penelitian Rekap Prediction Total Distress Non Distress Real Distress 47 40 87 Non Distress 38 25 63 Total 85 65 150 Akurasi 48% Tipe 1 error 45,97% Tipe 2 Error 60,32% Rekap Perhitungan Model Altman lanjutan Rekap Perhitungan Model Zmijewski
Rekap Prediction Distress Non Distress Real Distress 18 69 87 Non Distress 7 56 63 Total 25 125 150 Akurasi 49,33% Tipe 1 error 79,31% Tipe 2 Error 11,11% Simpulan, keterbatasan, implikasi Simpulan 1. model Altman memiliki jumlah prediksi benar sebanyak 72 perusahaan, atau tingkat akurasi sebesar 48%. 2. model Zmijewski memiliki jumlah prediksi benar sebanyak 74 perusahaan, atau tingkat akurasi sebesar 49,33%. 3. metode yang paling akurat dalam memprediksi financial distress adalah metode Zmijewski
Keterbatasan 1. Sampel 2. Model pengukuran financial distress 3. Belum ada kriteria tetap untuk membedakan perusahaan yang mengalami financial distress dan yang tidak.
3.gi yang telah ditemukan
Implikasi 1. Terhadap Literatur 2. Bagi Perusahaan 3. Bagi Investor