Anda di halaman 1dari 11

TUGAS REGRESI LINEAR SEDERHANA DAN NONLINEAR

DALAM EKONOMETRIKA DAN PRAKTIKNYA

“INFLASI DAN IHK KOTA BALIKPAPAN”

MATA KULIAH EKONOMETRIKA


Dosen Pengampu:
Dr. H. Karim, M.Si.
Rizki Amalia, M.Pd.
Taufiq Hidayanto, M.Pd.

Nama Anggota Kelompok:


1. Muamar Nasrullah Jayatri NIM. 2110118210034
2. Izzatul Asfia NIM. 2110118320006
3. Trisveni Kumalasari NIM. 2110118220042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
A. KAJIAN TEORI ................................................................................................................. 2
1. Inflasi .................................................................................................................................. 2
2. Indeks Harga Konsumen (IHK) ......................................................................................... 2
B. DATA.................................................................................................................................... 2
C. ANALISIS (Regresi Non Linear Sederhana) ................................................................... 3
D. PENERAPAN/PREDIKSI.................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

Page | i
A. KAJIAN TEORI
1. Inflasi
Dalam konsep makro ekonomi, inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan
jasa secara umum dan terus menerus. Sedangkan inflasi dalam arti sempit adalah peningkatan
harga barang dan jasa kebutuhan masyarkat secara rata-rata. Pada dasarnya inflasi berkaitan
dengan fenomena interaksi antara penawaran dan permintaan. Sebagaimana yang ditulis
Suseno dan Atiyah (2009), dalam konteks tersebut terdapat dua pengertian penting yang
merupakan kunci dalam memahami inflasi yaitu kenaikan harga secara umum dan terus-
menerus. Hanya kenaikan harga pada komoditas tertentu yang terjadi karena faktor musiman,
misalkan menjelang hari-hari besar atau karena gangguan supply sesaat dan tidak mempunyai
pengaruh lanjutan, tidak disebut inflasi.
Konsep nilai dari uang (time value of money) menunjukkan seberapa besar nilai uang
pada saat ini memiliki nilai yang sama di masa yang akan datang, dengan asumsi uang tersebut
tidak diinvestasikan dalam surat-surat berharga atau disimpan dalam tabungan dan sejenisnya
yang menghasilkan bunga. Semakin besar inflasi, maka semakin besar pula penurunan nilai
uang. Dengan kata lain, jumlah barang dan jasa yang bisa dibeli dengan sejumlah rupiah pada
saat ini akan semakin sedikit jika terjadi inflasi di tahun depan.
2. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang
dapat memberikan informasi mengenai perkembangan harga barang/jasa yang dibayar oleh
konsumen (BPS, 2020). IHK merupakan perbandingan antara nilai konsumsi masyarakat pada
bulan berjalan dengan nilai konsumsi masyarakat pada tahun dasar. Perubahan IHK dari waktu
ke waktu menunjukkan fluktuasi harga dari paket barang dan jasa konsumsi masyarakat. Dalam
hal ini, Inflasi menunjukkan perubahan kenaikan IHK dan deflasi bila terjadi sebaliknya.
IHK secara universal telah diterima sebagai suatu indikator umum dari inflasi karena
membantu para pembuat kebijakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber inflasi sehingga
dapat merumuskan kebijakan ekonomi khususnya ukuran anti-inflasi. IHK juga digunakan
untuk menyesuaikan data ekonomi yang relevan dari series nilai nominal menjadi series harga
konstan dalam rangka mengestimasi pertumbuhan sebenarnya/real pendapatan nasional dan
volume penjualan eceran. Selain itu IHK juga bisa digunakan sebagai deflator PDB/PDRB.

B. DATA
Diketahui data Inflasi terhadap IHK Kota Balikpapan

Page | 2
Indeks Harga Konsumen
Bulan Ke Inflasi
(IHK)
1 0,81 103,38
2 -0,51 103,67
3 1,09 103,84
4 1,33 103,86
5 0,52 104,12
6 0,53 104,61
7 0,73 104,58
8 -0,33 106,57
9 0,88 106,63
10 0,09 104,68
11 0,04 104,96
12 0,20 105,72
Sumber: https://bps.go.id/indicator/3/1708/2/inflasi-90-kota-umum-html
https://bps.go.id/indicator/3/1709/3/indeks-harga-konsumen-90-kota-umum-html

C. ANALISIS (Regresi Non Linear Sederhana)


1. Buka program SPSS, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

2. Klik menu Variable View pada sisi kiri bawah


Pada kolom Name baris pertama ketik X dan pada baris kedua ketik Y. Pada kolom Label
baris pertama ketik Inflasi, dan pada baris kedua ketik IHK. Pada kolom Width baris

Page | 3
pertama dan baris kedua di isi dengan 12, karena data yang digunakan adalah data dalam
12 bulan. Untuk kolom-kolom lainnya, sudah terisi secara default dan tidak perlu diubah.

3. Klik menu Data View pada sisi kiri bawah, lalu tampilan akan kembali seperti tampilan
awal membuka program SPSS, akan tetapi pada kolom sudah tersedia kolom X dan
kolom Y yang sudah diinput pada Variable View sebelumnya.

Ketikkan data sesuai dengan kolom variabelnya, yaitu X untuk inflasi dan Y untuk IHK.
Setelah itu, tampilan datanya akan seperti ini:

Page | 4
Pada menu di atas, klik Analyze  Regression  Curve Estimation

Klik variable Inflasi [Y] lalu masukkan ke cells dependent, dan klik variable IHK [X]
lalu masukkan ke cells independent variable. Pada cells Models, berikan tanda centang
pada setiap pilihan models regresi linear. Klik OK, lalu akan didapatkan hasil output dari
data yang telah kita masukkan.

Page | 5
4. Untuk mengetahui persamaan regresi yang paling mendekati akurat, kita dapat melihat
pada tabel Model Summary and Parameter Estimates dan pada kolom R Square cari yang
nilainya paling besar. Nilai tersebut yang akan menunjukkan bentuk persamaan yang
paling mendekati akurat.

Dari tabel tersebut nilai R Square yang paling besar adalah 0.151 yang merupakan R
Square dalam bentuk Cubic dengan nilai Constant (𝛽0) sebesar 105,284, nilai 𝛽1 sebesar
-0,009, nilai 𝛽2 sebesar -2,176, dan nilai 𝛽3 sebesar 1,129. Maka, dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi yang paling mendekati akurat dari data di atas adalah
persamaan cubic.

Page | 6
Cubic: Y = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋 + 𝛽2 𝑋 2 + 𝛽3 𝑋 3
Y = 105,284 + (-0,009)𝑋 + (-2,176)𝑋² + 1,129 𝑋³

Dari tabel di atas, R Square atau koefisien determinasi adalah 15,1%. Jumlah tersebut
bahwa kontribusi pengaruh yang diberikan Inflasi terhadap IHK adalah sebesar 15,1%
sedangkan 84.9% lain dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Selain itu, dari tabel tersebut didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,710. Nilai signifikasi
0,710 > 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh inflasi terhadap IHK.
Untuk mengetahui bentuk grafik scatter plot dari persamaan logaritma, dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut:
1) Pada Data View, klik Analyze  Regression  Curve Estimation

2) Klik variable Inflasi [Y] lalu masukkan ke cells dependent, dan klik variable IHK
[X] lalu masukkan ke cells independent variable. Pada cells Models, berikan tanda
centang pada cubic.

Page | 7
3) Setelah itu, klik OK maka output untuk model regresi cubic akana otomatis muncul.

D. PENERAPAN/PREDIKSI
Jika terjadi inflasi sebesar 1,77 maka berapa indeks harga konsumennya?

Penyelesaian:

Diketahui : Inflasi (X) = 1,77

Ditanya : Indeks harga konsumen (Y)

Page | 8
Jawab :

Persamaan yang digunakan berdasarkan regresi non linear adalah persamaan

Cubic:

𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋 + 𝛽2 𝑋 2 + 𝛽3 𝑋 3

Y = 105,284 + (-0,009)𝑋 + (-2,176)𝑋² + 1,129 𝑋³ (Substitusi X = 1,77)

Y = 105,284 + (-0,009)(1,77) + (-2,176)(1,77)² + 1,129(1,77)³

Y = 105,284 + (-0,009)(1,77) + (-2,176)(3,1329) + 1,129(5,545233)

Y = 105,284 + (-0,01593) + (-6,8171904) + 6,260568057

Y = 104.711447657

Y = 104. 71

Diperoleh Y = 104. 71, maka indeks hasil konsumennya adalah 104, 71.

Page | 9
DAFTAR PUSTAKA

Erzitha, R. (2021). PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI JAWA TENGAH


MENGGUNAKAN TIGA FUNGSI PEMBOBOT PADA MODEL GENERALIZED
SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR). Universitas Negeri Semarang.
Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Dipetik Maret 1, 2023, dari
http://repository.unimus.ac.id/5132/
Mustaqim. (2020). INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI KOTA BALIKPAPAN. (B.
P. Balikpapan, Penyunt.) Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia: Badan Pusat
Statistik Kota Balikpapan. Dipetik Februari 28, 2023, dari
https://balikpapankota.bps.go.id/publication/2021/07/06/49dcf24e34fd0192baf5826e/i
ndeks-harga-konsumen-dan-inflasi-kota-balikpapan-tahun-2020.html
Statistik, B. P. (2023). Indeks Harga Konsumen 90 Kota (Umum) 2022. (Badan Pusat Statistik)
Dipetik Februari 27, 2023, dari Badan Pusat Statistik:
https://bps.go.id/indicator/3/1709/2/indeks-harga-konsumen-90-kota-umum-.html
Statistik, B. P. (2023). Inflasi 90 Kota (Umum) 2022. (Badan Pusat Statistika) Dipetik Februari
27, 2023, dari Badan Pusat Statistika: https://bps.go.id/indicator/3/1708/2/inflasi-90-
kota-umum-html
Utari, G. A., S. , R. C., & Pambudi, S. (2015). INFLASI DI INDONESIA: KARAKTERISTIK
DAN PENGEDALIANNYA. Jakarta, Jakarta, Indonesia: BI Institute. Dipetik Februari
28, 2023, dari
http://lib.ibs.ac.id/materi/BI%20Corner/Terbitan%20BI/Seri%20Kebanksentralan/BS
K-23-Inflasi-di-Indonesia.pdf

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai