Anda di halaman 1dari 20

RANGKUMAN EKONOMI MAKRO

Nama Kelompok :

Dita Kusuma Dewi (2014020003)


Ika Ayu Dianasari (2014020033)
Ach. Rizal Farabi (2014020068)
Ario Dwi Rahman (2014020080)
Miftakhul Jannah (2014020093)

UNIVERSITAS GRESIK
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya serta memberikan kesehatan, pikiran dan ketabahan di
dalam meyusun tugas rangkuman ekonomi makro .
Di dalam menyusun rangkuman ekonomi makro ini, kami sering
mengalami kesulitan, namun berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak,
segala kesulitan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, kami juga ingin menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan penyusunan rangkuman ekonomi mikro ini baik bantuan yang
berupa dorongan, semangat, maupun bimbingan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Dra.EC. Hj.Susetyorini,MM. selaku dosen mata kuliah Ekonomi
Makro
2. Teman-teman Manajemen 2014 yang telah memberikan masukan dalam
pengerjaan rangkuman ekonomi makro ini.
3. Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses
penyelesaian penyusunan rangkuman ekonomi mikro.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa masih


banyak kekurangan dalam penyusunan rangkuman ekonomi makro ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, demi
tercapainya kesempurnaan pada makalah ini. Serta kami berharap semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat memberikan manfaat.

Gresik, 06 April 2015

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...............................................................................................
..................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI............................................................................................................
..................................................................................................................................
iii...............................................................................................................................
BAB 12 TINJAUAN ULANG PEREKONOMIAN TERBUKA

MODEL MUNDELL-FLEMING DAN REZIM KURS


12.1 Model Mundell-fleming.....................................................................................
12.2 Perekonomian terbuka kecil dengan kurs mengambang...............................
12.3 Perekonomian terbuka kecil dengan kurs tetap.................................................
12.4 Perbedaan tingkat bunga....................................................................................
12.5 Kurs mengambang atau kurs tetap....................................................................
12.6 Dari jangka pendek ke jangka panjang : Model m\Mundell-fleming dengan
perubahan tingkat harga...................................................................................
12.7 Kesimpulan........................................................................................................

iii
BAB 12
TINJAUAN ULANG PEREKONOMIAN TERBUKA
MODEL MUNDELL-FLEMING DAN REZIM KURS

Ketika menjalankan kebijalakan moneter dan fiskal, para pembuat kebijakan


sering mengamati apa yang terjadi di mancanegara. Meskipun kemakmuran
dosmetik merupakan tujuan satu satunya, namun mereka perlu
mempertimbangkan perkembangan di mancanegara. Atas barang dan jasa
internasional serta aliran modal internasional bisa mempengaruhi perekonomian
dalam banyak cara. Para pembuatan keputusan yang mengabaikan pengaruh ini
akan menghadapi bahaya. Model yang dikembangkan di bab ini disebut dengan
model mundell-fleming. Model ini dilukiskan sebagai modelkebijakan dominan
untuk mempelajari kebijakan moneter dan fiskal pada perekonomian terbuka.
Model mundell-flemingn tidak jauh bedadengan model IS-LM. Kedua model
itu menekankan interaksi antara pasar barang dan pasar uang. Kedua model itu
mengasumsikan bahwa tingkat harga adalah tetap dan menunjukkan apa yang
menyebabkan fluktuasi jangka pendek dalam pendapatan agregat. Perbedaan
pentinya adalah bahayanya model IS-LM mengasumsikan perekonomiannya
secara tertutup, sedangkan model mundell-fleming mengasumsikan
perekonomian secara terbuka.
12.1 Model mundell-fleming
Model mundell-fleming dibangun dari komponen komponen yang kita
gunakan dalam bab bab sebelumnya. Tetapi potongan potongan ini dirakit
dengan dengan cara baru untuk menjawab sekumpulan pertanyaan baru.
Asumsi penting : perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal
sempurna
Asumsi ini berarti bahwa tingkat bunga dalam perekonomian ini r ditentukan
oleh tingkat bunga dunia r* . secara matematis, kita bisa menulis asumsi ini
sebagai berikut:
R = R*
Tingakt bunga dunia ini di asumsikan tetap secara eksogen karena perekonomian
tersebut relatif kecil dibandingkan perekonomian dunia sehingga bisa

4
meminjamkan atau memberi pinjaman sebanyak yang dia inginkan di pasar uang
dunia tanpa mempengaruhi tingkat bunga dunia .
Jika setiap peristiwa yang terjadi mulai mengerakkan tingkat bunga dosmetik
turun ke bawah, dan aliran ke luar modal ini akan mendorong tingkat bunga
dosmetik kembali naik menuju r . Jadi persamaan r = r* menunjukan asumsi
bahwa aliran modal internasional cukup memadai untuk mempertahankan
tingkat bunga dosmetik sama dengan tingkat bunga dunia.
Pasar barang dan kurva IS*
Model mundell-flaming mejelaskan pasar untuk barang dan jasa sebagaimana
dengan model IS-LM, tetapi model ini menambahakn simbol bara untuk exspor
neto. Biasanys, pasar barang ditunjukkan dengan persamaan berikut:
Y = C(Y-T) + I(r) + G + NX(e)
Persamaan diatas menyatakan bhwa pendapatan agregat Y adalah jumlah
konsumsi C, investasi I, belanja pemerintah G, dan ekspor neto NX. Konsumsi
bergantung secara positif pada disposable income Y T.
Namun demikian, model mundell-flaming mengasumsikan bahwa tingkat harga
dalam dan luar negari adalah tetap, sehingga kurs rill proporsional terhadap kurs
nominal. Yaitu ketika kurs nominal berapresiasi (katakanlah dari 100 manjadi
120 yen per dolar), barang luar negeri lebih murah dibandingkan dengan barang
dosmetik, dan ini menyebabkan ekspor turun dan impor naik.
Berikut ini ilustrasi grafik :
a. Kurva ekspor neto
kurs,e

e2

kenaikan kurs
e1

menurunkan ekspor neto

NX(e2) NX(e1) ekspor neto, NX

b. Perpotongan keynesian
pengeluaran,E
pengeluaran aktual
5
yg menggesr pengeluaran
yg direncanakan ke
bawah NX

pengeluaran yg direncanakan

dan menurunkan pendapatan

Y2 Y1 pendapatan output y

c. kurva IS*
kurs,e
kurs IS* meringkas perubahan dalam
e2 ekuilibrium pasar barang.

e1

y2 y1 pendapatan output, y
analisanya : dari kurva tersebut kurva IS* diderivasi dari kurva ekspor neto dan
perpotongan kenynesian. Bagian (a) Menunjukkkan kurva ekspor neto: kenaikan
kurs e1 ke e2 mengurangi ekspor neto dari NX(e1) ke NX(e2). Bagian (b)
menunjukkan perpotongan keynesian: penurunan ekspor neto dari NX(e1)
ke NX(e2) menggeser kurva pengeluaran yang direncanakan ke bawah dan
menurunkan pendapatan dari Y1 ke Y2. Bagian (c) menunjukkan kurva IS* yang
meringkas hubungan antara kurs dan pendapatan ini: semakin tinggi kurs, semakin
rendah tingkat pendapatan.
Pasar uang dan kurva LM*
Model mundell-fleming menunjukkan pasar uang dengan persamaan yang telah
kita kenal dari model IS-LM
M/P = L(r,Y)

6
Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran keseimbangan uang rill, M/P, sama
dengan permintaan, L(r,Y). Permintaan terhadap keseimbangan uang rill
tergantung secara negatif pada tingkat bunga, dan secara pasitif pada pendapatan
Y. Jumlah uang yang beredar M adalah variabel eksogen yang dikendalikan oleh
bank sentral, dan karena model mundell-fleming dirancang untuk menganalisis
fluktuasi jangka pendek, maka tingkat harga P juga diamsusikan tetap secara
eksogen. kita menambahkan asumsi bahwa tingak bunga dosmetik sama dengan
tingkat bunga dunia.
M/P = L(r*,Y)
Berikut ini kurvanya:
(a) Kurva LM
Tingkat bunga LM
Kondisi ekuikibrium pasar uang

Dan tingkat
bunga dunia

pendapatan output,Y

(b) Kurva LM*


LM*
Kurva e

Menentukan tingkat
Pendapatan

Pendapatan output,Y
Analisnya : kurva LM* bagian (a) menunjukkan kurva LM standar [yang
menggambarkan persamaan M/P = (r,Y)] dengan garis harisontal yang

7
menunjukkan tingkat dunia r*. Perpotongan dari kedua kurva ini menentukkan
perpotongan dari kedua kurva ini menentukkan tingkat pendapatan, tanpa
memperhitungkan kurs. Karena itu, sebagaimana ditunjukkan bagian (b) kurva
LM* adalah vertikal.
Merakait bagian model
Menurut model mundell-fleming, perekonomian terbuka kecil dengan
mobilitas modal sempurna dapat dijelaskan oleh dua persamaan:
Y = C(Y-T) + I(r*) G + NX(e). IS*
M/P = L(r*,Y). LM*
Persamaan yang pertama menjelaskan ekuilibrium di pasar barang dan
persamaan yang kedua menjelaskan ekuilibrium di pasar uang.
Berikut ini grafiknya:

LM*
Kurs,e

Pendapatan ekuilibrium

Kurs ekuilibrium IS*


pendapatan output, Y
Analisa gambarnya : model mundell-fleming , gambar ini menunjukkan
kondisi ekuilibrium pasar barang IS* dan kondisi ekuilibrium pasar uang
LM*, kedua kurva mempertahankan tinbkat bunga dunia. Perpotongan kedua
kurva ini menunjukkan tingkat pendapatan dan kurs yang memenuhi
ekuilibrium baik di pasar barang maupun di pasar uang.

12.2 Perekonomian terbuka kecil dengan kurs mengambang


Dalam perekonomian terbuka kita harus menspesifikasi sistem moneter
internasional dimana negara tersebut memilih untuk beroprasi. Karena itu kita

8
harus melihat bagaimana penduduk yang terlihat dalam perdagangan dan
keuangan internasional menukarkan mata uang satu negara ke negara lainnya.
Dibawah ini kurs mengambang ditentukkan oleh pasar dan dibiarkan
berfluktuasi dengan bebas untuk menaggapai kondisi perekonomian yang
sedang berubah. Pada kurs ini, kurs e menyesuaikan untuk mencapai
keseimbangan simultan dipasar barang dan uang. Ketika sesuatu terjadi pada
keseimbangan tersebut, maka kurs memungkinkan untuk bergerak ke nilai
keseimbangan baru.
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal ekspansioner itu menggeser kurva IS* ke kanan, sebagaimana
telihat digrafik yang dibawah ini. Akibatnya, kurs berapresiasi, sedangkan
tingkat pendapatan tetap sama.
Berikut ini grafiknya:
Kurs,e LM*
Kebijakan fiskal ekspansioner
Menggeser kurva IS* ke kanan....

IS*2
Yang menaikkan
Kurs... IS*1
Dan menyebabkan
Pendapatan
Tidak berubah... pendapatan, output,Y

Analisanya : Ekspansi fiskal dalam sistem kurs mengambang dapat


meningkatkan belanja pemerintah atau penurunan pajak menggeser kurva IS* ke
kanan. Hal ini menaikkan kurs tetapi tidak berpengaruh pada pendapatan.
Kebijakan moneter
Kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan dalam perekonomian terbuka,
sebagaimana dalam perekonomian tertutup, mekanisme transmisi moneternya
berbeda. Ingatlah bahwa dalam perekonomian tertutup kenaikkan jumlah uang
beredar dapat meningkatkan pengeluaran karena menurunkan tingkat bunga dan
mendororng investasi.
Kebijakan perdagangan
Ekspor neto sama dengan ekspor dikurangi dengan impor, penurunan impor
berarti kenaikan ekspor neto artinya kurva ekspor neto bergeser ke kanan seperti

9
dalam gambar di bawah ini. Pergeseran dalam kurva ekspor neto dapat
meningkatan pengeluaran yang direncanakan dan mengeser kurva IS* ke kanan.
Karena kurva LM* adalah vertikal, maka hambatan perdagangan dapat
meningkatkan kurs tetapi tidak berpengaruh dengan pendapatan. Berikut ini
grafiknya :
(a) Pergeseran dalam kurva espor neto
Kurs,e

Hambatan perdagangan menggeser


Kurva NX ke kanan.....

NX2
NX1

Ekspor neto, NX
(b) Perubahan dalam ekuilibrium perekonomian

Kurs,e LM*
.... meningkatkan
kurs..... ... yang menggeser kurva IS*
ke kanan .....
... dan pendapatan IS*2
tidak berubah IS*1

pendapatan, output,Y

12.3 Perekonomian terbuka kecil dengan kurs tetap


Bagaimana sistem kurs tetap bekerja

10
Dalam Sistem kurs tetap, bank sentral siap membeli dan mejual mata uang
domestik untuk mata uang asing pada harga yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kurs tetapmengarahkan kebijakan moneter suatu negara untuk satu tujuan yaitu
mempertahankan kurs pada tingkat yang telah diumumkan. Dengan kata lain,
esensi dari sistem kurs tetap adalah komitmen bank sentral untuk membiarkan
jumlah uang beredar agar dapat menyesuaikan pada level berapapun dan akan
menjamin kurs ekuilibrium sama dengan krus yang diumumkan. Sealain itu
selama bank sentral siap membeli dan menjual mata uang asing pada kurs tetap
maka jumlah barang akan menyesuaikan secara otomatis pada tingkat yang
diperlukan. Dengan cara ini, jumlah uang yang beredar terus naik sampai kurs
ekuilibrium turun ke tingkat yang diumumkan. Berikut ini grafiknya:
(a) Kurs ekuilibrium lebih besar dari kurs tetap
Kurs,e LM*1 LM*2
kurs ekuilibrium

kurs tetap IS*

pendapatan, output,Y
(b) Kurs ekuilibrium lebih kecil dari kurs tetap
Kurs,e LM*2 LM*1

Kurs tetap

kurs
ekuilibrium
IS*
Pendapatan, output,Y
Analisanya : bagaimana kurs tetap mengendalikan jumlah uang yang beredar:
pada bagian (a) kurs ekuilibrium awalnya melebihi tingkat tetapnya. Proses ini
secara otomatis meningkatkan jumlah uang yang beredar, yang menggeser kurva

11
LM* ke kanan dan menurunkan kurs. Pada bagian (b) kurs ekuilibrium adalah
dibawah tingkat tetapnya. Proses ini secara otomatis menurunkan jumlah uang
yang beredar, yang menggeser kurva LM* ke kiri dan meningkatkan kurs.
Standar emas internasional
Selama akhir abad kesembilan dan kesepuluh, kebanyakkan perekonomian besar
dunia beroprasi dengan standar emas. Setiap warga negara mempertahankan
cadangan emas dan sepakat menukar satu unit mata uangnya dengan sejumlah
emas tertentu. Melalui standar emas, perekonomian dunia mempertahankan
sistem krus tetap. Jadi, selama era standar emas, transpor emas internasional
yang dilakukan pialang merupakan mekanisme otomatis yang menyesuaikan
jumlah uang yang beredar dan menstabilikan kurs. Sistem ini tidak secara utuh
menciptakan kurs tetap, karena membawa emas melintasi samudra atlantik
sangat mahal. Tetapi standar emas internasioanal mempertahankan kurs dalam
rentang yang memperhitungkan biaya transportasi. Hal ini dapat mencegah
pergerakan yang besar dan berkepanjangan dalam kurs.
Kebijakkan fiskal
Kebijakkan ini menggeser kurva IS* ke kanan, sebagai mana yang diterangkan
pada gambar dibawah ini, yang menenkan kurs ke atas. Tetapi karena bank
sentral siap untuk menukarkan mata uang dosmetik dan mata uang asing pada
kurs tetap, maka dengan cepat untuk menghadapi kenaikan kurs ini dengan cara
menjual mata uang asing ke bank sentral, yang dapat menyebabkan espansi
moneter otomatis. Jadi ekspansi fiskal menurut sistem kurs tetap dapa
meningkatkan pendapatan agregat.

Berikut ini grafiknya:


Kurs,e LM*1 LM*2
ekspansi fiskal yang mendorong pergeseran dalam
12
menggeser kurva kurva LM*......
IS* ke kanan ......

Dengan kurs tetap...


IS*2
....dan IS*1
meningkatkan Y1 Y2 pendapatan,output,Y
pendapatan.

Analisa gambarnya: Ekspansi fiskal dalam sistem kurs tetap ekspansi fiskal
mengeser kurva IS* ke kanan. Untuk memperthankan kurs tetap, fed harus
meningkatkan jumlah uang yang beredar, yang mengakibatkan kurva LM*
menggeser ke kanan. Jadi, kebalikan dari kasus kurs mengambang, dalam sistem
kurs tetap ekspansi fiskal dapat meningkatkan pendapatan.
Kebijakan moneter
Dampak awal kebijakkan ini adalah menggeser LM* ke kanan, yang
menurunkan kurs, sebagaimana yang diterangkan pada gambar dibawah. Tetapi
karena bank sentral bertugas untuk memperdagangkan mata uang asing dan
dosmetik pada kurs tetap,pialang cepat kenghadapi penurunan kurs dengan
menjual mata uang dosmetik ke bank sentral yang menyebabkan jumlah uang
yang beredar dan kurva LM* kembali ke posisi awalnya, jadi kebijakkan
moneter yang biasanya dijalankan tidak berpengaruh dibawah kurs tetap.
Dengan menyepakati kurs tetap maka bank sentral dapat mengkontrolnya atas
jumlah uang yang beredar.

Berikut gambar grafiknya:


Kurs,e LM*

13
kurs tetap

IS*
Pendapatan,output,Y
Analisa gambarnya: Ekspansi moneter dalam sistem kurs tetap , jika fed
berusaha meningkatkan jumlah uang yang beredar maka ia akan memberi
tekanan kebawah pada kurs tersebut. untuk mempertahankan kurs tetap maka
jumlah uang yang beredar dan kurs LM* harus kembali ke posisi awalnya. Jadi
dalam sistem kurs tetap, kebijakkan moneter tidak berpengaruh.
kebijakkan perdagangan
kebijakkan ini dapat menggeser kurva ekspor neto ke kanan dan dengan
demikian menggeser kurva IS* ke kanan seperti dalam gambar berikut.
Pergeseran dalam kuva IS* cenderung menaikkan kurs. Untuk dapat
mempertahankan kurs pada tingkat yang tetap, jumlah uang yang beredar harus
naik dan dapat menggeserr kurva LM* ke kanan. Dampak hambatan
perdagangan dibawah kurs tetap adalah sangat berbeda dibanding dengan
dibawah sistem kurs mengambang. Dalam kedua kasus tersebut hambatan
hambatan pedagangan dapat menggeser kurva ekspor neto ke kanan tetapi hanya
di bawah kurs tetap hambatan perdagangan meningkatkan ekspor neto NX.
Alasannya adalah bahwa hambatan perdagangan di bawah kurs tetap mendorong
ekspansi moneter, bukan apresiasi kurs. Dan pada akhirnya, ekspansi moneter
dapat meningkatkan pendapatan agraget. Berikut ini persamaanya:
NX = S - I
12.4 Perbedaan tingkat bunga
kita dapat mengasumsikan bahwa tingkat bunga dalam perekonomian terbuka
kecil sama dengan tingkat bunga dunia : r = r* . Namun demikian,
kita akan memperluas analisa dengan mempertimbangkan sebab sebab dan
dampak dari perbedaan tingkat bunga internasional.
Resiko negara dan Ekspektasi kurs
14
kita dapat mengasumsikan bahwa tingkat bunga dalam perekonomian terbuka
kecil sama dengan tingkat bunga dunia dan kita sedang menerapkan hukum satu
nrgara. Jika tingkat bunga dosmetik berada di bawah tingkat bunga dunia, maka
penduduk dosmetik akan memberi pinjaman ke luar negeri untuk mendapatkan
pengambilan yang lebih tinggi yang mendorong tingkat bunga dosmetik untuk
naik, dan pada akhirnya tingkat bunga dosmetik akan sama dengan tingkat
bunga dunia. Ada dua alasan mengapa logika ini tidak selalu berjalan :
1. Resiko negara
2. Ekspektasi kurs
Jadi, karena adanya resiko negara dan ekspektasi kurs terhadap perubahan
kurs di masa depan, maka tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil
bisa berbeda dengan tingkat bunga dalam perekonomian lain di seluruh
dunia.
Perbedaan tingkat bunga dalam model mundell-fleming
Kita dapat mengasumsikan bahwa tingkat bunga dalam perekonomian terbuka
kecil ditentukan oleh tingkat bunga dunia yang ditambah dengan premi resiko .

r = r* +

Premi resiko ditentukan oleh resik politik karena memberikanpinjaman sebuah


negar dan perubahan yang diharapkan dalam kurs riil. Tujuan kita disini kita
dapat mengambil premi resiko sebagai variabel rksogen untuk dapat menentukan
bagaimana perubahan perubahan dalam premi resiko yang mempengarui
perekonomian. Berikut ini rumus pesamaan yang pada dasarnya sama denga
rumus yang sebelumnya :
Y = C(Y-T) + I(r*+) + G + NX(e) IS*
M/P = L(r*+, Y) LM*

Analisis ini memiliki implikasi penting sebagai dari ekspektasi kurs merupakan
hasil dari adanya harapan masyarakat akan masa depan. Karena ekspektasi ini
mendorong naiknya tingkat bunga meksiko dan sebagaimana yang kita lihat,
akan menekan turunnya nilai mata uang meksiko. Jadi ekspektasi mata uang
akan kehilangan nilainya di masa depan menyebabkan mata uang itu kehilangan
nilainnya pada saat ini. Sebuah prediksi yang mengejutkan dari analisis ini
15
adalah Bahwa kenaikan resiko negara yang diukur oleh akan menyebabkan
peningkatan pendapatan perekonomian. Ini terjadi pada gambar berikut, karena
pergeseran ke kanan dalam LM*. Meskipun tingkat binga yang tinggi menekan
investasi, depresiasi mata uang dapat mendorong ekspor neto dalam jumlah yang
sangat besar. Akibatnya pendapatan agregat meningkat.
Berikut gambar grafiknya :
Kurs,e LM*1 LM*2
Ketika kenaikan premi ..... dan kurva LM*
Resiko mendorong naik bergeser ke kanan....
Tingkat harga, kurva IS*
Bergeser ke kanan.....

IS*1

IS*2
... yang menyebabkan pendapatan, output,Y
terjadinya depresiasi
Analisa grafiknya : kenaikan premi resiko, kenaikan premi resiko dikatkan
dengan sebuah negara yang mendorong naik tingkat bunganya. Karena tingkat
bunga yang lebih tinggi menurunkan investasi, maka kurva IS* bergeser ke kiri.
Karena hal itu juga menurunkan permintaan uang, kurva LM* bergeser ke
kanan. Pendapatan naik dan kurs mengalami depresiasi.

12.5 kurs mengambang atau kurs tetap ?


Pro dan kontrak sistem kurs yang berbeda

16
Pendapat utama tentang krus mengambang adalah bahwa kurs mengambang
membolehkan kebijakkan moneter digunakan untuk tujuan lain. Dengan kurs
tetap kebijakan moneter mengarah pada tujuan tunggal yaitu mempertahankan
kurs pada tingkat yang telah diumumkannya.tetapi kurs adalah satu satunya
variabel makro ekonomi yang bisa dipengaruhi kebijakkan moneter. Sistem krus
mengambang membuat para pembuat kebijakkan moneter bebas mengejar tujuan
tujuan lain, seperti menstabilikan kesempatan kerja dan harga.
Para penasehat kurs tetap berpendapat bahwa ketidakpastian krus membuat
perdagangan internasional lebih sulit. Setelah dunia membatalkan sistem krus
tetap Bretton-Woods pada awal tahun 1970 an, baik kurs rill maupun nominal
menjadi semakin berubah ubah dari pada yang masyarakat harapkan. Eksekutif
bisnis sering mengklaim bahwa perubahan ini berbahaya karena akan
meningkatkan ketidak pastian yang berhubungan dengan transaksi bisnis
iternasional. Akan tetapi selain perubahan kurs ini, jumlah perdagangan juga
mengalami peningkatan dengan kurs mengambang.
Akhirnya, pilihan antara kurs mengambang dan krus tetap tidaklah sederhana
seperti yang kita lihat pertama kali. Selama priode krus tetap, negara negara bisa
mengubah nilai mata uang mereka jika dapat mengatasi konflik tingkat bunga
yang ada dengan tujuan tujuan lain. Dan selama priode krus mengambang,
negara negara sering menggunakan target formal atau informal untuk krus ketika
memutuskan apakah perlu memperbanyak atau mengurangi jumlah uang yang
bereedar. Kita jarang menemukan krus yang seutuhnya tetap atau seutuhnya
mengambang. Apalagi, dibawah kedua sistem, stabilitas krus biasanya adalah
salah satu diantara banyak tujuan bank sentral.

12.6 Dari jangka pendek ke jangka panjang: Model mondell-fleming dengan


perubahan tingkat harga

17
Kita telah menggunakan model mondell-fleming untuk mempelajari
perekonomian terbuka kecil dalam jangaka pendek ketikatingkat harga tetap.
Kita sekarang akan melihat apa yang akan terjadi ketika harga berubah. Karena
kita sekarang akan melihat perybahan perubahan pada tingkat harga, krus
nominal dan krus rill tidak lagi bergerak bersama. Jadi kita harus membedahkan
kedua variabel ini. Krus nominal adalah e dan krus rill adalah , yang mana
eP/P*, seperti yang telah kita bahas. Kita dapat menulis model mundell fleming
sebagai berikut:

Y = C(Y-T) + I(r*) + G + NX() IS*


M/P = L(r*,Y) LM*

Berikut ini grafik yang menunjukkan terjadi ketika tingkat harga turun.
(a) Model mondell-fleming
Kurs rill, LM*(P1) LM*(P2) penurunan tingkat
Harga P menggeser kurva
LM* ke kanan.....
yang menurunkan
krus rill......

... dan meningkatkan IS*


Pendapatan Y
Y1 Y2 Pendapatan, output,Y

(b) Kurva permintaan agraget


Tingkat harga,P

P1 kurva AD meringkas
hubungan antar P & Y
P2
AD
Y1 Y2 pendapatan, output,Y

Analisa grafiknya: bagian (a) menunjukkan bahwa ketika tingkat harga turun,
maka kurva LM* bergeser ke kanan. Tingkat ekuilibrium pendapatan naik.

18
Bagian (b) menunjukkan bahwa hubungan negatif antara P dan Y ini diringkas
oleh kurva permintaan agregat.
Berikut gambar grafik yang menunjukkan ekuilibrium jangka pendek dan
jangka panjang:
(a) Model mundell-fleming
Krus rill, LM*(P1) LM*(P2)

1 K

2 C
IS*

Y1 Y2 pendapatan, outpu,Y
(b) Model penawaran agregat dan permintaan agregat
Tingkat harga,P LRAS

K
P1 SRAS1

P2 SRAS2
C
AD

Y pendapatan,output,Y
Analisa gambarnya: titik K dalam kedua bagian menujukkan ekuilibrium
dibawah asumsi keynesian bahwa tingkat harga adalah tetap pada P1. Titik C
dalam kedua bagian menujukkan ekuilibrium dibawah asumsi klasik bahwa
tingkat harga diyesuaikan untuk mempertahankan pendapat pada tingkat
alamianya.

12.7 Kesimpulan

19
1. model mundell-fleming adalah model IS-LM untuk perekonomian terbuka
kecil. Model itu menganggap tingkat harga adalah tertentu (given) dan
kemudian menunjukkan apa yang menyebabkan fluktuasi dalam pendapatan
dan krus.
2. Model mundell-fleming menunjukkan bahwa kebijakkan fiskal tidak
mempegaruhi pendapatan agraget di bawah krus mengambang. Ekspansi fiskal
menyebabkan mata uang berapresiasi, yang menurunkan ekspor neto dan
menghapuskan ekspansioner terhadap pendapatan agraget. Kebijakkan fiskal
mempengaruhi pendapatan agregat dibawah krus tetap.
3. Model mundell-fleming menunjukkan bahwa kebijakkan moneter tidak
mempengaruhi pendapatan agraget di bawah krus tetap. Setiap upaya Untuk
memperbesar jumlah uang beredar akan menjadi percuma, karens jumlah uang
yang beredar disesuaikan. Kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan
agregat dibawah krus mengambang.
4. Jika investor merasa tidak aman memegang aset sebuah negara, tingkat bunga
di negara itu melebihi tingkat bunga dunia sebesar premi resiko. Menurut
model mundell-fleming, kenaikan premi resiko menyebabkan tingkat bunga
naik dan mata uang negara terdepresiasi.
5. Krus tetap dan krus mengambang masing masing memiliki keunggulan. Krus
mengambang membuat para pembuat kebijakan moneter bebas mengejar
tujuan tujuan selain stabilitas krus. Sedangkan krus tetap menurunkan
sebagian dari ketidakpastian dalam transaksi internasional.

20

Anda mungkin juga menyukai