STATISTIKA DESKRIPTIF
SEMESTER 3
Kelas 13.3B.11
Kelompok 7 :
Oktafiyan 13180127
Bachtiar 1318
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………........ 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………......….. 10
i
BAB I
PENDAHULUAN
Statistika dalam arti sempit berarti kumpulan data berupa angka, penyajian data dalam table
dan grafik, bilangan yang menunjukan karakteristik dari kumpulan data. Statistika dalam arti
luas yaitu metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data yang berupa angka-
angka sehingga dapat diperoleh informasi yang berguna. Statistika adalah suatu metode yang
menjelaskan tata cara pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisaan, dan
penginterprestasian data menjadi informasi yang lebih berguna. (wikipedia).
Menurut Sudjana (1996:7), Statistika Deskriptif adalah fase statistika dimana hanya berusaha
melukiskan atau menganalisa kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik
kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan Statistika Deskriptif.
Dalam materi Statistika Deskriptif, terdapat Regresi dan Korelasi. Regresi dan korelasi
digunakan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara dua atau lebih
variabel.
Sepanjang sejarah umat manusia,orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya hubungan
antara dua hal,fenomena,kejadian atau lainnya. Dan ada tidaknya pengaruh antara satu
kejadian dengan kejadian yang lainnya. Karena itu untuk mempermudah dalam melakukan
penghitungan suatu kejadian maka digunakan korelasi dan regresi dalam ilmu statistika.
1
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran
asosiasi / hubungan (Measures of association). Teknik ini berguna untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu.
Regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lain .Dalam analisis regresi ,variabel yang mempengaruhi disebut
independent variabel (variable bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut dependent
variabel (variabel terikat).
Maka dari itu, kami membuat makalah ini dengan judul “Analisa Korelasi dan Regresi”.
Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh nilai UAS Statistika Deskriptif semester III.
Untuk mengetahui cara perhitungan Ukuran Gejala Pusat Data yang belum di kelompokkan.
Membuat para mahasiswa lebih mengetahui dan memahami materi ini melalui analisa data,
penarikan kesimpulan dan pembuat keputusan.
Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode study kepustakaan yaitu proses
pencarian dan pengumpulan data dari buku-buku dan situs-situs yang berhubungan dengan
judul makalah yang kami buat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1Analisa Regresi
Analisis Regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variable bebas terhadap
variable terikat.Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk masing-masing
variable indepedent. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variable depedent
dengan suatu persamaan.
Analisa regresi ada dua : Analisa Regresi Sederhana dan Analisa Regresi Berganda.
Analisis regresi sederhana hanya terdiri atas satu variabel bebas X dan satu variabel terikat
(respon) Y dengan hubungan linier. Kedua variabel ini merupakan variabel kuantitatif.
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel
independent (X1,X2,.....Xn) dengan variabel dependent (Y). Analisis ini untuk mengetahui
arah hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent apakah berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel depedent apabila nilai variabel
indepedent mengalami kenaikan atau penurunan.
3
Dalam analisa regresi sederhana, pengaruh satu variabel bebas dapat dibuat
persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
n = Banyaknya data
Y = Nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas
X = Nilai tertentu dari variabel bebas
a = Intersep/perpotongan garis regresi dengan sumbu Y
b = Koefisien regresi/kemiringan dari garis regresi untu mengukur
kenaikan/penurunan y untuk setiap perubahan satuan x atau untuk mengukur
besarnya pengaruh x terhadap y kalau x naik satu unit
Analisa korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan keeratan hubungan antara dua
variabel melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien korelasi.
Analisis korelasi merupakan salah satu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan
tersebut. Dapat dibagi menjadi 3 kriteria, mempunyai hubungan positif, mempunyai
hubungan negatif, dan tidak mempunyai hubungan.
4
Koefisien Korelasi Linier (r)
Koefisien korelasi linier ( r ) adalah ukuran hubungan linier antara dua variabel/peubah acak
X dan Y untuk mengukur sejauh mana titik-titik menggerombol sekitar sebuah garis lurus
regresi. Besarnyaa r berkisar anntara -1<.r<1. Ilustrasi grafik sebaran data dengan berbagai
nilai korelasi dapat disajikan dengan diagram pencar atau scatter diagram.
Kegunaan diagram pencar atau scatter diagram :
• Membantu menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara
dua variabel.
• Membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan hubungan antara kedua
variabel.
• Menentukan persamaan garis regresi atau mencari nilai-nilai konstan.
Rumus Koefisien Korelasi Linier (r) :
Keterangan :
n = Banyaknya data
X = Nilai variabel X
Y = Nilai variabel Y
Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variable dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variable dependen.
5
Rumus Determinasi :
r2 = r x r
Keterangan :
6
Tabel X dan Y
Diskon%
Penjualan setelah Diskon (Y)
(X)
9 9742760
9 10112350
10 3854386
10 2353820
9 2627585
8 3707166
3 3656270
7 12563370
8 9025961
6 251180
3 4658328
10 12931796
6 2462685
6 3232280
6 979988
3 2202172
Nilai Regresi
7
Menentukan persamaan regresi dan koefisien korelasi sederhana antara dua variabel dengan
Excel 2016
Regresi Langkah-langkahnya:
1. Ketik data X pada kolom A dan data Y pada kolom B
2. Pilih Tools pada menu utama
3. Pilih Data Analysis
4. Pilih Regression
5. Klik OK
Setelah muncul kotak dialog
Pada input Y range , sorot pada range B2:B7
Pada input X range, sorot pada range A2:A7
Pada ouput range ,ketik D2
Klik OK
Lanjutan
Regresi Langkah-langkahnya:
1. Ketik data X pada kolom A dan data Y pada kolom B
2. Pilih Data pada menu utama
3. Pilih Data Analysis
4. Pilih Regression
5. Klik OK
Setelah muncul kotak dialog
Pada input Yrange , sorot pada range B2:B7
Pada input X range, sorot pada range A2:A7
Pada output range, ketik D2
Klik OK
Nilai Korelasi
8
Korelasi (dengan excel 2003) Langkah-langkahnya:
1. Pilih menu tools
2. Pilih Data analysis
3. Pilih Correlation
4. Klik OK Setelah muncul kotak dialog
Pada input range, sorot pada range A2:B7
Pada ouput range, Ketik D2
Klik OK
Nilai koefisien korelasi ( r2 ) antara variabel X danY adalah 0,154792309
BAB III
9
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan demikian berarti diskon memiliki hubungan yang tinggi terhadap kenaikan rata-rata
penjualan produk frozenfood
Nilai koefisien determinasi sebesar 0,154792309. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel
Diskon dalam mempengaruhi variabel rata-rata penjualan rumah sebesar 85%, sedangkan
sisanya sebesar 15% dipengaruhi oleh faktor lain
b. Y= 648318.540685946 + 654769.91459314 X
Korelasi merupakan hubungan antara dua kejadian dimana kejadian yang satu dapat
mempengaruhi eksistensi kejadian yang lain, Misalnya kejadian X mempengerahui kejadian
Y. Apabila dua variable X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variable X yang sudah
diketahui dapat dipergunakan untuk memperkirakan/menaksir atau meramalkan Y. Ramalan
pada dasarnya merupakan perkiraan/taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian(nilai suatu
variabel) untuk waktu yang akan datang. Variable yang nilainya akan diramalkan disebut
variable tidak bebas (dependent variable), sedangkan variabel C yang nilainya dipergunakan
10
untuk meramalkan nilai Y disebut variable bebas (independent variable) atau variable
peramal (predictor) atau seringkali disebut variable yang menerangkan (explanatory).
Jadi jelas analisis korelasi ini memungkinkan kita untuk mengetahui suatu di luar hasil
penyelidikan, Salah satu cara untuk melakukan peramalan adalah dengan menggunakan garis
regresi. Untuk menghitung parameter yang akan dijadikan dalam penentuan hubungan antara
dua variabel, terdapat beberapa cara, yaitu: koefisien detreminasi, koefisien korelasi. Apabila
terdapat data berkelompok menggunakan koefisien data berkelompok dan bila menggunakan
data berganda maksudnya variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat ada dua, maka
menggunakan koefisien berganda.Sedangkan regeresi di bagi menjadi dua, yaitu regresi linier
dan regresi non linier. Dimana regresi linier juga dibagi menjadi dua yakni regresi linier
sederhana dan regresi linier berganda.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmatsuharjana.blogspot.com/2013/06/makalah-korelasi-dan-regresi.html.
http://ngacabrul.blogspot.com/2010/12/makalah-statistik-korelasi-dan-regresi.html.
Slide Mata Kuliah Statistika Deskriptif semester 3
12