BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di bawah ini akan dijabarkan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai
referensi atau acuan yang berhubungan dengan permasalahan tugas akhir ini yaitu
konsep permodelan sebuah sistem penjadwalan produksi.
2.1 PenelitianTerdahulu
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yangberhubungan dengan penjadwalan
produksi diantaranya adalah:
1. Wieldan (2011), menerapkan algoritma genetika untuk mengoptimalkan waktu
body repair mobil. Hasil dari penelitian ini mendapatkan nilai probabilitas
crossover (Pc) di 90% dan probabilitas mutasi (Pn) 90%, menjadikan hasil fitness
tertinggi dan beragam. Karena banyaknya jumlah generasidan jumlah populasi
yang terproses, maka semakin besar pula nilai fitnessnya karena semakin
beragamnya kromosom yang terbentuk. Berlaku sebaliknya semakin kecil nilai
probabilitas crossover (Pc) yaitu (10%) dan probabilitas mutasi (Pm) 10% maka
2.
Unsur
Obyek Penelitian
Metode
Alat
Hasil
Wieldan
Bengkel
Algoritma Genetika
Microsoft Visual C
Mendapatkan
yang
(Pn)
90%, optimal
hasil
dan
yaitu
jumlah
beragam. 1,
tingkat
kepentingan
7
Karena banyaknya jumlah relatif
generasidan
populasi
dari
jumlah heuristik=
yang
1,
informasi
konstanta
fitnessnya
semakin
karena berpengaruh.
semakin
Algoritma
tidak
mendekati
sebaliknya dibandingkan
kecil
optimal
dengan
(10%)
dan
2.2 Penjadwalan
Penjadwalan adalah proses pengalokasian sumber-sumber untuk memilih
sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu (Nurhadi, 2009).
Dari penjelasan tersebut mengandung dua arti yaitu :
1.
2.
Penjadwalanmerupakanfungsipengambilankeputusan, yaitumenentukanjadwal.
Penjadwalan merupakan suatu teori, yaitu suatu kelompok prinsip-prinsip dasar,
model, teknik, dan kesimpulan logis dalam proses pengambilan keputusan yang
memberikan pengertian dalam fungsi penjadwalan.
Penjadwalan juga dapat didefinisikan sebagi pengambilan keputusan tentang
penyesuaian aktivitas dan sumber daya dalam rangka menyelesaikan sekumpulan job
supaya tepat pada waktunya dan memiliki kualitas seperti yang diinginkan. Keputusan
yang dibuat dalam penjadwalan meliputi:
1. Pengurutan pengerjaan (sequencing).
2. Waktu mulai dan selesai pekerjaan (timing).
3. Urutan operasi untuk suatu pekerjaan (routing).
Masalah penjadwalan akan datang apabila job datang bersamaan pada satu waktu
pada satu mesin , sedangkan mesin hanya dapat memproses satu job dalam satu waktu.
Oleh karena itu, harus dibuat penjadwalan yang baik.
Adapun tujuan utama dari proses penjadwalan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas mesin dengan cara mengurangi waktu
(menganggur)
idle
8
2.
Mengurangi jumlah rata-rata pekerjaan yang menunggu dalam antrian suatu mesin
3.
aliran
proses,
pada
penjadwalanjob
dikenaldengan
model
jika
informasi
job
belum
diketahui
sebelumnya
maka
disebut
9
Mesin ialah sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan job. Mesin hanya
dapt memproses satu job pada satu waktu.
2.3 Penjadwalan Produksi
Menurut Ponnambalan (2001), Penjadwalan produksi dapat diartikan sebagai
pengalokasi sumber daya untuk pengerjaan operasi-operasi tertentu dengan tujuan
memperoleh jadwal produksi yang paling optimal.
Pada penjadwalan produksi yang dimaksudsebagai operasi adalah job, sedangkan
sumber dayanya adalah mesin produksi. Sehingga permasalahan penjadwalan produksi
dapat diartikan sebagaiproses pengurutan job-job pada mesin-mesin yang berbeda
dalam suatu unit produksi untuk mencapai kondisi yang optimal.
Untuk setiap permasalahan jobmesin, ada banyak jadwal yang bisa dibangun.
Untuk menunjukkan proses penjadwalan yang terjadi, biasanya jadwal produksi
direpresentasikan ke dalam bentuk ghant chart, dikembangkan oleh Henri L Gant.
Ghant Chart merupakan representasik grafis pekerjaan- pekerjaan yang harus
diselesaikan, digambarkan dalam bentuk susunan balok yang analog dengan waktu
penyelesaian pekerjaan (Nurhadi, 2009).
Penjadwalan terdiri dari 3 buah job dan 3 proses, yaitu job 1 yang dijalankan
pertama pada mesin 1 dimulai pertama kali saat t = 0 dengan nilai 2 menit dab berakhir
pada saat t = 2 kemudian job 1 proses kedua dijalankan mesin 2 dimulai setelah proses
job proses 1 proses pertama selesai, yaitu saat t = 2 pada saat bersamaan job 3 proses
pertama di proses pada mesin 1 dimulai setelah mesin tersebut tidak digunakan (saat
proses sebelumnya pada mesin tersebut selesai) yakni saat job 1 pada mesin 1 selesai
dikerjakan yaitu pada saat t = 2, kemudian job 1 proses ketiga diproses pada mesin 3
menunggu sampai proses pada job 1 sebelumnya diselesaikan , dan seterusnya hingga
didapatkan hasil waktu maksimum untuk proses tersebut yaitu ketika waktu mencapai
12 menit, job terakhir yang diselesaikan yaitu job 2 diproses pada mesin ketiga.
Adapun keuntungan dari Gant Chartantara lain :
1. Semua job diperlihatkan dalam bentuk peta grafis yang mudah dipahami.
2. Kemajuan pekerjaan mudah diamati setiap waktu karena mudah dilihat.
2.2.3 TujuanPenjadwalanProduksi
Tujuan dari penjadwalan produksi adalah untuk mencari urutan pekerjaan yang
paling optimal. Salah satu tujuannya adalah meminimalisasi waktu makespan.
Makespan merupakan total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua job
hingga semua job terselesaikan (Laha, 2008).
2.3 Penjadwalan Flow Shop
10
Penjadwalan flow shop (Rosnani, 2009) merupakan suatu pergerakan unit-unit yang
terus-menerus melalui suatu rangkaian stasiun-stasiun kerja yang disusun berdasarkan
produk. Susunan suatu proses produksi jenis flow shop dapat diterapkan dengan tepat
untuk produk-produk dengan desain yang stabil dan diproduksi secara banyak.
Sistem penjadwalan dalam flow shop adalah penjadwalan dari seluruh job dengan
urutan proses sama dan masing-masing job menuju ke massing-masing mesin dalam
waktu tertentu. Sistem ini dapat digambarkan seperti urutan linier pada mesin-mesin
seperti pada lini perakitan. Setiap job diproses sesuai dengan urutan prosesnya dan dari
suatu mesin ke mesin lainnya. Penjadwalan yang memiliki urutan yang sama atas
penggunaan masing-masing mesin disebut dengan permutation schedule. Dalam kriteria
pengukuran diperlukan penjadwalan yang terus berjalan tanpa adanya waktu nganggur.
Perhitungan penjadwalan harus dipertimbangkan ketika didapatkan solusi yang optimal
dengan meningkatkan jumlah job atau mesin.
Pada umumnya setiap operasi berikutnya berasal dari satu operasi yang
mendahuluinya dan operasi kedua dari terakhir mempunyai satu operasi yang
mengikutinya. Oleh karena itu setiap job memiliki urutan operasi yang spesifik untuk
menyelesaikan job tersebut. tipe struktur ini sering disebut sebagai linier precedence
diagram.
Lantai produksi terdiri dari m mesin berbeda, setiap job terdiri dari m operasi yang
memerlukan mesin yang berbeda. Karakteristik flow shop dinyatakan dengan aliran
pekerjaan yang terarah. Pada pekerjaan flow shop penomoran mesin dimungkinkan,
sehingga jika operasi ke-j dari suatu jobmendahului operasi ke-k, maka mesin yang
diperlukan dari operasi ke-j mempunyai nomor yang lebih kecil dibandingkan dengan
mesin yang dibutuhkan oleh operasi ke-k, maka mesin yang diperlukan dari operasi ke-j
mempunyai nomor yang lebih kecil dibandingkan dengan mesin yang dibutuhkan oleh
operasi ke-k. Mesin-mesin dalam penjadwalan flow shop dicirikan job cenderung
memiliki kesamaan urutan proses operasi (routing) untuk semua job. Flow shop
dibedakan atas Pure Flow shop,yaitu flow shop yang memiliki pola aliran proses yang
berbeda. Ini disebabkan adanya variasi dalam pengerjaan tugas yang datang tidak harus
dikerjakan pada semua mesin. Jadi mungkin saja suatu proses dilewati. Penjadwalan
Flow shop terdiri dari:
1. Pure Flow shop
Yaitu flow shop yang memiliki jalur produksi yang sama untuk semua tugas.
Pure Flow shop dengan teknologikal terjadi dijadwalkan dengan tiap job harus
Input
(Pekerjaan-pekerjaann baru)
M1
M2
M3
M4
Output
11
diproses maka Mk sebelum Ml. Itu sama untuk semua job. Semua job
memerlukan dan dikerjakan dimana satu operasi dikerjakan pada satu mesin.
Dengan kata lain urutan proses untuk tiap-tiap pekerjaan pada mesin adalah
identik (sama).
Input
Input
M1
Output
M2
Output
Input
Input
M3
Input
M4
Output
Output
M5
55\\
\5n
Output
55
12
M1
M2
M3
M4
M5
M1
M4
M6
M2
M5
M7
M3
M8
13
2.3.1 Metode Konvensional
Metode konvensional adalah metode yang menggunakan perhitungan matematika
biasa. Metode konvensional yang biasa digunakan adalah Algoritma Djiksta.
2.3.2 Metode Heutistik
Algoritma Heuristik merupakan algoritma yang dikembangkan untuk mengatasi
permasalahan kombinatorial yang kompleks. Pada algoritma heuristik ruang masalah
yang dikerjakan dibatasi, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan komputasi
lebih cepat dari pada algoritma non heuristik. Algoritma heuristik tidak selalu dapat
menghasilkan solusi yang paling optimal karena pembatasan tersebut, tetapi solusi yang
dihasilkan mendekati optimal.
Algoritma heuristik dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu constructive heuristis dan
improvement heuristic memulai pencarian denagn satu solusi sebagai inisial awal yang
didapatkan
dengan
metode
tertentu,
yang
termasuk
algoritma
constriuctive
variasi
susunan
kromosom
antar
individu.
Variasi
kromosom
akan
memperngaruhi laju reproduksi dann ketahanan untuk tetap hidup. Individu kuat akan
lebih dapat bertahan hidup. Pada saat tertentu, akan terjadi proses ketahanan hidup dan
akhirnya banyak memuat organisme yang baik. Konsep biologis inilah yang akhirnya
mendasari untuk diperkenalkan algoritma genetika.
Algoritma genetika berpeluang untuk menemukan daerah solusi yang merupakan
solusi global optimum. Algoritma genetika melakukan pencarian secara iteratif pada
sekumpulan solusi yang dinamakan populasi, dengan dilengkapi operator crossover dan
mutasi algoritma genetika akan mengalami konvergensi (keseregaman) pada solusi
optimum.
14
Algoritma genetika memiliki beberapa perbedaan dari metode tradisional lainnya
diantaranya adalah (Wainwright, 1993) :
1.
2.
3.
4.
permasalahan.
Probabilitas Crossover
Kemungkinanterjadinya
operator
crossoverdikendalikan
oleh
probabilitas
algoritma
genetika
ini
akan
menentukan
proses
15
pada masalah yang akan dipecahkan dan jenis operator genetika yang akan
3.
diimplementasikan.
Fungsi Fitnes
Fungsi fitness adalah suatu fungsi yang digunakan oleh algoritma genetika untuk
menentukan
nilai
kecocokan
(fitness)
suatu
kromosom.
Sebagian
besar
keturunan yang lebih baik dari pada orang tuanya, sehingga didapatkan suatu
solusi setelah beberapa generasi.
Untuk penentuan nilai fitness yang banyak digunakan pada algoritma genetika
unakan rumus 2.1.
F=
4.
( 2.1 )
Seleksi
Menurut Kusumadewi dan Purnomo (2005), tujuan dari seleksi adalah memberikan
kesempatan reproduksi yang lebih besar bagi anggota populasi yang paling fit.
Metode yang paling sering digunakan untuk seleksi ini adalah roulette wheels,
karena metode ini yang dianggap paling
5.
16
Penggabungan dua buah individu untuk mendapatkan dua buah individu anak
(offspring). Berikut gambaran 2.2 yang menunjukkan proses crossover dan
penjelasannya menggunakan metode order based crossover (OX) (Suyanto,
2005).
[251436
Induk 2 [ 3 2 6 1 5 4]
Anak 1 [ 2 4 6 1
Gambar 2.2
5 Proses
3 ] Crossover OX
Berikut penjabaran langkah-langkah proses order based crossover
Anak
2
[ 2seperti
6 1gambar
4
a. Dua kromosom yang
menjadi
induk
diatas yaitu induk 1
35]
dan induk 2.
b. Pilih substring dari sebuah induk secara acak.
Induk 1 [ 2 5 1 4 3 6 ]
Induk 2 [ 3 2 6 1 5 4 ]
c. Bangkitkan protochild dengan mengkosongkan tempat substring induk 2
pada induk 1.
Protochild 1 [ x x 1 4 3 x ]
Protochild 2 [ x x 6 1 5 x ]
d. Tempatkan alele dari substring pada tempat yang bersesuaian.
Protochild 1 [ 2 5 x x x 6 ]
Protochild 2 [ 3 2 x x x 4 ]
e. Tukar substring antar dua induk.
Anak 1 [ 2 4 6 1 5 3 ]
Anak 2 [ 2 6 1 4 3 5 ]
2. Mutasi
Mutasi adalah nilai gen individu induk untuk mendapatkan individu anak.
Berikut gambar 2.3 yang menunjukkan proses mutasi invers mutation
(Suyanto, 2005).
Induk [ 1 2 4 5 3
] 2.3 Proses invers mutation
Gambar
Berikut penjabaran langkah-langkah proses invers mutation
a. Pilih induk yang akan mengalami mutasi
Induk [ 1 2 4 5 3 ]
b. Tentukan titik awal dan akhir substring yang akan mengalami mutasi
Substring [ x 2 4 5 x ]
c. Balik susunan substring
Substring [ x 5 4 2 x ]
d. Gabungan
Anak [ 1 5 4 2 3 ]
17
6.
Penentuan Parameter
Nilai parameter ditentukanberdasarkanpermasalahan
Parameter
kontrolalgoritmagenetikayaitu,
yang
ukuranpopulasi,
akandipecahkan.
peluangcrossover,
danpeluangmutasi.
2.5 Alternatif Algoritma
2.5.1 Algoritma Semut
Algoritma semut diperkenalkan oleh Moyson dan Manderick dan secara luas
dikembangkan
oleh
Marco
Dorigo,
merupakan
teknik
probabilistik
untuk
2.6 Matlab
Matlab adalah sebuah bahasa dengan (high-performance) kinerja tinggi untuk
komputasi masalah teknik. Matlab mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan
pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk digunakan, dimana
masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika yang
familiar. Penggunaan matlab meliputi bidang:
1.
2.
3.
18
4.
5.
6.
Matlab merupakan perangkat lunak yang cocok dipakai sebagai alat komputasi
yang melibatkan penggunaan matriks dan vektor. Matlab memberikan sistem interaktif
yang menggunakan konsep array/matrik sebagai standar variabel elemennya tanpa
membutuhkan pendeklarasian array pada bahasa lainnya.
Nama MATLAB merupakan singkatan dari matrix laboratory. MATLAB
dikembangkan oleh MathWorks, pada awalnya ditulis untuk memudahkan akses
perangkat lunak matrik yang telah dibentuk oleh LINPACK dan EISPACK. Saat ini
perangkat MATLAB telah menggabung dengan LAPACK dan BLAS library, yang
merupakan saru kesatuan dari sebuah seni tersendiri dalam perangkat lunak untuk
komputasi matrik.
Fungsi-fungsi dalam toolbox Matlab dibuat untuk memudahkan perhitungan
tersebut. sebagai contoh, matlab dapat dengan mudah dipakai untuk menyelesaikan
permasalahan linier, program linier dengan simpleks hingga sistem yang kompleks
seperti peramalan runtun waktu (time series).
Banyaknya model jaringan syaraf tiruan menggunakan menipulasi matris/vektor
dalam iterasinya. Matlab menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk menyelesaikan
model
jaringan
syaraf
tiruan.
Pengguna
hanya
perlu
memasukkan
vektor