MODUL
ALJABAR LINEAR 1
Disusun oleh,
ASTRI FITRIA NURANI
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
DETERMINAN
A. Pengertian Determinan.............................................................. 22
B. Metode Perhitungan Determinan ........ ..................................... 23
C. Sifat-sifat Determinan .............................................................. 25
BAB III
INVERS MATRIKS
A. Pengertian Invers Matriks .......................................................... 27
B. Matriks Adjoint ........ ................................................................ 28
C. Sifat-sifat Invers Matriks ......................................................... 29
D. Hubungan Invers Matriks, determinan, dan Solusi SPL . ......... 31
Aljabar Linear 1
BAB I
MATRIKS DAN SISTEM PERSAMAAN
A. Pendahuluan
Bentuk persamaan linear dalam n peubah (variabel):
1 1 + 2 2 + + =
Dimana:
1 , 2 , , ,
1 , 2 , ,
= peubah
Dengan demikian maka suatu sistem linear dari m persamaan dalam n peubah (sistem
linear m x n) adalah sebagai berikut:
11 1 + 12 2 + + 1 = 1
21 1 + 22 2 + + 2 = 2
.
.
.
1 1 + 2 2 + + =
Contoh sistem linear:
1. Sistem 2 x 2
2. Sistem 2 x 3
3. Sistem 3 x 2
1 + 22 = 5
1 2 + 3 = 2
1 + 2 = 2
21 + 32 = 8
21 + 2 3 = 4
1 2 = 1
1
=4
Definisi 1:
Dua sistem persamaan yang mengunakan peubah-peubah yang sama dikatakan
ekivalen jika kedua sistem itu memiliki himpunan penyelesaian yang sama.
Contoh:
1 + 22 = 4
31 2 = 2
41 + 2 = 6
41 + 2 = 6
Dan
31 2 = 2
1 + 22 = 4
Aljabar Linear 1
Keduanya terdiri dari tiga persamaan yang sama dan sebagai akibatnya kedua
sistem persamaan ini harus memiliki himpunan penyelesaian yang sama. Sehingga
kedua persamaan tersebut dikatakan ekivalen.
Jika salah satu persamaan dari sistem dikalikan dengan suatu bilangan real
bukan nol, maka hal ini tidak berpengaruh pada himpunan penyelesaian dan sistem
yang baru akan ekivalen dengan sistem awal.
Contoh:
1 + 2 + 3 = 3
21 2 + 43 = 1
21 + 22 + 23 = 6
Dan
21 2 + 43 = 1
Definisi 2:
Suatu sistem dikatakan memiliki bentuk segitiga jika koefisien-koefisien dari k-1
peubah yang pertama dalam persamaan ke-k semuanya nol dan koefisien dari xk adalah
bukan nol (k = 1, 2, ... ,n).
Contoh:
31 + 22 + 3 = 1
2 3 = 2
23 = 4
Carilah himpunan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut!
Penyelesaian:
Sistem persamaan diatas memiliki bentuk segitiga, karena koefisien-koefisien dalam
persamaan kedua masing-masing adalah 0, 1, -1, dan koefisien-koefisien dalam
persamaan ketiga masing-masing adalah 0, 0, 2. Karena berbentuk segitiga, sistem ini
mudah untuk diselesaikan. Dari persamaan ketiga diperoleh:
23 = 4
3 = 2
Kemudian substitusikan nilai 3 = 2 ke persamaan 2 sehinga diperoleh:
2 3 = 2
2 2 = 2
2 = 2 + 2
2 = 4
Aljabar Linear 1
Sembarang sistem sigitiga n x n dapat diselesaikan dengan cara yang sama seperti
dalam contoh. Pertama persamaan ke-n diselesaikan untuk mendapatkan nilai xn. Nilai
ini digunakan dalam persamaan ke n-1 untuk mendapatkan nilai xn-1. Nilai-nilai xn dan
xn-1 digunakan dalam persamaan ke n-2 untuk mendapatkan nilai xn-2, dan seterusnya.
Metedo menyelesaikan sistem segitiga ini disebut Substitusi Balik (backsubstitution).
Latihan:
1. Analisis apakah persamaan-persamaan berikut ekivalent atau tidak? Jelaskan!
a. 1 + 2 = 4
31 32 = 6
1 2 = 2
21 + 22 = 8
b. 1 22 = 5
1 22 = 5
31 + 2 = 1
121 + 42 = 4
c. 1 + 22 3 = 1
61 32 + 33 = 9
21 2 + 3 = 3
41 + 82 43 = 4
1 + 22 + 33 = 7
21 + 42 + 93 = 14
d. 31 + 22 + 3 = 0
21 + 2 3 = 2
21 + 2 3 = 2
41 22 + 43 = 2
21 2 + 23 = 1
61 + 42 + 23 = 0
Aljabar Linear 1
Aljabar Linear 1
B. Aljabar Matriks
1. Pengertian
a. Matriks
Yaitu kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi
atau persegi panjang yang terdiri atas baris-baris dan kolom-kolom.
= 1
2
1
2
1
2
1
= 2
3
dan
1
2
3
1
2
3
b. Baris
Yaitu bagian susunan bilangan yang dituliskan mendatar / horizontal dalam
matriks.
= 1
c. Kolom
Yaitu bagian susunan bilangan yang dituliskan tegak / vertikal dalam matriks.
1
= 2
3
d. Elemen / unsur
Yaitu bilangan bilangan (real atau kompleks) yang menyusun matriks itu.
1
= 2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
= 2
3
Ordo : 3 x 3
1
2
3
ordo : 3 x 2
dengan :
A = sebuah matriks
m = jumlah baris pada matriks
n = jumlah kolom pada matriks
Aljabar Linear 1
=
matriks B berordo 3 x 3 / berordo 3
b. Matrks Baris
Yaitu matriks yang hanya memiliki satu baris dan memuat n elemen.
(berordo 1 x n).
= 1
c. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang hanya memiliki satu kolom dan memuat m elemen.
(berordo m x 1).
1
2
=
d. Matriks Skalar
Yaitu matriks yang hanya memuat satu unsur.
=
e. Matriks Sama
Yaitu matriks yang berordo sama dan unsur yang seletak sama.
=
dan
, maka A = B
1 0 0
= 0 1 0
0 0 1
Aljabar Linear 1
1
2
0
1
2
3
0
2
3
0
0
3
i. Matriks Diagonal
Yaitu matriks persegi yang semua unsur-unsurnya bernilai 0 (nol) kecuali unsurunsur yang terletak pada diagonal utama.
1
= 0
0
0
2
0
0
0
3
j. Matriks Transpos
Yaitu matriks baru yang dihasilkan dari pertukaran baris-baris menjadi kolomkolom atau sebaliknya.
1
= 2
3
1
2
3
1
=
1
2
2
3
3
k. Matriks Simetris
Yaitu matriks yang jika A = At.
1
= 2
3
1
2
3
1
2
3
1
= 2
3
1
2
3
1
2
3
l. Matriks Nol
Yaitu matriks yang semua unsur-unsurnya bernilai 0 (nol).
= 0
0 0 =
0 0
= 0 0
0 0
0
0 =
0
Aljabar Linear 1
m. Matriks Konyugat
Yaitu matriks yang diperoleh dari A dengan cara mengganti tiap elemen dengan
konyugantnya (sekawannya).
=
Teorema:
Dengan menganggap bahwa ukuran-ukuran matriks memadai sehingga dapat
dilakukannya operasi yang ditunjukkan, maka aturan-aturan berikut akan sahih:
a. + =
b. =
c. =
d. x =
e. x =
22 2
= 21
dimana 11 , 12 , ,
1 2
11 12 1
22 2
= 21
dimana 11 , 12 , ,
1 2
Maka:
11
+ = 21
12
22
1
11
2
21
+
1
12
22
1
2
Aljabar Linear 1
11 + 11
21 + 21
+ =
1 + 1
12 + 12
22 + 22
2 + 2
1 + 1
2 + 2
11 + 11
+ 21
+ = 21
1 + 1
12 + 12
22 + 22
2 + 2
1 + 1
2 + 2
11
+ = 21
1
11
2
+ 21
12
22
12
22
1
2
+ =+
b) (A + B) + C = A + (B + C)
Bukti:
Ambil sembarang matriks A, B, dan C Mmxn, yaitu:
11 1
dimana 11 , 12 , ,
=
1
11
=
1
11
=
1
1
dimana 11 , 12 , ,
1
dimana 11 , 12 , ,
Maka:
+ + =
11
11 + 11
+ + =
1 + 1
1
11
+
11 + 11 + 11
+ + =
1 + 1 + 1
11
+ + =
1
11
1 + 1
+
1
+
11
+
1
1 + 1 + 1
+ +
1
11 + 11
+
1 + 1
1 + 1
Aljabar Linear 1
11
+ + =
1
1
+
11
11
1
+
1
+ + = + ( + )
c) (k + l) A = kA + lA
Bukti:
Ambil sembarang matriks A Mmxn dan bilangan real (k,l)
11 1
dimana 11 , 12 , ,
=
1
Maka:
11
+ = ( + )
1
( + )11
( + )1
+ =
11
+ =
11
+ =
1
( + )1
( + )
11 + 11
+ =
1 + 1
1 + 1
1
11
+
1
11
+
+ = +
d) k (A + B) = kA + kB
Bukti:
Ambil sembarang matriks A, B Mmxn dan k bilangan Real, yaitu:
11 1
dimana 11 , 12 , ,
=
1
=
11
1
dimana 11 , 12 , ,
Aljabar Linear 1
10
Maka:
( + ) =
11
1
11
+
11 + 11
( + ) =
1 + 1
(11 + 11 )
( + ) =
(1 + 1 )
( + ) =
11 + 11
1 + 1
11
( + ) =
11
+ =
1
1 + 1
+
(1 + 1 )
( + )
1 + 1
+
11
1
11
+
+ = +
4. Transpos Matriks
Definisi:
Jika A adalah sembarang matriks m x n, maka transpos A dinyatakan dengan At
adalah matriks n x m yang kolom pertamanya sama dengan baris pertama matriks
A, kolom kedua sama dengan baris kedua matriks A, dan seterusnya.
Aljabar Linear 1
11
Contoh:
1. Tentukan transpos dari matriks berikut!
=
2 3
1 0
4
5
Penyelesaian:
Diketahui matriks =
2 3
1 0
4
, maka transposnya yaitu:
5
2 1
= 3 0
4 5
Definisi:
Jika A matriks berordo n x n dan A = At, maka A disebut Matriks Simetris.
Contoh:
1 2
1 2
,
maka
=
2 1
2 1
2 5 8
2 5 8
= 5 4 7 ,
maka
= 5 4 7
8
7 0
8
7 0
=
Teorema:
a) (At)t = A
b) (A + B)t = At + Bt, jika A, B Mmxn
c) (kA)t = kAt, dengan sembarang skalar k R
d) (AB)t = BtAt, jika A matriks m x n dan B matriks n x r
5. Invers Matriks
Definisi:
Jika A adalah matriks persegi, dan jika kita dapat mencari matriks B sehingga AB =
BA = I, maka dikatakan dapat dibalik (invertible) dan B dinamakan invers dari A.
(A-1 = B)
Aljabar Linear 1
12
a) Matriks Singular
Yaitu matriks persegi yang tidak mempunyai invers.
b) Matriks Non-Singular
Yaitu matriks persegi yang mempunyai invers.
Contoh:
Apakah matriks berikut saling invers?
1
2 4
1. =
dengan = 310
3 1
10
2. =
3
5
1
2 5
3 5
dengan =
1 2
1 3
Penyelesaian:
1
2 4 10
1. x =
3
3 1
10
1
x =
0
3
5
1
2
5
8
5
x
Jadi, matriks A dan B tidak saling invers.
3
1
1
x =
0
2. x =
5
2
0
1
2 5
1 3
x =
2 5 3 5
1 3 1 2
1 0
x=
0 1
x=
x=
Aljabar Linear 1
13
Latihan:
1. Tentukan transpos dari matriks-matriks berikut!
4
= 1
0
3 2
1 0
5 1
= 2 5
1
= 2
3
2 3
0 5
5 1
= 4
0
2
1
1
Penyelesaian:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Aljabar Linear 1
14
SPL
Memiliki Solusi
(Konsisten)
Tunggal
Banyak
Solusi
Aljabar Linear 1
15
Contoh:
Diketahui sistem persamaan linear sebagai berikut:
x + 2y = 1
2x y = 7
Tentukan solusinya dengan:
a. Metode Eliminasi
b. Metode Substitusi
Penyelesaian:
a. Metode Eliminasi
+ 2 = 1 x 2 2 + 4 = 2
2 = 7 x 1 2 = 7
5 = 5
= 1
+ 2 = 1 x 1 + 2 = 1
2 = 7 x 2 4 2 = 14
5 = 15
=3
Jadi himpunan penyelesaiannya (HP) = {3, -1}
b. Metode Substitusi
+ 2 = 1 ..... (1)
= 1 2 ..... (2)
2 = 7 ..... (3)
Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (3) :
2 = 7
2(1 2 ) = 7
2 4 = 7
2 5 = 7
5 = 5
= 1 ..... (4)
Aljabar Linear 1
16
Contoh:
Diketahui SPL sebagai berikut:
++=6
2 + = 1
+ 2 = 5
Selesaikan SPL tersebut dengan Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)!
Aljabar Linear 1
17
Penyelesaian:
. =
1
2
1
1
1
6
1 1 = 1
1 2
5
Matriks diperbesar:
1 1
1 6
= 2 1 1 1
1 1 2 5
1 1
1 6
= 2 1 1 1 21 + 2
1 1 2 5 1 + 3
1 1
1 6
= 0 1 3 11 2
0 2 1 1
1 1 1 6 2 + 1
= 0 1 3 11
0 2 1 1 22 + 3
1 0
= 0 1
0 0
1
= 0
1
= 0
1
= 2
0
1
0
2 5
3 11
1
7 21 3
7
2 5 23 + 1
3 11 33 + 2
1 3
0
1
0
01
02
13
Catatan:
a. SPL memiliki solusi tunggal jika banyaknya 1 utama pada matriks eselon baris
tereduksi = banyaknya variabel.
b. SPL memiliki solusi tak hingga jika n (1 utama) < n (variabel).
c. SPL tidak memiliki solusi jika pada matriks eselon baris tereduksi terdapat 1
utama pada kolom paling kanan.
Aljabar Linear 1
18
3. SPL Homogen
Yaitu bentuk khusus dari SPL = adalah bentuk khusus untuk = (nol) atau
bisa dituliskan sebagai = .
Solusi SPL Homogen :
a. Trivial
Yaitu bila SPL Homogen hanya memiliki = sebagai satu-satunya solusi.
b. Tak Trivial
Yaitu bila SPL Homogen memiliki solusi selain = .
Contoh:
Tentukan solusi SPL Homogen dengan matriks koefisien!
2 1 1
= 1 1 1
4 1 1
Penyelesaian:
. =
2
1
4
1 1 1
0
=
1 1 2
0
1 1 3
0
Matriks diperbesar:
2 1 1 0
= 1 1 1 0
4 1 1 0
1
2 1 1 0
2 = 1 1 1 0 tukar baris ke-1 dengan baris ke-2
3
4 1 1 0
1
1 1 1 0
2 = 2 1 1 0 21 + 2
3
4 1 1 0 41 + 3
1
1 1 1 0
1
2 = 0 3 3 0 2
3
3
0 3 3 0
1
1 1 1 0 2 + 1
2 = 0 1 1 0
3
0 3 3 0 32 + 3
Aljabar Linear 1
19
1
1 0
2 = 0 1
3
0 0
0 0
1 0
0 0
Di dapat:
1 = 0
Maka:
2 3 = 0
1 = 0
2 = 3
2 =
Misal:
3 = 0
1 = ,
Jadi, solusi SPL tak trivial.
Latihan:
1. Diketahui SPL sebagai berikut:
++=1
2 + = 2
2 = 1
Tentukan solusinya dengan metode campuran eliminasi dan substitusi!
2. Diketahui SPL sebagai berikut:
2 + = 2
+=3
4 + = 8
Tentukan solusi untuk SPL tersebut dengan EGJ!
3. Diketahui SPL dalam bentuk matrik sebagai berikut:
3
2
1
2
2
1 1
=
2
3
4 2
0 3 1
5
Aljabar Linear 1
20
2 2
2 3 . Tentukan solusi SPL Homogen tersebut dengan
2 4
matriks koefisien!
Penyelesaian :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Aljabar Linear 1
21
BAB II
DETERMINAN
A. Pengertian Determinan
Definisi:
Determinan merupakan suatu fungsi yang didefinisikan pada matriks persegi.
Determinan A didefinisikan sebagai jumlah hasil kali elementer bertanda dari Anxn
yang berbentuk:
1 1 , 2 2
dengan 1, 2, , merupakan permutasi dari himpunan {1,2,.... n)
Hasil kali elementer 1 1 , 2 2 akan bertanda positif jika banyaknya invers
(bilangan bulat kecil yang didahului oleh bilangan bulat lebih besar pada permutasi)
adalah genap. Sedangkan 1 1 , 2 2 bertanda negatif jika banyaknya invers
adalah ganjil.
Determinan Anxn dinotasikan dengan:
11 12
21 22
det = = =
1 2
1
2
Contoh:
11
Hitunglah determinan dari: =
21
12
22
Penyelesaian:
Permutasi
Banyak Invers
(1,2)
11 dan 12
(2,1)
12 dan 21
Tanda
det = = = 11 . 22 12 . 21
Aljabar Linear 1
22
Mij (Minor elemen i, j) yaitu determinan matriks A yang sudah dihilangkn baris ke-i
dan kolom ke-j nya. Pemilihan baris ke-i dan kolom ke-j bebas.
Tanda (+) atau (-) di depan aij.Mij didasarkan pada:
1) Jika i + j genap, maka tanda (+).
2) Jika i + j ganjil, maka tanda (-).
Contoh:
2 3
Hitunglah determinan dari matriks = 3 2
1 2
4
3 dengan ekspansi kofaktor baris
2
dan kolom!
Penyelesaian:
a. Ekspansi Kofaktor baris ke-2:
2
= 3
1
3 4
2 3
2 2
3 4
2 4
2 3
= 3
+2
3
2 2
1 2
1 2
= 3 6 8 + 2 4 4 3(4 3)
= 3 2 + 2 0 3(1)
= 6+03
=3
3
2
2
3
=4
1
4
3
2
2 3
2
2 3
3
+2
3 2
2
1 2
= 4 6 2 3 4 3 + 2(4 9)
Aljabar Linear 1
23
= 4 4 3 1 + 2(5)
= 16 3 10
=3
0
0
Maka yang dihitung dengan mengunakan ekspansi sepanjang kolom ke-1 akan
diperoleh:
= 11 12
Metode reduksi baris memiliki prinsip mengubah bentuk matriks menjadi matriks
segitiga atas dengan melakukan OBE (Operas Baris Elementer). OBE pada matriks
akan mempengaruhi nilai determinan untuk operasi:
1) Jika menukarkan dua baris maka determinannya bernilai (-). Untuk
mengembalikan determinan ke nilai semua, kalikan determinan matriks dengan
(-1).
2) Jika suatu baris dikali k 0 maka nilai determinan menjadi k kali determinan
1
3 4
2 3
2 2
Penyelesaian:
2 3
= 3 2
1 2
4
3 menukar baris 1 dengan baris 3.
2
2 3
= 3 2
1 2
4
1 2
3 = (1) 3 2
2
2 3
2
3 31 + 2
4 21 + 3
Aljabar Linear 1
24
2 3
= 3 2
1 2
4
1 2
2
1
=
(1)
3
0 4 3 2
4
2
0 1 0
2 3
= 3 2
1 2
1 2
2
4
3
3 = 1 (4) 0 1
4
2
0 1 0
2 3
= 3 2
1 2
1
4
3 =4 0
2
0
2
= 3
1
2
= 3
1
4
3
3 = 4(1 x 1 x )
4
2
4
3 =3
2
3
2
2
3
2
2
2
1
2
3
4
3
1
4
C. Sifat-sifat Determinan
1. Jika Anxn matriks diagonal maka adalah perkalian elemen pada diagonal
utamanya.
3x3 = 0
0
0
0 = . .
2. Jika Anxn matriks segitiga atas / bawah maka adalah perkalian elemen pada
diagonal utamanya.
3x3 = 0
0
= . .
3. Jika ada baris / kolom dari Anxn yang semua elemennya nol, maka = 0.
3x3
= 0
0 =0
3
1 =0
3
1 2 3
=0
2 0 6
1 5 3 3 = 31
Aljabar Linear 1
25
3x3 =
1
2 3
2
4 6 2 = 21 = 0
1 1 2
5. =
6. =
7. Jika suatu baris pada Anxn dikali dengan maka determinan matriks barunya
Latihan :
2
1. Hitunglah determinan dari matriks = 1
3
2
0
2
0
1
2
3
2
3
2
1 dengan ekspansi kofaktor
2
3
Penyelesaian:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Aljabar Linear 1
26
BAB III
INVERS MATRIKS
Contoh:
3
Tentukan invers dari matriks = 0
2
0 1
2 1 !
5 3
Penyelesaian:
3 0 11 0
= 0 2 10 1
2 5 30 0
0 3 1
0
1
1 0
= 0 2
2 5
1
3 3 0
1 0 1
3 0 0
1 0
0 2
0 5
1 0 13 13
0 1 12 0
0 5 7 3 2 3
0
0
1 21 + 3
1
3
3 0
1
0
1
7 2
3
3 0
0
1
2
0
0
1
0 2
2
1
0
0
1
52 + 3
Aljabar Linear 1
27
0
3
1
0
0 1 12
2
1
5
2
0 0 6 3 2
1 0
1 0
0 1
0 0
3
2 0
1 4
3
0
1
2
15
0
0
1
63
1
3 + 1
3
1
0 +
2
2 3
6
0
1 0 0 1 5 2
= 0 1 0 2 7 3
0 0 1 4 15 6
= 1
1 5 2
Jadi, 1 = 2 7 3
4 15 6
B. Matriks Adjoint
Matriks Adjoint didefinisikan sebagai matriks Cij transpos dengan Cij adalah kofaktor
elemen i,j.
Invers matriks A memiliki rumusan:
1 =
1
()
1 =
1
( )
2
5
0
2
0
2
0
5
1
3
1
3
2
5
1
3
= 65 =1
= (0 2) = 2
= 0 4 = 4
= (0 5) = 5
Aljabar Linear 1
28
22 = (1)2+2
23 = (1)2+3
31 = (1)3+1
32 = (1)3+2
33 = (1)3+3
3
2
3
2
0
2
3
0
3
0
1
3
0
5
1
1
1
1
0
2
1
Didapat = 5
2
1
Dan = 2
4
2 1
Maka = 3
5 3
1
Sehingga 1 = 1
=92=7
= 15 0 = 15
= 0 2 = 2
= (3 0) = 3
=60=6
2
4
7 15
3
6
5
2
7
3
15 6
0 2
+1
= 3 6 5 + 0 4 = 1
2 5
1
5
2
1 5 2
2
7
3 = 2 7 3
4 15 6
4 15 6
Aljabar Linear 1
29
ke-i dikali .
Contoh:
1. Tentukan solusi SPL berikut dengan persamaan Ax = b!
3
0
2
0 1
2
= 3
2 1
5 3
4
Penyelesaian:
1 5 2
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh 1 = 2 7 3 sehingga:
4 15 6
= 1
1 5 2 2
= 2 7 3 3
4 15 6 4
2 15 + 8
= 4 21 + 12
8 + 45 24
9
= 13
29
Jadi, himpunan penyelesaiannya (HP) = {-9,13,29}
1
1
3
Penyelesaian:
3 0
= 0 2
2 5
1
1 5
1 1 = 2 7
3
4 15
2
3
6
Aljabar Linear 1
30
Latihan:
1. Tentukan invers dari matriks-matriks berikut:
3 0
= 2 5
0 2
1
3
dan
=
3
0
1
2
0
4
5
1
2. Tentukan invers matriks = 0
2
1
2
3
4
2
3
2
1 dengan menggunakan:
2
a. Eliminasi Gauss-Jordan
b. Matriks Adjoint
3. Tentukan solusi SPL berikut:
2
2
1
1 2
3
= 2
3 1
1 0
1
Penyelesaian:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Aljabar Linear 1
31