Anda di halaman 1dari 198
KEPUTUSAN BERSAMA MENTER! TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : KEP..188/MEN/2003 NOMOR : 25A TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL INSTRUKTUR DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Ri DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/ M.PAN/3/2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya, perlu mengatur petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya; =" 5 bahwa untuk tertib administrasi dalam pelaksanaannya dipandang perlu menetapkan Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.1. dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian / Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003; 7. Peraturan Pemerintah Nomor32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1991 tentang Latihan Kerja; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeni Sipil; Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002; Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan 3 Menetapkan : Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2002; 17. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.l. Nomor KEP. 219/MEN/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. ; 18. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya; MEMUTUSKAN KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL INSTRUKTUR DAN ANGKA KREDITNYA BABI KETENTUAN UMUM Pasal Dalam Keputusan Bersama ini yang dimaksud dengan : 1. Instruktur, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk 4 melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan di bidang atau kejuruan tertentu. . Instruktur tingkat terampil, adalah Instruktur yang mempunyai kualifikasi teknis yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan teknis dan prosedur kerja di bidang pelatihan dan pembelajaran kejuruan tertentu. . Instruktur tingkat ahli, adalah Instruktur yang mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilrnu pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis di bidang pelatihan dan pembelajaran kejuruan tertentu. . Melatin, adalah keseluruhan kegiatan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan keterampilan, produktivitas, disiplin, sikap kerja, dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu berdasarkan persyaratan jabatan dengan metoda pelatihan tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek daripada teori. . Mengajar, adalah suatu proses interaksi edukatif antara peserta, Instruktur, dan lingkungan dengan metoda pengajaran tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan teori dari pada praktek serta diarahkan pada upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. . Peserta pelatihan, adalah masyarakat, pencari kerja, calon pekerja, pekerja/ Pegawai Negeri Sipil 5 atau swasta, maupun pekerja yang lepas dari pekerjaannya. 7. Angka kredit, adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan/ atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Instruktur dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/ pangkat. 8. Unit Pelatihan/pembelajaran, adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, program, fasilitas dan Pendanaan dengan tugas pokok dan fungsi melakukan pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan untuk mencapai tingkat kualitas keterampilan dan keahlian tertentu dan dikelola menurut sistem tertentu. 9. Instansi Pembina jabatan fungsional Instruktur, adalah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.1. 10. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, adalah Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/ Tinggi Negara, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin oleh pejabat struktural eselon | dan bukan merupakan bagian dari Departemen/ Lembaga Pemerintah Non Departemen. 11. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi, adalah Gubemur. 12. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten / Kota, adalah Bupati/ Walikota. 13. Pejabat yang berwenang mengangkat, mem- bebaskan sementara dan memberhentikan dalam * dan dari Jabatan Instruktur adalah pejabat pembina kepegawaian yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. 14, Pemberhentian, adatah pemberhentian dari jabatan fungsional Instruktur dan bukan pem-berhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil. BAB II USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 2 (1). Usul penetapan angka kredit Instruktur disampaikan setelah menurut perhitungan sementara Instruktur yang bersangkutan, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi dan dibuat menurut contoh formulir sebagai berikut : a, Lampiran la, ib, atau Ic untuk Instruktur tingkat Terampil b. Lampiran lla, IIb, atau IIc untuk Instruktur tingkat Abii; (2). Setiap usul penetapan angka kredit Instruktur wajib dilampiri dengan : a. Surat Pernyataan meltakukan kegiatan pelaksanaan pelatihan dan bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran III, b. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pengembangan pelatihan dan bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IV; c. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi dan bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran V; d. Surat Pemyataan melakukan kegiatan pendukung kegiatan Instruktur dan bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VI; e, Surat Permyataan merjalani kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) dan bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran Vii; f. Foto copy atau salinan yang disahkan oleh pejabat berwenang mengesahkan bukti-bukti mengenai Ijazah / Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihnan dan/atau keterangan/penghargaan yang pernah diterima. (3). (1). (2). Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat dilakukan selambat-lambainya 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat sebagai berikut: a. Untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Januari tahun yang bersangkutan. b. Untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Juti tahun yang bersangkutan. Pasal 3 Setiap usul penetapan angka kredit bagi instruktur harus dinilai secara seksama oleh Tim Penilai dengan berpedoman pada Lampiran | atau Lampiran Il Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003. Hasil penilaian Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Larnpiran Vill dengan ketentuan : a. Asli Penetapan Angka Kredit (PAK) disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan, dan b. Tembusan PAK disampaikan antara lain kepada : (1). Instruktur yang bersangkutan ; (3). (4). ©). (2). Pimpinan Unit Kerja Instruktur yang bersangkutan ; (8). Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan; (4). Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; (5). Kepala Biro/ Bagian Kepegawaian Instansi/ Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan. Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit sampai batas waktu yang telah ditetapkan dalam Pasal 2 ayat (3) maka pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tersebut dapat mendelegasikan kepada pejabat lain satu tingkat lebih rendah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 ayat (1) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003. Dalam rangka pengendalian dan tertib administrasi penetapan angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud ayat (3) disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat yang meng-gantikan disampaikan 10 (1). Q). @). A). 6). kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. BAB III TIM PENILAI Pasal4 Syarat pengangkatan untuk menjadi Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003, yaitu : a. Sekurang-kurangnya mendudukijabatan dan/ atau pangkat setingkat dengan Instruktur yang dinilai; b, Mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kesja Instruktur; dan c. Dapat aktif melakukan penilaian. Masa jabatan Tim Penilai sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya. Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut sebagaimana dimaksud ayat (2), dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa iabatan. Jumlah anggota Tim Penilai yang berasal dari Instruktur harus lebih banyak daripada anggota Tim Penilai yang berasal dari pejabat lain bukan Instruktur. Dalam hal komposisi jumlah Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud ayat (4) tidak dapat dipenuhi, maka Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat 11 lain yang mempunyai kompetensi dalam penilaian prestasi kerja Instruktur. Pasal 5 (1). Tugas pokok Tim Penilai Instansi Pusat adalah : a. Membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau pejabat eselon | yang ditunjuk, dalam menetapkan angka kredit Instruktur Madya di lingkungan Instansi Pusat; b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau pejabat eselon I yang ditunjuk, yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a. (2). Tugas pokok Tim Penilai Unit Kerja adalah : a. Membantu Direktur, Kepala Pusat, Kepala Biro Kepegawaian atau pejabat lain yang membidangi pelatinan dan pembelajaran, yang setara dengan eselon II pada Instansi Pusat, dalam menetapkan angka kredit Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama sampai dengan Instruktur Muda di lingkungan Instansi Pusat, b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur, Kepala Pusat, Kepala Biro Kepegawaian atau pejabat lain yang membidangi 12 3). @). pelatihan dan pembelajaran, yang setara dengan eselon !I pada Instansi Pusat, yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a. Tugas Pokok Tim Penilai Daerah Provinsi adalah : a. Membantu Gubernur atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya dalam menetapkan angka kredit Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama sampai dengan Instruktur Madya di lingkungan Pemerintah Provinsi, b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubemur atau pejabat lain yang ditunjuknya, yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a. Tugas Pokok Tim Penilai Daerah Kabupaten/ Kota adalah : a. Membantu Bupati/ Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya dalam menetapkan angka kredit Instruktur Pelaksana sampai dengan instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama sampai dengan Instruktur Madya di lingkungan Pemerintah Kabupaten/ Kota; b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati/ Walikota atau pejabat lain yang ditunjuknya yang berhubungan dengan penetapan 13 ©). (6). ”. (8) angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a. Dalam hal Tim Penilai Daerah Kabupaten/ Kota belum dapat dibentuk karena belum adanya pejabat yang memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka kredit dapat dimintakan kepada Tim Penilai Daerah Kabupaten/ Kota lain terdekat, atau Tim Penilai Daerah Provinsi yang bersangkutan, atau Tim Penilai Instansi Pusat di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Dalam hal Tim Penilai Daerah Provinsi belum dapat dibentuk karena belum adanya pejabat yang memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka kredit dapat dimintakan kepada Tim Penilai Daerah Provinsi lain terdekat atau Tim. Penilai Instansi Pusat di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.|. Dalam hai Tim Penilai Instansi Pusat dan Tim Penilai Unit Kerja di luar Depnakertrans R.|. belum memungkinkan untuk dibentuk, maka penilaian dan penetapan angka kreditnya dapat dimintakan kepada Tim. Penilai Pusat Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.1. Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang pensiun atau berhalangan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan, maka Ketua Tim Penilai mengusulkan penggantian anggota Tim Penilai secara definitif sesuai masa kerja yang tersisa kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim. Penilai. 14 (9). Dalam hal terdapat anggota Tim Penitai yang turut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai Pengganti. (10). Tata kerja dan tata cara Tim Penilai dalam melakukan tugas ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Instruktur. Pasal6 (1). Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksana- kan tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian. (2). Sekretariat Tim Penilai dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16 ayat (2) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/ M.PAN/3/2003 Pasal7 qa . Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan. 15 (2). @). (1) (2). Tugas pokok Tim Penilai Teknis adalah mem-berikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu. Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai. BABIV KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT Pasal8& Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat Instruktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang benlaku, Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dipertimbangkan apabila : a, Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. Memenuhi angka kredit yalig ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkatlebih tinggi; dan c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurang- kurangnya benilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 16 (3) (4). (5). Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dipertimbangkan apabila: a. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun.terakhir. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah yang menduduki jabatan Instruktur Madya pangkat Pembina Tk. | golongan ruang IV/b menjadi golongan ruang !V/c, ditetapkan oleh Presiden setelah_mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menduduki jabatan: a. Instruktur Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat |, golongan ruang Il/b untuk menjadi Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan untuk menjadi Instruktur Penyelia pangkat Penata Tingkat !, golongan ruang ItI/d; dan b. Instruktur Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang lll/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat |, golongan ruang ItI/b sampai dengan 7 (6). 7). untuk menjadi Instruktur Madya, pangkat Pembina Tingkat |, golongan ruang IV/b; ditetapkan. dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi yang mendudukijabatan: a. Instruktur Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat |, gotongan ruang Il/b untuk menjadi Pengatur, golongan ruang I/c sampai dengan untuk menjadi Instruktur Penyelia pangkat Penata Tingkat |, golongan ruang Ill/d; dan b. Instruktur Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang lil/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat |, golongan ruang II’b sampai dengan untuk menjadi Instruktur Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/ Kota yang mendudukijabatan : 18 (8). (1). a. Instruktur Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat |, golongan ruang I/b untuk menjadi Pengatur, golongan ruang Ii/c sampai dengan untuk menjadi Instruktur Penyelia pangkat Penata Tingkat |, golongan ruang Ili/d; dan b. Instruktur Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat |, golongan ruang Ill/b sampai dengan untuk menjadi Instruktur Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d; ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki jabatan Instruktur Muda pangkat Penata Tingkat | golongan ruang Ili/d untuk menjadi Instruktur Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina Tingkat | golongan ruang IV/b ditetapkan oleh Gubemur yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan; Pasal 9 Instruktur yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat berikutnya. 19 (2). Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud ayat (1) memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, maka Instruktur yang bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan: a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan; b. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3). Instruktur yang naik jabatan sebagaimana dimaksud ayat (2), setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi disyaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal dari kegiatan unsur utama, BABV PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal 10 Pengangkatan, pembebasan sementara dan pem- berhentian dalam dan dari Jabatan Instruktur ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan 20 perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut: 41. (1) (2). Pengangkatan pertama kali dan pengangkatan kembali dalam jabatan Instruktur ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IX; . Pembebasan sementara dari jabatan Instruktur ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran X; . Pemberhentian dari jabatan Instruktur ditetapkan dengan menggunakan contch formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran XI. Pasal 11 . Untuk menjamin tingkat kinerja Instruktur dalam pencapaian angka kredit sebagai salah satu persyaratan kenaikan jabatan/ pangkat, rnaka pengangkatan Instruktur harus memperhatikan. keseimbangan rasio beban kerja organisasi dengan jumlah Instruktur yang ada pada bidang kejuruan atau keahlian yang sejenis. Di samping harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pengangkatan Instruktur harus didasarkan pada formasi jabatan yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara berdasarkan usulan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.1. dan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN. 21 (3). Pengangkatan dalam jabatan Instruktur untuk Pegawai Negeri Sipil Daerah, didasarkan pada formasi jabatan yang ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi, Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota, setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. Pasal 12 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Instruktur tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan fungsional lain maupun dengan jabatan struktural. Pasal 13 (1). Instruktur Pelaksana, pangkat Pengatur Muda Tingkat 1, golongan ruang Il/b sampai dengan Instruktur Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang lil/c dan Instruktur Pertama, pangkat Penata Muda, gofongan ruang IIl’a sampai dengan Instruktur Madya, pangkat Pembina Tk. |, golongan ruang [V/b, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam Jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. (2). Instruktur Penyelia, pangkat Penata Tingkat |, golongan ruang Ill/d dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam 22 (3). (4). jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpul-kan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari kegiatan pengembangan pelatinan dan atau pengembangan profesi. Instruktur Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang iV/c dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari kegiatan pengembangan pelatihan dan atau pengembangan profesi. Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Instruktur juga dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : a. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil berupa hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980; atau b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966; atau c. Ditugaskan secara penuh di luarjabatan Instruktur d. Cuti di luar tanggungan negara kecuali untuk persalinan ketiga dan seterusnya; atau 23 6). €). @. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Instruktur yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a selama menjalani hukuman disiplin tetap dapat melaksanakan tugas pokoknya tetapi kegiatan tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya. Instruktur yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf e, selama pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat pilihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, apabila : a. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkatterakhir, dan b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Pasal 14 Instruktur diberhentikan dari jabatannya apabila : , 1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat; atau 24 2. (1). 2). Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi; atau . Dalamjangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) atau ayat (3), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan. BABVI PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN Pasal 15 instruktur yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 dapat diangkat kembali dalam jabatan Instruktur, apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut telah berakhir. Instruktur yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1966, dapat diangkat kembali dalam jabatan Instruktur, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman percobaan. 25 (3). Instruktur yang ditugaskan di luar jabatan Instruktur dapat diangkat kembali dalam jabatan Instruktur, apabila telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan Instruktur. (4). Instruktur yang dibebaskan sementara karena cuti diluar tanggungan negara dan telah diangkat kembali pada Instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan Instruktur. (5). Instruktur yang telah selesai menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, diangkat kembali dalam jabatan Instruktur. Pasal 16 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam Jabatan Instruktur sebagairnana tersebut dalam Pasal 15, jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki. BAB VII PERPINDAHAN JABATAN Pasal 17 (1). Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Instruktur atau perpindahan antar Jabatan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, 23, dan 24 atau Pasal 25 Keputusan MENPAN Nomor 36/ KEP/ M.PAN/ 3/2003; 26 (2). (3). b. Memiliki pengalaman di bidang pelatihan dan pernbelajaran sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya; dan d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkatyang dimilikinya, sedangkan jenjang jabatan Instruktur ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan formal yang ditamatkan dan angka kredit yang diperoleh setelah melalui penilaian dan penetapan angka kredit dari pejabat yang berwenang yang berasal dari unsur utama lainnya. Bagi Instruktur yang karena perpindahan jabatan, memilik pangkat/ golongan ruang lebih tinggi dari jabatan Instruktur yang diperolehnya dapat mengajukan kenaikan jabatan satu tingkat lebih tinggi setelah satu tahun dalam. jabatannya dan memenuhi angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan jabatan tersebut sepanjang tidak melampaui jenjang kepangkatan yang ditentukan. 27 BAB VIII PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT Pasal 18 (1). Pegawai Negeri Sipil di luar Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang pada saat ditetapkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003 telah dan rnasih melakukan tugas pelatihan dan pem-belajaran berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang dapat diangkat ke dalam Jabatan Instruktur melalui penyesuaian dengan ketentuan: a. Untuk Instruktur tingkat keterampilan harus memenuhi syarat: 1) Serendah-rendahnya berijasah SLTA; 2) Serendah-rendahnya menduduki pangkat Pengatur Muda Tingkat |, golongan ruang Il b; dan 3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. b. Untuk Instruktur tingkat keahlian harus memenuhi syarat : 28 (2). (3). 1) Serendah-rendahnya berijasah Strata 1 (S.1)/ Diploma lV; 2) Serendah-rendahnya menduduki pangkat Penata Muda, golongan ruang Iil/a; dan 3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurang- kurangnya bemilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Jenjang jabatan dan jumlah angka_ kredit penyesuaian/inpassing sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada pendidikan, pangkat, dan masa kerja dalam pangkat terakhir sebagaimana tersebut dalam Lampiran V dan Lampiran VI Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003. Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk penyesuaian/inpassing sebagaimana dimaksud Lampiran V atau Lampiran VI Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/ M.PAN/3/2003 dihitung dalam pembulatan ke bawah, yaitu : a. Kurang dari 1 (satu) tahun, dihitung kurang 1 (satu) tahun; b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung 1 (satu) tahun; 29 4). ©). (1). 2). ¢, 2 (dua) tahun sampai dengan kurang dari 3 (tiga) tahun, dihitung 2 (dua) tahun; d. 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang dari 4 (empat) tahun, dihitung 3 (tiga) tahun; dan e. 4 (empat) tahun atau lebih, dihitung 4 (empat) tahun. Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Instruktur, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Instruktur dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran XIl. Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Instruktur sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan setelah memperhitungkan formasi Instruktur. Pasal 19 Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Instruktur di luar Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2003, dan harus selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir Maret 2004. Pegawai Negeri Sipil yang dalam masa penyesuaian/ inpassing telah dapat dipertimbang-kan kenaikan pangkatnya, maka sebelum disesuaikan dalam jabatan dan angka kredit terlebih dahultu dipertimbangkan kenaikan pangkatnya agar dalam 30 (3). (1). (2). penyesuaian/inpassing jabatan dan angka kredit telah digunakan pangkat yang terakhir. Terhitung mulai periode kenaikan pangkat 1 April 2004, kenaikan pangkat Instruktur sudah ditetapkan dengan angka kredit disamping memenuhi syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pasal 20 PNS yang menduduki jabatan Widyaiswara dan tidak memenuhi syarat untuk disesuaikan dalam jabatan Widyaiswara sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 01/KEP/M.PAN/1/2001, disesuaikan dalam jabatan [nstruktur menurut Keputusan ini. Jenjang jabatan Instruktur bagi Widyaiswara sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki terakhir dalam jabatan Widyaiswara. BAB Ix KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 21 Pegawai Negeri Sipil di luar Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang pada saat penyesuaiar/ inpassing telah memiliki pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki atau jabatan terakhir yang diduduki 31 serta telah memiliki rnasa kerja 4 (empat) tahun dalarn pangkat terakhir, kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi dapat dipertimbang-kan mulai periode kenaikan pangkat berikutnya berdasarkan angka kredit yang ditetapkan dalam surat keputusan inpassing dan telah memenuhi syarat lainnya. Pasal 22 Instruktur yang sedang dibebaskan sementara karena ‘ 4. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat (kecuali pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil); atau 2. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan [nstruktur, atau 3. Cuti di luar tanggungan negara; Dan kemudian yang bersangkutan telah mencapai batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil, diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapat hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pasal 23 (1). Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan tindakan dalam melaksanakan pem-binaan Instruktur, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi selaku Instansi Pembina Jabatan (2). (1). instruktur melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi kepada pejabat yang berkepentingan dan Instruktur. Untuk meningkatkan kemampuan Instruktur secara profesional sesuai kompetensi jabatan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi selaku Instansi Pembina, antara lain melakukan : a, Penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional bagi Instruktur, b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis bagi Instruktur; c. Penetapan standar kompetensi Instruktur; d. Penyusunan formasi jabatan Instruktur; e. Pengembangan sistem informasi jabatan Instruktur; dan f. Fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi Instruktur. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24 Dengan berlakunya Keputusan Menteri_ Pendaya- gunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/ 3 2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya, maka nama dan jenjang jabatan Instruktur yang didasarkan kepada Keputusan Menteri 33 (2). (3). Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 24 MENPAN/1990 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Instruktur Latihan Kerja disesuaikan ke dalam nama dan jenjangjabatan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Pendaya-gunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/ 2003. Penyesuaian tingkat dan Jenjang jabatan sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit terakhir yang diperoleh Instruktur. Penyesuaian Jenjang jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2003 dan harus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Maret 2004. BAB XI PENUTUP Pasal 25 Pelaksanaan teknis yang belum diatur dalam Keputusan Bersama ini akan diatur kemudian oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala BKN baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Pasal 26 Untuk mempermudah pelaksanaan Keputusan Bersama ini, maka dilampirkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/ M.PAN/3/2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya sebagaimana tersebut pada Lampiran XIll. Pasal 27 Dengan berlakunya Keputusan Bersama ini, maka Surat Edaran Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Kepala BAKN Nomor SE-02/MEN/1990 dan Nomor 16/SE/1990 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Instruktur Latihan Kerja, dinyatakan tidak beriaku lagi. Pasal 28 Keputusan Bersama ini disampaikan kepada instansi yang berkepentingan untuk dilaksanakan dengan sebaik- baiknya. Pasal 29 Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. 35 Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 10 Juli 2003 KEPALA MENTERI BADAN KEPEGAWAIAN TENAGA KERJA DAN CONTO! IH: DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT » JABATANINSTRUKTUR PELAKSANA LAMPIRAN Ia: KEPUTUSAN BERSAMA MENAKERTRANS DAN KEPALA BKN NOMOR : KEP. 188/MEN/2003 NOMOR — : 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN INSTRUKTUR PELAKSANA Nomor : INSTANS!: MASA PENILAIAN Bulan . sid bulan .. Tahun. I KETERANGAN PERORANGAN 1. [Nama 2. [NIP 3. Nomor Seri Kartu Pegawai A Tempat dan Tanggal Lahir 5,__|_Jenis Ketamin 6 Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreditnya Jabatan Instruktur / TMT Masa Kerja Golongan Lama wo] @|~ Masa Kerja Golongan Baru 5 Unit Kerja UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT MENURUT UNSUR, SUB UNSUR, DAN BUTIR KI EGIATAN INSTANS! PENGUSUL ‘TIM PENILAL Tawa | BARU TAMA | BARU a z Te reese ee “UNSUR UTAMA PENDIDIKAN A] Pendidikan sekolah memperoleh jjazah/gelar dan 1, Sarana Muda/Akademi/ Diploma Ill 2. Diploma I 37 eee SH =a] B | Pendidikan dan Pelatihan fungsional instruktur serta memperoteh surat tanda tamat- pendidikan dan pelatihan. 1,__Lamanya lebih dari 960 jam 2,_Lamanya antara 844 — 960 jam 3,__Lamanya antara 461 —640jam_ '5__Lamanya antara 81 — 160 jam 4._Lamanya antara 161—480fam 6._Lamanya antara 30 — 60 jam PELAKSANAAN PELATIHAN ‘A | Penyusunan rencana pelatihan 1. Menyusun Satuan Pokok Bahasan Pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya ; 2. Menyusun daftar kebutuhan fasilitas pelatihan dalam satu paket untuk tingkat dasar. 3. Menyusun daftar kebutuhan bahan pelatihan dalam satu paket untuk tingkat dasar. B | Pembuatan perangkat pelatinan 1. Membuat job sheet mata pelatihan sesuai dengan kewenangannya.. 2. Membuat media atau alat peraga pelatinan dua dimensl. ¢ | Pengajaran dan pelatinan 1. Mengajar pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta : a. Pencari kerja SLTA ke bawah. b. Pekerja, pada level Pelaksana/produksi. 2, Melatih pada pelathan tingkat dasar dengan peserta. a. Pencari kerja SLTA Ke | bawah. b. Pekerja pada level Pelaksana/produksi. + 3 Merawat dan memperbaiki | peralatan pelatinan a. Merawat peralatan pelatihan, b,_ Memperbaiki kerusakan ringan. | oy Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Mengevaluasi kemajuan peserta sesuai dengan kewenangan- nya. E | Perencanaan _ pelaksanaan uji kompetensi kerja Mempersiapkan bahan dan peralatan Uji Kompetensi Kerja untuh bahan yang sudah siap pakai. PENGEMBANGAN PROFESI A| Pembuatan karya tulis/karya ilmiah dibidang pelatihan dan pembelajaran 4” Membuat karya tulis/karya imiah hasil penelitian, pengkajian, survai dan’ atau evaluasi yang dipublikasikan. ‘a. Dalam bentuk buku T yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 39 ee ee 2 Membuat karya tulisikarya miah hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi yang tidak ._dipubiikasikan : a. Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah 3 Membuat karya tulisikarya limiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan : a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan &._ Dalam majalah iimiah yang diakui oleh LIPI. 4 Membuat karya tulis/karya iimiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan : a, Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah 5 Membuat karya tulis/karya ilmiah popular yang disebariuaskan melalul media masa, 6 Membuat karya tulisikarya iimiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah. Pengembangan sistem, strategi atau metoda pelatihan dan pembelajaran. [ee 1 Mengembangkan ‘sistem/metoda pelatihan yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b._Penyempumaan 2 Mengembangkan metoda peningkatan produktivitas yang bersifat : ‘a. Pembaharuan atau inovasi. b,_Penyempurnaan. 3. Mengambangkan perangkat pelatihan yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempurmaan. 4 Menemukan teknik produksi baru, yang bersifat : ‘a. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempurnaan, 5 Menemukan alat produksi baru, yang bersifat : ‘a. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempurnaan. Penerjemah/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran 1 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang dipublikasikan. 41 ee a 2 es @. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. . Dalam majalah iimiah yang diakui oleh LIPI, 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang tidak dipublikasikan, a. Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah JUMLAH UNSUR UTAMA (I S/D III) 2 | UNSUR PENUNJANG PENDUKUNG KEGIATAN INSTRUKTUR A Pengajaripelatih di luar tugas pokok ‘Mengajar atau melatih pada unit / unit organisasi pemerintah Peran serta dalam seminar/ lokakarya/konferensi Mengikuti seminar/ lokakarya/ konferensi sebagai : a. Pemrasaran b. Moderator/pembahas/nara sumber c. Peserta Keanggotaan dalam organisast profesi Menjadi anggota organisasi profest di: a. Tingkat intemasional sebagai : 42 eee Ea cede oe 1 Mengembangkan sistem/metoda pelatihan yang bersifat : ‘a. Pembaharuan atau inovasi_ b._ Penyempurnaan 2 Mengembangkan metoda peningkatan produltivitas yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempumaan. 3. Mengambangkan perangkat pelatihan yang bersifat : ‘a. Pembaharuan atau inovasi. b. Penyempurnaan. 4 Menemukan teknik produksi baru, yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b,_Penyempumaan. 5 Menemukan alat produksi baru, yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b._Penyempurnaan. Penerjemah/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran 1 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang dipublikasikan. 41 a a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah iimiah yang diakui oleh LIPI, 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang tidak dipublikasikan. a, Dalam bentuk buku | _ b. Dalam bentuk makalah Jui IMLAH UNSUR UTAMA (I S/D Ill) [2 UNSUR PENUNJANG: PENDUKUNG KEGIATAN INSTRUKTUR A Pengajaripelatih di luar tugas pokok Mengajar atau melatih pada unit / unit organisasi pemerintah Peran serta dalam seminar/ lokakarya/konferensi Mengikuti seminar/ lokakarya/ konferensi sebagai : a. Pemrasaran b. Moderator/pembahas/nara ssumber c. Peserta ‘Keanggotaan dalam organisasi profesi Menjadi anggota organisasi profesi di: a. Tingkat internasional sebagai : 42 ae ee 1). Pengurus aktif 2) Anggota aktiF b. _ Tingkat provinsi sebagai ; 1). Pengurus aktit 2) Anggota aktif Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional ‘Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur secara altif, Perolehan Piagam Kehormatan Memperoleh penghargaan 7 tanda Jasa Satya Lancana Katya Satya a. 30 (tiga puluh tahun) b._20 (dua puluh tahun) @._10 (sepuluh tahun) Perolehan gelar kesarjanaan fainnya Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang tidak sesuai dengan bidang tugas a. Sarjana/D.iV b._ Sarjana Muda / Akademi / D.III JUMLAH UNSUR PENUNJANG Butir kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah *) 1 2 3 4 5 JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 4 Dicoret yang tidak perlu lll, | LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 14. Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pendidikan 2. Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pelatihan dan Pembelajaran 3. Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Pelatinan 4, Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi 5. Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Penunjang/Pendukung Kegiatan Instruktur 6. 7. dan seterusnya NP. IV. | Catatan Pejabat Pengusul : we. 2. 3, 4, dan seterusnya (abatan) {nama pejabat pengusul) Vv. Catatan Anggota Tim Penilai : 1. 2 3. 4. dan seterusnya (nama Penilai |) NIP. : Vi. Catatan Ketua Tim Penilai : 3. . 4, dan seterusnya {Nama Penilai |!) NIP. : Ketua (Nama) NIP. : CONTOH: LAMPIRAN Ib: DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT KEPUTUSAN BERSAMA MENAKERTRANS JABATAN INSTRUKTUR PELAKSANA LANJUTAN DAN KEPALA BKN NOMOR : KEP. 188/MEN/2003 NOMOR — : 25A TAHUN 2003 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN INSTRUKTUR PELAKSANA LANJUTAN Nomor = INSTANSI : MASA PENILAIAN Bulan .. . sid bulan .. Tahun 200 I KETERANGAN PERORANGAN 1, [Nama 2. [NIP 3._| Nomor Seri Kartu Pegawal 4._| Tempat dan Tanggal Lahir 5,_| denis Kelamin 6. | Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreditnya 7._| dabatan Instruktur ‘TMT @._| Masa Kerja Golongan Lama 9, _| Masa Kerja Golongan Baru 10. | Unit Kerja u UNSUR YANG DINILAI no | UNSUR, SUB UNSUR, DAN BUTIR ANGKA KREDIT MENURUT KEGIATAN INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAT Tawa eARU_[ LAH {LAMA | BAW | URLAH as ee 4 | UNSUR UTAMA 1] PENDIDIKAN A| Pendidikan _sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1. Sarjana_ Muda/Akademiy Diploma It 2._Diploma Il [- 47 eee Se Pendidikan dan Pelatihan fungsional instruktur serta mempetoieh surat tanda tamat —pendidikan dan pelatinan Lamanya lebih dari S60 jam Lamanya antara 841 — 960 jam Lamanya artara 481 — 840jam Lamanya antara 161 — 480 jarn Lamanya antara 61 — 160 jam >] on] seo }p0 > Lamanya antara 30 —80 jam TT | PELAKSANAAN PELATIHAN A Penyusunan rencana pelatihan 1. Menyusun Satuan Pokok Bahasan Pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya ; 2. Menyusun daftar kebutuhan fasilitas pelatinan daiam satu paket untuk tingkat Menengah 3. Menyusun daftar kebutuhan bahan pelatihan dalam satu paket untuk tingkat Menengah. Pembuatan perangkat ‘pelatihan 7. Membuat job sheet mata pelatinan sesuai dengan kewenangannya. 2 Membuat media atau alat peraga pelatinan tiga dimensi. Pengajaran dan pelatihan 1. Mengajar pada pelatinan tingkat dasar dengan peserta : a. Pekerja, pada level TeknisiPenyelia. b._Instruktur (TOT), pada level/kategori terampil. 2. Mengajar pada pelathan tingkat menengah dengan peserta : Ea ass a. Pencari kerja SLTA ke bawah. b. Pekefja pada level Pelaksanaiproduksi. ¢._Instruktur (TOT), pada level/kategori terampit. 3 Melatih pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta : ‘a. Pencari kerja Sarjana/ diploma/akaderi. b, Pekerja, pada level Teknis/Penyelia. 4 Melatih pada pelatinan tingkat menengah dengan peserta ; a, Pencari kerja SLTA ke bawah. b. Pekerja pada level Pelaksana/produksi. D | Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatinan. Mengevaluasi Kemajuan peserta sesuai dengan kewenangan- nya. E | Perencanaan _ pelaksanaan uji kompetenst kerja Mempersiapkan bahan dan peralatan Uji Kompetensi Kerja untuh bahan yang masth memertukan proses, I | PENGEMBANGAN PELATIHAN I I ‘A | Pengembangan program pelatihan Menyusun program pelatihan tingkat Dasar bagi Pencari Kerja. Preece Eas PENGEMBANGAN PROFESI A | Pembuatan karya tulisikarya ilmiah dibidang pelatihan dan pembelajaran 1 Membuat karya tulis/karya ilmiab hasil peneiitian, pengkajian, survai dant atau evaluasi yang dipubikasikan : a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan b, Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIP! 2 Membuat karya tulisikarya iimiab hasil penelitian pengkajian, survel dan atau evaluasi yang tidak cipublikasikan > a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. ‘3 Membuat karya tulisikarya imiah berupa tinjauan atau ulasan itmiah hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan : @, Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan b. Dalam majalah ihmiah yang diakul oleh LIPI. 4 Membuat karya tullsikarya llmiah berupa tinjauan atau ulasan iimiah hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan : a, Dalam bentuk buku b, Dalam bentuk makalah 50 Ta == 5 ae 5 Membuat karya tulis/karya ‘imiah popular yang disebarluaskan melalui media masa. Membuat karya tulls/karya limtah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang disampalkan dalam perteruan ilmiah. Pengembangan sistem, strategl atau metoda pelatihan dan pembelajaran. 1 Mengembangkan sistern/metoda pelatihan yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b: Penyempumaan, Mengembangkan metoda peningkatan produttivitas yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b._Penyempumaan. Mengambangkan perangkat pelatihan yang bersifat : — ‘a. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempurnaan. Menemukan teknik produksi baru, yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempumaan. Menemukan alat produksi baru, yang bersifat : 51 fe cree Le erenee Pembaharuan atau inovasi. b, Penyempumaan, ¢ | Penerjemah/penyaduran : buku atau karya itmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran + Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah. a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPt. 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah @._Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah IMLAH UNSUR UTAMA (I S/D IV) UNSUR PENUNJANG PENDUKUNG KEGIATAN INSTRUKTUR A] Pengajaripelatih di jar tugas pokok Mengajar atau melatih pada unit / unit organisasi pemerintah B | Peran serta dalam seminar! Jokakarya/konferensi Mengikuti seminar/ lokakarya/ konferensi sebagai : a. Pemrasaran b. Moderator/pembahas/nara sumber c. Peserta | Keanggotaan dalam organisasi profesi Coe! oe = Menjadi anggota organisasi profes diz ‘@.___Tingkat internasional/inasional sebagal ; 1). Pengurus aktif 2) Anggota altif b, — Tingkat provinsi sebagal ; 1). Pengurus aktif 2) Anggota aktit r D_| Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur secara aktif. E | Perolehan Piagam Kehormatan ‘Memperoleh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana Karya Satya a._30 (tiga puluh tahun) b. 20 (dua puluh tahun) ._10 (Sepuluh tahun) F | Perolehan gelar kesarjanaan tainnya Memperoleh gelar kesarjanaan fainnya yang tidak sesual dengan bidang tugas a. Sarjana/ DIV b. Sarjana Muda / Akademi / D.III JUMLAH UNSUR PENUNJANG 53 Butir kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah *) 1 2 3 4 5 JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 4 Dicoret yang tidak periu LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 2. Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pendidikan . Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pelatihan dan Pembelajaran Surat Pernyataan melakukan Keglatan Pengembangan Pelatihan Surat Pernyataan metakukan Kegiatan Pengembangan Profesi . Surat Pernyataan melakukan Keglatan Penunjang/Pendukung Kegiatan instruktur 3. dan seterusnya Papen NIP. : Catatan Pejabat Pengusul 1. 3. 4. dan seterusnya (abatan) (nama pejabat pengusul) NIP. : Catatan Anggota Tim Penilai : d.dan seterusnya (nama Peni NIP. : NIP. : Catatan Ketua Tim Penilai : APRON Ketua Tim Penilai, (nama) NIP.: CONTOH: LAMPIRAN I c: KEPUTUSAN BERSAMA MENAKERTRANS: LAMPIRAN I c= KEPUTUSAN BERSAMA MENAKERTRANS DAN KEPALA BKM senuznzoos DAN KEPALA BKN : KEP. NOMOR — : KEP. 188/MEN/2003 NOMOR : 25A TAHUN 2003 5A: TANGGAL : 10 JULI 2003 NOMOR —: 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JUL! 2003 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN INSTRUKTUR PENYELIA Nomor = INSTANSI: MASA PENILAIAN Bulan .. sid bulan .. Tahun 200... 1 KETERANGAN PERORANGAN 1. [Nama 2. [NIP 3._| Nomor Seri Kartu Pegawai 4._| Tempat dan Tanggal Lahir 5.__| Jenis Kelamin 6. | Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Krediinya 7._| dabatan instruktur/ TMT. 8.__| Masa Kerja Golongan Lama 9.__| Masa Kerja Golongan Baru 10._| Unit Kerja Ir UNSUR YANG DINILAI ‘ANGKA KREDIT MENURUT No | UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR [TSTANSI PENGUSUL TIM PENILAl awa | BARU | woman | awa | BAR [ JAH Lee ee eee 4 | UNSURUTAMA | | PENDIDIKAN | ‘A| Pendidikan _sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1. Sarjana_ Muda/Akademi/ Diploma tit 2._ Diploma I! I 57 pee ese [a_ [Pe Pendidikan dan Pelatinan fungsional instruktur serta memperoleh surat tanda tamat —pendidikan dan pelatihan. 1,__Lamanya lebih dari 960jam. 2 Lamanya antara 841 —960 jam ‘Lamianya antara 481 — 840 jam ‘Lamanya antara 161 — 480 jam Lamanya entara 81 — 160 jam plana oa ,_Lamanya antara 30 —60 jam LAKSANAAN PELATIHAN >| Penyusunan rencana pelatihan. 41. Menyusun rencana pelatihan setiap mata pelatihan dalam satu paket untuk tingkat dasar. 2 Menyusun Satuan Pokok Bahasan pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya. 3. Menyusun daftar kebutuhan fasifitas pelatihan dalam satu paket Untuk tingkat Atas/Lanjutan @_ Menyusun daftar kebutuhan bahan pelatihan dalam satu paket untuk tingkat Atas/Lanjutan. Pembuatan perangkat pelatihan 1. Membuat job sheet mata pelatihan ‘sesual dengan ewenangannya. 2 Menyusun modut pelatihan untuk tingkat dasar. 3, Membuat media atau alat peraga pelathan Multi media (Audio Visual Aid). Pengajaran dan pelatihan 1. Mengaler pada pelatnan tingkat daser dengan peserta Pekerja, pada level Manajemen : 2, Melatih pada pelathan tingkat menengah dengan pesetta Pekera, pada level feknis/Penyetia a. Pekerja, pada level Teknisi/Penyeila. 58 ee b._Instruktur (TOT), pada level kategori terampil. 3 Mengajar pada pelatinan tingkat atas / lanjutan dengan peserta_ pekerja pada level _pelaksana/ produksi. “4 Melatin pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta Pekerja, pada level Manajemen. 5 Melatih pada _pelatihan tingkat menengah dengan peserta ; a, Pekerja, pada level Teknisi/Penyelia, b._Instruktur (TOT), pada level/kategori terampil 6 " Melatih pada pelatihan tingkat atas/lanjutan dengan peserta pekerja pada level pelaksana / produksi. Pemberian pelayanan pelatihan Memberikan penyuluhan produktivitas dengan peserta dari unsur masyarakat / LSM. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan Mengevaluasi kemajuan peserta sesuai dengan kewenangannya. Pelaksanaan Uji Kompetens! Kerja Melakukan uji kompetensi kerja (assessment) bagi tenaga kerja tingkat dasar : ‘a. Kejuruan Teknik b. Kejuruan Non Teknik 59 Lo G | Pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan uji kompetensi kerja Membuat faporan _hasil pelaksanaan setiap uj kompetensi dasar. PENGEMBANGAN PELATIHAN Pengembangan program pelatihan 7. Menyusun program pelatihan tingkat Dasar bagi Pekerja. 2. Menyusun program pelatihan tingkat Menengah bagl pencari kerja, PENGEMBANGAN PROFESI A] Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran. 4, Membuat karya tulis/karya iimiah hasil penelitian, pengkajian, survai dary atau evaluasi yang dipublikasikan : a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional., b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2 Membuat karya tulis/ karya iimiah hail penelit- an, pengkajian, survei dan atau evaluasi yang tidak dlipublikasikan : a. Dalam bentuk buku 2 eS b. Dalam bentuk makatah “| Membuat karya tulis / karya limiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan : a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah iimiah yang diakui oleh LIPI, Membuat karya tulis / kearya itmiah berupa tinjauan atau ulasan ikmiah hasil gagasan sendiri yang tidak dipubiikasikan : a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. Membuat karya tulis/ karya iimiah popular yang disebarluaskan melalui media masa, Membuat karya tulisikarya T iimiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasit gagasan sendiri yang disampaikan dalam pertemuan iimiah. Pengembangan sistem, stra- tegi atau metoda pelatihan dan pembelajaran 1 Mengembangkan sistem/ metoda pelatihan yang bersifat : @. Pembaharuan atau | inovasi. | 61 oee b._ Penyempurnaan. ee a 2 Mengembangkan metoda produktvitas yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b. Penyempurnaan 3 Mengembangkan perangkat pelatihan yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempurnaan. ‘4 Menemukan teknik produksi baru, yang ber sifat a. Pembaharuan atau inovasi. b._Penyempuraan. 5 Menemukan alat produkst baru, yang bersifat ; a. Pembaharuan atau inovasi. b._Penyempurnaan. Penerjemahan/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran 1 Meneremahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang dipublikasikan : a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majatan iimiah yang diakui oleh LIPI. 62 oe eee a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majaten timiah yang diakui oleh LIPI. 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau ilmiah ‘a. Dalam bentuk buku b. dalam bentuk makaiah JUMLAH UNSUR UTAMA (1 /SD IV) UNSUR PENUNJANG PENDUKUNG KEGIATAN INSTRUKTUR A Pengajar/pelatih di luar tugas pokok ‘Mengajar atau melatin pada unit / unit organisasi pemerintah, Peran serta dalam seminar! loka- karya/konferensi Mengikuti seminarfokakarya/ konferens! sebagai : a. Pemrasaran b. Moderator/pembahas/nara sumber cc. Peserta Keanggotaan dalam organisasi protesi si profesi Menjadi anggota organis di: ‘a. Tingkat intemasionalnasional __ sebagai; 1). Pengurus aktif 2) Anggota aktif ’b. _ Tingkat provinsi sebagai ; 2) Anggota aktif D_| Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional Instruktur Menjadi anggota Tim Penilai secara aktif, E | Perotehan Piagam Kehormatan Memperoieh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana Katya Satya a. 30 (tiga puluh tahun) b,_20 (dua puluh tahun) . 10 (Sepuluh tahun) F_| Perolehan gelar kesarjanaan lainnya Memperoleh gelar kesarjanaan_ lainnya yang tidak sesuai dengan bidang tugas a. Sarjana/D.1V b. Sarjana Muda /Akademi/D.ll_ | JUMLAH UNSUR PENUNJANG Butir kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah *) JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 5 Dicoret yang tidak pertu Il. | LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 2. Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pendidikan 2. Surat Pemyataan mefakukan Kegiatan Pefatinan dan Pembelajaran 3. Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Pelatihan 4, Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi 5. Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Penunjang/Pendukung Kegiatan Instruktur 6. dan seterusnya NIP, IV. | Catatan Pejabat Pengusul 4 2. 3. 4. (abatan) (nama pejabat pengusul) NIP. = V. | Catatan Anggota Tim Penilai : d.dan seterusnya (nama Penilal |) NIP. : Catatan Ketua Tim Penilai : 67 2 3. 4. 5. (nama Penilai tt) NIP. dan seterusnya Ketua Tim Penilai, (Nama) NIP. : ‘CONTOH: DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN INSTRUKTUR PERTAMA LAMPIRAN Il a: KEPUTUSAN BERSAMA MENAKERTRANS DAN KEPALA BKN NOMOR — : KEP. 188/MEN/2003 NOMOR: 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN INSTRUKTUR PERTAMA Nomor: INSTANSI: MASA PENILAIAN Bulan .... .. S/d bulan ..... . Tahun... I KETERANGAN PERORANGAN 1. [Nama 2. NIP 3._| Nomor Seri Kartu Pegawal 4,_| Tempat dan Tanggal Lahir 5._| Jenis Kelamin 6._| Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreaitnya 7.__| Jabatan Instruktur / TMT. 8._| Masa Kerja Golongan Lama 9._| Masa Kerja Golongan Baru 10._| Unit Keria 1 UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT MENURUT no | UNSUR, see ecara BUTIR (INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAT Lama | BARU | JUMLAH TAWA | BARU | JUNLAH Ge Se ee es 1 UNSUR UTAMA 1 | PENDIDIKAN ‘(| Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar [ 4. Doktor ($ 3) 2. Pascasarjana /S2 '3,_Sarjana (S1)/Diploma 1V an dan Pelatihan gsional instruktur serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan 1._Lamanya lebih dari 960 jam Lamanya antara 841 -960jam | Lamanya antara 481 — 640 jam Lamanya antara 81 - 160jam_ | 2 3. 4,_lamanya antara 161—-480jam 5. 6. Lamanya antara 30 — 80 jam W__| PELAKSANAAN PELATIHAN A] Penyusunan rencana pelatihan. 1. Menyusun rencana pelatihan setiap mata pelatihan dalam satu paket untuk tingkat Menengah. 2. Menyusun Satuan Pokok Bahasan pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya. 3. Menyusun rencana penyuluhan B | Pembuatan perangkat pelatihan 1, Membuat job sheet mata pelatihan sesual dengan kewenangannya, 2. Menyusun modul pelatinan untuk tingkat menengah. ¢ | Pengajaran dan pelatihan 7. Mengajar pada pelatinan tingkat dasar dengan peserta a. Pencari kerja Sarjana/ diploma/akademi. b, Instruktur (TOT), pada level/kategori ahii. tingkat menengah dengan 2 Mengajar pada pelatinan peserta : a, Pencari kerja Sarjana/ diploma/akademi. 69 Lo ee eee Ee b. Pekerja, pada level manajemen. 3 Mengajar pada pelatihan tingkat atas / lanjutan dengan peserta : ‘a. Pencari Kerja SLTA ke bawah b. Pekerja, pada level Teknisi/Penyetia. 4 Melatih pada petatinan tingkat dasar dengan peserta instruktur (TOT), pada levekategori ahii, 5 Melatih pada pelatihan tingkat menengah dengan peserta : a. Pencarl Kerja Sarjana/ diploma/akademi. b. Pekerja pada level Manajemen 6 Melatih pada pelatinan tingkat atas/lanjutan dengan peserta : a. Pencari Kerja SLTA ke bawah b. Pekerja, pada level Teknisi/Penyelia, D | Pemberian pelayanan pelatihan 1 Memberikan penyuluhan produktivitas dengan pe- serta dari unsur per usahaan _| 2 Memberikan —_pelatihan Produktivitas dengan peserta dari. unsur Masyarakal/L SM, 3 Melakukan —pengukuran produtivitas Tingkat/ ling- kup Sektoral. 70 ee Melakukan — pengukuran produktivitas tingkat per- usahaan pada perusahaan skala Kecil. 5 Melakukan — pengukuran produktivitas: tingkat perorangan dengan fokus sasaran Operator / Pelak- sana. E | Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 Mengevaluas! kemajuan peserta sesuai dengan kewenangannya. 2 Menyusun laporan pelak- sanaan pelatihan. F | Perencanaan pelaksanaan ujt kompetensi kerja tingkat dasar G | Pelaksanaan uji kompetensi kerja 1 Melakukan ujl kompetensi kerja (assessment) bagi tenaga kerja_tingkat Menengah : 1). Kejuruan teknik 2). Kejuruan Non Teknik H | Pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan uji kompetensi kerja 1 Menyelia pelaksanaan Uj Kompetensi kerja tingkat dasar. 71 a pee ar 2 Melakukan evaluasi ter- hadap setiap pelaksanaan ull Kompetensi dasar 3 Membuat laporan hasil pelaksanaan setiap ji kompetensi menengah. 4. Mengkaji pelaksanaan uj kornpetens! Dasar. Pengembangan pelatihan > Pengembangan program pelatihan 1 Melakukan —_ identifikasi kebutuhan pelatihan, 2. Menyusun program pe- latihan tingkat Dasar bagt Instruktur. 3 Menyusun program pe- latihan tingkat Menengah bagi Pekerja. 4 Menyusun program pe- fatihan—tingkat —Atas/ Lanjutan bagi Pencati Kerja. B| Pengembangan __standar kompetensi kerja Mengembangkan __standar kompetensi kerja untuk Tenaga Kerja Tingkat Dasar PENGEMBANGAN PROFESI! ‘A | Pembuatan karya tuliskarya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran 1 Membuat karya tuls/karya limiah di bidang pelatihan dan pembelajaran. ee aT see pees a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2 Membuat Karya tulis / karya limiah hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi yang tidak dipublikasikan : Dalam bentuk buku b. Dalam makalah 3. Membuat karya tulis / karya jimiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan : a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah iimiah yang diakul oleh LPI. 4 Membuat karya tulisikarya miah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan : a. Dalam bentuk buku b. Calam bentuk makalah S Membuat karya tulis/karya iimiah popular yang disebarluaskan melalui media masa. @ Membuat karya tulisikarya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang disampaikan dalam pertemuan timiah, 73 eT ee es isco mee ee Oe Pengembangan sistem, ‘strategi atau metoda pelatihan dan pembelajaran. 1 Mengembangkan ‘sistem/metoda pelatihan yang betsifat : ‘a. Pembaharuan atau inovasi. b. Penyempurnaan Mengembangkan metoda peningkatan produktivitas yang bersifat : a, Pembaharvan atau inovasi. b. Penyempuraan, Mengambangkan perangkat pelatihan yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. ’b. Penyempumaan. ‘Menemukan teknik produksi baru, yang bersifat : ‘a. Pembaharuan atau inovasi. b.» Penyempumaan. Menemukan alat produksi baru, yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. ’b._Penyempumaan. 74 ee Bess Penerjemah/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran 1 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang dipublikasikan. @. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. . Dalam majalah ilmiah yang diakul oleh LIPI. 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah di bidang perpajakan yang tidak dipublikasikan, ‘a._Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk + makalah JUMLAH UNSUR UTAMA (I S/D IV) 4 2 | UNSUR PENUNJANG PENOUKUNG KEGIATAN INSTRUKTUR A | Pengajaripelatih di luar tugas pokok ‘Mengajar atau melatih pada unit / ” unit organisasi pemerintah _| 4 B | Peran serta dalam serninar/ lokakarya/konferensi Mengikul seminar! lokakarya/ +f konferensi sebagai : a. Pemrasaran “ | b. Moderator/pembahas/nara sumber I 75 [ae ee c. Peserta © | Keanggotaan dalam organisasi profesi Menjadi anggota organisasi profesi di: a. Tingkat internasional/nasional sebagai ; _| 1). Pengurus aktif 2) Anggota aktif b. _ Tingkat provinsi sebagai ; 1). Pengurus aktif 2) Anggota aktif D | Keanggotaan dalam Tim Penilai aa Jabatan Fungsional Instruktur Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur |__| secara aktit E | Perolehan Piagam Kehormatan Memperoleh penghargaan / tanda Jasa Satya Lancana Katya Satya @._30 (liga puluh tahun) b,_ 20 (dua puluh tahun) c. 10 (sepuluh tahun) F | Perolehan gelar kesarjanaan lainnya Memperoteh gelar kesarjanaan talnnya yang tidak sesuai dengan bidang tugas ‘a. Doktor. b, Pasca Saqjana c, Sarjana/ DIV JUMLAH UNSUR PENUNJANG 76 Butir kegiatan jenjang jabatan di atas/di bawah *) 1 2 3 4 5 = JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 5 Dicoret yang tidak perlu LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 2. Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pendidikan . Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pelatihan dan Pembelajaran |. Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Pelatihan ‘Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Surat Peryataan melakukan Kegiatan Penunjang/Pendukung Kegiatan Instruktur NOMREN . dan seterusnya NIP. Catatan Pejabat Pengusul : 4. 3. 4, dan seterusnya (abatan) (nama pejabat pengusul) NIP. : Catatan Anggota Tim Penilai d.dan seterusnya (nama Penilai |) NIP. : 78 (nama Penilai Il) NIP. : Catatan Ketua Tim Penilai : geen dan seterusnya Ketua Tim Penilat, (cama) NIP. : CONTOH: LAMPIRAN I b : DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT KEPUTUSAN BERSAMA MENAKERTRANS JABATAN INSTRUKTUR MUDA DAN KEPALA BKN. NOMOR : KEP. 188/MEN/2003 NOMOR TANGGAL 25A TAHUN 2003 }0 JUL! 2003, DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN INSTRUKTUR MUDA Nomor : INSTANSI : MASA PENILAIAN Bulan 's/d bulan .. we Tahun... I KETERANGAN PERORANGAN Nama NUP Nomor Seri Kartu Pegawai ‘Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreditnya 7._| Jabatan Instruktur / TMT. 8.__| Masa Kerja Golongan Lama 9._| Masa Kerja Golongan Baru 40. | Unit Kerja w UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT MENURUT NO UNSUR, Se SUR DAN BUTIR INSTANSI PENGUSUL “TIM PENILAL caw | amu [suman [Law | BARU | UMA Tee Lea ee 1 [| UNSUR UTAMA 1 | PENDIDIKAN A| Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1. Doctor (S 3) 2._Pascasarjana /S2 {— 3._Sarjana ($1)/Diploma IV. 80 es ie B | Pendidikan dan Pelatihan fungsional instruktur serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan. Lamanya lebih dari 960 jam’ Lamanya antara 841 960 jam Lamanya antara 481 — 840jam Lamanya antara 161 —480jam Lamanya antara 81 ~ 160 jam plalalalr[= Lamanya antara 30 — 80 jam PELAKSANAAN PELATIHAN Ltt A] Penyusunan rencana pelatihan. 1. Menyusun rencana petatihan setiap mata pelatihan dalam satu paket untuk tingkat Atas/ Lanjutan. 2, Menyusun Satuan Pokok Bahasan pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya. 3, Menyusun rencana pengukuran produktivitas “4, Menyusun rencana pelayanan dan konsultasi. 6. Menyusun rencana ull kompetensi. B | Pembuatan perangkat pelatihan 1. Membuat job sheet mata pelatinan sesuai dengan kewenangannya. 2. Menyusun modul pelatinan untuk tingkat Atas/Lanjutan 3. Menyusun materi penyuluhan atau pengukuran produktivitas. ¢ | Pengajaran dan pelatihan 1. Mengajar pada pelatinan tingkat menengah dengan peserta Instruktur (TOT), pada level/kategori ahli. Cos poe Mengajar pada pelatihan tingkat atas / lanjutan dengan pesert a. Pencari kerja Sarjana/ diploma/akademi. b. Pekerja, pada level Manajemen. c._Instruktur (TOT), pada levelkategori Terampil. Melatih pada _pelatihan ftingkat menengah dengan peserta Instruktur (TOT), pada level / Kategori Ahli. Melatih pada pelatinan tingkat atas/lanjutan dengan peserta ‘a, Pencari kerja Sarjana/ diplomafakaderi. b. Pekerja, pada level Manajemen. “~G._Instruktur (TOT), pada level/kategori Terampil. “o Pemberian pelayanan pelatinan 1 Memberikan _pelatihan produktivilas dengan pe- serta dari unsur per- usahaan 2 = Memberikan konsultasi produktivitas dengan peserta dari vunsur Masyarakat/LSM. 3 Melakukan — pengukuran produktivitas Tingkat/ ling- kup Regional. ee 4 Melakukan — pengukuran produktivitas tingkat per- usahaan pada perusahaan skala Menengah 5 Melakukan — pengukuran produktivitas tingkat perorangan dengan fokus sasaran Teknis! / Penyella E | Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 Mengevaluasi _kemajuan peserta sesuai dengan kewenangannya, 2 Mengevaluasi pelaksana- an pelayanan teknis pe- latihan dan produttivitas. 3 Mengevaluasi_pelaksana- an program pelatinan 4 Menganalisa dan mengkaji laporan pelaksanaan pelatihan. F | Perencanaan pelaksanaan uji kompetensi kerja tingkat Menengah G | Pelaksanaan uji Kompetensi kerja 1 Melakukan Uji kompetensi kerja (assessment) bagi tenaga kerja tingkat Atas/ Lanjutan : 1). Kejuruan teknik 2). Kejuruan Non Teknik 2 Melakukan uji kompetensi kerja (assessment) bagi Instruktur kategori Terampil : 83 1). Kejuruan teknik 2),_ Kejuruan Non Teknik H | Pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan uji kompetensi kerja 1 Menyelia pelaksanaan Uji Kompetens! kerja tingkat Menengah. 2 Menyelia pelaksanaan Uji Kompetensi —_Instruktur kategori Terampil. 3 Melakukan evaluasi ter- adap setiap pelaksanaan ji kompetensi menengah. 4 Membuat laporan basil pelaksanaan setiap uli kompetensi Atas/Lanjutan. 5 Mengkaji pelaksanaan ut kompetensi Menengah. i | Pengembangan pelatihan A] Pengembangan program pelatihan 1 Merumuskan — kebutuhan pelatihan, 2 Menyusun program pe- latinan tingkat Menengah bagi instruktur, 3 Menyusun program pe- latihan tingkat Atas/ Lanjutan bagi Pekerja. 4 Menyusun program peningkatan produltivitas bagi masyarakat. B | Pembinaan dan pengembangan system pelatihan ‘Menyusun sistem informas! pelatinan yang bersifat Penyempumaan. ee Le ee oa a c. Pengembangan standar kompetensi kerja Mengembangkan standar _korn- petensi kerja untuk Tenaga Kerja Tingkat Menengah. PENGEMBANGAN PROFESI A] Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran 7 Membuat Karya tulis/karya imiah hasil _penelit pengkajian, survai dan atau evaluasi yang di- publikasikan = . @. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2 Membuat karya tulis / karya itmiah hasil penelitian, a. Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah 3 Membuat karya tulis / karya iimiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan : @. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan seoara nasional. b, Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 4 Membuat karya tulisikarya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan senciri yang tidak dipublkasikan : 85 se a. Dalam bentuk buku 'b. Dalam bentuk makalah S Membuat karya tulis/karya ilmiah populer yang disebarluaskan melalui media masa. 6 Membuat karya tulis/karya iimiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang disampaikan dalam perteriuan ilmiah. Pengembangan sistem, strategi atau metoda pelatihan dan pembelajaran. 1 Mengembangkan sistem/metoda pelatihan yang bersifat : a, Pembaharuan atau inovasi. b,_ Penyempurnaan 2 Mengembangkan metoda peningkatan produktivitas yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b. Penyempurnaan. 3 Mengambangkan perangkat pelatihan yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b. Penyempurnaan. 4 Menemukan teknik produksi baru, yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b. Penyempumaan, 5 Menemukan alat produksi baru, yang bersifat : a. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempurmaan. ¢ | Penerjemahan/penyaduran. buku atau karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran | 1 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang dipublikasikan. a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah di bidang perpajakan yang tidak dipublikasikan. a. Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah JUMLAH UNSUR UTAMA (I S/D IV) 2 | UNSUR PENUNJANG PENDUKUNG KEGIATAN INSTRUKTUR A | Pengajaripelatih di luar tugas pokok 87 a a2 Mengajar atau melatih pada unit / unit organisasi pemerintah ‘Peran serta dalam seminar! lokakarya/konferensi Mengikuti seminar/ lokakarya/ konferensi sebag: a. Pemrasaran b. Moderator/pembahas/nara sumber c. Peserta Keanggotaan dalam organisasi profesi Menjadi anggota organisasi profesi di: ‘a. Tingkat internasional/nasional sebagai ; 4). Pengurus aktif 2) _Anggota aktif B, _ Tingkat provinsi sebagal ; 41). Pengurus aktif 2) _Anggota aktif Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur Menjadi anggota Tim Peritai Jabatan Fungsional Instruktur secara aitif. Perolehan Piagam Kehormatan Memperoleh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana Karya Satya a. 30 (tiga puluh tahun) HH ,_20 (dua puluh tahun) . 10 (sepuluh tahun) Perolehan gelar kesarjanaan lainnya Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang tidak sesuai dengan bidang tugas a. Doktor b._ Pasca Sarjana ¢._ Sasjana/ DIV JUMI LAH UNSUR PENUNJANG 88 Butir [4 JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG » Dicoret yang tidak pertu 89 LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 2. Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pendidikan . Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pelatinan dan Pembelajaran . Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Pelatihan . Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi . Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Penunjang/Pendukung Kegiatan Instruktur . dan seterusnya DALON NIP. : jiv. Catatan Pejabat Pengusul : 1 3 4a. 5. dan seterusnya Gabatan) (nama pejabat pengusul) NIP. : Catatan Anggota Tim Penilai : 2. 3. 4, dan seterusnya (Nama Penitai !) NIP. : {nama Penilai Il) NIP. = Vi. Catatan Ketua Tim Penilai : 2. 3. dan seterusnya Ketua Tim Penilai, (Nama) NIP. : 91 CONTOH: DAFTAR USUL PENETAPANANGKA KREDIT JABATAN INSTRUKTUR MADYA LAMPIRAN IIc: KEPUTUSAN BERSAMA MENAKERTRANS DAN KEPALA BKN NOMOR — : KEP. 188/MEN/2003 NOMOR 258 TAHUN 2003 TANGGAL + 10 JULI 2003 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN INSTRUKTUR MADYA Nomor : INSTANS!: MASA PENILAIAN 1» SIA DUAN osvessese Bulan .... Nama KETERANGAN PERORANGAN NUP Nomor Seri Kartu Pegawai ‘Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin ajalalolola| — Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreditnya Jabatan Insteuktur / TMT. Masa Kerja Golongan Lama fo]o/~ Masa Kérja Golongan Baru 3 Unit Kerja " UNSUR YANG DINILAI No | UNSUR, SUB UNSUR, DAN BUTIR KEGIATAN ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI aa. BARU [| JUMLAH | TAWA | BARU EC el a Cee a UNSUR UTAMA. PENDIDIKAN A} Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1. Doctor (S 3) 2._ Pascasarjana /S2 3._ Sarjana (S1)/Diploma IV e 2 e jikan dan Pelatihan fungsional Instruktur serta memperoleh surat tanda tamat —pendidikan dan Pelatihan . 1._Lamanya lebih dari 960 jam Lamanya antara 844 —960 jam Lamanya antara 481 ~840 jam Lamanya antara 81 — 160 jam 2 Ey 4,_Camanya antara 161 —480jam 5. 6. Lamanya antara 30 80jam_ See | PELAKSANAAN PELATIHAN Penyusunan rencana pelatihan, 1, Menyusun Satuan Pokok Bahasan pefatinan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya. 2, Menyusun rencana pengembangan pelatihan. Pembuatan perangkat pelatihan 1. Membuat job sheet mata pelatihan sesuai dengan kewenangannya. Pengajaran dan pelatihan 1, Mengajar pada pelatihan tingkat atas/lanjutan dengan peserta Instruktur (TOT), pada level/kategori Abii, 2 Melatih pada _pelatitan tingkat atas / lanjutan dengan peserta Instruktur (TOT) pada level / kategori Anil, Pemberian pelayanan pelatihan 1 Memberikan — konsultasi produktivitas dengan peserta dari unsur Per- usahaan Eee eee a 2 > Melakukan — pengukuran produktivitas —Tingkat lingkup Nasional “|” Melakukan — pengukuran produktivitas tingkat per usahaan pada perusahaan skala Besar. 4 Melakukan pengukuran produktivitas tingkat per orangan dengan fokus sasaran manajer Pelaksanaan evaluasl dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan 1 Mengevaluasi kemajuan peserta sesuai dengan kewenangannya. 2 Menganalisis dan meng- kaji laporan_pelaksanaan pelatinan, Perencanaan pelaksanaan uj kompetensi kerja _tingkat Atas/Lanjutan Pelaksanaan uji kompetensi kerja Melaukan uji_kompetensi kerja (assessment) bagi Instruktuktur Kategori Abii 1), Kejuruan teknik 2). Kejuruan Non Teknik Pelaksanaan kegiatan evaluasi dan _ pelaporan pelaksanaan uji kompetensi kerja 1 Menyelia pelaksanaan Uj Kompetensi kerja tingkat Atas/Lanjutan, eee 2 Menyelia pelaksanaan Uji Kompetensi __ Instruktur kategori Ahli. 3 Melakukan evaluasi ter- hadap setiap pelaksanaan uji_ kompetensi — Atas/ Lanjutan. 4 Mengkaji pelaksanaan uj kompetensi Atas// Lanjutan. Pengembangan pelatian Pengembangan program pelatihan 1 Menyusun program pe- jatinan —tingkat_—Atas/ Lanjutan bag! instruktur. 2 Menyusun program peningkatan produktivitas bagi Perusahaan. Pembinaan dan pengembangan sistem pelatihan 1. Menelaah dan meng- evaluasi_ system pelatihan yang berlaku, 2. Menyusun ‘system informasi pelatinan yang bersifat Pembaharuan atau inovasi. Pengembangan _standar kompetensi kerja Mengembangkan standar kom- petensi kerja untuk Tenaga Kerja Tingkat Atas / Lanjutan. PEI INGEMBANGAN PROFESI Pembuatan karya tulisikarya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran 95, ee ee ae ce Membuat karya tulis/karya iimiah hasil_peneiitian, pengkajian, survai_ dan atau evaluasi yang di- publikasikan : ‘a, Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan i edarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. Membuat karya tulis / karya jimiah hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi yang tidak dipublikasika a. Dalam bentuk buku b, Dalam bentuk makalah Membuat karya tulis / karya iimiah berupa tinjauan atau ulasan iimiah hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan : a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. Membuat karya tulisikarya iimiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan : a._Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah Membuat karya tulis/karya jimiah populer yang disebariuaskan melalui media masa. ee eae ese 6 Membuat karya tulis/karya iimiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah, Pengembangan sistem, strategi atau metoda pelatihan dan pembelajaran. 4 Mengembangkan ‘sistem/metoda pelatihan yang bersifat : a, Pembaharuan atau inovasi. b. Penyempumaan 2 Mengembangkan metoda peningkatan produktivitas yang bersifat : @. Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempurnaan. 3° Mengambangkan perangkat pelatihan yang bersifat : a, Pembaharuan atau inovasi. b._ Penyempurnaan. 4 Menemukan teknik produksi baru, yang bersifat : ‘a. Pembaharuan atau inovasi. b,_Penyempumaan, 5 Menemukan alat produksi baru, yang bersifat : 7 a Coe ee ee a. Pembaharuan atau inovasi. b,_Penyempurnaan. ¢ | Penerjemah/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembetajaran 1 Meneremahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang dipublikasikan. a, Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2 Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah yang tidak dipublikasikan, a. Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah JUMLAH UNSUR UTAMA {I S/D IV) ‘UNSUR PENUNJANG PENDUKUNG KEGIATAN INSTRUKTUR ‘A | Pengajaripelatih di tar tugas pokok Mengajar atau metatih pada unit / unit organisasi pemerintah B | Peran serta dalam seminar/ lokakarya/konferensi Mengikuti seminar/lokakarya/ konferensi sebagai a. Pemrasaran b. Moderator/pembahas/nara sumber 98 Lo es Cc. Peserta | Keanggotaan dalam organisasi profesi Menjadi anggota organisasl profesi di: a. Tingkat internasional/nasional sebagai ; 1), Pengurus alti 2)_Anggota aktif b. _ Tingkat provinsi sebagai ; 7). Pengurus aktif 2)_Anggota aktif D | Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsiona! Instruktur secara alti. E | Perolehan Piagam Kehormatan Memperoleh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana Karya Satya | a. 30 (tiga puluh tahun) b. 20 (dua puluh tahun) ¢._10 (sepuluh tahun) F | Perolehan gelar kesarjanaan lainnya Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang tidak sesuai dengan bidang tugas a. Doktor b._ Pasca Sarjana cs. Satjana/ DIV JUMLAH UNSUR PENUNJANG 99 JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG i) Dicoret yang tidak perlu 100 LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK : 2. Surat Pemyataan melakukan Kegiatan Pendidikan Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pelatinan dan Pembelajaran |. Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Pelatihan 1. Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi . Surat Pernyataan melakukan Kegiatan Penunjang/Pendukung Kegiatan Instruktur dan seterusnya PARON NIP. = Catatan Pejabat Pengusul : 1... 2. 3, dan seterusnya (abatan) (nama pejabat pengusul) NIP. = Catatan Anggota Tim Penilai : a c.dan seterusnya 101 {nama Penital i) NIP. : Catatan Ketua Tim Penilai : 3, dan seterusnya NIP. 102 ‘CONTOH LAMPIRAN Ill: SURAT PERNYATAAN KEPUTUSAN BERSAMA PELAKSANAAN PELATIHAN. MENTER! TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRAS! DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, NOMOR — ; KEP. 188/MEN/2003 NOMOR 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 SURAT PERNYATAAN PELAKSANAAN PELATIHAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit Kerja Menyatakan bahwa : Nama NIP + Pangkatigolongan ruang/TMT vabatan Unit Kerja Telah metakukan kegiatan pelatihan sebagai berikut : Jumiah | Jumiah Volume Kegiatan No | Uraian Kegiatan | Tanggal Keterangan/ bukti fisik Re ee ee Ee 1. 2 3. dst Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ‘Atasan Langsung 103 NIP CONTOH LAMPIRAN IV: KEPUTUSAN BERSAMA SURAT PERNYATAAN MENTERITENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PELATIHAN NOMOR — : KEP, 188/MEN/2003 NOMOR —: 25 TAHUN 2003, TTANGGAL —: 10 JULI2003 SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN PELATIHAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit Kerja Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit Kerja Telah melakukan pengembangan pelatihan sebagai berikut : Jumlah_ | Jumiah 5 a ‘Satuan Keterangan/ No | Uraian Kegiatan | Tanggal | “2.4, | Volume Anak butt ete ae Sno Gncn eee On Ey Demikian pemyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, Atasan Langsung NIP 104 CONTOH LAMPIRANV: — KEPUTUSAN BERSAMA SURAT PERNYATAAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN MELAKUKAN KEGIATAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PENGEMBANGAN PROFES! NOMOR — : KEP. 188/MEN/2003 INSTRUKTUR NOMOR — : 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI2003 SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI INSTRUKTUR Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit Kerja Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit Kerja Telah melakukan kegiatan pengembangan profesi Instruktur sebagai berikut Tumiah | _Jumlah Volume Kegiatan et ae Keterangan/ bukti fisik Satuan Hasil No. Uraian Kegiatan Tanggal 2 Demikian pemyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagalmana mestinya. Atasan Langsung NIP 105 ‘CONTOH LAMPIRAN VI: KEPUTUSAN BERSAMA SURAT PERNYATAAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN MELAKUKAN KEGIATAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PENDUKUNG KEGIATAN NOMOR —: KEP. 188/MEN/2003 INSTRUKTUR NOMOR —: 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDUKUNG KEGIATAN INSTRUKTUR ‘Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit Keria Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT vabatan Unit Kerja Telah melakukan kegiatan pendukung kegiatan Instruktur sebagai berikut : Jamiah | Jumiah . . Satuan Keterangan/ No | UraianKegiatan | Tanggal Volume | Angka | “pis geik Hasil | Kegiatan | Kredit Ce Se npr ae ee eee Se BOs ____|__ ely] dst Demikian pemyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. NIP 106 CONTOH : LAMPIRAN VII: KEPUTUSAN BERSAMA SURAT PERNYATAAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DAN PELATIHAN INSTRUKTUR NOMOR — : KEP, 188/MEN/2003 NOMOR —; 258 TAHUN2003 TANGGAL ; 10 JULI2003 SURAT PERNYATAAN TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INSTRUKTUR ‘Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit Kerja Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/golongan ruang/TMT Jabatan Unit Kerja Telah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan Instruktur sebagai berikut Jumlah Jumiah [no Uraian Kegiatan | Tanggal | S22" | Votume | “Angka | Keterangan! Hasil | Kegiatan | Kredit Heeb en Gnesi Tal cn es Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atasan Langsung NIP 107 CONTOH LAMPIRAN Vil PENETAPAN ANGKA KREDIT KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : KEP. 188/MEN/2003 NOMOR— : 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor : / i / Masa Penilaian : . Sid... Instansi : - T | KETERANGAN PERORANGAN Nama NIP Nomor Seri KARPEG Pangkat/Golongan Ruang/ TMT ‘Tempat dan tanggal_fahir denis kelamin Pendidikan Tertinggi Jabatan Fungsional /TMT | Masa Kerja golongan 40 | Unit kerja | PENETAPAN ANGKA KREDIT T [UNSOR UTAMA LAMA BARU JUMLAH t0| 09] ~1| on] en) ] 09 | ro] >] Lama Baru A (A). Pendidikan Formal 2). Pendidikan & Pelatihan dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan & — Pelatihan (STTPP) B_| Pelaksanaan Pelatihan | C_| Pengembangan Felatihan D_ | Pengembangan Profesi _L Jumlah Unsur Utama 108 UNSUR PENUNJANG INSTRUKTOR Penunjang Tugas Instruktur Jumlah Unsur Penunjang DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN Jumiah Unsur Utama dan Unsur Penunjang Mt TMT JABATAN .. ... | PANGKAT .. SLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian BKN TeMausAlt disampaikan kepada : Instruktur yang bersangkutan. Pimpinan unit kerja instruktur yang bersangkutan. Sekretaris Tim Penitai yang bersangkutan. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Ons 109 Ditetapkan di Pada tanggal NIP. CONTOH ‘SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN PERTAMA KALI/ PENGANGKATAN KEMBALI DALAM, JABATAN INSTRUKTUR LAMPIRAN IX: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR- : KEP. 188/MEN/2003. NOMOR JA TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 KEPUTUSAN MENTERI/PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATIWALIKOTA*) NOMOR : TENTANG PENGANGKATAN PERTAMA KALI/PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN INSTRUKTUR MENTERWPIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATIUWALIKOTA*) Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 21 dan Pasal 26 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya, dipandang perlu untuk mengangkat/ mengangkat kembali* instruktur. Saudara ........... dalam jabatan Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 110 Menetapkan : PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999; 3, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2003; 4, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, 5, Peraturan pemerintah Nomor 9 Tahun 2003; 6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/ 3/ 2003; 7. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor. ...dan Nomor... weed MEMETUSKAN : Terhitung mutai tanggal ... we mengangkat / mengangkat kembali* Pegawai Negeri Sipik: a. Nama b. NIP : c. Pangkat/golongan ruang/ MT d. Unitkega Dalam jabatan.... kredit Sebesar......... ese Yee Apabila kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. 411 KELIMA : Asti Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal NIP TEMBUSAN : 1. 6. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *) . Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi; . Kepala BKD Propinsi /BKD Kabupaten atau Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian Instansi yang bersangkutan; *) . _Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; . Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/ Bagian Keuangan Daerah Yang bersangkutan; *) Pejabat instansi lain yang berkepentingan *) Coret yang tidak perlu **) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. 112 CONTOH LAMPIRAN X: ‘SURAT KEPUTUSAN KEPUTUSAN BERSAMA PEMBEBASAN SEMENTARA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRAS! DAR! JABATAN INSTRUKTUR DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR— : KEP, 188/MEN/2003 NOMOR : 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 KEPUTUSAN MENTERIPIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATIMWALIKOTA*) soessebecsneeved Desaressens TENTANG Nomor : PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN INSTRUKTUR MENTERI/PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATIWALIKOTA*) Menimbang : Mengingat Bahwa berhubung Saudara .............26 NIP... eee pangkat/goiongan ruang. .......+..+ Jabatan . . berdasarkan Keputusan tanggal.. dipandang perlu untuk membebaskan sementara dari jabatan instruktur. 4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo Undang- undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999; 3, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, 5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003; 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/ M.PAN/3/2003; 113 Menetapkan : PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT 7. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor ..........:22:. GAN NOMOP.... cece eee Terhitung mutai tanggal .. membebaskan sementara Pegawa Negeri Sipi a. Nama b. NIP : c, Pangkat/Gol.ruang/TMT d. Unitkerja . dari jabatan dengan angka kredit sebesar . wees as) (diisi dengan angka dan huruf), Saudara. dapat diangkat kembali dalam Apabila kemudian hari temyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. ASLI: Surat Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: Pada tanggal : NIP. 14 Tembusan : Kepala BKN/Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *) 2, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 3. Kepala Biro Kepegawaian instansi/Badan Kepegawaian Daerah yang bersangkutan; *) 4. Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit; 5. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara atau Kepala Biro/ Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan; *) 6. Pejabatinstansi lain yang berkepentingal —_— *) Coret yang tidak perlu **) Alasan pembebasan sementara ***) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu 115 Contoh : LAMPIRAN Xt: KEPUTUSAN BERSAMA DTU Uy AN DARIIABATAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRAS! DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR_ : KEP. 188/MEN/2003, NOMOR : 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 KEPUTUSAN MENTERI/PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA TENTANG PEMBERHENTIAN DARI JABATAN INSTRUKTUR KARENA DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT BERAT DAN TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP/ TIDAK DAPAT MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN *) MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI / GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA,*) Menimbang : a. Bahwa Saudara oo... eee NIP eee eee jabatan. Pangkat/golongan ruang ....terhitung mulai tanggal. ‘elah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang Nomo . tanggal....................../dinyatakan tidak dapat mengumpulkan angka kredit dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara *); 116 Mengingat Menetapkan : PERTAMA b. bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Instruktur, dipandang perlu memberhentikan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dari jabatan Instruktur. 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; . Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999; . Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003; . Perturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994; . Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003; . Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003; 8. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor. dan Nomor On NOs MEMUTUSKAN Terhitung mulai tanggal ... Memberhentikan dengan hormat dari abatan Instruktur: a. NAMA b. NIP c. Pangkat/Golongan fuangTMT d. Unitkerja 17 KEDUA 7) KETIGA : Apabila kemudian hari temyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. Asli: Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Pada tanggal : NIP. TEMBUSAN : 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan; *} 2. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.1; 3. Pimpinan Instansi yang bersangkutan; 4. Kepala BKD Propinsi/BKD Kabupaten atau Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian instansi yang bersangkutan;*) 5. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 6. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro atau Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan.*) *) Coret yang tidak perlu. “*) Diisi apabila ada penambahan diktum yang dianggap perlu. 118 CONTOH LAMPIRAN XII: KEPUTUSAN PENYESUAIAN KEPUTUSAN BERSAMA DALAM JABATAN DAN ANGKA — MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KREDITINSTRUKTUR DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : KEP. 188/MEN/Z003 NOMOR— : 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 KEPUTUSAN MENTERI/PIMPINAN LPND/GUBERNUR/BUPATIWALIKOTA*) Menimbang : Mengingat NOMOR:.. 1. a TENTANG PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT INSTRUKTUR Bahwa Saudara : . dengan Keputusat tanggal : Nomor : . terhitung mulai tanggal : telah ‘ditugaskan melakukan kegiatan Instruktur pada :. . bahwa dengan berlakunya Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/ M.PAN/3/2003, tanggal 28 Maret 2003, dipandang perlu menetapkan keputusan penyesuaian dalam jabatan dan angka kredit Instruktur Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; . Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999; . Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo, Peraturan Nomor 11 Tahun 2003; 119 Menetapkan : Pertama Kedua Ketiga Keempat 4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 5. Peraturan Pemerintah Nomof 9 Tahun 2003; 6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 134/KEP/M.PAN/12/2002; 7. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara NOMOP foc tee ener) dan Nomor oo... ceed MEMUTUSKAN : .. Pegawai Terhitung mulai tanggal :... Negeri Sipil: a. Nama b. NIP c. Pangkat/Golongan ruang/ MT: d. Unit Kerja disesuaikan dalam jabatan dengan angka kredit sebesar ............000 (cece eeene) sesuai dengan Lampiran V atau VI *) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/ KEP/M.PAN/3/2003. “) Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. 120 Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal Nama jelas NIP. Tembusan : 4. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan *); 2. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan; *) 3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 4. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/ Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan *); 5. Pejabat Instansi lain yang berkepentingan. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi apabila ada diktum yang dianggap periu 121 Lampiran XIII: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : KEP. 188/MEN/2003 NOMOR — : 25A TAHUN 2003 TANGGAL : 10 JULI 2003 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 36/KEP/M.PAN/3/2003 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL INSTRUKTUR DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil dan meningkatnya kebutuhan terhadap Instruktur pada berbagai instansi pemerintah, dipandang perlu meninjau kembali Keputusan Menteri Negara Pendaya-gunaan Aparatur 122 Mengingat 1. Negara Nomor 24/MENPAN/1990 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Instruktur Latihan Kerja; . bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a di atas, dipandang perlu menetapkan Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara; Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; . Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003; . Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 1991 tentang Latihan Kerja; . Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, . Peraturan Pemerintah Nomor $6 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 ; . Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; . Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; 123 Memperhatikan Menetapkan : 8, Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 9. Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2002; 10. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002; 11. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan F Presiden nomor 46 Tahun 2002; :1. Usul Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan surat Nomor B.43/M/SJ/2002 tanggal 26 November 2002; 2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat Nomor K.26-30/V.13-2/87 tanggal 4 Februari 2003. MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL INSTRUKTUR DAN ANGKA KREDITNYA. 124 BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: 4. Instruktur adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan di bidang atau kejuruan tertentu. 2. Instruktur tingkat terampil adalah Instruktur yang mempunyai kualifikasi teknis yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan teknis dan prosedur kerja di bidang pelatihan dan pembelajaran kejuruan tertentu. 3. Instruktur tingkat ahli adatah instruktur yang mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan imu pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis di bidang pelatihan dan pembelajaran kejuruan tertentu. 4. Melatin adatah keseluruhan kegiatan untuk membenkan, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan keterampilan, produktivitas, disiplin, sikap kerja, dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu berdasarkan persyaratan jabatan dengan metoda pelatihan tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek daripada teori. 125 5. Mengajar adalah suatu proses interaksi edukatif antara peserta, instruktur, dan lingkungan dengan metoda pengajaran tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan teori daripada praktek serta diarahkan pada upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah diitentukan sebelumnya. 6. Peserta pelatihan adalah masyarakat, pencari kerja, calon pekerja. pekerja / Pegawai Negeri Sipil atau swasta, maupun pekerja yang lepas dari pekerjaannya. 7. Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Instruktur. 8. Angka kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapaioleh Instruktur dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkatjabatan. BAB Il RUMPUN JABATAN, INSTANS! PEMBINA, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Pasal 2 (1) Jabatan Fungsional Instruktur termasuk dalam Rumpun Pendidikan lainnya. 126 @) (1) (2) @) Instansi Pembina Jabatan Fungsional Instruktur adalah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pasal 3 Instruktur adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional dalam melakukan kegiatan pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan pada instansi pemerintah. Instruktur terdiri dari Instruktur tingkatterampi] dan Instruktur tingkat ahli. Jabatan Fungsional Instruktur adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Pasal4 Tugas pokok Instruktur adalah melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran serta pengembangan pelatihan, BAB Ill UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasat 5 Unsur dan sub unsur kegiatan Jabatan Fungsional Instruktur terdiri dari: a. pendidikan, meliputi : 1. pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah / gelar, dan 127 2. pendidikan dan pelatihan fungsional instruktur serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan. . pelaksanaan pelatihan, meliputi: ‘1. penyusunan rencana pelatihan: 2. pembuatan perangkat pelatihan: 3. pengajaran dan pelatihan: 4. pemberian pelayanan pelatihan: 5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan petaksana- an kegiatan pelatihan: . perencanaan pelaksanaan uji kompetensi kerja: , pelaksaniaan uji kompetensi kerja: dan 8. pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan uji kompetensi kerja. no . pengembangan pelatihan, meliputi: 1. pengembangan program pelatihan: 2. pembinaan dan pengembangan sistem pelatihan; dan . 3. pengembangan standar kompetensi kerja. |. pengembangan profesi, meliputi : 1. pembuatan karya tulis dan atau karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran : 2, pengembangan sistem, strategi atau metoda pelatihan dan pembelajaran: dan 3. penerjemahan/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran : . pendukung kegiatan Instruktur, meliputi : 1. pengajar/pelatih di tuar tugas pokok, 2. peran serta dalam seminarMokakarya/konferensi, 128 (1) @) 3. keanggotaan dalam organisasi profesi; 4. keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur; 5, perolehan piagam kehormatan, dan 6. perolehan gelar kesarjanaan lainnya. BABIV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 © Jenjang jabatan Instruktur tingkat terampil dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi adalah : a. Instruktur Pelaksana; b. Instruktur Pelaksana Lanjutan: dan c. Instruktur Penyelia. Jenjang pangkat masing-masing jenjang jabatan Instruktur sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah : a. Instruktur Pelaksana, terdiri dari: 4. Pengatur Muda Tingkat |, golongan ruang Il/b : 2. Pengatur, golongan ruang l/c: dan 3. Pengatur Tingkat |, golongan ruang Ivd. b. Instruktur Pelaksana Lanjutan, terdiri dari : 4. Penata Muda, golongan ruang lila: dan 2. Penata Muda Tingkat|, golongan ruang lil/b. c. Instruktur Penyelia, terdiri dari: 41. Penata, golongan mang lil/c; dan 2. Penata Tingkat |, gotonqan ruang lll/d. 129 Pasal7 (1) Jenjang jabatan Instruktur tingkat ahii dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah : a. Instruktur Pertama; b. Instruktur Muda; dan c. Instruktur Madya. (2) Jenjang pangkat masing-masing jenjang jabatan Instruktur sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah : a. Instruktur Pertama, terdiri dari : 1. Penata Muda, golongan ruang Ill/a; dan 2. Penata Muda Tingkat|, golongan ruang IIl/b. b. Instruktur Muda, terdiri dari: 1. Penata, golongan ruang Ili/c; dan 2. Penata Tingkat |, golongan ruang Ii/d. c. Instruktur Madya, terdiri dari : 1, Pembina, golongan ruang IV/a: 2. Pembina Tingkat |, golongan ruang IV/b; dan 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. BABV RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT Pasal 8 (1) Rincian kegiatan Jabatan Fungsional Instruktur tingkat terampil adalah : a. Instruktur Pelaksana, meliputi : 1. menyusun satuan pokok bahasan pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya ; 130 2. menyusun daftar kebutuhan fasilitas pelatihan dalam satu paket untuk tingkat dasar; 3. menyusun daftar kebutuhan bahan pelatihan dalam satu paket untuk tingkat dasar; 4. membuat jobsheet mata pelatihan sesuai dengan kewenangannya: 5. membuat media atau alat peraga pelatihan dua dimensi; 6. mengajar pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta: a) pencari kerja SLTA ke bawah: b) pekerja pada level pelaksana / produksi; 7. melatih pada pelatinan tingkat dasar dengan peserta; a) pencari kerja SLTA ke bawah; b) pekerja pada level pelaksana / produksi; 8. merawat peralatan pelatihan; 9. memperbaiki kerusakan ringan peralatan pelatihan; 10. mengevaluasi kemajuan peserta pelatihan sesuai dengan kewenangannya: dan 41. mempersiapkan bahan dan peralatan ui kompetensi kerja untuk bahan yang sudah siap pakai; b. Instruktur Pelaksana Lanjutan, meliputi: 4, menyusun satuan pokok bahasan pelatinan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya; 2. menyusun daftar kebutuhan fasilitas pelatihan dalam satu paket untuk tingkat menengah; 131 10. 11. 12 menyusun daftar kebutuhan bahan pelatihan dalam satu paket untuk tingkat menengah; membuat Jobsheet mata pelatihan sesuai dengan kewenangannya; membuat media atau alat peraga pelatihan tiga dimensi; mengaj’ar pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta; a) pekerja pada level teknisi/ penyelia; b) Instruktur (TOT) pada level / tingkat terampil; mengajar pada pelatinan tingkat menengah dengan peserta; a) pencari kerja SLTA ke bawah; b) pekerja pada level pelaksana/ produksi; . melatin pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta : a) pencari kerja sarjana / diploma / akademi; b) pekerja pada level teknisi / penyelia; c) Instruktur (TOT) pada level / kategori terampil; . melatih pada pelatihan tingkat menengah dengan peserta : a) pencari kerja SLTA ke bawah; b) pekerja pada level pelaksana / produksi; mengevaluasi kemajuan.peserta pelatihan sesuai dengan kewenangannya; mempersiapkan bahan dan peralatan uji kompetensi kerja untuk bahan yang masih memerlukan proses; dan Menyusun program pelatihan tingkat dasar bagi pencari kerja. 132 c. Instruktur Penyelia, meliputi : 1. 2. 10. 11. 12. menyusun rencana pelatihan setiap mata pelatinan dalam satu paket untuk tingkat dasar, menyusun satuan pokok bahasan pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya; menyusun daftar kebutuhan fasilitas pelatihan dalam satu paket untuk tingkat atas / lanjutan; menyusun daftar kebutuhan bahan pelatihan dajam satu paket untuk tingkat atas /lanjutan; membuat jobsheet mata pelatihnan sesuai dengan kewenangannya; menyusun modu! pelatihan untuk tingkat dasar, membuat media atau alat peraga pelatihan multi media (audio visual aid); mengajar pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta dari pekerja pada level manajemen, mengajar pada pelatihan tingkat menengah dengan peserta; a) pekerja pada level teknisi/ penyelia; b) Instruktur (TOT) pada level / kategori terampil; mengajar pada pelatihan tingkat atas / lanjutan dengan peserta pekerja pada level pelaksana/ produksi: melatih pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta pekerja pada level manajemen; melatin pada pelatihan tingkat menengah dengan peserta : a) pekerja pada level teknisi/ penyelia; 133 b) Instruktur (TOT) pada level / kategori terampil: 13. melatih pada pelatihan tingkat atas /lanjutan dengan peserta pekerja pada level pelaksana/ produksi; 14. memberikan penyuluhan produktivitas dengan peserta dari unsur masyarakat / LSM, 15, mengevaluasi kemajuan peserta pelatihan sesuai dengan kewenangannya, 16. melakukan uji kompetensi kerja (assessment) bagi tenaga kerja tingkat dasar : a) kejuruan teknik ; b) kejuruan non teknik ; 17. membuat laporan hasil pelaksanaan setiap uji kompetensi dasar : 18. menyusun program pelatihan tingkat dasar bagi pekerja; dan 19. menyusun program pelatihan tingkat menengah bagi pencari kerja. (2) Rincian kegiatan Jabatan Fungsional Instruktur tingkat ahli adalah : a. Instruktur Pertama, meliputi: 1, menyusun rencana pelatihan setiap mata pelatihan dalam satu paket untuk tingkat menengah; 2. menyusun satuan pokok bahasan pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya; 3. menyusun rencana penyuluhan; 4. membuat jobsheet mata pelatihan sesuai dengan kewenangannya ; 5. menyusun modul pelatihan untuk pelatihan tingkat menengah; 134 6. mengajar pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta; a) pencari kerja sarjana/ diploma / akademi; b) Instruktur (TOT) pada level /kategori ahli; 7. mengajar pada pelatihan tingkat menengah dengan peserta : a) pencari kerja sarjana/ diploma / akademi; b) pekerja pada level manajemen; 8. mengajar pada pelatinan tingkat atas /lanjutan dengan peserta ; a). pencari kerja SLTA ke bawah; b). pekerja pada level teknisi / penyelia, 9. melatih pada pelatihan tingkat dasar dengan peserta Instruktur (TOT) pada level / kategori anli; 10. melatih pada pelatihan tingkat menengah dengan peserta; a). pencari kerja sarjana/ diptoma /akademi; b) pekerja pada level manajemen; 11. melatih pada pelatihan tingkat atas /lanjutan dengan peserta; a) pencari kerja SLTA ke bawah; b) pekerja pada level teknisi/ penyelia; 12. memberikan penyuluhan produktivitas dengan peserta dan unsur perusahaan; 43. memberikan pelatihan produktivitas dengan peserta dan unsur masyarakat / LSM; 14. melakukan pengukuran produktivitas : a) tingkat/lingkup sektoral; b) tingkat perusahaan pada perusahaan berskala kecil. 135 c) tingkat perorangan dengan fokus sasaran tenaga operator/pelaksana, 15. mengevaluasi kemajuan peserta sesuai dengan kewenangannya; 16. mengevaluasi laporan pelaksanaan pelatihan; 17. menyusun materi uji kompetensi tingkat dasar; 18. melakukan uji kompetensi (assessment) bagi tenaga kerja tingkat menengah; a) kejuruan teknik; b) kejuruan non teknik; 19. menyelia pelaksanaan uji kompetensitingkat dasar; 20. melakukan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan uji kompetensi tingkat dasar; membuat laporan hasil pelaksanaan setiap uji kompetensi tingkat menengah; 22. mengkaji pelaksanaan uji kompetensi kerja tingkat dasar; 23. melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan; 24, menyusun program pelatihan tingkat; a) dasar bagi Instruktur; b) _tingkat menengah bagi pekerja ; ¢) _ tingkat atas /lanjutan bagi pencari kerja: dan . 25. mengembangkan standar kompetensi kerja untuk tenaga kerja tingkat dasar. 21. b. Instruktur Muda, meliputi : 1. menyusun rencana pelatihan setiap mata pelatihan dalam satu paket untuk tingkat atas/ lanjutan; 136 10. 11. 12. menyusun satuan pokok bahasan pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya; menyusun rencana pengukuran produktivitas; menyusun rencana pelayanan dan konsultansi; menyusun rencana uji kompetensi; membuat jobsheet mata pelatihan sesuai dengan kewenangannya; menyusun modul pelatihan untuk pelatihan tingkat atas /lanjutan; menyusun materi penyuluhan atau pengukuran produktivitas; mengajar pada pelatinan tingkat menengah dengan peserta Instruktur (TOT) pada level / kategori ahli; mengajar pada pelatihan tingkat atas /fanjutan dengan peserta; a) pencari kerja sarjana/ diploma / akademi; b) pekerja pada level manajemen; c) Instruktur (TOT) pada level / kategori terampil, melatih pada pelatihan tingkat menengah dengan peserta Instruktur (TOT) pada level/ kategori ahli; melatih pada pelatihan tingkat atas/lanjutan dengan peserta: a) pencari kerja sarjana/diploma/akademi; b) pekerja pada level manajemen; c) Instruktur (TOT) pada level/kategori terampil; 137 13. 14, 15. 16. 7. 18. 19. 20. 21, memberikan pelatihan produktivitas dengan peserta dari unsur perusahaan; memberikan konsultasi produktivitas dengan peserta dari unsur masyarakat / LSM; melakukan pengukuran produktivitas ; a) tingkat /lingkup regional; b) tingkat perusahan pada perusahaan berskala menengah ; c) tingkat perorangan dengan fokus sasaran tenaga teknisi/ penyelia; mengevaluasi kemajuan peserta sesuai dengan kewenangannya; mengevaluasi petaksanaan pelayanan teknis pelatinan produktivitas; Mmengevaluasi pelaksanaan program pelatihan; menyusun materi uji kompetensi tingkat menengah; melakukan uji kompetensi kerja (assessment) bagi; a) tenaga kerja tingkat atas/ lanjutan kejuruan teknik; b) tenaga kerja tingkat atas / lanjutan kejuruan non teknik; ¢) Instruktur kategori terampil kejuruan teknik; d) Instruktur kategori terampil kejuruan non teknik; menyelia pelaksanaan uji kompetensi kerja; a) tingkat menengah; b) Instruktur tingkat terampil 138 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. .melakukan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan uji kompetensi tingkat menengah; membuat laporan hasil pelaksanaan setiap Uji kompetensi kerja tingkat atas / lanjutan; mengkaji pelaksanaan uji kompetensi kerja tingkat menengah; merumuskan kebutuhan pelatihan; menyusun program pelatihan tingkat menengah bagi Instruktur; menyusun program pelatihan tingkat atas / lanjutan bagi pekerja; menyusun program peningkatan produktivitas bagi masyarakat / LSM; menyusun sistem informasi pelatihan yang bersifat penyempurnaan; dan mengembangkan standar kompetensi kerja untuk tenaga kerja tingkat menengah. . Instruktur Madya, meliputi : 1. en menyusun satuan pokok bahasan pelatihan dalam satu paket sesuai dengan kewenangannya; menyusun rencana pengembangan pelatinan; membuat jobsheet mata pelatinan sesuai dengan kewenangannya; mengajar pada pelatihan tingkat atas /lanjutan dengan peserta Instruktur (TOT) pada level / kategori ahli; melatih pada pelatihan tingkat atas/ lanjutan dengan peserta Instruktur (TOT) pada level / kategori ahli; 139 6. memberikan konsultasi produktivitas dengan peserta dari unsur perusahaan; 7, melakukan pengukuran produktivitas tingkat/ lingkup nasional; 8. melakukan pengukuran produktivitas tingkat Perusahaan pada perusahaan berskala besar, 9. melakukan pengukuran produktivitas tingkat perorangan dengan fokus sasaran manajer; 10. mengevaluasi kemajuan peserta sesuai dengan kewenangannya; 41. menganalisis dan mengkaji laporan pelaksanaan pelatinan; 12. menyusun materi uji kompetensi kerja tingkat atas /lanjutan; 13. melakukan Uji kompetensi kerja (assessment) bagi; a) Instruktur tingkat ahli kejuruan teknik; b) Instruktur tingkat ahli kejuruan non teknik; 14 menyelia pelaksanaan uji kompetensi kerja ; a) tingkat atas /lanjutan; 3) Instruktur tingkat ahli; 15.melakukan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan uji kompetensi tingkat atas / lanjutan; 16. mengkaji pelaksanaan uji kompetensi tingkat atas /lanjutan; 17. menyusun program pelatinan tingkat atas / fanjutan bagi Instruktur; 18. menyusun program peningkatan produktivitas bagi perusahaan; 140 19. menelaah dan mengevaluasi sistem pelatihan yang berlaku; 20. menyusun sistem informasi pelatihan yang bersifat pembaharuan atau inovasi, dan 21. mengembangkan standar kompetensi kerja untuk tenaga kerja tingkat atas /lanjutan. (3) Instruktur yang melaksanakan_ kegiatan pengembangan profesi dan pendukung kegiatan Instruktur diberikan nilai angka kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran | bagi Instruktur tingkat terampil dan Lampiran II bagi Instruktur tingkat ahli. Pasal 9 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Instruktur yang sesuaijenjang jabatannya untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan (2), Instruktur yang satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan tugas tersebut berdasarkan penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. Pasal 10 Penilaian angka kredit Instruktur yang melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut : a. Instruktur yang mefaksanakan tugas di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka 141 b. kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran | dan ll. instruktur yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh (1) 2) (3) 4) q) ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran | dan ll. Pasal 11 Unsur kegiatan Jabatan Fungsional Instruktur yang dinilai dalam pemberian angka kredit terdiri dari ; a. unsurutama; dan b, unsur penunjang. Unsur utama terdiri dari ; a. pendidikan ; b. pelaksanaan pelatihan ; ¢. pengembangan pelatihan; dan d. pengembangan profesi. Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas instruktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e. Rincian kegiatan Jabatan Fungsional Instruktur dan angka kredit dari masing-masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam ; a. Lampiran | bagi Instruktur tingkat terampil; b. Lampiran ft bagi Instruktur tingkat ahli; Pasal 12 Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan pangkat/ 142 2 @ 4) 6 jabatan Instruktur adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III bagi Instruktur tingkat terampil dan Lampiran IV bagi Instruktur tingkat ahli, dengan ketentuan ; a. sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; b. sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. Instruktur Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat!, golongan ruang IV/b, dan Pembina Utama Muda, golongan ruang !V/c, wajib mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka kredit dari unsur pengembangan profesi. instruktur yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat / jabatan setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan pangkat/ jabatan berikutnya. Instruktur yang memperoleh angka kredit untuk kenaikan pangkat / jabatan pada tahun pertama dalam masa pangkat /jabatan yang didudukinya, pada tahun berikutnya wajib mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat /jabatan setingkat lebih tinggi dari kegiatan pelaksanaan pelatihan, pengembangan pelatihan dan / atau pengembangan profesi. Instruktur Penyelia, pangkat Penata Tingkat |, golongan ruang Ili/d, setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat / jabatannya wajib mengumpulkan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan unsur utama. 143 (6) Instruktur Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang [V/c, setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat /jabatannya wajib mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan unsur utama. Pasal 13 (1) Instruktur yang secara bersama-sama membuat karya tulis / karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran, diberikan angka kredit dengan ketentuan sebagai berikut : a. 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama: dan b. 40% (empat puluh persen) dibagi rata untuk semua penulis pembantu. (2) Jumfah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b adalah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang. BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 14 (1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Instruktur wajib mencatat atau menginventarisir seluruh kegiatan yang dilakukan. (2) Secara hirarkhi Instruktur dapat mengajukan usul penilaian dan penetapan angka kredit apabila dari hasil catatan atau inventarisasi seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhijumlah angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat/jabatan. 144 (3) Penilaian dan penetapan angka kredit Instruktur qa 2) dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu setiap 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Pasal 15 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah : a, Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau pejabat eselon | yang ditunjuk, bagi Instruktur Madya di lingkungan masing-masing. b, Pejabat Eselon It yang membidangi_pelatihan dan pembelajaran pada Instansi Pusat bagi Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama dan Instruktur Muda di lingkungan masing-masing. c. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon Il) bagi Instruktur Pelaksana sampai dengan instruktur Penyelia dan instruktur Pertama sampai dengan {nstruktur Madya di tingkungan masing-masing. Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibantu oleh : a. Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur Instansi Pusat bagi Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau pejabat eselon | yang ditunjuk, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi Pusat. 145 a 2 @ ) } b. Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur Unit Kerja bagi Pejabat Eselon Il yang membidangi pelatihan dan pembelajaran pada Instansi Pusat, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja. c. Tim Penilai Jabatan Fungsional —Instruktur Daerah Propinsi/ Kabupaten / Kota bagi Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi/ Kabupaten / Kota yang selanjutnya disebut Tim Penilai Daerah. Pasal 16 Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur adalah Instruktur dengan susunan sebagai berikut : a. seorang ketua merangkap anggota; b. seorang wakil ketua merangkap anggota; c. seorang sekretaris merangkap anggota; dan d. sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota. Pembentukan dan susunan keanggotaan Tim Penilai Jabatan Fungsionai Instruktur ditetapkan oleh : a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat untuk Tim Penilai Instansi Pusat dan Tim Penilai Unit Kerja di lingkungan masing-masing. c. Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi / Kabupaten / Kota untuk Tim Penilai Propinsi / Kabupaten / Kota masing-masing. Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur adalah : a. pangkat / jabatan serendah-rendahnya sama dengan pangkat /jabatan Instruktur yang dinilai; 146 (4) b. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Instruktur; dan c, dapat aktif melakukan penilaian. Apabila jumlah anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dapat dipenuhi dari instruktur, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Instruktur. (5) Masajabatan Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur (6) a (2) adalah 3 (tiga) tahun; Apabila Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) belum dapat dibentuk karena ketentuan menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional instruktur tidak dapat dipenuhi, maka penilaian angka kredit Instruktur dapat dimintakan kepada Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur di lingkungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pasal 17 Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan Apabila anggota Tim Penifai Jabatan Fungsional Instruktur ikut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai Pengganti. 147 Pasal 18 Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi selaku pimpinan instansi pembina Jabatan Fungsional Instruktur. Pasal 19 Usul Penetapan angka kredit diajukan oleh : a. Pejabat Eselon | yang membidangi kegiatan pelatihan dan pembelajaran pada Instansi Pusat kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau Pejabat Eselon | yang ditunjuk untuk angka kredit Instruktur Madya di lingkungan masing-masing. b. Pejabat yang membidangi kepegawaian (eselon Ill) pada Instansi Pusat kepada pejabat eselon II yang membidangi pelatihan dan pembelajaran pada Instansi Pusat untuk angka kredit Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan instruktur Pertama dan Instruktur Muda di lingkungan masing- masing. c. Pejabat yang membidangi kepegawaian (serendah- rendahnya eselon lil) kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi/Kabupaten/Kota atau pejabat eselon II yang ditunjuk olehnya untuk angka kredit Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama sampai dengan Instruktur Madya di lingkungan masing-masing. Pasal 20 (1). Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang digunakan untuk pertimbangan kenaikan 148 pangkat/jabatan Instruktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Terhadap Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Instruktur yang bersangkutan. BAB VII PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal 21 Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipit dalam dan dari Jabatan Fungsional Instruktur adalah Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. . BAB VIII * SYARAT. PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 22 (1) Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Instruktur tingkat terampil adalah : a. berjazah serendah-rendahnya Diploma II sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan; b. menduduki pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat |, golongan ruang IV/b; c. lulus pendidikan. dan pelatinan fungsional di bidang pelatihan dan pembelajaran; dan 149 2 (3) d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bermilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Instruktur tingkat ahli adalah : a. berijazah serendah-rendahnya Sarjana (Sl) / Diploma IV sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan; b. menduduki pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang Ill/a; c. lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelatinan dan pembelajaran; dan d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bemilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Klasifikasi pendidikan dan pelatinan untuk Jabatan Fungsional Instruktur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan -lebih lanjut oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pasal 23 Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 22, , pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Instruktur harus: sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Instruktur yang ditetapkan oleh Menteri Pendaya-gunaan Aparatur Negara setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara; dan . memenuhi jumlah angka kredit minimal yang ditetapkan untuk jenjang pangkat/jabatannya. 150 Pasal 24 (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Instruktur dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut : a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasa! 22 dan Pasal 23; b. memiliki pengalaman di bidang pelatihan dan pembelajaran sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; dan c. usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun berdasarkan jabatan terakhimya. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimiliki, dan jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Pasal 25 Instruktur tingkat terampil yang memperoleh ijasah Sarjana (SI) / Diploma IV dapat diangkat dalam jabatan Instruktur tingkat ahli apabila : a. ijasah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk Jabatan Fungsional Instruktur tingkat ahli; b. lulus pendidikan dan petatihan fungsional yang ditentukan untuk Instruktur tingkat ahli; dan ¢, memenuhijumlah angka kredit yang ditentukan untuk pangkat/jabatan yang didudukinya. 151 BAB IX PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Pasal 26 (1) Instruktur Pelaksana, pangkat Pengatur Muda Tingkat |, golongan ruang Il/b, sampai dengan instruktur Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang li/c, dan Instruktur Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang Illa, sampai dengan Instruktur Madya, pangkat Pembina Tingkat |, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat / jabatan setingkat lebih tinggi. Instruktur Penyelia, pangkat Penata Tingkat |, golongan ruang Ill/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkatnya tidak dapat mengumpulkan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan unsur utama. Instruktur Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, dibebaskan sementara dari jJabatannya apabila setiap tahun sejak dianqkat dalam pangkatnya tidak dapat mengumpulkan sekurang- kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan unsur utama, Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Instruktur juga dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : (2) 3 (4 152 a) @) a. dijatuhi hukuman disiplin.tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat; b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. ditugaskan ‘secara penuh di luar jabatan fungsional Instruktur; d. menjalani cuti diluar tanggungan negara; atau . menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Pasal 27 Instruktur yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Instruktur. Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Instruktur sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimilikinya dan dari prestasi di bidang pelatihan dan pembelajaran yang diperoleh selama tidak menduduki Jabatan Fungsional Instruktur. Pasal 28 Instruktur diberhentikan dari jabatannya apabila : a dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat jjabatan setingkat lebih tinggi; 153 b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) dan ayat (3) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan: atau ¢. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat. Pasal 29 Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian dari Jabatan Fungsional Instruktur sebagaimana dimaksud Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 28 ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya. BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 30 Untuk kepentingan dinas dan / atau dalam rangka menambah pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan karier, instruktur dapat dipindahkan ke jabatan struktural atau jabatan fungsional lain sepanjang memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan. 154 BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 31 Keputusan pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, membebaskan sementara dan memberhentikan dalam dan dari Jabatan Instruktur Latihan Kerja yang ditetapkan sebelum Keputusan ini ditetapkan dinyatakan tetap berlaku. Pasal 32 Prestasi kerja Instruktur Latihan Kerja yang telah dilakukan Instruktur Latihan Kerja sampai dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan Keputusan ini masih dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor24/MENPAN/ 1990. Pasal 33 (1) Dengan berlakunya Keputusan ini. maka nama dan jenjang Jabatan Instruktur .Latihan Kerja yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 24/ MENPAN/1990 disesuaikan dengan nama dan jenjang jabatan menurut Keputusan ini. (2) Penyesuaian jenjang jabatan menurut Keputusan ini didasarkan kepada hasil penetapan angka kredit yang terakhir dan ijazah yang dimiliki. 4155 Pasal 34 (1) Widyaiswara yang tidak dapat memenuhi kualifikasi 2) (1 kompetensi sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 01/KEP/M.PAN/1/2001 diangkat dan disesuaikan ke dalam Jabatan Fungsional Instruktur berdasarkan Keputusan ini. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Instruktur sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit terakhir yang dimiliki dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara dan ijazah yang dimiliki. Pasal 35 Pegawai Negeri Sipil di luar Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang pada saat Keputusan ini ditetapkan telah dan masih melakukan tugas pelatihan dan pembelajaran berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang dapat diangkat kedalam Jabatan Fungsional Instruktur melalui penyesuaian dengan ketentuan : a. untuk Jabatan Fungsional Instruktur tingkat terampil harus memenuhi syarat : 1. berijazah serendah-rendahnva SLTA ; 2. pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat |, golongan ruang I/b: dan 3. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya ber-nilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. b. untuk Jabatan Fungsional Instruktur tingkat ahli harus memenuhi syarat ; 156 1. berijazah serendah-rendahnya Sarjana (SI)/ Diploma IV: 2. pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang Ill/a; dan 3. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian dalam jabatan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut : a. untuk Jabatan Fungsional instruktur — tingkat terampil sebagaimana tercantum daiam Lampiran V Keputusan ini: dan b. untuk Jabatan Fungsional Instruktur tingkat ahti sebagaimana tercantum dalam Lampiran Vi Keputusan ini. BAB Xil PENUTUP Pasal 36 Apabila ada perubahan mendasar dalam pelaksanaan tugas pokok Instruktur sehingga ketentuan dalam Keputusan ini tidak sesuai lagi maka Keputusan ini dapat ditinjau kembali. Pasal 37 Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 24/MENPAN/1990 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Instruktur Latihan Kerja dinyatakan tidak berlaku. 157 Pasal 38 Petunjuk pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 39 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Padatanggal : 28 Maret 2003 MENTERI AGUNAAN APARATUR NEGARA, 158 uebuSp (ensas jayed hes welep ueyjejed ueseyeq yoyod _uenjes _unsnAuaw Z eyenued 9Er0 dda TTesep yey6un mun jeyed mes nejed wip ueypejed eyew denes eueouel ueYneled ueypejed eueoues unsnduay ‘| ueunsndued ueeuesyeied | ‘11 uep Suefuer enweg b ddils wef og-0¢ ezejue eAueWeT 9 | yee; epue} yeins | Bueluer enwies z ddlis [Wel oop-e elewe eAUeUET S| yejoed = wows | Buelusr enwes € ddlis | Welosp-lor eieqe ekueweT P| eyes inyynysul Bueluer enuies 9 ddlis | Wel ope-lep erewe erveuley¢ jeuolsBuny Bueluar enuss 6 ddLlis | welog6-lrg elejue eAuewey “z ueynered | Bueluer entiag Gb dd LiS wel 096 Hep yige;eAuewe7 | | uep ueyIpipueg * TejSb/yezeli Buefuer enuiag Or yezel l) ewoldig -Z yajoadwew Trewoydiq | uep —_ypjoyas Buefuer enweg og yezely /wapeyyepny eurlies *) UPYIPIPUdq % ueyIpIpuad | *} z 9 § ¥ € Zz L vavsnviad | Wow | yyevts Nvivioay wiLNa 4™nsNn ans unsnn | on VANLIGAYY VHONW NVG Td VEAL LYMONLL UN.LINALSNI TYNOISONN NVIVEYP NVLVIOS NVIONRY C00Z/NVE'W/daWI9e © — YOWON 8002 IEW BZ: WOONVL VVOAN YNLSYvdv NVWNNOVAVONSd IHSLNSW NVSOLNdSy > INWaldWT 159 7 BAUUEDUEUOMOy Weyjeed ueBuep Jenses ueyyejed yexSuesed eye jeeys gof yenqusay uejenquied “g ueqeg Buesyelad 9L0'0 seyeq jeseq 0 | Gentaey ueyeq BURSYE/aq ¥S0°0 Jeyeg yebusuew gq weyeg eljakued zo seyeq uejnfueyseyy “e + yey6uy yun yeyed nes wejep ueynejad ueyeq ueynjngey Jeyep unsniue;w, euesyejad 2L0'0 Jeseg ueynruey Seses Buesyelag 8r0'0 Jeyeq yeBuousw q Seqsey eyecuad 260°0 seve ue;nfueysely e 2 yeyBup ynqun yayed nes wiejep ueypejed —seise) ueyn}ngey Jeyep unsndusy euesyelag zoo Buesyelad wena euesyeiag $900 ueynfuey euesyejeg “q eyehuag 6010 elehued -e& :eAuueBueuaMmey i 9 s v £ z L wavenviad | GSN | Sv NVLVIOay MLN unsnn ans unsnn— | on 160 BueSHeied e000 | veuneT wep Isynpodeuesyejeg “(€ ueynfuel e000 | veuney euesyeied wer eyekued/siujel (Z Aue S00 weuney veusteueW (h wer Jeaa] eped ‘efieyag 4 BUeSIelad e000 | ceuney yemeg wer ey VLIS efley weed ‘e :epesed ueBuap desep yey6uy ueygejed ueynelad eped sefebuew uep _ueiefeBued “9 euesyeled ze00 yA jsuawIp eng 9 ueyfuey Buesyeieg 80 Isuewip eB1, -q Byakuag TPiv ENsiA szv'0 yred olpny) elpaw yn “e :ueygejed eBeled jeje neye epaw unsnéusy eyeAuag pO INpOW 7 dJesep yey6un ynyun ueyqejed jnpow unsnduey oysqor euesyeied 950°0 PS Buesyeied “9 ueynfuel yeausqor BUESHE|Oq yho PS ueynfue7 euesyeled @ eyaAuad yeaysqor 90 BS Ausd “2 Z 9 g v £ z L YNVSHV Tad won nuns NYVLvI93y YILNG YNSNN ans YNSNN ON 161 BUESHE ed e000 | weujey wer yemeq ox VIS “(Z TeInIGET 8000 | ueuneT iwapeye Buesyelad wer fewuojdipyeuefies “(), efley ueoueg “e : Byesed ueSuep iesep —yeyBu ueyqeied eped —_unerew eyeAuag Stoo Isynpoidseuesyejed PAa] eped ellayad isejsold ueyge] | ueBuap uejnfueyseye yeyBun. wer ueyjeed eped sefebuey ByjeKued stoo | ueqne7 TdWeIe) 0B9}e3/[0A5) tuer | eped ‘(Lo) unpinysyy vaGeET 8000 | veyRey Buesyeied wer Isynposdjeuesyejeg “(Z eyeAueq Stoo | ueqgey wep eiekuag/sluyay “(1 [9a] eped ‘efteyeg -q Ueynfuey e000 } ueyRey "yemeg euesyeleq wer ® WiIS efiey weoueg -e : eyased ueBuep yehusuaw jeySuy ueyneied eped sefeBuay ueWn[uey e000 uegney TdWeI8y HOBSVEY / [BAS Buesyeladg wer eped “(LO1) anpingsuy 9 éZ 3 g v £ z b Lidayy “USVH YNVSHV Sd wiony | nvalvs NVLVIOAy MILNE: NSNN ans ynNsNn ON 162 euesyelag 000 yerenun “uebul Ueyesniey pyreqiadway “q BUBSYEIed poo | JeleAun “ueynejed uejejelad jemessy'B Tueuqejed uEyeeled pyleqiedwew uep yemelayy 2 sto ueyney ‘snpaidjevesyejed wer JeAa| eped efieyed epesed ueBuep ue;nfueyseye yen6un ueyyeied eped —unerw 9 eye kued Sh00 | veuney | yduterey uobeyer/jene] wer eped ‘{LO1) anpinysuy ueynfuey 8000 ueyyey ISNPOl BURSYe [ag wer feuesyeled (Z eyehued soo | veuney wer eafuag/sieL “(L favo} eped ‘eiorjad ‘a wEMfUeT goo0 | weyneT ~yemeg euesyeled wer =| 84 VLIS efiay yeoueg & : eyesed ueBuap yebuauaw jeySup ueypeied eped yneIeW euesyeleg 8000 ueuney (dulele} HOBS}E ena] wep eped (LOL) unpingsul “9 eURSHeIed e000 | weqney ISINPOlg wer feuesyeed “(6 wen e000 | ueqiey RBUESYE|Sq wer eyoAued/|sUyeL “(Z “eyjekuad eto0 | ueuney wawefetey “(L wer 1 yeA9] eped 'eliayag = -q Z 9 gs v £ z L Lidaey “ISVH YNVSHV1ad wiony | Nynivs NVLVIO3y YILNd NSNN ans 4YNsSNN ON 163 yoo PN EH uesode] 49} ou ueTUniey =q 800 rn Wey yuesode7) yu) ueniniay & 7 sesep yeyBuy efiey eBeus) (Geq Queulssesse) | efley ssueyeduioy efiey isuejedwoy yin uBYNye!eW, ueynfue| sro | ueiode7 sesoid ueynHewew BURSYeIag wsew Buek ueyeg q BURSYR|Sdg g00°0 uesode7] eyed dejs yepns 6ueA ueyeg e& :ynjun | efiay Isuayedwoy eliay jsuajeduioy {fy ueyeyesed | fn ueeuesyejad uep ueyeq uendelsisdwey) ueeuRdualad “4 BUeSye iad 8100 | ueiodey BUeSyeIad 9 ueynfue] Sr0'0 PURSYRI9d uejodeq ueyniue| euesyeiag q ueygejed eyekuad 60°0 uesode] eyakuad e | uejeiGey ueeues ekuueBueuem | — -yejad uetode| -e ueBuep jenses eyes | -ed uep isenjene -ed uenfewsy isenjeasbuay, ueeuesyeiad “a eeAUS 0'0 uesode] Ws jeyeedsew insun yep ueyjejed epesed urGuep seyagynpold ueuedejed ueynindued ueyuequey) ueuequieg “C ik 9 g ¥ £ z L LIdayy TUSVH VNVSYV 14d ywony | NWALYS NVLVISSy 4ILNG YNSNN ans YNSND ON 164 Buefuafenuas | sz ming jeuoiseu eegas UeYIepe Ip uep uexpiqueyp Buek nyng ynueq weeEq 7 UBD ueefejequied -Iseyigndip Buek |senjese uep ueynejed neje uep leains ‘ueifexGued Buepiqip yey! ysajoud ‘ueqyaued = isey YEN eArey /siiny eALE¥ ueBueq eAIBySIN BAIeY JenqWaW | ueyenqued ‘¥ -waBued | At 220 ws efiay weaued eq yeysen | yebueuey yeyx6uy ueygejed weBosd unsnfuey Z 7 wentuey Selo is RURSHEIOd yexsen efiey weaUad “q eyjekued 20 wis yeysen elayed & ueyyeled Beq Jesep yeyGuy ueyney ueypejed wesBoud ueBueq -ed =weiBoid unsnfuay 4 ueBuequiebueg -weBued | fil eflay Isuayedwoy ifn ueeuesyejed eljakued 60'o | uelode; ‘uesep |susjeduioy | uesodejad uep in denos ueeuesyejed | |senyeas ueyeiBey fsey wesode] yenquiay, ueeuesye|ed ‘H L 9 S v £ z 4 LIda44 ISVH WNVSMV 14d wiony | NunLvs NVLVIOSy SLL NSNN ans UNsNn ON 165 Buefuel enuieg UexseN [dF 49lo InyeIp Buek yer) yelefew wejeq 4 Buefual enweg ning “euojseu eieoas ueyepelp uep uexpiqieyp Buec nyng ymueq = weeq ‘2 : UeyIseyligndip Bued uipuss ueseBeb |\sey yejwyi uesejn neye uenefug edniag yeruy) eherysiny eAey yenquieyy ¢ Gue(uef enweas YRIEXEN yelerew ymueg weleq 4 Buefuef enweg nyng myn ynjuag weleq 2 : ueytseyyiqnd “Ip yepy Bued isenjero neye uep feains ‘uelfey Buad ‘veniauad psey yey eArey jsiin, eAley yenquaw Zz Buefuaf enuieg 9 YeXseN “IdM ero imyeIp Buek Yew yeiefew wera ¢ Zz v £ WNVSHV Tad AIGaay VHONY TUISVH Nvnivs NVLVISSy YILNG 4YNSNN ans YNSNN ON 166 *yey|ssaq Buek SeYNpINpold = ueyeyBurued epojeu _ ueyBueqwisBueyy Gueluaf enwas sb edhojold ueeunduesueg —q Bueluel enueg s% ednoyoig neye ueneyequed ‘& :yeyiszeq Buek ueynelad — epojawpwieysis ueybuequiebuayy, ueefejequed uep ueyyejad epoyew neye Bayens 'wejsis ueBuequieBueg “a Buelual enwag UPXSEN Ye UenWeped Weep ueyjedwesip Buek wipues uesebe6 jisey yer! uesein neye uene[uy ednieq y eAley f SIN} BAley yenquwey) Bueluel enwes YEXSEN "eset eIpew injejew = ueysen} Jegesip Bued Jajndod yeu Arey / SIN} BAIey Jenquisyy Buelual enuwes yereyew. ypjeyeu ynqueg weed _q Buelual enwes ming nying ynueq wepeq ~& t ueyseyigndip yepn Buek ulpuss uesebeb jisey yenuy! uesein neye uenefuy ednieg yell eAeysin, eke yenqwey, Z 9 Ss vy £ YNVSHV 13d Lida WHONY SWH NYALYS NVLVISay MLL YNSNN ans NSN ON 167 suey!sexliand|p Bue yeruy! eArey neye nynq inpeAuewsuexyewefiaueyy yt ehey neye nyng ueunpedued fueyeuslisled “O Buefuef enuies Sit ueeunduiesuad “q Buefuef enuas sz ISBAOU neye uenseyequieg “e 2 yeyisieq Burd ‘neq isynpoud yeye ueynuauayy Guefual enwes Sib adnojolg ueeuinduiehued q Guelual enwas sz adnojolg |SBAOUL ney uenieyequieg “e 2 yeyisieq Bued nieq Inposd YIU}9} UEYNIEUAW Buefual enweg sb adyojold ueeunduiexueg -q Bueluel enuleg SZ adijo}org "TSeAOU nee —uemueyequieg “e ‘yeyisieq Bued ueynejad yeyBuesed ueySuequeduey Buefusf enuiag st [ edaoiorg ueeundwedued ‘¢ Bueluel enweg ednoqorg 1S@A0U! | ney _uenseyequieg “2 : £ 9 | ¢ y € z b vuvswviad | oe | nuns NYLWIOAY YlLNE unsnn ans unsnn | ON 168 1: Ip [sajoud sesiue6io eyoBbue _ipelua wejep ueyeiBey “O Bueluel enweg L euased “9 Bueluel enueg Zz yaquins e1eu yseyequied 1oye1epow -q Buefuaf enwag € uBeselwed “e 2 TeBeqes Isuarayuoy / showy evel PeAreyeyo[TeuTUes |, seuwas wejep TOysueyL euas ueled “A Bueluaf enwes €0'0 “yoyod anjynjsut “yequewed jsesiueBio yun Alun seBny Jen} ip ueyeliay eped yjejeuw neye sefeBuey | ynerduelebueg y Bunynpusg | A Buefuef enwes sib yeieyew yejeyeuw ynjueq weleq “q Buefual enwag sé ming nyng ynjueq Weleq "eB : Ueyiseyiiqndip yepy Bued yeruyy! eArey neye nyng anpeuaujueyyeuohouey Z Buefual enwes se yeysen “Id yal InyeIp Buek yeu Yyeefew wereg Bueluel enueg Z ming “yeuojseu eleses, ueyJepelp ugsefejaqued uep uepiqeyp 6uek uep ueynejed ming ymuaq wejeg “2 Buepig ip Z 9 g v £ z L WNVSHV Tad wone nevus NVLVIOSy MILNE YNSNN ans YNSNN ON 169 eser Guefuaf enues L epuey “unyei (ynindas) gy 9 eser Buelual enwes z epuey “unye} (ynind enp) 9z_q eser Buefuel enues € epuel “unye} (ynind en) og = & efeg ehley, ueyewoyoy euroue’ eAjes esef epue} weBed fueeBreySued yajoredwiay ueya|oledg "3 aNpNASU] leuojsBuny spy B1e98g ‘unyey Anpynysyy jeuoysHuny ueyeqer Buefual enwas so dees lelusg WI, eJo66ue ipefusyy uevjob6ueay -q unyey Buefuef enweg sto deyas spre eyobBuy -(z unyey Bueluel enwag sz'0 deneg wie stunBueg “(, ceBeqes sujaoid yeyBull unyey Buefual enwes s'o denag spe epobBuy (Z unye} Buefual enueg L denss ype snunBueg “(1 Beqos jeuoiseu Neuoseusepuyey6uy, 2 Z 9 gs v £ Zz L VNVSHV Tad wo nuns NVLVIOS» Ying uYASNN ans ASNN ON 170 IdALNAW Guefuaf enwes & dees) ‘oC fyezel) /iwepeyyrepny euefies Buefue! enwes s JED Ava/euehies -e se6m Buepiq ueBuep “ehuule| Nses yeply Bued eAul ueeueliesay ueeueliesay seja6 ysjosedway | sejaS ueyajoleg “4 Z 9 S$ v £ z b 1Lidayy TUISVH VNVSXV1ad wiony | NYnLWSs NVLVISay YILNe YNSNN sNs YNsNn ON 171 BueHeg 8200 dad Jnpnysuy yeBueuey -q ‘epna InpingsuT | 6Sr0 adao wenuEysay e :yeySuy xnjun ysyed nyes: ueynejed wejep ueyjejed eyew degas eueouss ueyyejsg ueynejed eueouel unsndualn ‘L ueunsnfueg ‘y | ueeuesyejad ueyyeed uep ueyipipued Bueluer enwag ‘ wef 08-0¢ Bree eAUeWET'S | Joule} epue} jens [ Buelter enuies z wel 09)-1¢ eleyue exueUIe T'S yerouedwaw Bueluer enuies € Wel Osh-Lel Bleue PAUBLET P| wuss npingsul | Buelisr enulag o Wel Ope-Lep esque eAleule] ¢ | jeuoisBuny Bueller enulag 6 Wel OS6-1r8 Bleue eAUeUIE) ¢ ueygejed Buelusr enules Sh wel 096 Hep Uige] exuewe] "| | uep ueyIpIpued “a “Jejabyyezelt Bueluer enwag SL Al ewojdiq / (Lg) euelies “¢ yejoisdwouws Bueluer enweg OL ZS / euelieseoseg Z| uep yejoxss: | Bueluer enies [ost tes) ood tT | veyIpipuad y | _Uexpipued Zz 9 v £ . z wuvsyvrad | SL | TISvH NvLVIDa» UILNg unsna gns unsnn VANLIGTEY VHONY NVGNHY LYHONLL ENLYNYLSNINVLVIOSY NVIONY E00CUE NVA Wage: YOWON e007 EW BZ | WOONVL VaVORN YNLWavd NYWNNOWAVONSd IS3LNAW NVSNLNd3Sy : INVYidWV7 172 yeousqor epninanpingsul | 710 RS eweued “0 weysqor epnin inpingsuy | 9z'0 eS epnw “d expeW] yeausqor anpjnysuy zo Ss BépEW 2 : eAuueBueUaMay ueygejed ueBuap iensas ueypejed yeyBueled yeays gol yenquaw 4 ueyenquisg ‘g expe Teqnejed uebuequie Anpinysuy gL euvouay | -Bued euesua: unsnfus / ua}sduioy, epnwunpinysul | zi'o | eueouey | fn eueoue: unsnfuew 9 {SE} /NSuOy UEP UeUeA] epnwanpinysuj | zb0 | eueousy | -ad eueoues unsnkuaw SeYAINPOM VEIN epny anpingsuy ZL'o | eueouey | -Bued eueoue: unsniuay euleyed ueynindued anpyruysuy 90°0 _| eueousy eueouel unsnxueyy_¢ euleyeg Anpingsuy Sg0'0 ledyes BWeLad ‘O pny snpinysuy 6010 eqs pn “a [7 expen anpynasuy y910 ledes eApew ‘e 7 BAUUBBUBLIOMay ueBusp jensas jeyed njes : wejep ueyyejag ueseyeg Yood uenyeg unsnkuew Z L 9 g v £ z L Lidaey “USVH WNVSWV1ad WxONY | NNLvS NVLVIDAy YILNE €NSNN ans uNnsNn ON 173 epnWanpINASU| | SLO | weUeT wer IY HoBayer, 1aAe| eped “(LOL) anpingsuy “9 eUIeyeg e000 | ueuneT “uSwefeueu anpinysul wer | eral eped —efiayed “g eueyed e000 | UeqReT jwapeyeyeuioidiq amynysuy wer jeuefies efiey weoueg e :epesed ueBuep yeBueuew yexBug ueyyejed eped sele6uey eWeSd 800°0 ueyney Ye UoBeyey/ [Ae] Anpingsuy wep | eped (Lou) unpingsu; -q BUEHed e000 | “euneT Tmapexefewoid) JnyyNsU] wer jeuelies efey weoueq & :eyesed ueSuep sesep yeyBug ueyyelsd ueynejed eped sefebueyy uep ueefeBueg ‘9 pn INPINASUT SeyARINP -old ueinynBued neye ue geo yexsen | -uninkued ueyew unsnAuay eweyed anyynysuy zo Inpow yefueuew “q epnwunpinasul | py'o INDOW. uaynfueyisey & 7 yexBuy yrjun ueupeisd inpow unsnéuayW Z 9 g v £ z L Llgauy USWH VNVSYV1ad YyMONY | NvALYS NVLVIO3 YILLNE YNSNN ans unsNn ON 174 Tepesed ueBuep yeBusvew jey6uy ueyneied eped yinea og BUIeHSd 800°0 ueyne] Uy HoBeyex7iena| eped anpynysuy wer ‘(LOw) anpingsu; eyesad ueBuap = jesep = yeyBup ueynejed —eped une oy pny Anpynysuy SLO'O ueune7 wer duet (2 BAPE €z0°0 ueuyey anpinaysuy wer Ww 1 NoBayeyjaaaay eped (LOL) anpingsuy ‘9 eweeg e000 | deuney anpinasul wer eyeAuegsisiuja) “(Z epnAanpingsuy | S00 | ueuney wer uewefeuey (| [eaa| eped ‘efiayag q eueyeg e000 | ueyneT Inpingsul wer yemeg of VIS {z epnwinpingsuy [Stoo | ueupey qwepeyxe wep Fewordipreuefies “() eftey ueousg :Iseyseud ueGuep uejnfueyseze yeysuy ueyyeied eped selebuew ¢ & 9 § % £ z L LIdSyy4 “USWH VNVSHV13d wiony | NYALVS NVLVIOS™ YLLN YNSNN ans YNSNN ON 175 epnwanpinasul | StO0 | UEURET wer tduewer (z eApeyy ezoo | ueypey wy “0 anpnysul wep : woBeyen//aA9| eped ‘(LOL) inpingsuy 9. BWEL8d 800°0 ueyneT Anpynaysuy wer Aued/IsIuyeL “(Z epnwanpinasuy | Slo | ueuReT wer uewefeueW “(L 1ea9| eped ‘efieysg gq euUeyed g000 | ueyney anpyngsuy wep yemeq ey YIIS (% epny inpinysul |” S400 ueyyey jwapeye wep Fewo\dipreuefieg () refley ueoued “@ :epesed ueBuap ueynfueyseye yeySup ueypeied —eped —_ynejew epnwanpinnsuy | sio‘o | ueypey iu wer eped (LOL) snpingsul 9 Pewee g000 | veuney uewefeueyy 4npynysuy wer feo] eped ‘efiayag G eWeyed g00;0 | ueypeT jwepexe fewodip anpynaysuy wer feurfies eflay weouey ‘eB é 9 s ¥ £ z b Ligaen USVH WNVSHV 13d wionv_| Aways NVLVIOS» MLN €NsNn ans €YNsSNN ON 176 “pold eweyeg yepu anpingsuy £0 ‘dey yiopes 9 "Pol yepul pnw inyyngsuy 90 de] feuoibey -¢ "poled BADEN yapuy anpingsuy zh ‘deq jeuoisen e + dnyBuyyyenBug seyamynp -oid uesnyn6ued uexnyeIa epnwanpinasuy | coo weiode7 WeTAexereksey 4 BAPE anyngsuy go'0 «| ueiodeq ueeyesnieg “e cansun wep eyased ueSusp seyAnynp -0ld |seynsuoy URyPaquiayy BWeLed ANpINASU g00'0 | uesode7 ws7veyeveksew -¢ epnwunpngsuy | spo | ueiodey ueeyesnied © insun wep euesed ueBusp seyApnp -oid ueyneiad ueyuequisyy eWEYaq Z00 uBodez ue Any Nysut eyesnied insun wep eyas ueygejad ~ed ueBuap seyAgynpoid ueuefejad ueynindued = ueyaquiayy) uevequisg ‘q Z 3 gs v £ z L day TUSVH YNVSNV 13d wionv | NvaLvs NVLVISS»y HILLNE YNSNN GNs €NSNN ON 177 pod euleyed epul anpinysuy Sgzz'0 ‘dey euesyejeq/ojeledg *o pol yepul epnyanpingsu| | sbo ‘dey eyehued/suyeL “9 "poled eApeW 4@puy anpingsuy s19°0 ‘deq Jofeuey ‘2 TUeeses snyo} ueBusp ueBuelo -ied yey6un— seUApINP -oid uesnynBued ueynye|ayW “POld eueyed jepul ANPNYSU} zo ‘dey pay 2 “pold epuy pn ANpINASU] so ‘deq yeBueusy -¢ ‘pol eApeWy epu] anpingysuy 60 deq Jeseg *& 2 Bjeys ueeyesnied eped ue ~eyesnied yey6uy seyarinp -oid ueinynBued ueynyelay Z 9 g ¥ £ z b LIGHaH USVH VNVSHV 13d waony | Nwnivs NVLVIOSY YILNE €YNSNN ans yANSNN ON 178 eueleg 22v0 nw anpingsul yeysen jeseq 9 pn ANpinjsuy 18e0 NW yexseN yebueue 9 efpeW 9s9'0 NW efiey jsuajedwioy anyynjsuy yeysen ueynfueyseyy eB yn ueeuesyejed 1 yey5uy efisy isueyedwioy | ueeursueled “4 Ape Selo uesode] ueygejad Unpynysuy ueeuesyejad ueiode] fexBuew uep sisyeueBuey '¢ eweed $00 | ueiode7 ueygejed uBeueSye| Anpngysuy -ed =uesode} = unsnAuay “y epnyy AN}NYSUy g0'0 uejodey ueyyelad wesBoid weeuesyeied jsenjeasbuew) ‘¢ pr ApNASU| | BOO ueiode) “seyAIpNpod Uep ueynejed siuyey ueuekejad ueeuesyejed isenjeasBuey 7% eWeLEg ~ | anpyngsul Spo'o | _uesode7 eweyed 9 Bpnig ANpINASUT eApey ueypejed anpingsuy sero | uesode> eApeW “e ueye|Goy ueeueSs eAuueBueuem ~yelad uesode| -3y ueBuap lenses ees -ad uep |senjere -ed uenfewsy IsenjeasBusy “| ueeuesyeisd ‘3 Z 9 g ¥ £ Z b LId3uy | ‘WSVH YNVSV Tad wionv | NynLvs NVLVIO3»y YLLNE YNSNN Ens YNSNN ON 179 orn Hey pn snpinysUy 60°0 fuesode], yuyay uenunfay, “(1 ydweie, q eApeW rn Hey Ua} JnpINSU| 90°0 juesodey UoN uerunfey “(Z eApeW rn tley anpiNysuy sel | sueiode) iuyay} ueninfayy “(| My & : woBeyey anpINysUl 1Beq Quewssessy) ef1ey {suejedwoy fn uexnyelay Weed rn Wey ya}, Jnpynysuy 200 juelodey uON uenunfoy “(z eWe}ag anpngsuy 00 yyurjay UeNunfoy, “(y cueBusuew 4 DHUD}eY pny snpingsu} 400 /ueiode] UoN uerunfey “(Z rn sey epny anpingsuy | goo | /uelode? yquyay ueninfey (1 . ueynfue /seqy “e + 3ey6uy efiey eBeus, (6eq Quawssesse) efjey efisy Isusjedwoy [sueyedwioy {fh uexnyes\y i{n ueeuesyejad ‘5 z 9 g v £ z L YNvSyWTad sv NvAvi9ay MILNE unsnn ans unsnn | on NWAlys 180 BUIRLOg anpingsul szoo | uesode7 yeseq 9 pny Jnpingsuy S00 uescde7 yebueuay 4 espe Anpnysuy $200 uelode} ueynfueyseyy = & jsuajedwoy ifn ueeuesyejad degas depey <1} ISeN|eAS UENCE ; epnwanpinasur | 0'0 ueiode7 dwell Ape anyngsuy goo | _uesodey wy & woBeyey AMYNAsu| suajedwWoy ip ueeuesyejed eekuey Z BUIeLOg aNpPINASUL zoo ueiode7 jeseq 0 epn INpINASUL 700 uesode7 yeBusuey gq eflay jsuejedwoy eApew ifn uzeuesyejad aNpyNysu] 90°0 uescde, ueynfueyseyy & uesodejed uep jsuejedwioy, enjeas ueyeiBer Yn ueeuesyejad eyekuey | ueeuesyeled ‘H rn Wey xe} epn INpynjsul ¥0'0 jueiode 7 UON Uernfey “(Z Z 9 s ¥ £ z b Lidge “USVH WNYSYV Tad won| NvALYS NVLVIOSy MILNE NSNK SNs YNsSNA ON 181 eweyed is anpingsuy Selo YeNSeN - anpinysuy 1 6eq Jeseq yeyBuy ueyge| -ed wesBoid unsnfuey ueynyngey ueygejad epnw snpingsul | 600 Jeyec ueymngey ueysnuneW ueypeleg ueyneieg BWELg yeysen ueyneied veynjngey weiBoig ueBueq anpingsuy SEL'O eq JSBEYURUAp! UEXN e/a uefuequabueg “y -waBbuag | |] eUEyeg anyngsut $r0'0 ueiode7 jeseq 9 pnw unpingsul 60°0 uesode7, yeBueuay gq ekpey inpinysuy sero uesode] ueynfueysey ‘ suayedwoy In ueeuesyeled feyBuayy BUEYeg Anpyngsul soo uejodey yebusuey q pnw snyyngsul 600 uesode7 upyniueyseyy & + Isuayedwoy in denes ueeuesyejed ysey uesode] yenquisy) Z 9 g ¥ £ z L vuvewviad | Et | see NvLviowy uuna unsnn ens unsnn | on 182 y1S BpNIA JNPANSUL 220 YexXSEN WsT/yeyeleéseW eApeW IS AMYINASU] sor'o yexsen ueeyesnieg & "eq SeWANpod UeyeyBujued wei6oid unsnhuey eweyed ws anpInyysu sevo YeXSeN efiey weoueg 9 ms pn npinAsU| | 2Z'0 ye1seN ehieied 4 eADYN 1S anpinysul SOb'0 yexsen dnyynaysuy & :16eq seye yexbuyy ueynejad twesBoid unsnAual * BUIBYSd 1s anpingysuy SEL Yyexsen eheyed 9 1s epny inpnysuy | 220 qexS2N anyngsu)& 2 |6eq yeBuauey, yey6uyn ueypejed weiBoid unsnAuey Z 9 gs v £ z b vwavsyviag | HGS | SVH NvAvioay MLLNa unsnn ans unsnn | ON wHoNny | Nwnivs —L 183 : ueMISeHGnap uevefejequied uep ueygejed uep leans ‘uelfeyxSued Isajoid ‘yenijeued psey yeu ueBueq eAey/siin Arey yenqUiEW | ueyenquied “y sweBued | ‘AL euleHeg anpngsu| Jeseq mS epny JNyNysUy Lz0 yeysen: yebuauay -q efpey SOb'0 MS upynfueysery “2 anpingysu; yeysey syexGury efisy eBeua, | efiay isuajedwioy nun eliey (suayedwioy depueys Jepueys ueySuequebuayy ueGuequeiuad ‘9 BPN npINAsU] £z0 edqojosd ueeundweduey q Ape 180. adgojyolg seaoul anpingsuy neye ueneyequeg e@ 1 yey{s18q Bued ueygejad isewojut wajsis unsnAuoyWz PARE. soP0 uerfey Tye}Eq Buek ueypejad weysis anyynuysuy uesode] ueygejad weysis isenjeas uebuequiebued -Buewl uep yeejausw 4 uep URBUIqUIAg “*g Z 9 s v £ z ¥ AIdaey “TISVH. YNVSYV Tad wiony | nwnivs NVLVIS34 YLLNa YNSNN ans aNnsNn ON 184 Buefuef enwag ming jeuoyseu pieces ueepS Ip uep UeysIqeyp Buek nyng ynueg we[eq “e s UeyIseyligndip Bued uipues uese6eb jisey yer! uese;n neye uenefuy ednieq yeu! eAeysiiny efrey yenquiay Buefuel enuieg YexseN yereyeu ymquaq weg G Buefual enweg nyng nyng ymjueq wejeq z uexiseyuiqnd yepy Guek senjens neye uep jeains ‘uelfeybued ‘uenyisuad = yisey yer ehleysiin eAIey yenquieW Buefuef enwag yeysen “1d Wai0 HyeIp Buek yey yeelew wejeq “9 Buefual enweg st ming jeuoiseu ereoes ueyrepa uep ueypquayp Bued yng ynuag weleq "e Z 9 y £ VNVSWVTad LIdaey VHONV. USWH NYNLVS NVLVISI» MILNE €YNSNNA gNs YNSNN ON 185 Buefual enuieg gh ‘ednayoia ueeundwesueg —q Buefuel enwas sz doy “ISEAOU neye uenseyequiag “2 2 yeysieq Bues ueypejed = epojouyywiaysis ueySuequebuey, ueJefejsqued uep ueygejed epoyow ney 1eye4s ‘wWeysis ueGuequiebueg *g Buefuef enwes YexseN yenuy uenwaped wejep ueyeduesip Suek uipues ueseBe6 sey yejuy uese|n neye uenefun ednieg yet! eAley / Sin BABY yenqWioW Buefuef enweg ueyseN "ese eIpew —injejew —ueysen; Jeqasip Bue Jeindod yey} eAley / syiny eAley yenquian, Bueluel enuieg yelexeW yereyew ymuaq weleq -q Buefuel enuisg ming ming ynjueq weIeq “e [ ueyseyngndip yepy Buek ulpues uesebeb sey yelwy! uesein neye uenefuy edniag yer eAseysiiny efrey yenquiey Buelual enue v YRNSEN Id yale inyeIp Buek yer yerefew were “q Z s ¢ £ VNVSHV1Sd 9 LIdaeX HON TUSVH NYAS: NWLVIO3y MLN ¢YNsNN Ens ynNSNA ON 186° : UexIsexuigndip: yenup efAuey neye Bued yeu! eAley neye ming nyng uesnpeAued inpeAuewuexyewafiauey) fueyewelieusd °O Buefual enuies sib ld ueeuindwedusd 4 ‘Buefuef enweg sz CHO} AOU! neye = ueneyequieg “e 1 yeyisieg BueX ‘neq ysynpoid jeje ueynWeUE\y [_Buetuer enuwas, St ednojolg ueeundwakueg ¢ Buefuel enwes sz adpojold iseaoul ney = uerueyequied “@ 2 yeysieq Bued neq Isynpoid yjuy9} UeyNWEUE! Buefuel enwes sb adojold ueeuindwaduag “q Bueluef enuleg SZ ‘edijo}O1d “ISBAOU! neye = uenveyequied 2 yey sleq Bued ueypejed yeyBueled ueySuequiebue,) Bueluel enwes Sb edyojolg ueeundwedueg “q Suefuef enwes sz adyojolg |SeAOU! ney = uemeyequed “e syeysueq Buek seyapinpoid ueyexyBujued epojew —uexGuequebusy Z 9 g % £ z b |_yavsnwiag yo | Nuaits Nvivioay uLLna wnsNn ans unsnn | ON 187 7 Ip isayoid jsesjueBio ejobhue pefuey, uerjobiueey ‘9 Buefuef enues F Ruasag “9 . Buefuaf enweg Zz Jequins ereu { seyequiad / s0je1epow gq Buelual enueg © UBJeSEIWed e {suasajU0y 7 eAIey eyo) leBeqes jsusiajuoy | /Jeulwes wejep / eheyeyoieulwes ynyiGuey) eyes ublad ‘g Buefuelenues | €0'o wet "yox1od anpingysuy deneg “yeyuvewed |sesjueByo yun Alun seBny sen] |p ueze|Bay eped ypejeu neye sefeSuey | yneleduefebueq y| Sunynpueg| pa Buefuel enwes St uermrew | yeiexew xiueq weeq 4 Buvluef enwes se nyng: ning yjuaq wejeq “e : UeyIseynandip yepy, Bued yey! efey neye yng inpeAuawyueyyewafiousy Z Buefuel enwes oe WexseN “[di Golo Inyelp Buk | yew yerefew wee “q Suefuef enues LZ myng “yeuojseu Bue08s: UByepelp ueselejaquied uep ueyiqeyp Buek uep ueynejed nang ymuaq wejeg ‘e Buepiq ip Zz 9 s v £ z L vavenviad | Gyo | nets NuLvioay ¥lLNe unsnn ans unsnn | on 188 eser , 6ueluef enwag L epuel {ynjnd ynindes) gL 9 eser Guelual enwes Zz epuel (ynind enp) oz q ~ 4 eset Buefual enwes £ epuel (ynind eBy) og = & Bes eAley ueyewoysy, eueoue eyes esef epue) webeid jueebieyBued yejoedwey yeyejoed ‘3 INPNASUL jeuojs6ung Mp elesag | ueyeqer 1e[uag unyey AnyNASU] [euolshuN UeJeqer ui, werep Guefual enweg so dees lejlueg wi eyb6ue Ipeluey, ueejobbuesy “d unuey Suefuel enweg SLO deyes ape eyoBhuy -(Z unyey Buefuel enweg sz'o denss: yoye srunBueg “(L eBeqas |SUIAOJG yeyBul, unyey Buelual enwas s'o denes spie ByoBGuy “(Z unyey Buefuef enwes L denes wpe sninbueg “() jeBeqas jevolseu Neuoseuseyu yeyOur, _& Z 9 g ¥ £ z L wuvswviad | fe |S NvLviogy MLLNE unsnn ans unsnn | on 189 Ta3.LNSW Suefuefenues |S TRS 1uezeli Araseucties 9 Buefuetenuss | or TED /yezell puelies BOSed q Suefuefenwes | Sp TRO Topiog = Juezely seBny Suepiq uebuep “efuure| yenses yepy Sue exuue | —_ueeueliesey ueeueliesey seja5 yajoedwayy | sejaS ueyajoled “4 Zz a a ¥, € z r vwnvewviad | tow | yvnys NVLViOgy MILNa unsnn ans unswn | on 190 NYYNNOWAVONS ISLLNaW oo [002 ost a 09 (7 % 001 HVIWAr In}ynySuy UeyeIBay 09 ov oe 0z ob z 8 %0z> Sunynpued SNVENNNAd |“ 1S3j01g, ueBuequebuedg “Gd ueugeled ueBuequiabueg “9 ove | oo ozh 08 ¥9 ay ze Kez uesuesyered G uey[pIpued y ivwyin | PAI Sail | att Pail Piil Stl ail NVLACNYT WI3AN3d wNySviv ad NWSW Tad aSVINaSUad ynsNn ON ICTY VIDNY NVG ‘ONVNY NVONO109 ‘NVLVavr ONVPNAr TIdWVYAL IYMONILENLANYLSNI NVLVEVP/LYHONVd NVHIVNSY NVG NVIVHONVONSd HALNN TWHININ SLL INWNY LGaey VHONY HINA €00Z JEW BZ : jeb6uey S00Z/E'NYd WidaW/9e JOWON BieBeN unjeiedy ueeunBexepuag yequeW uesmndey =: II NVMIcW1 191 TaSLNSW OL Oss: ooy OOE 00z OSL OOL % 001 Hyawnar orl OL 08 09 oc Oz % 02> TApiNASU] UeyeIoy, Bunynpueg ONVPNANAd ogs Ory oce Ove. ogL oz oe %08< 188]0ld ueBuequieBueg “q ueypeled ueBuequiabueg “9 “ueyneiag ueeUESsyeled “g ueXIppued “Y SIAL Pan _|_9it eAitt Von | vwvidad AId34y VON NVG ‘ONVNY NVONO109 ‘NV.LVavr ONVPNSr SSVLNASYad OHV LYHONLLYNLANYLSNI NVLWEVP/LVHONVd NVHIVNSY NVC NVLVHONVONad WALNN “TOWINIW SUWTNWNY day VHONY HYTWAr e00z/e" 002 EW EZ « Nivel WidaH/9e + reBBuey, JOWON ereGen injesedy ueeunBeAepueg Uejue_ uesnyndsy AINVaidAWT 192 NIAVI TvSIas ~ > AD Pa/Iravepniw euelies p/s + 008 o0e ove Fo/sery yexSuy, ueyn{ueT Yejo¥es 2 S62. Vz Zee ee 002 9 882 997 vee ee 002 Fayseyy 6b 8b @lb 19h Ost crrarepnneuetes | o4, | 06} oBt Oz O9F Ost Tose mL ueyn{Ue7 YeOFES SbF eeb Zeb bib oor cirarepnneuelies [S| OFF a Ozh Ob OOF Tose UL ueynluey] Ye|OveS oor 56 06 se 08 Mranrarepaw eueles | |g $6 16 B €8 08 Tose wna Ueyuey YelOeS. 08 SL OL 99 05. qirarsnneueles | 4, |g OL @L 89 $9 09, TORE BEL weylde"} YEIOWeS a 99 09 $s 0g Tiranrarepnn euelies 4 09 3g 0g sv oF Tarse}y exBULL vemnlueT Ye|OyeS Higa novi | NOHVLE | NOHWL2 | NOHVL | NORVLE> | yonuas oNVA BLLSIHVZUII nyo oN NVIVNONVGS) VEY NO LIGaEn WONT : Td WVYSL LVHONILUNDINULSNI “IWNOISONN NVLVGV? NVIVNSHANAd MAINA AUNTIAWNY Ld3Yy VON £002 WRN BZ : ye6BueL EOOZ/E'NYd W/dAWISE : JOWON eieBey unjeedy ueeunbekepueg yayuay uesnjndey =: ANVYIdNYT 193 002 zo v9 289 oss (e's) es0p10g 969) 8s9 zg 98s oss (s)sasibew | aa | ‘9 069) sso oza 988 oss ATs YeIOeS 095 ozs oer ovr oor. (e's) 0pIeg ggs = gis zy ger cov (Zs)saisibew | emi |‘ oss zs vey Zev oor ALOT YeIOXeS ow zee vse, zee 008 (e's) 1es0pI0g sor ale zoe oze 006 (s)iasibew | pri oor ole ose see 008 ACOs YeIOxeS oe zee vse, Vic 002. (e's) 1000 SOE ez est, oe, 002, (2s) se1si6eW o0e. sz osz, sz, 002, ALG / YeIOreS Oz S6L gL sor ost (e's) lesopiog 02 ver | ae |e ost (@s)sasibew | aft oz, zat re | zor ost ALO YeIOIeS ssh orl eb OWL ool (2's) ss\6ew ent ost Zeb veh Zh OL AG YeOIES neva y | NaMWLe [ nAvLz | NoHvLt | NnHVL L> LvHONULas ONVA aLisinyzvel | NVM | on NV IVHONVdSM VSVW NVG JIGS WIONY, THY LYONILUNDINELSNI TWNOISONNA NVLVEW? NVIVNSSANAd MNLNN SLLINWNY LIdaYy YYONY coozyelew ez: eBBueL SOOEINYE WidaWI9E : JOWON eieBen umeiedy ueeunBedepusg LejueW uesmndey, IANVIGWY1 O0L 00Z 002 002 002 leopiog pys AI'ayeuelies OIA NOHWLE | NOHWL2 | NNHVLE | NOHVL b> NVLYMONYd3y VSVW NYG LIGSYY VHONY LVWONILES ONVA BLLS/HVZVPI onvnd nos ON 195

Anda mungkin juga menyukai