Anda di halaman 1dari 2

#Materi dakwah nabi Muhammad SAW di Makkah.

Pada dasarnya antara materi dan metode tidak bisa dipisahkan dalam penerapan,
sebab materi adalah pesan yang akan diasmpaikan sedangkan metode adalah cara atau
langkah yang digunakan dalam menyampaikan pesan dakwah tersebut kepada pendengar.
Berhasil atau tidaknya materi dakwah yang disampaikan sangat tergantung kepada metode
dakwah yang digunakan.
Membahas tentang materi dan metode dakwah Rasulullah SAW merupakan
pembahasan yang panjang, namun disini kami akan mencoba membahasnya secara umum
saja dengan menguraikan hal-hal yang terpenting dari yang lain. Selama kurang lebih 13
tahun Rasulullah SAW mengembangkan dakwahnya pada periode makkah, tentu banyak
materi dan metode dakwah yang telah dipergunakan oleh Rasulullah SAW.
Materi dakwah Rasulullah SAW secara pasti tentu tercakup dalam Al-Quran dan
sunnah beliau, Al-Quran adalah materi dasar dari dakwah beliau. mulai sejak turunnya wahyu
pertama di gua Hira hingga Allah SWT.sendiri yang menyatakan kesempurnaannya ketika
beliau mengerjakan haji wada di padang Arafah
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri menyimpulkan bahwa materi dakwah nabi
Muhammad di Makkah adalah sebagi berikut:
a. Tauhid (Mengesakan ALLAH SWT)
Mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja dan makhlukNya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada selain Allah SWT, yang
menyamai-Nya (baca dan pelajari QS. A1-Ikhls [112] 1-4).
Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah
SWT. Beribadah atau menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk ke dalam
perilaku syirik, yang hukumnya haram, dan merupakan dosa yang paling besar
b. Iman kepada hari kiamat
Mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir
kehidupan, tetapi merupakan awal dan kehidupan yang panjang, yakni kehidupan di
alam kuhur dan di alam akhirat.
Manusia yang ketika di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan
senantiasa berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan yang
menyenangkan. Di alam kubur akan memperoleh berbagai kenikmatan dan di alam
akhirat akan ditempatkan di surga yang penuh dengan hal-hal yang memuaskan.

Tetapi manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak
berbuat jahat, tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan dicampakkan ke
dalam neraka yang penuh dengan berbagai macam siksaan. (Baca dan pelajari Q.S.
Al-Qariah [101] 1-11)
c. penyucian jiwa
Menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan jiwanya dan
melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya apabila selama hayat
di kandung badan senantiasa beriman dan bertakwa atau meninggalkan segala
perbuatan dosa, dan dianggap mengotori jiwanya apabila durhaka pada Allah SWT
dan banyak berbuat dosa.
Dapat dikatakan bahwa materi yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode
Makkah tidaklah banyak, secara garis besarnya adalah menitik beratkan pada masalah iman
dan hal-hal yang berhubungan dengan masalah ibadah dan Akhlak. Berdasarkan kontek ayat
yang diturunkan kebanyakkan diwali dengan Ya ayyuhannas yang menunjukan bahwa
metode yang pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah dengan lisan dalam
bentuk ceramah (pidato) yang disampaikan dengan penuh bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai