Anda di halaman 1dari 19

YULIANA HERLINAWATI

MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA SMP MELALUI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK

Masalah pendidikan matematika Indonesia:


(1)rendahnya daya saing siswa di ajang Internasional
(2) rendahnya rata-rata NUN
(3) rendahnya minat belajar matematika
()Peningkatan kualitas pendidikan:
(1)pembaruan kurikulum
(2)peningkatan kualitas pembelajaran
(3)efektifitas metode pembelajaran

Latar Belakang

mengurangi
metode
teacher
centered

EFEKTIVITAS
METODE
PEMBELAJARA
N

mengajak
siswa terlibat
dalam proses
pembelajaran

mengelola
dan
memodifikasi
bahan
pembelajaran
dengan baik

PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
REALISTIK

Teori
pendukun
Menurut Fadlun (dalam Riyadi, 2002) bahwa hasil belajar
siswa yang mengikuti pembelajaran matematika realistik
lebih baik daripada hasil belajar siswa yang mengikuti
pembelajaran tradisional, pembelajaran realistik dapat
meningkatkan pemahaman matematika, ketrampilan,
komunikasi, dan kemampuan pemecahan masalah yang ada
di sekitar siswa.
Sofiani (2011) mengatakan bahwa pmbelajaran dengan
pendekatan realistik dapat meningkatkan komunikasi
matematis siswa kelas VII SMPN 1 Malang
menurut Hadi (dalam Riyadi, 2003:14) mengatakan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan realistik dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sistem
persamaan linear dua peubah di kelas SMP Laboratorium
UM

Pengajaran
Rohani dan Ahmadi (dalam Ramadhan, 1995)
menyatakan bahwa pengajaran merupakan
perpaduan dari dua aktivitas, yaitu : aktivitas
mengajar dan aktivitas belajar
Suatu pengajaran akan bisa disebut berjalan dan
berhasil secara baik manakala mampu mengubah
peserta didik dalam arti luas serta mampu
menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik
untuk belajar sehingga pengalaman yang diperoleh
selama ia terlibat dalam proses pembelajaran akan
dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi
perkembangan pribadinya. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pengajaran mutlak harus diwarnai
oleh keterlibatan individu anak didik.

Menurut Gravemeijer
(dalam Riyadi, 1994),
terdapat tiga prinsip
pokok dalam
Pembelajaran
Matematika Realistik
guided reinvention and
progressive mathematizing

didactical phenomology

self developed models

Pembelajaran Matematika dengan


Pendekatan Realistik

Treffers ( dalam Riyadi,


1993) dan Van den
Heuvel Panhuizen (dalam
Riyadi, 1998)
merumuskan lima
karakteristik
Pembelajaran Matematika
Realistik
Use of
context

Intertwinning

Use of
models

Interactivity
Student
contribution

Pembelajaran Matematika
dengan Pendekatan Realistik

Menurut Fauzan (dalam Indayani, 2009), pembelajaran yang


menggunakan pendekatan RME dicirikan oleh beberapa hal

Matematika dipandang sebagai kegiatan manusia sehari-hari,


sehingga dapat memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari (contextual problems) merupakan bagian yang
esensial.

Belajar dengan matematika berarti bekerja dengan


matematika
Siswa diberi kesempatan untuk menemukan konsep-konsep
matematika dibawah bimbingan orang dewasa (guru)
Proses belajar mengajar berlangsung secara interaktif dan
siswa menjadi fokus dari semua aktivitas di kelas
Aktivitas yang dilakukan meliputi; menemukan masalahmasalah kontekstual (looking for problems), memecahkan
masalah (solving problems) dan mengorganisir bahan belajar.

Pembelajaran Matematika dengan


Pendekatan Realistik

angkah-langkah pembelajaran RME (Indayani, 2014)


Langkah 1. Memahami masalah kontekstual
Langkah 2. Menyelesaikan masalah kontekstual
Langkah 3. Membandingkan dan mendiskusikan
jawaban
Langkah 4. Menyimpulkan

Pembelajaran Matematika
dengan Pendekatan Realistik

Menurut Suwarsono (dalam Riyadi, 2001:5) kelebihan


pendekaan realistik adalah sebagai berikut:
Siswa akan mengetahui keterkaitan matematika dengan
kehidupan sehari-hari dan kegunaan matematika itu sendiri.
Siswa akan mengerti bahwa matematika tidak hanya dapat
dikonstruksi dan dikembangkan oleh para ahli tetapi siswa
juga mampu melakukan.
Siswa akan mengetahui bahwa cara penyelesaian suatu
masalah tidak harus tunggal.
Siswa akan belajar melalui proses sehingga memberikan
pemahaman yang jelas dan operasional.
Siswa akan lebih aktif, kreatif, dan lebih berani
mengungkapkan ide atau pendapat.
Siswa akan mempunyai pemahaman yang tinggi karena
mengkonstruksi sendiri.
Siswa akan sangat termotivasi dan lebih menyukai
matematika.

Kelebihan RM

Menurut Suwarsono (dalam Riyadi, 2001:5)


kekurangan pendekaan realistik adalah sebagai
berikut:
Penerapan pendekatan realistik memerlukan
perubahan pandangan mengenai berbagai hal
misalnya mengenai siswa dan peran guru.
Tidak selamanya dalam menyiapkan masalah yang
kontekstual yang sesuai dengan syarat pendekatan
realistik.
Tidak mudah mendorong siswa menemukan berbagai
cara dalam memecahkan masalah.
Tidak mudah meminta alasan siswa dalam
memecahkan suatu masalah.
Membutuhkan banyak waktu.
Sulit diterapkan di kelas besar

Kekurangan RM

Menurut Gagne (dalam Riyadi, 2009:19) prestasi


belajar dapat diartikan sebagai kemampuan yang
diperoleh siswa sebagai hasil belajar.

Intelectual skill adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan, dan


merupakan sarana seseorang untuk melakukan hubungan dengan
lingkungannya melalui simbol.

Verbal information adalah kemampuan untuk mengungkapkan ide


berupa jalinan dari berbagai pesan yang diperoleh seseorang baik
secara lisan maupun tertulis.
Cognitive strategies adalah kemampuan untuk mengatur diri
bagaimana harus mengingat, berpikir dan menganalisis masalah
sehingga mampu memecahkannya
Motor skill adalah kemampuan untuk mengorganisasikan
kemampuan fisik sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan
lancar
Attitudes adalah sikap yang tumbuh karena hasil belajar, erat
kaitannya dengan tingkah laku, dan berpengaruh terhadap
penampilan seseorang

Prestasi Belajar

Menurut Thourburg (dalam Riyadi, 1989) faktor yang


memengaruhi prestasi belajar antara lain:
1. Faktor Intern
Faktor Kesehatan
Kesehatan sesorang sangat berpengaruh terhadap proses
belajar. Orang yang sedang sakit tidak dapat berknsentrasi
dalam belajar sehingga proses belajar akan terganggu.
Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang dimaksud disini meliputi: intelegensi,
perhatian, minat, bakat motif, kematangan, dan kesiapan.
Faktor Kelelahan
Kelelahan yang dimaksud disini adalah kelelahan jasani dan
rohani. Kelelahan jasmani terliat dengan melemahnya
kondisi tubuh, sedangkan kelelahan rohani akan terlihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan dalam belajar.

Prestasi

Menurut Thourburg (dalam Riyadi, 1989) faktor yang


memengaruhi prestasi belajar antara lain:

2. Faktor Ekstern
Faktor keluarga, antara lain: cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengetahuan
orang tua, latar belakang kebudayaan.
Faktor sekolah, antara lain: metode mngajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gdung, metode belajar dan tugas rumah.
Faktor masyarakat, antara lain: kegiatan siswa
dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
dan bentuk kegiatan masyarakat.
Prestasi

Tahap Awal: Tahap Pendahuluan


1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Guru memberi motivasi tentang kaitan antara
materi yang akan disampaikan dengan
lingkungan siswa
3. Guru mengecek pengetahuan awal siswa
4. Guru memberikan masalah realistik ke siswa

Kerangka Pembelajaran
Matematika Realistik

Tahap Inti: Tahap Penelusuran


1. Siswa menyelesaikan masalah kontekstual
2. Guru mengkoordinasi diskusi kelas dan
membandingkan jawaban siswa

Kerangka Pembelajaran
Matematika Realistik

Tahap Akhir: Tahap Penyimpulan


1. Guru mengarahkan siswa untuk membuat
rangkuman
2. Guru memberikan penekanan tentang inti konsep
yang dipelajari
3. Guru memberikan tes akhir kepada siswa

Kerangka Pembelajaran
Matematika Realistik

Berdasarkan hasil paparan di atas, Penerapan


pembelajaran matematika dengan pendekatan
Realistic Mathematic Education (RME), dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa karena pada
dasarnya pendekatan RME menggunakan masalah
kontekstual yang artinya masalah sehari-hari yang
sering dijumpai oleh siswa atau yang dapat
dibayangkan (nyata dalam pikiran siswa), sehingga
siswa akan lebih mudah dalam memahami materi
yang disampaikan oleh guru.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai