Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
Histologi berasal dari bahasa yunani,yaitu histos yang berarti
jaringan atau anyaman dan logas yang
berarti ilmu
pengetahuan,jadi histology adalah ilmu yang mempelajari
tentang jaringan.Yang disebut dengan jaringan adalah gabungan
dari pada sel-sel ,substansi intraseluler dan cairan jaringan.
Istilah jaringan pertama kali diketemukan oleh sarjana anatomi
dari prancis yang bernama Bichat (1802)yang mengatakan bahwa
tubuh manusia terdiri dari 20 macam jaringan lebih.Penelitian
yang dilakukan berdasarkan pada ditemukannya bermacammacam jaringan dalam satu organ.
Sedangkan istilah sel berasal dari kata Cystos yang berarti
ruangan kosong.Istilah ini pertama kali di kemukakan seorang
sarjana fisikadan Biologi yang bernama Robert Hooke. Hooke
melakukan penelitian dengan cara membuat sayatan jaringan
gabus yang sangat tipis ,sehingga tembus cahaya kemudian
dilihat dibawah mikroskop,diketemukan ruang-ruang kosong yang
dipisahkan oleh sekat-sekat yang disebut diafragma.Ruang-ruang
kosong itu yang disebut sel.
Istilah histology kemudian dikembangkan oleh A.F.J.K Mayer pada
tahun 1819 . Dengan menggunakan mikroskop , Mayer
menemukan bahwa jaringan tubuh manusia dibagi menjadi 4
kelompok, yaitu :
1. Jaringan epitel
2. Jaringan pengikat
3. Jaringan otot
4. Jaringan saraf
Keempat jaringan tersebut akan dibahas lebih lengkap pada
pembahasan selanjutnya.

PEMBAHASAN

Susunan tubuh hewan dan manusia sangat kompleks tetapi,pada


dasarnya jaringan yang menyusun tubuh terdiri dari empat
macam yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat,jaringan otot,dan
jaringan saraf.Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi
permukaan tubuh dam membatasi rongga tubuh . Jaringan ikat
merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong
bagianbagian tubuh.Jaringan otot merupakan jaringan yang dapat
menggerakkan bagian-bagian tubuh.Jaringan saraf merupakan
jaringan yang menanggapi rangsang
dan meneruskan
rangsangan dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang
lain .Berikut ini akan dibahas 4 macam jaringan penyusun tubuh
manusia dan hewan.
1) Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan
tubuh dan membatasi rongga tubuh .jaringan epitel memiliki sifat
sebagai berikut :
a) Bentuk
sel
penyusun
sangat
bervariasi
bergantung pada fungsi dan letaknya dalam
tubuh.
b) Adanya laminal basalis yaitu suatu struktur
ekstraseluler berupa lembaran yang berfungsi
mengikat jaringan dengan bagian yang ada
dibawahnya.
c) Jaringan epitel biasanya dilengkapi dengan
mikrovili ,stereosilia,dan flagella.mikrofili adalah
tonjolan
jaringan
untuk
memperluas
permukaan.stereolisia
adalah silia yang tidak
dapat bergerak ,sedangkan flagella adalah
struktur yang dapat bergerak.
d) Secara keseluruhan fungsi epitel adalah sebagai
penutup dan sebagai kelenjar.
Penggolongan jaringan epitel berdasarkan pada
bentuk dan lapisan sel penyusun sebagai berikut:

a) Epitel pipih selapis


Epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel
yang berbentuk pipih .sel selnya tersusun
sangat
rapat
,dan
sitoplasmanya
jernih.bentuk inti selnya bulat yang terletak
di tengah tengah .sel epitel pipih terdapat
pada tempat tempat berikut :
1. Epitel pembuluh limfe dan pembuluh darah
kapiler (endothel).
2. Pada selaput pembungkus jantung ,paru
paru ,dan alveolus dan
3. Permukaan rongga tubuh yang ditempati
oleh jantung(pericardium).
b) Epitel kubus selapis sel yang berbentuk
kubus ,sel epithel ini ada yang jernih dan
ada pula yang berbutir butir .inti selnya
berbentuk bulat ,ukurannya besar dan
terletek di tengah. Epitel ini dapat
ditemukan pada permukaan lensa mata
.epitel kubus selapis berfungsi untuk
melindungi bagian bagian di bawahnya dan
mengeluarkan suatu zat yang tidak
diperlukan dalam tubuh (sekresi).
c) Epitel silindris selapis
epitel ini memiliki bentuk sel seperti
selindris atau bulat panjang .inti sel terletek
ditengah sel.sel ini ditemukan pada epitel
dinding usus dan kantung empedu(vesica
felea).
epitel ini berfungsi untuk
protoksi ,absorbs dan
sekresi .pada
permukaan sel yang berbatasan dengan
lumen ,membrane selnya membentuk suatu

tonjolan
(mikrovili)
sehingga
akan
menambah luas
permukaan sel proses
absorbsi akan lebih optimal.
d).epitel kubus berlapis banyak
epitel kubus berlapis banyak terdiri dari dua atau lebih
lapisan sel.lapisan sel-sel yang paling dalam biasanya
berbentuk kubus .Semakin ke permukaan bentuknya
semakin pipih.Struktur yang seperti ini sesuai untuk
melindungi pergesekan yang memungkinkan terjadi
pengelupasan.Epitel kubus berlapis banyak dapat di
temukan pada kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan folikel
pada ovarium. Selain itu epitel kubus ini berfungsi dalam
sekresi dan eksresi.
e)Epitel silindris berlapis banyak
Pada umumnya epitel silindris berlapis banyak terletak pada
lapisan luar, sedangkan pada lapisan dalamnya berbentuk
kubus atau berbentuk tidak teratur. Epitel silindris berlapis
banyak di temukan pada laring, faring, dan saluran kelenjar
ludah.
f)Epitel transisional (epitel peralihan
Epitel transisional merupakan epitel yang berlapis
banyak. Permukaan lapisan epitel ini memiliki bentuk
yang berubah saat jaringan menggelembung sehingga
tidak dapat di golongkan berdasarkan bentuknya. Epitel
silindris yang bersilia banyak di temukan pada kandung
kemih ( vesica urinaria), ureter, eretra dan saluran
pernapasan.
g) Epitel kelenjar
Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang di bentuk
khusus utuk menghasilkan suatu sekresi cair yang
komposisinya berbeda dengan komposisi darah atau
cairan interseluler. Senyawa senyawa makro molekul
yang di bentuk ini biasanya di simpan di dalam sel
dalam bentuk butir- butir kecil yang di sebut granula

sekresi. Ada 2 jenis kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan


kelenjar eksokrin. Perbedaan antara kelenjar endokrin
dan kelenjar eksokrin adalah sebagai berikut:
1. Kelenjar endokrin
Senyawa yang dihasilkan tidak dialirkan
melalui suatu saluran, tetapi langsung
diberikan ke dalam darah. Kelenjar
endokrin berhubungan erat dengan
kapiler darah sehingga hasil sekresi ini
masuk ke pembuluh darah dan mengalir
bersama aliran darah.
2. Kelenjar eksokrin
Senyawa yang dihasilkan dialirkan melalui saluran (duktus).
Misalnya kelenjar air liur dan kelenjar
keringat. Berdasarkan hasil sekresi yang
dikeluarkan,
sel
kelenjar
dapat
dibedakan menjadi merokrin, holokrin
dan apokrin. Pada merokrin, granula
sekresi
meninggalkan
sel
tanpa
menghilangkan bahan penyusun sel,
contohnya di dalam pancreas. Pada
kelenjar
holokrin
hasil
sekresi
dikeluarkan
bersama-sama
dengan
seluruh sel tersebut. Pada apokrin hasil
sekresi dikeluarkan bersama sama
dengan bagian apikal kelenjar. Jenis
sekresi terdapat dal;am kelenjar keringat
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai