Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti obor atau pelita atau
yang memberi terang. Dengan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila
terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih
tahu. Keterampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari yang tidak
mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat. Sikap
dikatakan meningkat, bila terjadi perubahan dari yang tidak mau menjadi mau
memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan. (Source: Ibrahim, et.al,
2003:1-2).
Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar
mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya
peningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan perbaikan kesejahteraanya.
Dalam perkembangannya, pengertian tentang penyuluhan tidak sekadar diartikan
sebagai kegiatan penerangan, yang bersifat searah (one way) dan pasif. Tetapi,
penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan
yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku (behaviour) yang
merupakan perwujudan dari: pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang yang
dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung (berupa: ucapan,
tindakan, bahasa-tubuh, dll) maupun tidak langsung (melalui kinerja dan atau
hasil kerjanya).
Dengan kata lain, kegiatan penyuluhan tidak berhenti pada penyebar-luasan
informasi/inovasi, dan memberikan penerangan, tetapi merupakan proses yang
dilakukan secara terus-menerus, sekuat-tenaga dan pikiran, memakan waktu dan
melelahkan, sampai terjadinya perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh
penerima manfaat penyuluhan (beneficiaries) yang menjadi klien penyuluhan.

Penyuluhan sebagai proses pendidikan atau proses belajar diartikan bahwa,


kegiatan penyebar-luasan informasi dan penjelasan yang diberikan dapat
merangsang terjadinya proses perubahan perilaku yang dilakukan melalui proses
pendidikan

atau

kegiatan

belajar.

Artinya,

perubahan

perilaku

yang

terjadi/dilakukan oleh sasaran tersebut berlangsung melalui proses belajar. Hal ini
penting untuk dipahami, karena perubahan perilaku dapat dilakukan melalui
beragam cara, seperti: pembujukan, pemberian insentif/hadiah, atau bahkan
melalui kegiatan-kegiatan pemaksaan (baik melalui penciptaan kondisi lingkungan fisik maupun social-ekonomi, maupun pemaksaan melalui aturan dan
ancaman-ancaman).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan metode penyuluhan ceramah?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode penyuluhan ceramah?
3. Bagaimana proses pelaksanaan metode ceramah?
4. Apa yang dimaksud dengan metode penyuluhan persuasif individu?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode penyuluhan persuasif
individu?
6. Bagaimana proses pelaksanaan metode persuasif individu?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian metode penyuluhan ceramah.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode penyuluhan ceramah.
3. Mengetahui proses pelaksanaan metode ceramah.
4. Mengetahui pengertian metode penyuluhan persuasif individu.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode penyuluhan persuasif
individu.
6. Mengetahui proses pelaksanaan metode persuasif individu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode dan Jenisnya
Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti
"Melalui" dan hodos berarti "Cara". dengan demikian, metode dapat berarti jalan
atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu, ada juga
yang mengatakan bahwa Meted adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji
dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut.
o Pendekatan Kelompok

Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil,


disamping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat
dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang
bersangkutan. Metode pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena
adanya umpan balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan
bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para
anggotanya. Contohnya adalah metode ceramah.
o Pendekatan Individu atau Perorangan
Pendekatan

individu

adalah

pendekatan

penyuluhan

yang

dilakukan melalui hubungan langsung atau tatap muka antara penyuluh


dengan individu atau perorangan yang menjadi sasaran penyuluhan.
Dalam proses ini para penyuluh secara langsung memberikan informasi,
penjelasan tentang berbagai program dan pelayanan yang akan
disampaikan kepada masyarakat. Contohnya adalah metode persuasi
individu.
2.1.1 Metode Ceramah
Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak
digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan
dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara
langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat
praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan
mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar
yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan,

oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran
tradisional karena

sejak dulu

metode

ini

digunakan sebagai alat

komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode ini sejak


dulu sudah digunakan dalam mengembangkan dan mendakwakan agama
Islam baik Nabi Muhammad saw maupun para Sahabat-sahabatnya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian metode
ceramah, dapat kita lihat beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli
yaitu:
o Menurut Suryono
Metode ceramah adalah Penuturan atau penjelasan guru secara
lisan, di mana dalam pelaksanaanya guru dapat menggunakan alat
bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada
murid-muridnya.
o Menurut Roestiyah N.K
Metode ceramah adalah Suatu cara mengajar yang digunakan
untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang
suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
o Menurut Team Didaktik Metodik
Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan
oleh guru terhadap kelas.
Metode ceramah dapat digunakan dalam hal :
1.

Jumlah siswa cukup besar

2.

Sebagai pengantar atau menyimpulkan materi yang telah dipelajari


3. Waktu yang tersedia terbatas, sedang materi yang disampaikan cukup
banyak
Tujuan dan manfaat penggunaan metode ceramah dan ceramah
bervariasi adalah untuk mengurangi kelemahan-kelemahan tersebut antara
lain:
1. Siswa pasif, kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, sehingga
mengurangi daya kreativitas dan aktivitas siswa
2. Mudah menimbulkan salah tafsir, salah faham tentang istilah tertentu
tanpa mengetahui artinya (verbalisme)

3. Melemahkan perhatian dan membosankan siswa, apabila ceramah


diberikan dalam waktu yang cukup lama
4. Guru tidak segera memperoleh umpan balik tentang penguasaan materi
yang disampaikan
2.1.2 Metode Persuasi Individu
Istilah persuasi atau dalam bahasa inggris persuation berasal dari
kata latin persuasio, yang secara harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak
atau

meyakinkan.

Kenneth

E.

Andersen

(dalam

Effendy

(1986)

mendifinisikan persuasi sebagai berikut:


A

prosses

of

interpersonal

communication

in

which

the

communicator seeks through the use of symbols to affect the cognitions of a


receiver and thus effect a voluntary change in attitude or action desired by
the communicator.
(Suatu proses komunikasi antarpersonal dimana komunikator
berupaya dengan menggunakan lambang-lambang untuk mempengaruhi
kognisi penerima, jadi secara sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti
yang diinginkan komunikator).
Sedang Merril dan Lowenstein (1973), mendifinisikan persuasi
sebagai berikut:
Persuatian, or changing peoples attitude and behavior through the
spoken and written word,constitutes one of the more interesting use of
communications. Calr I Hovland dalam Sunaryo (1983) mengemukankan
bahwa persuasi ialah A major effect of persuasive communication lies in
stimulating the individual to think both of his initial opinion and of the new
opinion recommended in the communication.
Selanjutnya

Edwin

P. Bettinghouse

(dalam

Effendy

(1984)

memberikan batasan bahwa persuasi adalah:


in order to be persusive in nature, a comunication on situation must
involve a conscious attempt by one individual to change the behavior of
another behavior individual or group of indivuduals through the
transmission of some message.

Dari definisi Bettinghouse tersebut bahwa suatu situasi komunikasi


yang mengandung upaya yang dilakukan dengan sadar untuk mengubah
prilaku melalui pesan yang disampaikan.
Dari beberapa pemaparan batasan persuasi, maka dalam persuasi
mengandung unsur-unsur:
1.

Situasi upaya mempengaruhi

2.

Kognisi seseorang

3.

Untuk mengubah sikap khalayak

4.

Melalui pesan lisan dan tertulis

5.

Dan dilakukan secara sadar


Dengan demikian, maka persuasi merupakan suatu tindakan
psikologis yang dilakukan secara sadar melalui media untuk tujuan
perubahan sikap.
Tidak saja perubahan sikap, jenis dalam bukunya Personality And
Persuasivity menambahkan perubahan sikap menuju perubahan opini,
perubahan persepsi, perubahan perasaan dan perubahan tindakan.
Dalam kaitan tersebut, maka tindakan persuasi dapat dipandang
sebagai sebagai sebuah cara belajar, karena ingin mengubah beberapa prilaku
khalayak dengan memanfaatkan faktor-faktor internal psikologis khalayak.
Teori belajar persuasi sejajar dengan model Stimulus Respons (S-R) yang
memandang manusia sebagai suatu entitas pasif dari model SOR (Stimulus
Organisme Respon) yang memandang belajar persuasif sebagai suatu
gabungan perolehan pesan yang diterima indivudu dan mengatasi berbagai
kekuatan-kekuatan dalam individu yang bertindak berdasarkan pesan-pesan
tersebut agar menghasilkan akibat-akibat persuasif.
Wess dalam Malik (1993) memberikan contoh untuk itu adalah
seorang pendengar radio bisa dikomdisikan untuk menanggapi sebuah produk
yang diiklankan setelah produk tersebut dihubungkan dengan kewibawaan
sumber pesan.
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode
Salah satu peran penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru atau
pendidik. Tugas guru adalah melihat apakah berbagai pengaruh yang ada

disekeliling siswa telah dipilih dan diatur agar dapat mendorong timbulnya minat
belajar dikalangan anak didik. Untuk bidang studi matematika, guru diminta agar
tidak mendominasi kelas dan pengajaran supaya berpusat kepada anak atau siswa.
Sebenarnya dalam penggunaan metode ceramah pada proses belajar
mengajar adalah metode yang sangat baik, dengan memperhatikan isyarat yang
dikemukakan oleh Iman Al Gazali dalam M. Athiyah Al Abrasyi Dasar-Dasar
Pokok Pendidikan Islam.
Seorang guru membatasi dirinya dalam berbicara dengan anak-anak sesuai
dengan daya pengertiannya, jangan diberikan kepadanya sesuatu yang tidak dapat
ditangkap oleh akalnya karena akibatnya ia akan lari dari pelajaran atau akalnya
memberontak terhadapnya
Isyarat tersebut di atas harus diperhatikan oleh seorang guru di dalam
memberikan pelajaran, karena ketika guru memberikan pelajaran yang tidak
sesuai dengan materi pelajaran yang diterimanya atau tingkat kecerdasannya maka
akan sangat fatal akibatnya bagi anak bahkan akan menimbulkan trauma bagi
anak. Olehnya itu di dalam menyajikan suatu pelajaran bagi guru hendaknya
sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan dan sesuai dengan tingkat pola
pikir anak didik.
2.2.1 Metode Ceramah
A. Kelebihan Metode Ceramah :
1) Dapat mentransfer ide dan memberikan analisa yang sejelasjelasnya.
2)

Dapat melihat dan menyesuaikan diri dengan keadaan dan


siswanya.

3) Sangat tepat untuk menyampaikan informasi.


4) Dapat segera untuk mengetahui keadaan dan daya terima siswa.
5) Tepat untuk keadaan, dimana siswa berbanding guru tidak
seimbang, dengan disertai tehnik dan variasi tambahan atau
pengayaan. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
6) Bila terjadi kekeliruan penyampaian bahan, dapat segera diperbaiki.
7) Dengan variasi visual dapat lebih menarik dan hidup.
8) Sangat mudah dilaksanakan, muarh dan cepat.
9) Guru mudah menguasai arah pembicaraan seluruh kelas.

B. Kekurangan Metode Ceramah :


1) Bersifat satu arah atau monologue, sehingga lebih bersifat
penuangan ilmu ( garis besar pada guru ), sehingga membuat siswa
pasif.
2) Mono teknik dan mematikan kerja indera lain serta adanya
penurunan daya indera yang dipergunakan.
3) Penyamarataan daya mampu siswa.
4) Bila persiapan buruk, bahan tidak sistematis, tata urutan konsep
tidak diperhatikan dan cara membawakannya

jelek, maka

pelaksanaannya akan menjadi kacau, menyulitkan siswa dan


kehilangan arah.
5) Sering membosankan dan monoton, sehingga kurang menarik bagi
siswa.
6) Hasil pelajaran semu dan kurang mantap.
7) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme
2.2.2 Metode Persuasi Individu
A. Kelebihan Metode Persuasi Individu :
1) Materi dapat tersampaikan dengan baik oleh penyuluh
2) Ketercapaian tujuan penyuluhan akan lebih tepat jika dilakukan
oleh tokoh kunci yang sudah cukup berpengaruh dalam kehidupan
masyarakat, karena tokoh kunci tersebut sudah mengetahui
kondisi masyarakat yang sesungguhnya.
3) Biaya akan lebih efisien karena tidak perlu menggunakan biaya
tranportasi yang besar oleh penyuluh untuk sampai pada
masyarakat yang akan diberikan penyuluhan.
4) Penyuluh yang komunikatif akan memberikan sauna yang nyaman
terhadap individu yang diberikan materi, sehingga tidak adanya
ketegangan atau rasa kaku dalam pembicaraan

5) Adanya persiapan yang mantap


6) Lebih efektif dan intensif

B. Kekurangan Metode Persuasi Individu :


1) Menyita waktu dan tenaga, karena penyuluh harus dapat membuat
individu fokus terhadap materi yang diberikannya
2) Pemilihan cara/strategi yang tepat dalam memotivasi individu
3) Penyuluh dituntut untuk aktif
4) Penyuluh harus mampu mengendalikan karakter yang dimilikinya
agar sesuai dengan tujuan pendekatan persuasif
2.3 Pelaksanaan Metode
2.3.1 Metode Ceramah
Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya
memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan
dan dapat menarik perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa
metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan
informasi

tentang

suatu

pokok

atau

persoalan

tertentu.

Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:
o Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu
yang tersedia sangat terbatas.
o Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.
o Guru akan merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari,
sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara
menyeluruh.
o Guru

memperkenalkan

pokok

pelajaran

yang

baru

dan

menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).


o Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disampaikan
melalui metode ini.

Langkah-Langkah Penerapan Metode Ceramah


Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan
metode ceramah adalah sebagai berikut (contoh diambil pada guru yang akan
memberikan materi pembelajaran) :

a. Langkah Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa
yang akan diceramahkan, untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri.
Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau
disusun dalam diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat bantu
pengajaran. Persiapan yang dimaksud disini adalah menjelaskan kepada siswa
tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam
pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk
membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.
b. Langkah Penyajian
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat
menguasai sasaran Untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat
menunjukkan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh bersikap
ragu-ragu dan gelisah. Suara hendaknya cukup keras dan jelas. Pandangan
harus tertuju ke seluruh peserta. Berdiri di depan/dipertengahan, seyogianya
tidak duduk dan menggunakan alat bantu lihat semaksimal mungkin. Pada
tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok
masalah.
c.

Tahap asosiasi ( komparasi ), yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk


menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya.

d.

Untuk itu pada tahap ini diberikan kesempatan tanya jawab atau diskusi.
Langkah Generalisasi
Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan

kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.


e. Langkah Aplikasi Penggunan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi
sehingga nyata makna kesimpulan itu. Namun perlu diketahui juga bahwa
untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dalam
pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan
teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang
dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.
2.3.2 Metode Persuasi Individu
o Proses Pelaksanaan Metode Persuasif

10

Pada umumnya komunikasi persuasif bertujuan mengubah prilaku,


kepercayaan dan sikap seseorang dengan memanfaatkan data dan fakta
psikologis maupun sosiologi dari komunikan yang handek dipengaruhinya,
sehingga bersedia melakukan tindakan tertentu sesuai dengan keinginan
komunikator.
Komunikasi persuasif ini dilakukan dengan secara langsung atau tatap
muka, karena komunikator mengharapkan tanggapan/respon khusus dari
komunikan.
Model psikodinamis berkembang atas dasar teoritis maupun empiris.
Teori-teori yang penting mengenai motivasi, persepsi, belajar bahkan
psikoanalisis telah memberika jalan dengan mna sikap, opini, rasa takut,
konsep dan persepsi dari kredibilitas sumber serta beberapa variabel yang lain
mempunyai hubungan erat dengan persuasi.

Langkah-Langkah Penerapan Metode Persuasi Individu


(contoh diambil pada guru yang akan memberikan materi pembelajaran)
a. Persiapan
-

Pemberi materi haruslah memiliki keterampilan yang tinggi dalam


menyampaikan materi dengan jelas

Guru mempersiapkan cara/strategi yang tepat agar siswa nantinya


dapat fokus terhadap materi yang diberikan

b. Pelaksanaan
-

Guru memberikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami

Guru memotivasi siswa agar siswa menjadi lebih aktif, inovatif, dan
kreatif

c. Evaluasi
-

Memberikan evaluasi kepada siswa agar kemampuannya sesuai


dengan nilai standar yang telah ditentukan

Memberikan reward/penghargaan kepada siswa yang respon


terhadap pembelajaran

11

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Pendekatan individu adalah pendekatan penyuluhan yang dilakukan


melalui hubungan langsung atau tatap muka antara penyuluh dengan individu atau
perorangan yang menjadi sasaran penyuluhan. Metode Penyuluhan, berdasarkan
pendekatan sasaran metode ini terbagi atas :
1. Pendekatan Perorangan
Dalam metode ini, penyuluh berhubungan langsung maupun tidak
langsung dengan sasarannya secara perorangan. Yang termasuk dalam
metode ini adalah persuasi individu.
2. Pendekatan Kelompok
Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil,
disamping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat
dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang
bersangkutan. Yang termasuk dalam metode ini adalah ceramah.

12

DAFTAR PUSTAKA
Suryono, dkk, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Cet. I;Jakarta: Rineka
Cipta, 1992), h. 99
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 137
Team Didaktik Metodik, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Cet. V;
Jakarta: PT. Grafindo persada, 1995), h. 39

Sulistiani, Neti (April 2012) , DEFINISI-DEFINISI PENYULUHAN, web :


http://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/

(diakses

tanggal

Desember 2014)

Burhanuddin (2012, Juni 28) , Metode dan Teknik Penyuluhan , web :


http://burhand182.wordpress.com (diakses tanggal 1 Desember 2014)
http://ntt.litbang.deptan.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=81:pupuk-bokashi-kotoran-ternakdapat-mencegah-penyakit-busuk-batang-vanili-&catid=14:alsin
tanggal 2 Desember 2014)

13

(diakses

Anda mungkin juga menyukai