1.Latar Belakang
Kasus korupsi sangat banyak terjadi di Indonesia, salah satu kasus korupsi
yang teradi di Banten melibatkan Gubernur Ratu Atut dan keluarganya .
Perbuatan sewenang-wenang ratu atut dan keluarganya berdampak
kemiskinan, ketertinggalan, kebodohan dan kesengsaraan berkepanjangan warga
Banten. Kasus korupsi Ratu Atut yang muncul di media massa hanyalah
2. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud korupsi ?
- Bagaimana korupsi yang terjadi di Indonesia ?
- Bagaimana faktor penyebab korupsi ?
- Bagaimana dampak yang terjadi akibat tindakan korupsi ?
- Bagaimana upaya pemberantasan korupsi ?
Pembahasan
Keberhasilan dalam pencegahan dan penanggulangan korupsi sebenarnya terletak pada komitmen
secara konkrit dari rakyat, lembaga negara dan seluruh penduduk negara itu sendiri.
Strategi tersebut mencakup aspek preventif, detektif dan represif yang dilaksanakan secara
intensif dan terus menerus.
1. Strategi Preventif
Strategi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya korupsi dengan cara menghilangkan atau
meminimalkan faktor faktor penyebab atau peluang terjadinya korupsi. Strategi ini dapat dilakukan
dengan :
Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat
Memperkuat Mahkamah Agung dan jajaran peradilan dibawahnya
Membangun kode etik di sektor publik
Meneliti sebab sebab perbuatan korupsi secara berkelanjutan
Pengharusan pembuatan perencanaan stratejik dan laporan akuntabilitas kinerja bagi
instansi pemerintah
Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat
Kampanye untuk menciptakan nilai (value) anti korupsi secara nasional
2. Strategi Detektif
Strategi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tindakan korupsi. Strategi ini dapat dilakukan
dengan :
Perbaikan sistem dan tidak lanjut atas pengaduan dari masyarakat
Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tertentu
Pelaporan kekayaan pribadi, pemegang jabatan dan fungsi publik
Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di masyarakat
internasional.
3. Strategi Represif
Strategi ini bertujuan untuk menangani atau memproses perbuatan korupsi sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku. Strategi ini dapat dilakukan dengan :
Pembentukan Badan / Komisi Anti Korupsia
Penyidikan, penuntutan, peradilan, dan penghukuman koruptor besar ( Catch come big
fish)
Pemberlakuan konsep pembuktian terbalik
Meneliti dan mengevaluasi prose penanganan perkara korupsi dalam sistem peradilan
pidana secar terus menerus
Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak pidana korupsisecara
terpadu
Publikasi kasus kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya.
Dampak korupsi
1. Lesunya perekonomian
Korupsi menyebabkan alokasi sumberdaya tidak optimal. Proyek
jembatan tidak diberikan kepada kontraktor terbaik, jabatan guru tidak
diberikan kepada sosok yang tepat, kursi perguruan tinggi tidak diberikan
kepada para siswa terbaik, dan lain-lain. Sumber-sumber kesalahan alokasi
dana ini menyebabkan kinerja perekonomian tidak optimal.
2. Meningkatknya kemiskinan
Pengartian korupsi
Korupsi sesungguhnya sudah lama ada terutama sejak manusia pertama kali mengenal
tata kelola administrasi. Pada kebanyakan kasus korupsi yang dipublikasikan mediqa, seringkali
perbuatan korupsi tidak lepas dari kekuasaan, birokrasi, ataupun pemerintahan. Korupsi uga
sering dikaitkan pemaknaannya dengan politik. Sekalipun sudah dikategorikan sebagai tindakan
yang melanggar hukum, pengertian korupsi dipisahkan dari bentuk pelanggaran hukum lainnya.
Selain mengaitkan korupsi dengan politik, korupsi uga dikaitkan dengan perekonomian,
kebijakan publik, kebijakan internasional, kesejaheraan sosial, dan pembangunan nasional. Egitu
luasnya aspek-aspek yang terkait dengan korupsi hingga organisasi internasional seperti PPB
memiliki badan khusus yang memantau korupsi dunia. Dasar atau landasan untuk memberantas
dan menanggulangi korupsi adalah memahami pengertian korupsi itu sendiri.
Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio atau corruptus. Selanjutnya
dikatakan bahwa corruptio berasal dari kata corrumpere, satu bahasa latin yang kebih tua.
Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah corruption,corrupt (inggris), carruption
(Prancis), carruptie,Korruptie (belanda). Arti kata korupsi secara harafiah adalah kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Istilah korupi yang telah diterima dalam perbendaharaan kata bahasa indonesia, adalah
kejahatan, kebusukan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, dan kebejatan. Korupsi
moral dimaksud merujuk kepada berbagai bentuk konstitusi yang sudah melenceng, hingga para
penguasa rezim tidak lagi dipimpin oleh hukum tetapi tidak lebih hanya melayani dirinya sendiri.
Definisi korupsi dalam perspektif ekonomi sering didefinisikan sebagai perilaku yang
menyimpang dari aturan etis formal yang menyangkut tindakan seseorang dalam posisi otoritas
publik yang disebabkan oleh motif pertimbangan pribadi, seperti kekayaan, kekuasaan, dan
status. Namun juga ada yang memandang korupsi terkait dengan kapitalisme, bahwa korupsi
sebenarnya mewakili persepsi yang normatif dari ekses kapitalisme, yaitu kulminasi dari proses
yang sistematik dari praktek-praktek kolusi yang terjadi diantara elite politik dan pelaku
ekonomi, yang melibatkan kepentingan publik dan kepentingan pribadi.
Dari prspektif hukum secara yuridis formal korupsi dalam Pasal 3 UU No 31 Tahun 1999
diartikan sebagai tindakan yang bertujuan menuntungkan siri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dan
oleh karenanya dikenakan delik hukum menurut KUHP sebagai kejahan atau kesalahan, aaupun
perbuatan-perbuatan yang bisa dikenai tindak dan sanksi hukum.
Sedangkan dalam pandangan psikologi sosial korupsi didefinisikan sebagai tingkah laku
yang bersifat patologis dimana adanya penggunaan wewenang atau jabatan demi keuntungan
pribadi dengan cara-cara yang merugikan kepentingan umum dan negara.
Sedangkan pope mengartikan korupsi sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan
kepercayaan untuk kepentingan pribadi atau perilaku yang tidak mematuhi prinsip
mempertahankan jarak antara kepentingan publik denga kepentingan pribadi. Dan sering juga
dirujuk adalah definisi World Bank (1997) yang mengartikan korupsi The abuse of entrusted
power for personal gain or for the benefit of a group to which one owes allegiance. Korupsi
dalam realita dalam keidupan sehari-hari seringkali diartikan sebagi konsep yang mengambil
bentuk perilaku yang luas, misalnya seringkali kita mendengar istilah korupsi waktu, korupsi
politik, korupsi pemikiran, korupsi hati nurani, dan sebagainya.
Jadi kata korupsi dalam kenyataannya tidak hanya berkaitan dengan uang dan harta serta
kekuasaan dan wewenang, melainkan lebih pada perilaku yang buruk dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Oleh arena itu tepat sepaerti yang dituangkan dalam the Lexicon
Webster Dictionary (1978), bahwa korupsi itu adalah suatu hal yang berkaitan dengan perilaku
yang buruk dengan berbagai macam-macam arti dan maknanya yang bervariasi menurut wqaktu
dan tempat.
Secara umum dari sekian pengertian tenang korupsi tersebut tampak ada benang
merahnya. Benang merah tersebut adalah
1. Korupsi adalah perilaku yang dilakukan secara sadar dan sengaja
2. Korupsi berintikan salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi
3. Salah urus terhadap sumer-sumber eekayaan negara dengan menggunakan wewenang,
dan kekuatan-kekuatan formal untuk memperkaya diri sendiri.
Dengan demikian arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak.
Berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut
1.
2.
3.
4.
5.
6.