Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat untuk Penulisan Makalah
Disusun Oleh :
Universitas Padjadjaran
Fakultas Teknik Geologi
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari berjenis-jenis metode dalam pelaksaan penelitian atau pendekatan, perlu
dipilih metode yang berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang
digunakan. Metode penelitian diharapkan bisa memandu tentang urut urutan bagaimana
penelitian dilakukan. Penelitian ini digunakan biasanya menggunakan metode deskriptif
karena bersifat memberi gambaran mengenai situasi atau kejadian secara sistematis,
aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
Geologi adalah ilmu sejarah (Read, 1952) dan ilmu pengetahuan alam yang
bersifat empiris, murni berdasarkan data lapangan. Dimana,
geologi mengilustrasikan proses yang dinamakan hermeneutic circle dimana induksi dan
deduksi saling mengikuti satu sama lain dalam proses observasi, generalisasi dan
membuat teori (induksi), diikuti dengan membangun hipotesis-hipotesis dan melakukan
observasi-observasi untuk menguji dan menggugurkan atau menghasilkan teori baru
(deduksi).
B. Tujuan
Dapat mengetahui pendekatan deskriptif yang digunakan dalam ilmu geologi
BAB II
PEMBAHASAN
abstract style yang diusung oleh Lyell, Darwin, Chamberlin, Ulrich, Umgrove,
Sloss dan Vail yang selalu mencari prinsip-prinsip yang mendasari dalam
memahami proses-proses geologi di bumi. Berikut adalah selayang pandang
sejarah perkembangan pemikiran geologi sejak zaman Steno hingga Vail.
regional dan arah jurus umum dan kemiringan lapisan batuan. Dari peta ini, dapat
didelineasi batas formasi pembawa batubara (coal bearing formation) sehingga area
pemetaan dapat diciutkan. Struktur geologi regional dan arah jurus umum dan
kemiringan lapisan dapat digunakan dalam perencanaan lintasan.
Peta Rencana
Peta Rencana Lintasan Pemetaan adalah peta acuan dalam pemetaan
geologi.
Dalam membuat rencana lintasan, yang harus diperhatikan adalah:
a.
Lintasan harus memotong strike lapisan batuan agar stratigrafi batuan dapat
diketahui.
b.
Dari peta rencana lintasan, dibuat rencana lintasan day to day untuk
pemetaan, agar kegiatan pemetaan benar-benar terencana dan sistematis
Peneliti Terdahulu
Hasil penelitian sebelumnya oleh orang/instansi pada daerah rencana
penelitian maupun bersinggungan dengan daerah penelitian dapat dijadikan
bantuan untuk acuan pembuatan rencana kerja pemetaan.
2.
Penyelidikan Lapangan
Setelah peta rencana lintasan dan rencana lintasan day to day dibuat dilanjutkan pada
tahap selanjutnya adalah penyelidikan lapangan untuk mengambil data.
singkapan ke-1, Maka kode singkapan adalah KNAC 001 , dan KNACP 001,
Catatan : Inisial nama daerah dan geologist dibuat dalam 2 digit huruf
Nomor urut dibuat sebanyak 3 digit angka
E.
Catat roof dan floor. Penentuan roof dan floor diperhatikan dari struktur
sedimen yang ada. Ini berguna untuk menentukan Top dan Bottom dari seam
batubara. Roof dan floor disini adalah lapisan batuan non-batubara yang paling
atas dan paling bawah dari satu atau lebih seam batubara.
F.
G. Deskripsi Singkapan
Dalam deskripsi singkapan yang perlu diperhatikan adalah Interval batuan
yang di deskripsi dan deskripsi batuan dan jenis Litologi. Langkah deskripsi
singkapan, yaitu:
a.
b.
c.
d.
Deskripsi batubara dilakukan secara ply by ply. Skenario Pembagian ply by ply
dalam batubara mengikuti SOP Pengambilan Sample grab/Channel & Inti Bor Untuk
Analisa Kualitas Batubara
Selanjutnya pengambilan sample akan mengikuti pembagian ply dalam deskripsi
ini. Apabila terdapat satu ply yang cukup tebal (>0.5 m), hendaknya deskripsi dibagi-bagi
lagi sesuai kebutuhan
2.2.3. Indikasi Struktur Geologi
Struktur geologi merupakan hal yang penting dalam pemetaan geologi. Struktur
geologi sangat mempengaruhi model geologi nantinya.
Langkah kerja dalam observasi singkapan struktur geologi, sebagian besar sama
dengan observasi singkapan di batubara, hanya perbedaannya yaitu pada deskripsi
singkapan. Deskripsi singkapan struktur geologi memerlukan interpretasi yang baik dan
memahami unsur struktur geologi.
Urutan deskripsi singkapan struktur geologi yaitu:
1. Interpretasi jenis struktur atau indikasi struktur seperti sesar (normal, naik atau
mendatar), off set sesar, breksiasi, fracture, lipatan dan lipatan mikro (mikrofold), slicken
side dan lain-lain.
2. Sketsa Singkapan
3. Pengukuran unsur-unsur struktur yaitu kedudukan bidang sesar, fracture
(shear, gash fracture, tension release), arah breksiasi, slicken side (trend, pitch),
kedudukan mikrofold.
4. Penandaan singkapan
5. Dokumentasi singkapan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya
untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial,
dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah
dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.
Dalam suatu kegiatan di lapangan , seperti kuliah lapangan atau mapping,
analisis Deskriptif digunakan terkait dengan hasilhasil pengukuran seperti Dip,
Strike, ketinggian dan lainlain. Data ini diperoleh dengan bantuan alat-alat
seperti : Dip dan strike diukur menggunakan kompasgeologi, kemiringan lereng
menggunakan hand level dan yalon, ketinggian tempat menggunakan altimeter,
salinitas air menggunakan salinometer atau hand refractomer, jenis batuan dapat
diketahui dengan memecahkan batuan menggunakan palu geologi atau
menetesinya menggunakan HCL, dan untuk mengetahui letak dan posisi
astronomis suatu tempat digunakan peta dankompas geologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://dinargeolog.blogspot.com/2014/04/sop-pemetaan-geologi.html
https://www.academia.edu/7302806/Pendekatan_induktif_dan_deduktif_dalam_stratigrafi_sejarah_da
n_penerapannya
https://www.academia.edu/4886699/Bahan_Ajar_Geomorfologi_Dasar
http://www.bimbingan.org/pengertian-pendekatan-deskriptif-komperatif-menurut-ahli.htm
http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-deskriptif/
https://www.scribd.com/doc/122385607/penelitian-deskriptif-analitik-dengan-pendekatan-waktucross-sectional
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_0609169_chapter3.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif