LAPORAN KASUS
SUKARYA
NIM : 043313214020
Identitas Klien
Inisial
: Tn. R
Umur
: 36 tahun
No. RM
: 30.31.29
Ruang Rawat
: Antareja
Tanggal Dirawat
: 31 Januari 2015
Tanggal Pengkajian
: 12 Februari 2015
II.
(L)
Alasan Masuk
Pasien diantar oleh keluarga dan petugas kesehatan dengan alasan dirumah
marah-marah, merusak TV, memukul orang lain sampai mengancam orang
lain dengan sebuah golok. 1 minggu sebelum masuk RSMM pasien bicara
dan tertawa sendiri. Merasa ada bisikan
1.
Tanda Vital
N= 88x/menit
S= 36oC
2.
Ukur
: TB= 157 cm
3.
P= 22x/menit
BB= 60 kg
Aspek Psikososial
1.
Genogram
Keterangan :
Pasien tinggal dengan orang tua dan anaknya. Sebelum bercerai
komunikasi dengan istrinya kurang baik. Pengambil keputusan dalam
keluarga adalah orang tuanya/ayahnya. Dalam keluarga tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa seperti pasien.
2.
Konsep Diri
a. Gambaran diri/citra tubuh
Pasien menyukai semua bagian anggota tubuhnya
b. Identitas
Pasien tahu bahwa dirinya adalah seorang laki-laki dan pasien
mengetahui identitas saat ini di rumah sakit
c. Peran
Pasien kurang puas sebagai seorang suami karena kurang bisa
menapkahi istri dan anaknya.
d. Ideal diri
Hubungan Sosial
Pasien mengatakan orang yang berarti yaitu anaknya. Peran serta pasien
dalam kegiatan kelompok/masyarakat yaitu mengikuti kerja bakti di
lingkungan rumahnya, hambatan dalam kegiatan kelompok yaitu kurang
bersosialisasi. Selama diruangan pasien jarang berinteraksi dengan pasien
lain.
Masalah keperawatan : isolasi sosial, Harga Diri Rendah
4.
Spiritual
Agama pasien yaitu seorang muslim, pada saat di rumah pasien tidak
menjalankan ibadahnya. Dan sekarang pasien tidak menjalankan
ibadahnya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
IV.
Status Mental
1. Penampilan
Penampilan pasien rapih, pasien menggunakan pakaian sesuai dengan
identitasnya sebagai seorang laki-laki dan cara berpakaiannya layaknya
seorang laki-laki.
2. Pembicaraan
Pasien bicara tidak terlalu cepat, ada kontak mata dan pasien kooperatif
3. Aktivitas motorik
Aktivitas motorik pasien baik. Hanya bila tidak ada kegiatan pasien
selalu tiduran
4. Afek
: Halusinasi Pendengaran
8. Isi Pikir
Isi pikir klien baik tidak ada obsesi, fobia, hipokandira juga
depersonalisasi.
Masalah Keperawatan
9. Proses Pikir
Proses pikir pasien juga sesuai denga pembicaraannya, tidak terjadi
sirkumtansial, flight of ideas, blocking dan tangensial.
Masalah Keperawatan
11. Memori
Daya ingat klien juga baik, daya ingat jangka panjang dan pendek baik
tidak terjadi Konfabulasi.
Masalah Keperawatan
Makan
Pasien makan dengan mandiri, makan 3x sehari, makanan tidak ada yang
tidak disukainya.
2. Defekasi/berkemih
BAB dan BAK pergi ke toilet dan kemudian membersihkannya.
3. Mandi
Pasien mandi secara mandiri, 2x dalam sehari. Pasien selalu menyikat gigi,
cuci rambut, gunting kuku dan pasien terlihat bersih.
4. Berpakaian
Pasien mampu mengambil, memilih, dan mengenakan pakaian serta alas
kaki. Pasien belum mencukur kumis dan jenggot
5. Istirahat dan tidur
Pasien tidur selama 7-8 jam pada malam hari dan 2 jam pada siang hari.
6. Penggunaan obat
Untuk minum obat pasien diingatkan oleh perawat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Dalam perawatan pasien sangat di dukung oleh keluarga
dirumahnya
9. Aktivitas di luar rumah
Pasien seorang petani kebun mangga dan bisa memotong rambut
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
Diagnosa Medik
: Schizofrenia Paranoid
b.
Terapi Medik
:
Haloperidol 1 x 5 mg
Trihexilpenidil 2 x 2 mg
Risperidone 2 x 3 mg
Chlorpromazine 1 x 100 mg
Halusinasi Pendengaran
b.
c.
Isolasi sosial
d.
e.
f.
GSP HALUSINASI
PENDENGARAN
Core problem
ISOLASI SOSIAL
Haraga Diri Rendah
B. Daftar Dx keperawatan berdasarkan perioritas
1. Halusinasi pendengaran
2. Isolasi sosial
3. Harga Diri Rendah
4. Resiko perilaku kekerasan
Data
Masalah
Halusinasi
bisikan-bisikan
menuyuruhnya
untuk
marah-marah
Pasien mengatakan takut bila
suara itu muncul lagi
O:
Pasien kadang melamun
Pasien tampak menyendiri
12/02/2015 S :
Isolasi sosial
Ttd
Resiko perilaku
Pasien
mengatakan
mendengar
bila
kekerasan
bisikan-bisikan
HDR
pasien
mengatakan
hanya
mengatakan
melakukan
kegiatan
Dx. Medis
: Skizofrenia Paranoid
No. RM
: 30.31.29
KriteriaEvaluasi
1. Setelah 1x
interaksi klien
menunjukan
tanda tanda
peercaya kepada
perawat :
- Ekspresiwaja
hbersahabat
- Menunjukkan
rasa senang
- Ada
kontakmata
- Mau
berjabattanga
n
- Mau
menyebutkan
Perencanaan
Intervensi
Rasional
1. Hubungan saling
percaya merupakan
dasar untuk
kelancaran
hubungan
selanjutnya
nama
Mau
menjawabsala
m
- Mau
dudukberdam
pingandengan
perawat
- Bersediameng
gungkapkanm
asalah yang
dihadapi
2. Setelah 1x
interaksi klien
menyebutkan :
- Isi
- Waktu
- Frekuensi
- Situasi dan
kondisi yang
menimbulkan
halusinasi
-
TUK 2 :
Klien dapat
mengenal
halusinasiny
a
TUK 3 :
Klien dapat
mengontrol
halusinasiny
a
3. Setelah 2x
interaksi klien
menyatakan
perasaan dan
responnya saat
mengalami
halusinasi :
- Marah
- Takut
- Sedih
- Senang
- Cemas
- jengkel
3.1 setelah 2x
interaksi klien
menyebutkan
tindakan yang
biasanya
dilakukan untuk
mengendalikan
halusinasinya
3.2 setelah 2x
interaksi klien
menyebutkan cara
baru mengontrol
halusinasi
3.3 setelah 2x
interaksi klien
dapat memilih
dan
Untuk mengidentifikasi
halusinasi klien
Upaya untuk memutuskan
halusinasi sehingga tidak
berlanjut
Memberikan kesempatan
kepada klien untuk
mencoba cara yang telah
dipilih
memperagakan
cara mengatasi
halusinasi
(dengar/lihat/pen
ghidu/raba/kecap)
3.4 setelah 2x
interaksi klien
melaksanakan
cara yang telah
dipilih untuk
mengendalikan
halusinasinya
3.5 setelah 2x
pertemuan klien
mengikuti terapi
aktivitas
kelompok
TUK 4
Klien dapat
dukungan
keluarga
dalam
mengontrol
halusinasiny
a
Stimulasipersepsidapatmen
gurangiperubahaninterpens
irealita/ akibathalusinasi
Untuk mendapatkan
bantuan keluargauntuk
mengontrol halusinasinya
Untuk mengetahui
pengetahuan keluarga dan
TUK 5:
Klien dapat
memanfaatk
an obat
dengan baik
kunjungan rumah)
meningkatkan kemampuan
- pengertian halusinasi
pengetahuan tentang
- tanda dan gejala halusinasi
halusinasi
- proses terjadinya halusinasi
- Cara yang dilakukan klien dan
keluarga untuk memutuskan
halusinasi
- obat-obat halusinas
- cara merawat anggota keluarga
yang halusinasi dirumah (beri
kegiatan, jangan birkan sendiri,
makan bersama, bepergianj
bersama, memantau obat-obatan
dan cara pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi)
- beri informasi waktu kontrol
kerumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi
tidak dapat diatasi dirumah.
Dengan menyebutkan
dosis, manfaat, frekuensi
obat diharapkan
klienmelaksanakan
program pengobatan
sendiri
Dengan mengetahui dosis,
manfaat, frekuensi obat
diharapkan klien
melaksanakan program
pengobatan
: Tn. R
: Antareja
DX.
Keperawata
n
Isolasi sosial
Dx. Medis
No. CM
: Skizophrenia paranoid
: 30.31.29
Perencanaan
Tujuan
TUM : Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain
TUK :
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat.
Kriteria Evaluasi
1.
Intervensi
Rasional
2.
Klien mampu
menyebutkan
penyebab
menarik diri
3.
Klien mampu
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
social dan
kerugian menarik
3.
Untuk mengetahui
pengetahuan klien tentang
isolsi social
Agar klien tahu kegunaan
diri
interaksi sosial.
3.2. Diskusikan bersama klien tentang
maanfaat berhubungan social dan
kerugian menarik diri.
4.
Klien dapat
melaksanakan
hubungan social
secara bertahap.
5.
6.
Klien manpu
menjelaskan
perasaanya
setelah
berhubungan
sosial
Klien dapat
dukungan
keluarga dalm
memperluas
hubungan social.
5.
Meengetahui keinginan
klien untuk berinteraksi
social
7.
Klien dapat
memanfaatkan
system
pendukung yang
ada
Dengan mengetahui
dosis,prekwensi, dan
maanfaat obat di harapkan
klien melaksanakan
program penhgobatan
No.
DX
1
Nama
: Tn. R
Ruang
: Antareja
No RM
Diagnosa
Keperawatan
Perilaku
kekerasan
Tujuan
Perencanaan
Kriteria Evaluasi
: 30.31.29
Intervensi
Rasional
1. Bila
sudah
terbina
hubungan saling percaya
diharapkan klien dapat
kooperatif,
sehingga
pelaksanaan
asuhan
keperawatan
dapat
TUM
Klien
dapat
mengontrol perilaku
kekerasan
TUK
1. Klien
dapat
membina
hubungan saling
percaya
1.
Setelah 1x interaksi
klien
menunjukan
tanda-tanda percaya
kepada perawat:
Ekspresi wajah
bersahabat
Menunjukan rasa
senang
Ada kontak mata
Mau
berjaba
tangan
Mau
menyebutkan
nama
Mau menjawab
salam
Mau
duduk
berdampingan
dengan perawat
Bersedia
mengungkapkan
masalah
yang
dihadapi
2.
Klien
dapat
mengidentifikasi
penyebab kekerasan
3.
klien
dapat
mengidentifikasikan
tanda-tanda
perilaku kekerasan
Bantu
klien
mengungkapkan
perasaanya
Bantu klien mengungkapkan penyebab
timbulnya marah (oranglain, situasi/diri
sendiri)
Mengetahui
kondisi klien saat
itu dan mengurangi
tekanan kemarahan
klien
Dengan
mengidentifikasi
penyebab marah,
maka
dapat
mengantisipasi
munculnya factor
penyebab
Dengan
mengidentifikasi
perubahan
fisik,
maka
dapat
mengetahui tanda
dan gejala marah
Menyamakan
persepsi bahwa hal
tersebut terjadi dan
ada pada klien
4.
klien
dapat
mengidentifikasi
perilaku kekerasan
yang
biasa
dilakukan
Anjurkan
klien
mengungkapkan
perilaku
kekerasan
yang
biasa
dilakukan
Bantu klien untuk bermain peran
dengan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
Diskusikan bersama klien apakah
dengan cara yang klien lakukan
masalahnya selesai
Bicarakan akibat/kerugian dari cara
yang digunakan klien
Identifikasi
cara
klien
dalam
mengungkapkan
perilaku kekerasan
Mempermudah
perawat
mengidentifikasi
perilaku kekerasan
yang
biasa
dilakukan
saat
marah
Memberikan
wawasan yang baru
bagi klien terhadap
tindakan
yang
maladaptive
Bantu klien dalam
mengidentifikasi
kerugian dari cara
yang dilakukan
5.
klien
dapat
mengidentifikasi
penyebab perilaku
kekerasan
6.
Klien
dapat
mengidentifikasi
cara
yang
konstruktif dalam
merespon terhadap
kemarahan
Identifikasi pengetahuan
dan keinginan klien
untuk melakukan cara
yang sehat
Sebagai motivasi untuk
melakukan
perilaku
yang sehat
Didapatkannya cara lain
yang
sehat
akan
membantu klien untuk
mencari
cara
yang
adaptif
dalam
mengekspresikan
marahnya
Menyamakan
persepsi
dalam
merespon perilaku
yang salah
Membantu
klien
mencari cara yang
terbaik
7.
klien
dapat
mendemostrasikan
prilaku
yang
terkontrol.
8.klien
dapat
dukungan keluarga
Secara
sepiritual:
sembahyang,berdoa,atau
ibadah
lain: minta ke pada tuhan agar di
beri ke sabaran dan mengadu
kepada-NYA
bila
sedang
jengkel/kesal.
Setelah
1
interaksi,keluarga
kali
dapat
sukai
yang
klien
yang
Kejelasan waktu,tempat
dan
topik
akan
dalam mengontrol
prilaku kekerasaan.
memberikan
dukungan
kepada
klien
dalam
mengontrol prilakunya:
Terlibat
dalm
perawatan
Bersedia mengontrol
pentalaksanaan
pengobatan di rumah.
Mampu menjelaskan
kembali 2 dari 4 cara
marah yang sehat
membantu
keluarga
untuk koopratif
Prilaku
perlu
di
lakukakn
secara
bertahap
Memudahkan
pemahaman
dan
penerimaan
Memberikan wawasan
kepada keluarga dalam
menggali kemampuan
yang ada
Memberikan
cara
perawatan yang tepat
mencegah cara yang
salah atau kurang tepat
Membiasakan keluarga
agar
terlatih
dalam
pelaksanaan di rumah
9. Klien dapat
menggunakan
obat
dengan
benar
Setelah.x
interaksi
klien dapat menggunakan
obat dengan benar baik
jumlah, jenis, waktu dan
dosis
obat,
serta
manfaatnya :
Obat di minum
sesuai aturan
Klien
mengungkapkan
perasaannya
selama
minum
obat
Kejelasan
akan
membantu klien dan
keluarga
untuk
melaksanakan tindakan
yang benar
Dengan tahu manfaat
dan kerugian keluarga
dan klien akan lebih
perhatian
Kejelasan
akan
membantu pelaksanaan
tindakan yang benar
Waktu
yang
tepat
didasari pada kerja dan
efektifitas
dan
penggunaan obat
Efek
obat
yang
diketahui lebih awal
memudahkan
penanganan akibat efek
obat tersebut
Membangkitkan minat
dan motivasi
: Tn. R
Dx. Medis
: Schizofrenia Paranoid
Ruangan
: Antareja
No. RM
: 30.31.29
Hari/Tanggal
Kamis, 12-
Pertemuan
1
Ds:
02-2015
Implementasi
Do:
- pasien sering melamun
- pasien suka menyendiri
Dx: Halusinasi pendengaran
T:
-
Paraf
O:
-
pasien
mampu
melakukan
menghardik
Lakukan lagi cara menghardik pagi dan sore
hari
RTL :
-
Evaluasi/SOAP
S : pasien merasa senang
Jumat, 13-
Ds:
02-2015
S:
Do :
secara teratur
Dx : Halusinasi pendengaran
T:
-
O:
RTL :
-
halusinasinya
A:
pasien mampu menyebutkan
nama, warna dan fungsi obat
P:
ingatkan pasien cara menghardik
dan minum obat secara teratur
lanjutkan ke SP 3 halusinasi
bercakap-cakap dengan orang
lain
Sabtu, 13-02-
Ds:
2015
S:
Do :
-
T:
-
teratur, bercakap-cakap
Lakukan lagi cara bercakap-cakap dengan
orang lain
RTL :
-
A:
pasien mampu bercakap-cakap
dengan orang lain
P:
ingatkan pasien cara bercakapcakap
lanjutkan ke SP 1 isolasi sosial
melatih cara berkenalan
Senin, 16-02-
Ds:
2015
S:
pasien lain
pasien mengatakan tidak kenal semua dengan
teman seruangan
Do :
-
temannya
Dx : Isolasi sosial
T:
-
A:
lakukan lagi cara berkenalan dengan orang lain
RTL :
-
Selasa, 17-
Ds:
02-2015
S:
teman di ruangan
pasien mengatakan sudah kenal beberapa
temannya
Do :
-
temannya
Dx : Isolasi sosial
T:
-
O:
Pasien dapat berkenalan dengan
orang lain dengan baik
A:
pasien mampu berkenalan
dengan orang lain
P:
RTL :
-
Rabu, 18-02-
Ds:
2015
S:
temannya di ruangan
Do :
-
O:
temannya
Dx : Isolasi sosial
T:
-
dengan baik
RTL :
-
P:
ingatkan pasien untuk berkenalan
lebih dari 2 orang
lanjutkan ke SP 1 haega diri
rendah mengetahui kemampuan
yang di miliki pasien
Kamis, 1902-2015
Ds:
-
S:
pasien merasa tidak memiliki kemampuan
apapun
Do :
rambut temannya
A:
T:
-
P:
ingatkan pasien untuk melakukan
kemampuan yang dimilikinya