Tugas Softskill Etika Dan Kode Etik
Tugas Softskill Etika Dan Kode Etik
Disusun Oleh :
Eka Putri Tisna Y
(12111352)
KELOMPOK 2
4KA31
Etika dalam bahasa Yunani Kuno disebut "ethikos" berarti "timbul dari kebiasaan" adalah
sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of
Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical
philosophy).
Etika Kedokteran
Kode etik adalah pedoman perilaku yang berisi garis garis besar, adalah pemandu sikap dan
perilaku. Dalam kedokteran, kode etik menyangkut 2 ( dua ) hal yang harus diperhatikan
ialah :
1. Etik Jabatan Kedokteran ( Medical Ethics ) : Menyangkut masalah yang berkaitan
dengan sikap dokter terhadap teman sejawat, para pembantunya serta terhadap
masyarakat & pemerintah.
2. Etik Asuhan Kedokteran ( Ethics of Medical Care ) : Mengenai sikap & tindakan
yang
secara otonomi
atau
mandiri
telah
diambil.
b. Melindungi mereka yang lemah, berarti kita dituntut untuk memberikan perlindungan
dalam pemeliharaan, perwalian, pengasuhan kepada anak-anak, para remaja dan orang
dewasa yang berada dalam kondisi lemah dan tidak mempunyai kemampuan otonom
(mandiri ).
2.
Bersifat
dan
bersikap
amal,
berbudi
baik
Dasar ini tercantum pada etik kedokteran yang sebenarnya bernada negatif ; PRIMUM NON
NOCERE ( = janganlah berbuat merugikan / salah ). Hendaknya kita bernada positif dengan
berbuat baik dan apabila perlu kita mulai dengan kegiatan yang merupakan awal
kesejahteraan para individu /masyarakat.
3. Keadilan
Azas ini bertujuan untuk menyelenggarakan keadilan dalam transaksi dan perlakuan antar
manusia, umpamanya mulai mengusahakan peningkatan keadilan terhadap si individu dan
masyarakat dimana mungkin terjadi risiko dan imbalan yang tidak wajar dan bahwa
segolongan manusia janganlah dikorbankan untuk kepentingan golongan lain.
( kodeki, MKEK,2002 )
Etika kedokteran dapat diartikan sebagai kewajiban berdasarkan moral yang menentukan
praktek kedokteran. Selama beberapa dasawarsa terakhir ini, masalah masalah etik
kedokteran merupakan masalah yang penting ; masyarakat saat ini telah mempersalahkan
secara agresif mengenai bagaimana dan kepada siapa pelayanan kesehatan diberikan.
Perhatian masyarakat kepada masalah etik kedokteran telah membawa profesi kedokteran
kepada kebutuhan yang meningkat mengenai pandangan masyarakat ini, tidak hanya yang
berkenaan dengan hubungan antara dokter pasien, tetapi juga bagaimana kemajuan dalam
ilmu & teknologi kedokteran mempengaruhi masalah hak asasi manusia.
Hubungan antara dokter pasien adalah hubungan antar manusia manusia, yang akan
tercapai apabila masing masing pihak benar benar menyadari hak & kewajibannya serta
memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
Merupakan pedoman bagi dokter Indonesia anggota IDI dalam melaksanakan praktek
kedokteran. Tertuang dalam SK PB IDI no 221/PB/A.4/04/2002 tanggal 19 April 2002
tentang penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Kode Etik Kedokteran Indonesia
pertama kali disusun pada tahun 1969 dalam Musyawarah Kerja Susila Kedokteran
Indonesia. Dan sebagai bahan rujukan yang dipergunakan pada saat itu adalah Kode Etik
Kedokteran Internadional yang telah disempurnakan pada tahun 1968 melalui Muktamar
Ikatan Dokter Sedunia ke 22, yang kemudian disempurnakan lagi pada MuKerNas IDI XIII,
tahun 1983.
KEWAJIBAN UMUM
Pasal1
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter.
Pasal2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standard
profesi yang tertinggi.
Pasal3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh
sesuatu yang mengakibatkan
hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal4
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Pasal5
Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik
hanya diberikan untuk kepentingan
dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.
Pasal6
Setiap dokter harus senantiasa berhati hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap
penemuan tehnik atau pengobatan
baru yang belum diuji kebenarannya dan hal hal yang dapat menimbulkan keresahan
masyarakat.
Pasal7
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya..
Pasal7a
Seorang dokter harus, dalam setiappraktek medisnya, memberikan pelayanan medis yang
kompeten dengan kebebasan
teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang ( compassion ) dan penghormatan
atas martabat manusia.
Pasal7b
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dansejawatnya, dan
berupaya untuk mengingatkan
sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau
penggelapan, dalam menangani pasien.
Pasal7c
Seorang dokter harus menghormati hak hak pasien, hak hak sejawatnya, dan hak tenaga
kesehatan lainnya, dan harus
menjaga kepercayaan pasien.
Pasal7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup mahluk insani.
Pasal8
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan
masyarakat dan memperhatikan semua
aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh ( promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ),
baik fisik maupun psiko-sosial,
serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar benarnya.
Pasal9
setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya
serta masyarakat, harus
saling menghormati.
Sumber :
https://idicabangkotabaru.wordpress.com/kode-etikkedokteranindonesia/http://doktermedis.blogspot.com/2013/12/kodeetikkedokteran.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika