Anda di halaman 1dari 10

How Map Changes The World

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi untuk


Penulisan Paper

Disusun Oleh :
Clarissa Crysta Chandra
270110130105
Geologi A

Universitas Padjadjaran
Fakultas Teknik Geologi
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan keridoanNya Paper dengan judul How Map cam Changes The World ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.

Jatinangor,27 November 2014

Clarissa Crysta Chandra

Abstrak

Bumi adalah tempat yang sangat luas, karena itu tidak mungkin ada manusia yang bisa
menjelajahi bumi dalam hitungan hari maupun hitungan bulan. Namun dengan penemuan suatu alat
yang bernama peta, itu mengubah segalanya. Kita dapat mengetahui bagian-bagian di dunia ini
hanya dengan hitungan jam, dengan peta kita bisa mengetahui nama nama negara, batas negara,
dan luas suatu negara. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang dipilih, yang diproyeksikan
kebidang datar dengan skala tertentu. Jika kita membicarakan bumi maka identik dengan yang
kenampakan kenampakan yang ada di permukaan bumi, baik berupa gunung, pegunungan, bukit,
sungai, laut, selat, danau, kota, jalan, dan sebagainya. Tapi masih banyak manusia yang tidak
mengetahui keuntungan ditemukannya peta, padahal tanpa peta mungkin wawasan manusia tidak
akan berkembang, karena manusia tidak akan bisa melihat kenampakan permukaan bumi. Oleh
sebab itu pada Paper ini saya akan membahas tentang How Map Changes The World. Melihat
banyak sekali manfaat dari peta maka penting kiranya untuk membahas masalah ini lebih dalam lagi
agar lebih luas pengetahuan mengenai peta,terutama dalam bidang geologi . Semua itu diharapkan
dapat memiliki korelasi antara mata kuliah teknologi Informasi dengan jurusan teknik geologi Oleh
sebab itu di Paper ini, akan dibahas mengenai peta dan apa manfaat peta tersebut untuk bumi ini.

BAB I
Pendahuluan

Peta atau yang lebih dikenal dalam bahasa Inggris disebut map berawal dari kata
Yunani; mappa yang artinya taplak atau kain penutup meja. Bangsa Babilonia sekitar 2300
SM telah mengenal peta dengan adanya bukti sejarah berupa peta yang terbuat dari
lempengan tanah liat. Peta adalah hasil peradaban manusia sejak 5000 tahun yang lalu,
hingga kini masih tersimpan di museum dalam bentuk lempengan tanah dari zaman Yunani
kuno atau digambar pada daun papyrus di Mesir kuno yang umumnya menggambarkan
lingkungan sekitarnya. Banyak hal yang dapat diketahui dengan adanya peta.
Peradaban seakan berubah dengan adanya peta. Peta telah ada sejak dahulu kala dan
semakin berkembang dari masa ke masa. Saat ini peta telah digunakan oleh berbagai lapisan
masyarakat. Bahkan telah ada peta secara digital yang dapat diakses melalui handphone yaitu
salah satunya google map. Hal ini adalah salah satu bukti kemajuan dari zaman sekarang
dalam bentuk peta secara digital.
Melihat banyak sekali manfaat dari peta maka penting kiranya untuk membahas
masalah ini lebih dalam lagi agar lebih luas pengetahuan mengenai peta,terutama dalam
bidang geologi . Semua itu diharapkan dapat memiliki korelasi antara mata kuliah teknologi
Informasi dengan jurusan teknik geologi.
Paper ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan peta, peranan peta
dalam kehidupan, dan manfaat peta dalam bidang geologi.

BAB II
Pembahasan

A. Pengertian dan sejarah perkembangan peta


Sebuah peta merupakan kumpulan gagasan, penggambaran tunggal, konsepkonsep mengenai ilmu bumi yang secara terus menerus mengalami perubahan
(Merriam, 1996). Seperti apa peta dahulu diketahui, pengetahuan dasar mengenai
peta sama seperti halnya filosofi. Yang mana sering terdapat perbedaan dengan
pemetaan modern. Peta adalah alat yang digunakan oleh ilmuwan mencurahkan
ide-ide dan menyampaikannya untuk generasi masa depan.
Perkembangan peta dari masa ke masa:
1. Periode Awal
Pemetaan (Kartografi) merupakan ilmu dan seni dalam pembuatan peta.
Pertama kali, peta dibuat oleh bangsa Babilonia berupa lempengan berbentuk
tablet dari tanah liat sekitar 2300 S.M. Pemetaan dijaman Yunani Kuno sangat
maju pesat. Pada saat itu, Konsep dari Aristoteles bahwa bumi berbentuk bola
bundar telah dikenal oleh para ahli filsafat (sekitar 350 S.M.) dan mendapat
kesepakatan dari semua ahli bumi. Pemetaan di Yunani dan Roma mencapai
kejayaannya oleh Ptolemaeus (Ptolemy, sekitar 85 165 M). Peta dunia yang
dihasilkannya menggambarkan dunia lama dengan pembagian Garis Lintang
(Latitude) sekitar 60 Lintang Utara (N) sampai dengan 30 Lintang Selatan (S).
Dia menulis sebuah karya besar Guide to Geography (Geographike Hyphygesis).
Dengan meninggalkan karangan yang dijadikan sebagai acuan ilmu Geografi yang
mendunia sejak jaman kebangkitannya.
2.

Periode Pertengahan
Sepanjang periode pertengahan, Peta-peta wilayah Eropa didominasi dengan

cara pandang agama, yang dikenal dengan peta T-O. Pada bentuk beta seperti ini,
Jerusalem dilukiskan di tengah-tengah sebelah timur yang diorientasikan menuju
bagian atas peta.
Penjelajahan Bangsa Viking pada abad 12 di Utara Atlantic, secara perlahan
menyatukan pemahaman mengenai bumi. Sementara itu, ilmu kartografi terus
berkembang dengan lebih praktis dan realistic di wilayah Arab, termasuk daerah

Mediterania. Tentu saja, cara pembuatan peta masih dilukis dengan tangan,
dimana penyebarannya masih sangat dibatasi.

3. Periode Kejayaan
Pertama kali Peta Dunia disajikan secara utuh pada awal abad 16, meneruskan
pelayaran dari Colombus dan yang lainnya untuk mencari dunia baru. Gerardus
Mercator dari Flandes (Belgia) menjadi ahli pembuat peta terkenal pada
pertengahan abad 16. Ia mengembangkan proyeksi silindris yang semakin luas
digunakan untuk Navigation Chart dan Peta Global. Berdasarkan pada proyeksi
ini ia menerbitkan sebuah peta pada tahun 1569. banyak proyeksi peta lain yang
kemudian dikembangkan.
4. Periode Modern
Peta terus berkembang pada abad 17, 18 dan 19 secara lebih akurat dan nyata
dengan menggunakan metode-metode yang ilmiah. Banyak Negara melakukan
pemetaan sebagai program nasional. Meskipun demikian, sebagian belahan dunia
banyak yang tidak diketahui walaupun menggunakan potret udara dengan
melajutkan perjalanan Perang Dunia II. Pemetaan Modern berdasarkan pada
kombinasi penginderaan jauh (Remote Sensing) dan pengecekan lapangan
(Ground Observation).
B. GPS dan pemetaan di HP
Perkembangan dunia teknologi dan informasi yang semakin pesat majunya
seperti untuk layanan berbasis lokasi (location based services-LBS), pengguna
GPS (global positioning system) di sejumlah platform pun meledak beberapa
tahun belakangan ini.
GPS Tracking Adalah sebuah alat pelacak kendaraan (vihicle tracker) yang
merupakan perpaduan teknologi GPS dengan teknologi GSM (seluler) dengan
bantuan satelit diatas bumi. Karena merupakan perpaduan GPS dan GSM, maka
GPS Tracking ini dilengkapi dengan sim card GSM didalamnya (sama seperti
handphone) untuk koneksi dengan handphone anda dan menggantungkan kepada
sinyal GSM. Pada saat ini jangkauan sinyal GSM seperti XL dan Simpati sudah

sangat luas menjangkau hampir seluruh pelosok nusantara, sehingga anda dapat
melakukan pemantauan, memonitor dan melacak mobil anda dalam jangkauan
ribuan kilometer jauhnya. Handphone anda disarankan memiliki fitur / layanan
GPRS untuk koneksi ke internet. Jadi secara umum fungsi GPS Tracking ini
adalah sebagai solusi keamanan kendaraan anda yang bertugas untuk memantau,
memonitor dan melacak keberadaan kendaraan anda dimanapun dan kapanpun
dalam jarak ribuan kilometer.

C. PERAN PETA GEOLOGI


Peta geologi dalam pembangunan nasional memiliki peran penting sebagai
penunjang dan pendukung berbagai program rencana pembangunan di suatu wilayah
yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.Semua informasi dari peta
geologi yang menyajikan berbagai informasi berupa jenis dan sebaran batuan,
struktur, morfologi dan kemiringan lereng, kerentanan tanah, dan runtunan variasi
batuan, sangat diperlukan terutama dalam pengambilan keputusan layak tidaknya
suatu wilayah bagi peruntukan yang diinginkan.

Secara ringkas dapat diuraikan mengenai kegunaan peta geologi, yaitu dalam :
Eksplorasi sumberdaya mineral (mineral-airtanah) & energi (migas konvensional -

unconventional).
Kawasan rawan bencana alam geologi (gempa, tsunami, letusan gunungapi, longsor).
Rencana pembangunan dan tata ruang (klasifikasi kualitas lahan permukiman, potensi

air tanah).
Transportasi dan komunikasi (rancangan jaringan jalan, listrik, pipa dan jaringan
kabel telepon).
Dalam setiap tahapan pembangunan dibutuhkan data geologi yang handal agar

pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran baik jangka pendek
maupun berkelanjutan. Data terinci dari peta geologi skala yang lebih besar seperti skala
1:50.000 dapat memberikan berbagai informasi suatu kawasan yang semula belum
dimanfaatkan menjadi kawasan yang bisa didaya-gunakan dan bahkan dapat menjadi
pedoman untuk pengambilan keputusan.
Saat ini kebutuhan data dasar geologi yang rinci semakin besar terutama untuk
pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan di

Indonesia. Informasi geologi yang tertuang saat ini berupa Peta Geologi skala 1:100.000
untuk wilayah Jawa, dan Madura serta Peta Geologi skala 1:250.000 untuk wilayah
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, NTB, NTT dan Papua yang
keseluruhannya telah selesai dipetakan oleh Pusat Survei Geologi (PSG) - Badan Geologi.
Pusat Survei Geologi - Badan Geologi yang memiliki tugas dan fungsi sebagai
penyedia data dan informasi geologi dan geofisika di Indonesia berkewajiban untuk
menyediakan data dasar geologi dengan skala yang lebih rinci. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut maka Pusat Survei Geologi - Badan Geologi mengambil peranan
dalam pemetaan geologi skala rinci skala 1:50.000.
Peta Geologi merangkum semua data dan menghasilkan informasi baru yang
merupakan rujukan dari jawaban atas sejumlah keterbatasan pengertian masyarakat
pengguna tentang kondisi geologi suatu kawasan. Kebutuhan terhadap informasi geologi
akan semakin mendesak di masa yang akan datang yang berkembang secara cepat
bersamaan dengan laju perkembangan pembangunan. Di sisi lain informasi geologi
menjadi salah satu pendukung bagi pengembangan ekonomi suatu wilayah.
Peta geologi memiliki informasi data geologi yang sangat diperlukan dalam
eksplorasi sumberdaya mineral dan migas dalam hal:
Akurasi berupa ketelitian dalam hal memberikan setiap data geologi baik permukaan
maupun bawah permukaan.
Kelengkapan informasi yang bisa diakses oleh pengguna.
Keseragaman format (standardisasi) agar bisa digunakan semua pihak dan dapat
bertukar informasi dengan data lain yang terdapat di daerah yang sama.
Format data (GIS) menjadi format dasar pada setiap peta geologi agar memudahkan
dalam penggunaannya secara global.
Fungsi peta geologi sebagai pendukung dalam perencanaan pembangunan
Peta geologi telah dimanfaatkan oleh berbagai instansi pemerintah maupun
swasta untuk keperluan perencanaan, pemantauan, hingga evaluasi hasil-hasil
pembangunan. Juga menyajikan informasi sangat berguna bagi pengelola dan
pengambil keputusan untuk membantu memecahkan permasalahan, menentukan
pilihan atau membuat kebijakan tata ruang melalui metode analisis data peta.

Bencana geologi berupa tanah longsor sebenarnya dapat diantisipasi


Pemerintah Daerah bila memiliki data geologi yang menunjukkan potensi longsor,
dengan menandai titik-titik potensi bahaya geologi dan menginformasikan kepada
warga masyarakat di kawasan berisiko tinggi. Peta geologi di Indonesia umumnya
baru dimanfaatkan oleh beberapa Kementerian dan Lembaga di tingkat pusat dan baru
dirintis di tingkat daerah. Kementerian yang paling banyak memanfaatkan peta
geologi adalah Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Pertanian dan
Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian lainnya dan lembaga-lembaga struktural
lainnya. Daerah-daerah pada umumnya belum banyak menggunakan peta geologi,
karena para penyelenggara pemerintahan belum banyak tahu tentang pentingnya peta
geologi dalam penyusunan rencana, pemantauan, dan evaluasi pembangunan secara
mudah, murah, efektif, dan akurat. Saat ini lembaga struktural yang paling banyak
membutuhkan peta geologi adalah Bappenas/Bappeda, untuk kepentingan
pembangunan nasional dan daerah.

Peta geologi sangat berperan sekali dalam membantu menentukan unsur penting
bagi terbentuknya akumulasi pembentukan migas.

Batuan sumber (sourcerock).


Batuan penyimpan / waduk (reservoir rock).
Batuan penutup (seal).
Sejarah pemanasan (thermal history).
Perpindahan dan pemerangkapan migas (migration and trapping of hydrocarbons).
Sejarah geologi cekungan (geologic history of the basin).
Sejarah deformasi dan pola struktur

Kesimpulan

Peta adalah alat yang digunakan oleh ilmuwan mencurahkan ide-ide dan
menyampaikannya untuk generasi masa depan. Menurut berbagai penadapat pun
menyebutkan bahwa peta sangat berperan dalam peradaban manusia. Konsep
mengenai bumi, ide-ide ,dan pengetahuan tentang bumi menjadi bertambah
sehingga terjalin komunikasi antara penduduk bumi bagian barat dengan timur
begitu juga sebaliknya.

Pada saat ini peta menjadi lebih modern mengikuti perkembangan zaman.
Pemetaan Modern berdasarkan pada kombinasi penginderaan jauh (Remote
Sensing) dan pengecekan lapangan (Ground Observation).Geographic Information
Systems (GIS) muncul pada periode 1970-80-an. GIS menggeser paradigma
pembuatan peta. Pemetaan secara tradisional (Berupa Kertas) menuju pemetaan
yang menampilkan gambar dan database secara bersamaan dengan menggunakan
Informasi geografi. Pada GIS, database, analisa dan tampilan secara fisik dan
konseptual dipisahkan dengan penanganan data geografinya. Sistem Informasi
Geografis meliputi perangkat keras computer (Hardware), perangkat lunak
(Software), data digital, Pengguna, sistem kerja, dan instansi pengumpul data,
menyimpan, menganalisa dan menampilkan informasi georeferensi mengenai
bumi (Nyerges 1993). Pada zaman modern yang serba menggunakan komputer
dapat mempermudah dalam pembuatan peta.
Dalam mempelajari geologi , peta adalah hal yang sangat dekat dengan
geologist. Peta memiliki banyak sekali peranan yang dapat membantu geologist
baik dalam bekerja maupun di lapangan. Peta Geologi merangkum semua data dan
menghasilkan informasi baru yang merupakan rujukan dari jawaban atas sejumlah
keterbatasan pengertian masyarakat pengguna tentang kondisi geologi suatu
kawasan. Kebutuhan terhadap informasi geologi akan semakin mendesak di masa
yang akan datang yang berkembang secara cepat bersamaan dengan laju
perkembangan pembangunan. Di sisi lain informasi geologi menjadi salah satu
pendukung bagi pengembangan ekonomi suatu wilayah.
Daftar Pustaka
http://geoweekindonesia.blogspot.com/2012/07/peta-apa-yang-mengubahdunia.html
http://dosonmd93.blogspot.com/2012/05/makalh-peta.html
https://www.scribd.com/doc/93590985/makalah-peta
https://www.academia.edu/5221158/GPS_dan_pemetaan_di_Android_Penjelasan
_Source_Code
http://psg.bgl.esdm.go.id/geosains/331-peran-peta-geologi-dalam-pembangunannasional
http://geografi-geografi.blogspot.com/2012/06/peta-dan-pemanfaatannya.html
http://dwikarsip.blogspot.com/2009/07/sejarah-peta.html

Anda mungkin juga menyukai