DISUSUN OLEH :
Pius Pradana Bekti Indramawan
128114001
128114004
128114007
128114011
128114013
128114018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kebutuhan manusia dalam meningkatkan taraf kesehatannya dan demi
mendapatkan kesembuhan atas penyakitnya, semakin berkembang. Oleh karena itu,
penelitian tentang penemuan senyawa-senyawa bermanfaat terus menerus dilakukan.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri, pentingnya obat bius untuk melakukan
proses pembedahan, radang, mutasi, penyakit yang diakibatkan oleh jamur, serta
pentingnya bahan kimia untuk membunuh tumbuhan liar pengacau tanaman lain,
merupakan beberapa contoh dari permasalahan serta keprihatinan masyarakat dewasa
kini yang membutuhkan perhatian. Selain itu sintesis dapat membantu agar senyawa yang
dibutuhkan dapat selalu tersedia, terutama jika senyawa tertentu pada umumnya
diperoleh dari isolasi pada tanaman yang tergantung pada fisiologi tanaman (berkenaan
dengan kadar dalam tanaman dan waktu panen). Contoh senyawa aktif bahan alam adalah
asam sinamat. Untuk itulah, diperlukan sintesis senyawa asam sinamat. Asam sinamat
merupakan senyawa yang memiliki efek anti bakteri, anastesi, antiinflamasi,
antipasmodik, antimutagenik, fungisida, herbisida.
Mengingat perlunya efisiensi waktu dalam mensintesis senyawa tersebut,
diperlukan metode pembuatan yang efektif untuk menghasilkan asam sinamat dalam
jumlah optimal dengan waktu yang cepat. Bahan awal yang diperlukan adalah
benzaldehid, sintesis yang dilakukan dengan reaksi perkin. Pada pembuatan asam sinamat
dengan reaksi perkin, asetate anhidride dan anhidrious sodium asetate atau dengan etil
etanoat dan natrium etoksida (Curey, 2007).
Dengan dilakukan sintesis dan setelah dilakukan serangkaian uji untuk
memastikan bahwa senyawa yang dihasilkan sungguh-sungguh asam sinamat maka
diharapkan dapat dihasilkan asam sinamat yang dapat menghasilkan efek bagi
penggunanya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mensintesis senyawa asam sinamat?
2. Bagaimana melakukan proses pemurnian senyawa asam sinamat yang telah
didapatkan?
3. Berapakah titik lebur yang didapat dari sintesis asam sinamat?
C.
TUJUAN
1. Mensintesis senyawa asam sinamat.
2. Mengenal dan mampu melakukan proses pemurnian dengan teknik rekristalisasi
3. Mengetahui titik lebur asam sinamat hasil sintesis
KEASLIAN PENELITIAN
Gattermann, L., (1997) melaporkan bahwa cinnamic acid dapat dibuat dengan mereaksikan
benzaldehyde dengan acetic anhydride dengan pemanasan selama 8 jam dengan pemurnian
menggunakan teknik rekristalisasi .
Sejauh penelaahan yang dilakukan oleh kelompok, sintesis cinnamic acid dengan
mereaksikan benzaldehyde dengan acetic anhydride dan menggunakan rekristalisasi dengan
pemanasan 3 jam belum pernah dilakukan.
BAB II
A.
TINJAUAN PUSTAKA
A.1. Cinnamic Acid
Asam sinamat adalah senyawa bahan alam yang terdapat dalam berbagai tanaman, misalnya
mesoyi (Messoia aromatica Becc) dan kemenyan (Styrax sp.). Senyawa ini memiliki berbagai
aktivitas biologis, antara lain antibakteri, anestetik, antiinflamasi, antispasmodik, antimutagenik,
fungisida, herbisida serta penghambat enzim tirosinase.
Sintesis asam sinamat dan turunannya dengan bahan awal benzaldehida dapat dilakukan
dengan reaksi Perkin atau reaksi Knoevenagel. Pada pembuatan asam sinamat dengan reaksi
Perkin, benzaldehida direaksikan dengan natrium etanoat dan anhidrida etanoat atau dengan etil
etanoat dan natrium etoksida. Pada pembuatan asam sinamat dengan reaksi Knoevenagel,
benzaldehida direaksikan dengan asam malonat dalam suasana basa diikuti dengan
dekarboksilasi dan dehidrasi spontan (Corey, 2007).
A.2. Spesifikasi, Sifat Fisis dan Kimia dari Bahan Baku dan Produk
A.2.1. Bahan Baku
1.
Benzaldehyde
: C7H6O
Berat Molekul
: 106.13 g/mol
Titik Didih
: 179oC
Titik Lebur
: -26oC
Wujud
: Cair
Warna
Kelarutan
Bobot Jenis
: 1.041 1.04
2. Acetic Anhydride
Bentuk
: cairan
Bau
: berbau kuat
Warna
: berwarna cerah
Bobot molekul: 102,09 g/mol
Rumus molekul : (CH3 CO)2O
Titik didih
: 139,09 0C
Titik lebur
: -73,10C
Bobot jenis : 1.50 g/cm3
3.
Air
Rumus Molekul
: H2O
Berat Molekul
: 18 g/mol
Wujud
Titik didih
: 100oC (1 atm)
Titik leleh
: 0oC (1 atm)
Viskositas
Densitas
Rumus molekul
: NaC2H3O2
Berat molekul
: 82.03 g/mol
Wujud
Titik lebur
: 324oC
Bobot jenis
: 1,528 g/cm3
Kelarutan
A.2.2 Produk
Cynammic acid
: C6H5CHCHCO2H
Berat Molekul
: 148,15g/gmol
Titik Didih
: 300C
Titik Lebur
: 131oC 134oC
Warna
: Putih
Bentuk
kondensasi aldol dari aldehid aromatis dan anhidrida asam dengan adanya garam alkali pada
suasana asam (Corey, 2007).
A.4 Rekristalisasi
Rekristalisasi merupakan tahapan pemurnian zat padat, didasarkan atas perbedaan antara
kelarutan zat yang diinginkan dan kotorannya. Sebuah produk tidak murni dilarutkan dan
diendapkan kembali, berulang kali jika perlu. Dalam rekristalisasi, sebuah larutan mulai
mengendapkan sebuah senyawa bila larutan tersebut mencapai titik jenuh terhadap senyawa
tersebut. Dalam pelarutan, pelarut menyerang zat padat dan mensolvatasinya pada tingkat
partikel individual. Dalam pengendapan, terjadi kebalikannya: tarik menarik zat terlarut kembali
terjadi saat zat terlarut meninggalkan larutan. Tarik menarik zat terlarut-pelarut tetap berlangsung
selama proses pengendapan , dan pelarut bergabung sendiri ke dalam zat padat (Oxtoby,2001).
A.5. Destilasi
Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai
perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai perbedaan titik didih yang jauh
berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat
terdestilasi daripada zat yang bertitik didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik
didih yang rendahakan masuk ke dalam pipa pada kondensator (terjadi proses pendinginan)
sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung atau disebut juga
destilat (Prasodjo, 2006).
Prinsip pemisahan campuran yang melewati dua fase, yakni gas menjadi fase cair
dinamakan dengan proses destilasi. Perbedaan titik didih dan tekanan uap membuat kedua
campuran ini berpisah. Semakin tinggi tekanan uap maka titik didih cairan tersebut semakin
tinggi. Penguapan dipengaruhi oleh titik cairan tersebut. Cairan yang memiliki titik didih
teredah, maka lebih cepat untuk mendidih (Prasodjo, 2006).
B. LANDASAN TEORI
Asam sinamat merupakan senyawa yang memiliki efek anti bakteri, anastesi,
antiinflamasi, antipasmodik, antimutagenik, fungisida, herbisida. Sintesis asam sinamat dan
turunannya dengan bahan awal benzaldehida dapat dilakukan dengan reaksi Perkin atau
reaksi Knoevenagel (Corey, 2007).
Reaksi perkin adalah reaksi organik yang ditemukan oleh William Henry Perkin yang
digunakan untuk membuat asam sinamat. Pada pembuatan asam sinamat dengan reaksi
perkin, benzaldehyde direaksikan dengan asetate anhidride dan anhidrious sodium asetate
atau dengan etil etanoat dan natrium etoksida.
C. HIPOTESIS
Benzaldehyde dan Acetate Anhydride dapat mengalami reaksi perkin dengan Anhydrous Sodium
Acetate sehingga menghasilkan Cinnamic Acid.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
pipet ukur
corong gelas
pendingin Liebigh
gelas Erlenmeyer
gelas arloji
Thermopan
Hot Plate
Corong Bunchner
Corong pisah
Benzaldehyde
Acetic anhydride
Anhydrous sodium acetate
akuades
Prosedur Penelitian
Reaksi yang terjadi :
Benzaldehyde + Acetic Anhydride
Cinnamic Acid
Analisis hasil dilakukan dengan penetapan titik lebur dari senyawa yang di
sintesis menggunakan Termopan.
C. Mekanisme Reaksi
Cinnamic Acid
Acetic Acid
DAFTAR PUSTAKA
Chapter 12-Mechanism of reaction,
http://www.srmuniv.ac.in/downloads/MECHANISM_OF_REACTION.pdf
Corey, E.J., 2007, Name Reaction for Functional Group Transformations, JohnWiley & Sons,
Inc., Canada, pp. 363 366.
Prasodjo, B., 2006, Teori dan Aplikasi Fisika, Edisi Kedua, Yudhistira, Jakarta, hal 97.
Rohman, A., 2012, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal 420.
Science Lab, 2013, MSDS Benzaldehyde, Science Lab Inc, New York,
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927094
Science
Lab,
2013,
MSDS
acetic
anhydride,
Science
Lab
Inc,
New
York,
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsid=9927061
Science Lab, 2013, MSDS ahydrous sodium acetate, Science Lab Inc, New York,
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924952
Science Lab, 2013, MSDS Cinammic acid, Science Lab Inc, New York,
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9923483