Modul 2
Modul 2
MODUL
PENGUKURAN PERFORMANSI KERJA
A. Tujuan
A.1 Tujuan Umum
Dari praktikum ini diharapkan praktikan :
1. Mampu memahami dan menggunakan kriteria-kriteria ukuran performansi sistem kerja
yang mencakup aspek waktu, fisiologi dan psikologi kerja
2. Mampu menginterpretasikan hasil-hasil pengukuran performansi sistem kerja tersebut
A.2 Tujuan Khusus
Dari praktikum ini diharapkan praktikan :
1. Mampu memahami dan melakukan pengukuran waktu kerja dengan menggunakan
metoda jam-henti secara benar mencakup pemilahan elemen-elemen operasi,
pengukuran waktu siklus, pengolahan data sampai dengan formulasi waktu baku
2. Mampu memahami, melakukan, dan menghitung beban kerja fisik suatu pekerjaan
tertentu dengan metoda pengukuran denyut jantung menggunakan pulse-meter
3. Mampu menilai tingkat beban kerja fisik suatu pekerjaan tertentu dan menentukan
selang kerja istirahat karena beban kerja fisik tersebut
4. Mampu memahami dan melakukan pengukuran beban kerja mental dengan metoda
obyektif mencakup metoda denyut jantung serta metoda subyektif
5. Mampu
menilai
tingkat
beban
kerja
mental
suatu
pekerjaan
tertentu
dan
pemilihan alternatif rancangan sistem kerja ini harus berlandaskan empat kriteria utama,
yaitu :
(1) kriteria waktu;
(2) kriteria fisik;
(3) kriteria psikis; dan
(4) Kriteria sosiologis.
Berdasarkan keempat kriteria ini, suatu sistem kerja dipandang terbaik jika memberikan
waktu penyelesaian pekerjaan tercepat, menggunakan tenaga fisik paling ringan, dan
memberi dampak psikis dan sosiologis paling rendah.
Sampling pekerjaan
Work Factor
Dalam sistem kerja dengan karakteristik aktivitas kerja yang homogen, repetitif dan
terdapat produk nyata yang dapat dinyatakan secara kuantitatif, pengukuran langsung
biasanya menggunakan metoda jam-henti. Sutalaksana et.al [1979] menyatakan secara
terperinci langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengukuran waktu dengan metoda
jam-henti. Salah satu langkah yang penting dilakukan didalamnya adalah melakukan
pemilahan elemen operasi yang mencakup paling tidak tujuh prinsip pemilahan elemen
operasi [Hodson, 1992; Sutalaksana et.al, 1979].
Untuk sampai mendapatkan waktu baku, tahapan perhitungan digambarkan sebagai
berikut:
P
Waktu
Siklus
l
Waktu
Normal
Waktu
Baku
yang dibertikan kepada operator untuk hal-hal seperti kebutuhan pribadi, menghilangkan
fatigue, dan gangguan-gangguan yang tidak terhindarkan oleh operator.
B.2. Pengukuran Konsumsi Energi
Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan menjadi
kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Pemisahan ini tidak dapat dilakukan secara
sempurna, karena terdapatnya hubungan yang erat antara satu dengan lainnya. Apabila
dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murni relatif lebih sedikit mengeluarkan
energi dibandingkan kerja fisik.
Kerja fisik akan mengakibatkan perubahan pada fungsi alat-alat tubuh, yang dapat
dideteksi melalui perubahan :
Konsumsi oksigen
Denyut jantung
Temperatur tubuh
konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu bekerja biasanya ditentukan dengan cara
tidak langsung, yaitu dengan pengukuran :
Kecepatan denyut jantung
Konsumsi oksigen
Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan peubah yang penting dan pokok, baik
dalam penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium. Dalam hal penentuan
konsumsi energi, biasa digunakan parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut
jantung. Indeks ini merupakan perbedaan antara kecepatan denyut jantung pada waktu kerja
tertentu dengan kecepatan denyut jantung pada saat istirahat.
Untuk merumuskan hubungan antara energi expenditure dengan kecepatan denyut
jantung, dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara energi ekspenditure dengan
kecepatan denyut jantung dengan menggunakan analisis regresi. Bentuk regresi hubungan
energi dengan kecepatan denyut jantung adalah regresi kuadratis dengan persamaan
sebagai berikut:
Y = 1,80411 0,0229038 X + 4,71711.10-4 X2
dimana :
1
Astuti, Budi, dkk, Beberapa segi faal kerja yang berhubungan dengan kecepatan denyut jantung dan
konsumsi oksigen serta pendekatan kuantitatifnya, kertas kerja, hlm.29
Detak Jantung
Konsumsi
Tingkat
Kkal / menit
Kkal / 8 jam
detak / menit
Oksigen
Liter/menit
Pekerjaan
Unduly Heavy
Very Heavy
Heavy
Moderate
Light
Very Light
> 12,5
10 12,5
7,5 10
5 7,5
2,5- 5
< 2,5
> 6000
4800 6000
3600 4800
2400 3600
1200 - 2400
< 1200
> 175
150 175
125-150
100 125
60 100
< 60
> 2.5
2 2.5
1.5 2
1 1.5
0.5 1
< 0.5
NASA TLX
SWAT
Dll
Dari beberapa metode tersebut metode yang paling banyak digunakan dan terbukti
memberikan hasil yang cukup baik adalah NASA TLX dan SWAT.
NASA TLX
Dalam pengukuran beban kerja
RATING
Rendah,Tinggi
(MD)
KETERANGAN
Seberapa besar aktivitas mental dan
perceptual yang dibutuhkan untuk
melihat, mengingat dan mencari.
Apakah pekerjaan tsb mudah atau sulit,
sederhana atau kompleks, longgar atau
PHYSICAL
Rendah, Tinggi
DEMAND (PD)
TEMPORAL
ketat .
Jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan
(mis.mendorong, menarik, mengontrol
Rendah, tinggi
DEMAND (TD)
putaran, dll)
Jumlah tekanan yang berkaitan dengan
waktu yang dirasakan selama elemen
pekerjaan berlangsung. Apakah
pekerjaan perlahan atau santai atau
PERFORMANCE
Tidak tepat,
(OP)
Sempurna
FRUSTATION
Rendah,tinggi
LEVEL (FR)
EFFORT (EF)
Rendah, tinggi
dirasakan.
Seberapa keras kerja mental dan fisik
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan
tergantung pada beban mental yang
Pada bagian kedua responden diminta untuk melingkari salah satu dari dua indikator
yang dirasakan lebih dominan menimbulkan beban kerja mental terhadap pekerjaan
tersebut. Kuesioner yang diberikan berbentuk perbandingan berpasangan yang
terdiri dari 15 perbandingan berpasangan. Dari kuesioner ini dihitung jumlah tally
dari setiap indikator yang dirasakan paling berpengaruh . Jumlah tally ini kemudian
akan menjadi bobot untuk tiap indikator beban mental.
Untuk mendapatkan skor beban mental NASA TLX, bobot dan rating untuk setiap indikator
dikalikan kemudian dijumlahkan dan dibagi 15 ( jumlah perbandingan berpasangan ).
C. Kebutuhan Bahan dan Peralatan
C1. Alat
1. Lembar pengamatan
2. Mesin drill
7. Termometer ruang
3. Penggaris
8. Light meter
4. Stopwatch
5. Pulsemeter
C2. Bahan
Material logam
D. Pelaksanaan Praktikum
1. Praktikum terdiri dari stasiun kerja drill dan stasiun kerja perakitan
2. Pilih 2 orang operator untuk 2 stasiun kerja drill dan 2 orang operator untuk 2 stasiun
kerja perakitan, yang akan menjadi obyek pengamatan
Setiap operator didampingi oleh seorang pengamat dan pencatat waktu.
3. Untuk meminimasi faktor kurva belajar, operator terlebih dahulu melakukan latihan
terhadap metode kerja
4. Lakukan pembakuan terhadap setiap metode kerja di masing-masing stasiun kerja
Pengukuran waktu kerja, denyut jantung dan beban psikologis
1. Praktikan akan membuat komponen no. 4 , 7, dan 11
2. Bagi metode kerja yang telah dibuat menjadi elemen-elemen pekerjaan untuk keperluan
pengukuran waktu kerja.
3. Lakukan pengukuran denyut jantung sebelum dan sesudah operator menyelesaikan
suatu pekerjaan. Lakukan juga pengukuran denyut jantung selama pekerjaan
berlangsung dengan interval pengukuran 1 menit, untuk memperoleh grafik work-rest
cycle. Setelah pekerjaan selesai, operator beristirahat selama 10 menit dan selama
masa istirahat tersebut, ukur denyut jantung dengan interval pengukuran 1 menit.
4. Lakukan pengukuran waktu kerja. Langkah-langkah pengukuran waktu kerja secara
langsung dengan menggunakan stopwatch dapat dibaca pada referensi 6.
5. Ukurlah variabel-variabel kondisi lingkungan fisik
6. Lakukan pengukuran beban psikologis yang diterima operator dengan mengisi kuesioner
pada bagian lampiran.
E. Pembuatan Laporan
Laporan memuat isi sebagai berikut:
Bab I Pengolahan Data
1. Rekapitulasi lengkap data waktu, denyut jantung, dan beban psikologis
2. Contoh perhitungan waktu baku , konsumsi energi, dan skor beban mental NASA TLX
3. Pembuatan grafik work rest cycle
4. Rekapitulasi waktu baku, konsumsi energi, dan beban psikologis (Skor beban mental
NASA TLX )
Bab II Analisis
Melingkupi:
1. Performansi pekerjaan berdasar kriteria waktu, konsumsi energi, dan beban psikologis.
2. Interprestasi kurva work rest cycle dan analisis berdasarkan rumus Murrel mengenai
waktu pemulihan.
F. Referensi
1. Barnes, R.M.; Motion and Time Study, Design and Measurement of Work, John Wiley &
Sons, Inc.; 1982, New York, USA.
2. Hammond, John.; Understanding Human Engineering, Davis & Charles Publisher.; 1978,
Vermont, USA.
3. Hancock & Meshkati; Human Mental Workload, Elsevier Science Publisher B.V.,
1988,New York, USA.
4. Mc. Cormick, Ernest J.; Human Factors in Engineering and Design, Mc Graw-Hill, Inc.;
1992, New York, USA.
5. Niebel, B.W. and Freivalds, A.; Methods, Standards and Work Design, 9th Ed.; Mc-Graw
Hill, New York, 1999.
6. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi 1996 Institut Teknologi Bandung, Laboratorium
Perancangan Kerja & Ergonomi, Teknik Industri ITB, 1996.
7. Sutalaksana, I.Z.,et. al; Teknik Tata Cara Kerja; Laboratorium Tata Cara Kerja &
Ergonomi, Dept. Teknik Industri ITB; 1979.
Lampiran
KUESIONER PENGUKURAN BEBAN KERJA SECARA PSIKOLOGIS
Hari / Tanggal
Shift
Stasiun Kerja
Operator
1.
Pembobotan
Pilihlah satu dari pasangan kategori ini yang menurut anda lebih signifikan atau dominan
menjadi sumber dari beban kerja mental
PD / MD
TD / PD
TD / FR
TD / MD
OP / PD
TD / EF
OP / MD
FR / PD
OP / FR
FR / MD
EF / PD
OP / EF
EF / MD
TD / OP
EF / FR
Kategori
MD
PD
TD
OP
FR
EF
tally
jumlah
2. Rating
PERTANYAAN
Menurut anda seberapa besar usaha
MD
SKALA
Low
ini ?
Menurut anda seberapa besar usaha fisik
Low
TD
Low
keberhasilan
Low
dalam
melakukan
High
100
High
100
OP
pekerjaan ini ?
Menurut anda seberapa besar kecemasan,
Low
100
PD
0
anda
High
High
100
FR
High
100
10
Menurut
kerja
EF
Low
Kategori
MD
PD
TD
OP
FR
EF
anda
seberapa
Rating
Bobot
besar
High
100
Nilai
Jumlah
:..
Total Bobot
: 15
Skor rata-rata
:..
11