3 Metode Penelitian
3 Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Bahan dan Subyek Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi PGV-0 murni secara
KLT (kromatografi lapis tipis) yang diperoleh dari hasil sintesis CRC (Curcumin
Research Center) Fakultas Farmasi UGM, kitosan viskositas rendah (KVR, Sigma
Aldrich), natrium alginat (Shadong Bio-Technologi, Shanghai), kalium diklofenak
(Cataflam, Novartis, Jakarta), karagenin kappa (Sigma Chemical Co.), natrium
karboksi metil selulosa, HCl p.a., NaCl p.a., MgCl2 p.a., KCl p.a., CaCl2 p.a. dan
NaHCO3 p.a., CH3COONa p.a., asam asetat glasial, etil asetat p.a., etanol 96%
teknis (CV General Labora, Yogyakarta), akuades teknis (CV General Labora,
Yogyakarta), NaCl 0,9% (PT Otsuka, Jakarta), dan tikus (Rattus norvegisus) galur
Wistar (Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi UGM).
Subyek dalam penelitian in vivo untuk uji anti inflamasi adalah tikus
(Rattus norvegicus) jantan galur Wistar dengan berat badan antara 120-180 gram,
dan umur 3-4 bulan. Keterangan kelaikan etik tertera pada Lampiran 8.
B. Peralatan
Alat gelas (Pyrex), mikropipet (pipetPAL), neraca analitik (Sartorius BP
310 P), pH meter (Hanna), vortex mixer (Thermolyne Type 16700 Mixer),
hotplate and magnetic stirrer (Stuart CB162), Stuart Overhead Stirrer Model
SS30, rotary evaporator (Stuart RE300), water bath (Stuart RE300DB), vacuum
pump (Diaphragm Vacuum Pump GM-0.33II), waterbath shaker (Orbit),
26
27
C. Jalannya Penelitian
1. Formulasi nanopartikel PGV-0 dengan kitosan viskositas rendah
alginat
Formulasi nanopartikel pada penelitian ini dipengaruhi oleh 3 faktor,
yaitu PGV-0, kitosan viskositas rendah (KVR), dan natrium alginat dengan
berbagai seri konsentrasi. Formulasi dimulai dalam skala kecil menggunakan
tabung mikro yaitu dengan volume akhir sebanyak 1 mL. Sebanyak 0,5 mL
larutan KVR dalam dapar asetat pH 4,0 dicampurkan dengan 0,5 mL larutan
PGV-0 dalam etanol teknis 96%, kemudian dilakukan pencampuran
menggunakan vortex. Setelah pencampuran berlangsung selama 20 detik,
larutan natrium alginat dalam akuades sebanyak 0,5 mL dimasukkan ke dalam
campuran tersebut. Campuran tersebut di-vortex kembali selama 20 detik.
Pada tahap akhir tutup tabung dibuka agar pelarut organik PGV-0 menguap
hingga volume akhir menjadi 1 mL. Sistem dispersi yang stabil merupakan
formula yang terpilih dan dilakukan scaling up pada volume 10 mL.
Formulasi nanopartikel pada skala akhir 10 mL menggunakan cara
yang sama dengan formulasi skala 1 mL. Perbandingan volume larutan PGV-0
KVR alginat tetap 1 : 1 : 1 (masing-masing 2,5 mL). Namun ada
28
29
4. Karakterisasi nanopartikel
a) Penentuan ukuran dan potensial zeta nanopartikel
Pengukuran dilakukan menggunakan alat Particle Size Analyzer
(PSA) di Balai Inkubator Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BIP-BPPT) Serpong-Tangerang pada suhu 25oC dengan
refraksi indeks 1,3328 dan viskositas 0,8878 cP. Sampel nanopartikel
sejumlah 2 tetes dimasukkan ke dalam kuvet dan ditambahkan 5 mL
akuabides, kemudian sampel tersebut ditentukan ukuran partikelnya
menggunakan alat DelsaTM Nano Submicron Particle Size and Zeta
Potential Analyzer (Beckman Coulter).
b) Pengamatan morfologi nanopartikel
Pengamatan morfologi nanopartikel PGV-0 KVR alginat
menggunakan mikroskop elektron transmisi (TEM). Copper grid ditetesi
dengan sampel nanopartikel kemudian dilapisi karbon dengan alat Auto
Carbon Coated (JOEL JEC-560, Japan) selama 5 detik kemudian
dikeringkan pada suhu ruang selama 24 jam. Setelah sampel nanopartikel
kering dilapisi lagi dengan carbon kemudian copper grid dimasukkan ke
30
dalam holder dan sampel siap dianalisis dengan percepatan voltage 120
kV dan magnifikasi 40.000.
c) Entrapment efficiency (%)
Efisiensi penjerapan PGV-0 dalam kompleks KVR alginat
dilakukan menggunakan metode ekstraksi. Sebanyak 3 x 1,5 mL formula
nanopartikel diendapkan dengan sentrifugasi 10000 rpm 10oC selama 10
menit. PGV-0 bebas (tak terjerap dalam kompleks KVR alginat) dalam
supernatan diekstraksi menggunakan 2,5 mL etil asetat dengan cara divortex.
Fase
etil
asetat
diukur
absorbansinya
menggunakan
31
32
Tabel 1. Pembagian kelompok hewan uji dalam uji antiinflamasi penghambatan volume
udem kaki tikus terinduksi karagenin
Kelom
pok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Perlakuan
Blangko Na-CMC 0,5%
Kontrol positif kalium diklofenak dosis 2,25 mg/KgBB
Blangko matriks KVR-alginat (konsentrasi tertinggi pada
nanopartikel terpilih)
Kontrol pembanding PGV-0 dosis 5 mg/KgBB
Kontrol pembanding PGV-0 dosis 20 mg/KgBB
Kontrol pembanding PGV-0 dosis 40 mg/KgBB
Perlakuan nanopartikel PGV-0 dosis 3 mg/KgBB (Nano A)
Perlakuan nanopartikel PGV-0 dosis 5 mg/KgBB (Nano B)
Perlakuan nanopartikel PGV-0 dosis 3 mg/KgBB (Nano C)
Perlakuan nanopartikel PGV-0 dosis 5 mg/KgBB (Nano D)
Perlakuan nanopartikel PGV-0 dosis 5 mg/KgBB (Nano E)
D. Analisis
1. Pengukuran uji stabilitas fisik formula dilakukan terhadap tinggi lapisan
paling atas endapan relatif yaitu dihitung menggunakan persamaan 1.
tinggi endapan pd hari ken
Tinggi endpaan relatif (HR) = tinggi endapanmulamula .......................
(1)
2. Ukuran dan distribusi partikel nanopartikel dapat diamati dengan Particle
Size Analyzer (PSA) dan morfologinya dengan alat transmission electron
microscopy (TEM).
3. Entrapment efficiency (EE (%)) PGV-0 dalam nanopartikel kitosan-alginat
ditetapkan dengan mengukur post-polimerization free drug. Kadar PGV-0
yang tidak terjerap ditetapkan menggunakan spektrofotometer, dan nilai
efisiensinya ditentukan dengan rumus :
EE =
(2)
33
34
..
(3)
5. Uji aktivitas antiinflamasi metode radang buatan ditetapkan dengan
memperhitungkan luas daerah di bawah kurva dari data volume udem. Nilai
AUC (Area Under Curve) kelompok perlakuan dibandingkan dengan AUC
kelompok kontrol dari 0 sampai 24 jam untuk memperoleh daya antiinflamasi.
a. Perhitungan nilai volume udem (
V u =V t V p
t
Vu
..
(4)
Keterangan:
Vut
Vt
AUC t n1
(Vt n1 +Vt n )
t .
2
(5)
Keterangan:
35
Vtn-1
Vtn
36
AB
100 ..
A
(6)
Keterangan:
A = AUC0-24jam kelompok kontrol