Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN PKL

OLEH :
Nama

: Amal Rezka Putra

Nim

: N 111 09 258

Kelompok

: II (dua)

Golongan

: JUMAT

Asisten

: Miranti Azis. S.Si

MAKASSAR
2011

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam usaha untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif dari
alam maka dilakukan pengujian-pengujian tertentu. Sebelum melakukan
pengujian maka dilakukan pengambilan sampel. Sampel yang diambil
terdiri dari akar, batang, daun, buah, umbi, benalu, dan bagian tanaman
lainnya.

I.2 Maksud dan Tujuan


I.2.1 Maksud
Mengetahui dan memahami cara-cara mengambil dan menyeleksi
bahan-bahan alam yang akan diteliti
I.2.2 Tujuan
Mengambil tumbuhan yang akan diteliti dan dibuat herbarium dan
nantinya akan diuji lebih lanjut tentang khasiat atau kegunaannya

I.3 Prinsip
Pengambilan sampel daun Nampu Hijau (Alocasia cucculata)
dengan benar, lalu sampel dicuci dengan air mengalir, selanjutnya sampel
juga di keringkan dengan cara diangin-anginkan (tidak terkena cahaya
matahari langsung).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Teori umum
1. Nama
Indonesia

: Nampu hijau.

Jawa

: Nampu hijau.

2. Ekologi dan Penyebaran


Alocasia cucculata merupakan tumbuhan liar di tepi sungai dan di
tepi-tepi hutan, kadang ditanam sebagai tanaman hias. Tanaman ini
tumbuh di dataran menengah sampai pegunungan pada ketinggian 200
2.000 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan April Juni.
Waktu panen yang tepat pada bulan Februari Maret.
3. Deskripsi
Habitus

: Terna, menahun, tinggi 30 60 cm, berumbi, tegak.

Batang

: Semu, merupakan pelekatan pelepah daun, hijau.

Daun

: Tunggal, roset akar, helaian bentuk perisai, panjang


10 15 cm, lebar 9 15 cm, ujung meruncing, pangkal
membulat atau bertoreh, tepi rata, permukaan licin,
pertulangan daun tegas, warna hijau mengkilat.

Bunga

: Tunggal, muncul dari ketiak daun, bentuk lonjong, tangkai


silindris panjang mencapat 30 cm, mahkota putih, bentuk
lanset, satu helai seludang bunga berwarna coklat muda,
halus, benang sari dan putik tersusun dalam gada,

diameter 2 3 mm, panjang 5 7 cm, warna kuning.


Buah

: Bentuk lanset, kecil, berwarna merah.

Biji

: Bulat, keras, berwarna hitam.

Akar

: Serabut, berwarna putih kecoklatan, umbi bulat, permukaan


kasar, berwarna coklat kehitaman.

4. Bagian yang Digunakan


Daun, umbi, dan seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar
atau setelah dikeringkan.
5. Kegunaan
Anti radang dan penurun panas.
6. Khasiat dan Pemanfaatan
Gigitan ular : seluruh bagian tanaman nampu hijau dalam keadaan
segar sebanyak 5 10 gram, dicuci, dipotong-potong lalu direbus dengan
200 ml air sampai mendidih selama 5 menit, kemudian ditumbuk halus
dan diborehkan pada luka bekas gigitan ular. Pemakaiannya harus hatihati jangan sampai mengenai kulit yang sehat.
Obat demam : herba nampu hijau segar sebanyak 60 gram, dicuci.
direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 30 menit, disaring,
setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore. Jika timbul reaksi
alergi

yaitu

dihentikan.

tenggorokan

terasa

terbakar

sebaiknya

pengobatan

7. Kandungan Kimia
Umbi dan daun nampu hijau mengandung saponin, glikosida,
flavonoida, dan polifenol.

1.2 Klasifikasi tanaman


Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Bangsa

: Arales

Suku

: Araceae

Marga

: Alocasia

Jenis

: Alocasia cucculata

BAB III
METODE KERJA
III. 1 Alat dan Bahan
III. 1. 1 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah cutter, gunting, kamera digital, dan
parang.
III. 1. 2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah air , alkohol, double tip,
kantong plastik hitam, koran, lakban, sasak.

III. 2 Cara Kerja


1. Penyiapan sampel
Pengambilan sampel di hutan
Lalu sampel dicuci dengan air mengalir, lalu sampel disortasi
basah.
Kemudian sampel dikeringkan dengan cara di angin-anginkan.
Setelah kering sampel disortasi kering, kemudian sampel dipotongpotong kecil .
2. Pembuatan herbarium
Pengambilan sampel di hutan.
Untuk sampel dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir, untuk
sampel batang dan daun bisa langsung di bilas dengan alkohol.
Lalu ditepelkan di kertas koran dengan menggunakan selotip.
Kemudian ditutup dan dimasukkan kedalam sasak.
Dibiarkan selama beberapa lama.

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
IV.1 Gambar
a. Tanaman asli

b. Pengambilan sampel

c. Bagian-bagian tanaman
a) Tanaman Asli

b) Daun

c) Batang

d. Pembuatan Herbarium

BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan PKL ini adalah pengambilan sampel
(Alocasia cucculata) di Desa Kampala Kec. Ermerasa Kab. Bantaeng.
Sampel yang saya ambil adalah Nampu hijau (Alocasia cucculata) yang
kemudian dibuat herbarium dan diambil ekstrak pada bagian daunnya.
V.2 Saran

Saran saya untuk PKL kali ini adalah perbanyak koordinasi


antara praktikan, asisten, dan dosen. Semua kegiatan harus transparan
dan lebih tertib pelaksanaannya.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai