Anda di halaman 1dari 6

KONGRES

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN PEMILIHAN UMUM RAYA


KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KETENTUAN UMUM
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilihan umum raya, adalah
sarana pelaksanaan kedaulatan anggota KEMAFAR-UH berdasarkan
AD/ART.

2. Pemilihan Umum diselenggarakan secara demokrasi dan transparan


dengan mengadakan pemberian serta pemungutan suara secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil

3. Pemilih ialah Anggota biasa KEMAFAR UH yang merupakan


mahasiswa S1 Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin yang
berkewarganegaraan Indonesia dan terdaftar pada bagian akademik,
yang telah mengikuti pengaderan tingkat awal dan tingkat dasar
yang keanggotaannya telah ditetapkan oleh MAPERWA KEMAFAR-
UH.

4. Lembaga Penyelenggara Pemilihan umum di lingkup KEMAFAR-UH


adalah Komisi Pemilihan Umum, yang selanjutnya disebut KPU

5. Ketentuan tentang KPU yang tidak diatur dalam peraturan ini


diatur dalam Undang-undang KPU

BAB I
AZAS DAN SIFAT
Pasal 1
Azas
Pemilihan dan Pembentukan pengurus organisasi pada lembaga kemahasiswaan KEMAFAR-UH dilakukan
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil

Pemilihan dan Pembentukan pengurus lembaga kemahasiswaan KEMAFAR-UH dilakukan secara


langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil

Pasal 2
Sifat
Pemilihan Ketua MAPERWA dan Presiden BEM Fakultas Farmasi UH bersifat serentak di lingkungan
KEMAFAR-UH
Pemilihan Ketua MAPERWA KEMAFAR-UH dan Presiden BEM KEMAFAR-UH Fakultas Farmasi UH
bersifat serentak di lingkungan KEMAFAR-UH
KONGRES
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB II
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Pasal 3
1. Secara adaminstratif penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara dilakukan oleh KPU.
2. Anggota komisi pemilihan umum wajib menggenakan tanda pengenal khusus pada saat
penyelenggaraan administrasi pemilu

BAB III
HAK PILIH
Pasal 4
Hak Memilih
1. Pemilih pada pemilihan umum ialah anggota biasa yang tidak dicabut hak memilihnya.
2. Penetapan pemilih pada pemilihan umum berdasarkan data warga yang ada pada database
anggota KEMAFAR-UH
3. Daftar pemilih Pemilihan Umum akan ditampilkan oleh KPU dalam papan pengumuman

Pasal 5
Hak Dipilih
Setiap anggota KEMAFAR-UH berhak dipilih dalam suatu badan kelengkapan organisasi KEMAFAR-
UH

BAB IV
KRITERIA CALON
Pasal 6
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MAPERWA)
Kriteria calon Ketua MAPERWA Farmasi UH :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa Strata1 Fakultas Farmasi UH pada semester yang berjalan
2. Telah mengikuti jenjang pengkaderan keanggotaankeluarga mahasiswa Fakultas Farmasi yang
dibuktikan dengan sertifikat atau keterangan lain yang menyebutkan keikutsertaannya
3. Telah mengikuti Latihan kader tingkat menengah yang dibuktikan dengan sertifikat atau surat
keterangan lainnya.
4. Pernah terlibat dalam kepengurusan dan kepanitiaan dalam lingkup KEMAFAR-UHyang dibuktikan
dengan sertifikat atau keterangan lain yang menyebutkan keikutsertaannya
5. Standar IPK minimal 2,5

Pasal 7
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Kriteria calon Presiden BEM Fakultas Farmasi UH :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa Strata1 Fakultas Farmasi UH pada semester yang berjalan
2. Telah mengikuti jenjang pengkaderan keanggotaankeluarga mahasiswa Fakultas Farmasi yang
dibuktikan dengan sertifikat atau keterangan lain yang menyebutkan keikutsertaannya
3. Telah mengikuti Latihan kader tingkat menengah yang dibuktikan dengan sertifikat atau surat
keterangan lainnya.
KONGRES
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

4. Pernah terlibat dalam kepengurusan dan kepanitiaan dalam lingkup KEMAFAR-UHyang dibuktikan
dengan sertifikat atau keterangan lain yang menyebutkan keikutsertaannya
5. Standar IPK minimal 2,5

Pasal 8
Mekanisme Pencalonan
1. Mengisi daftar isian pencalonan dengan menyertakan segala persyaratan yang diperlukan sebagai
lampiran dengan waktu yang telah ditentukan oleh KPU
2. Melakukan uji kelayakan dan kepatuhan yang dilaksanakan oleh KPU

BAB V
TEMA, TATA CARA DAN ADAB PENYELENGGARAAN KAMPANYE
PEMILIHAN UMUM
Pasal 9
Tema dan materi kampanye Pemilihan Umum adalah visi dan misi tiap peserta Pemilu.

Pasal 10
Tata cara kampanye pemilihan umum
1. Dalam melaksanakan kampanye Pemilihan Umum di lingkungan Fakultas Farmasi UH, kandidat
dalam PEMILU mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan sederajat yaitu mempunyai
kedudukan, kebebasan, kesempatan, perlakuan dan pelayanan yang sama dalam melaksanakan
kampanye serta mempunyai kewajiban yang sama untuk menaati aturan/ketetapan yang berlaku.
2. Dalam kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) seluruh anggota KEMAFAR UH
mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk menghadiri kampanye pemilu dengan
memperhatikan aturan yang berlaku.
3. Pelaksanaan kampanye Pemilihan Umum diatur olehKomisi Pemilihan Umum.

Pasal 11
Adab kampanye pemilihan umum
1. Semua pihak harus tetap menjaga terpeliharanya persatuan dan kesatuan mahasiswa sesuai
dengan moralitas, idealitas, dan etika mahasiswa.
2. Seluruh mahasiswa harus memperhatikan dan memelihara keamanan dan ketertiban serta
kepentingan umum.
3. Setiap kandidat dalam Pemilu dalam melaksanakan kampanye Pemilihan Umum bertanggung
jawab atas kelancaran, keamanan, dan ketertiban jalannya kampanye Pemilihan Umum.

BAB VI
JADWAL KAMPANYE
Pasal 12
Jadwal akan diatur kemudian oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)

BAB VII
LARANGAN DALAM KAMPANYE
KONGRES
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pasal 13
Dalam kampanye Pemilihan Umum dilarang :
1. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, serta kandidat yang lain.
2. Menghasut dan mengadu domba kelompok-kelompok mahasiswa.
3. Mengganggu ketertiban umum
4. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau penganjuran kekerasan pada seseorang atau
kelompok mahasiswa yang lain.
5. Melakukan pengrusakan sarana kampanye dan gedung Universitas Hasanuddin.
6. Membawa senjata tajam atau barang lain yang membahayakan jiwa manusia.
7. Membawa nama organisasi eksternal

BAB VIII
TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 14
1. KPU menetapkan jumlah dan letak TPS sedemikian rupa, sehingga pemungutan suara dapat
dilaksanakan secara mudah dan lancar.
2. Tempat Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan di tempat strategis di
Lingkungan Fakultas Farmasi UH dan dapat dijangkau dengan mudah serta menjamin setiap
pemilih dapat memberikan suaranya secara bebas.
3. Penanggung jawab untuk tiap-tiap TPS adalah KPU yang dimandat untuk itu

BAB IX
SURAT SUARA
Pasal 15
1. Untuk keperluan pemungutan suara dalam Pemilihan Umum dibuat surat suara oleh Komisi
Pemilihan Umum.
2. Jumlah surat suara untuk Pemilihan Umum adalah sama dengan jumlah warga terdaftar yang
memiliki hak pilih dan terdaftar di KPU ditambah 3% (tiga perseratus) dari jumlah pemilih.

BAB X
SYARAT SAHNYA SURAT SUARA DAN SUARA
Pasal 16
1. Surat suara dinyatakan sah apabila menggunakan surat suara yang telah dilegalisir oleh komisi
Pemilihan Umum.
2. Surat suara yang cacat sebelum digunakan berhak diminta penggantian.
3. Pemilihan dilakukan dengan mencentang () kotak gambar pada surat suara.
4. Dalam mencentang tanda gambar tidak keluar dari kotak gambar.
5. Mencentanglebih dari satu tanda gambar dinyatakan batal.
6. Pemilih hanya dapat menggunakan hak pilihnya satu kali dengan pengecekan nama oleh Komisi
Pemilihan Umum
7. Pemilih dalam menggunakan hak pilihnya menggunakan kartu mahasiswa dan atau kartu yang
menegaskan kesesuaian datanya dengan data yang dimiliki KPU

BAB XI
SAKSI, PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN MEKANISME PENGAJUAN KEBERATAN
Pasal 17
KONGRES
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Saksi
1. Saksi adalah anggota KEMAFAR UH yang diberikan mandat oleh kandidat dalam PEMILU
2. Jumlah saksi dari setiap kandidat dalam PEMILU minimal 1 (satu) orang
3. Para saksi setiap kandidat peserta Pemilihan Umum berhak hadir untuk mengikuti jalannya
pemungutan dan penghitungan suara oleh KPU.
4. Saksi setiap kandidat peserta PEMILU harus membawa surat mandat dan menyerahkannya ke
KPU

Pasal 18
Pemungutan Suara
Pemungutan suara dilaksanakan mulai pukul 09.00 WITA dan berakhir pukul 16.00 WITA.

Pasal 19
Penghitungan Suara
1. Segera setelah waktu pemungutan suara berakhir diadakan penghitungan suara oleh Komisi
Pemilihan Umum.
2. Jika penghitungan suara sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) tidak memungkinkan maka
penghitungan dapat dilakukan di tempat lain.
3. Penghitungan suara yang dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal yang
telah ditentukan.
4. Segera setelah selesai penghitungan suara di TPS, KPU membuat berita acara dan tabulasi hasil
penghitungan suara yang ditandatangani oleh Ketua KPU serta para saksi setiap kandidat yang
hadir.
5. KPU wajib memberikan satu lembar berita acara dan tabulasi Hasil Penghitungan Suara di TPS
kepada saksi utusan. dari calon presiden BEM dan calon ketua MAPERWA yang hadir.

Pasal 20
Mekanisme Pengajuan Keberatan Suara
1. Keberatan yang diajukan oleh saksi kandidat yang hadir terhadap jalannya penghitungan suara
tidak menghalangi proses pelaksanaan Pemilihan Umum.
2. Dalam hal menindaklanjuti keberatan yang diajukan oleh saksi kandidat,KPU seketika itu juga
dapat melakukan pembelaan.

BAB XII
SANKSI
Pasal 21
Kewenangan untuk mengambil tidakan hukum terhadap pelanggaran pasal 13 dan 20 ditentukan di
dalamkongres.

BAB XIII
PENETAPAN HASIL
Pasal 22
1. KPU menetapkan hasil pemilihan umum paling lambat 3 (tiga) hari setelah pemungutan suara
berakhir.
2. KPU menyerahkan hasil pemilihan umum kepada presidium untuk disahkan dan ditetapkan di
dalam kongres.
KONGRES
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB XIV
PENUTUP
Pasal 23
Hal-hal yang belum diatur dalam Undang-Undangini akan diatur kemudian dalam kongres.
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai