Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
A.

Latar belakang
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesi untuk mencapai
peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan
hakekat pembangunan kesehatan yang termuat didalam Sistem Kesehatan
Nasional dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan
partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan.
Dimana kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas.
Keperawatan

komunitas

sebagai

suatu

bidang

keperawatan

yang

merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public


health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat
sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan

manusia secara optimal, sehingga mampu

mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006). Proses keperawatan


komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah,
sistematis,

dinamis,

kontinue,

dan

berkesinambungan

dalam

rangka

memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat


melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Pendekatan tinggi, yang digunakan dalam perawatan kesehatan komunitas
adalah PHC yang merupakan pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
pada metoda dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara
umum baik oleh individu, keluarga maupun masyarakat yang merupakan
sasaran perawatan kesehatan komunitas. Diharapkan melalui kegiatan PHC
sasaran tersebut dapat berpartisipasi secara penuh dengan menggunakan biaya
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara. Keterlibatan peran serta
masyarakat sangat diperlukan, dimana individu, keluarga, dan masyarakat
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai pelaku
kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan
dan

kemandirian.

Bantuan

yang

diberikan

karena

ketidaktahuan,

ketidakmampuan dan ketidakmauan dengan menggunakan potensi / sumber


daya yang ada di lingkungan untuk memandirikan masyarakat, sehingga

pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian yang


dapat digunakan.
Untuk mewujudkan upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan
visi pembangunan kesehatan yaitu Masyarakat yang mandiri untuk hidup
sehat. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat dengan memfasilitasi percepatan dan pencapaian
derajat

kesehatan

setinggi-tingginya

bagi

seluruh

penduduk

dengan

mengembangkan kesiapsiagaan di tingkat desa yang disebut dengan Desa


Siaga.
Desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalahmasalah keshatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Konsep desa siaga ini yaitu membangun suatu sistem di satu desa yang
bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, dibawah
bimbingan dan interaksi dengan seorang tenaga kesehatan dan dua orang kader
desa. Disamping itu juga dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong
peran serta masyarakat dalam program kesehatan seperti imunisasi dan
posyandu (Depkes, 2009).
Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen
Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar
perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti
yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya
tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan,
pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas
pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan
masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta
kesehatan lanjut usia (lansia), maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan,
imunisasi, posyandu dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Ilmu Kesehatan STIK MUHAMMADIYAH
PONTIANAK melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di
Wilayah Dusun Sela Desa Durian Kecamatan Ambawang dengan menggunakan
dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan masyarakat, dalam
rangka

melakukan

pembinaan,

mengatasi

masalah

kesehatan

serta

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam


pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan

proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara


mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan
menyusun rencana sesuai peramasalahan yang ditemukan.
B.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas di Dusun Sela Desa
Durian Kecamatan Ambawang melalui pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Bersama masyarakat mengidentifikasi karakteristik geografis dan
demografis Dusun Sela Desa Durian Kecamatan Ambawang
b. Bersama masyarakat mengidentifikasi kebutuhan dan atau masalah
kesehatan komunitas di Desa Durian Dusun Sela Kecamatan Ambawang
c. Bersama masyarakat merencanakan asuhan keperawatan kesehatan
komunitas di Desa Durian Dusun Sela Kecamatan Ambawang

C.

Manfaat
Diharapkan dengan adanya kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa / Asuhan Keperawatan Komunitas di Desa Durian Dusun Sela dapat
bermanfaat bagi :
1. Mahasiswa
Dapat menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas melalui
pendekatan proses keperawatan
2. Masyarakat
a.Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan
b. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta
memiliki kemauan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja
puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai