Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN BUDIDAYA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus)

Tanaman durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Tanaman durian semula
berupa tanaman liar yang berasal dari hutan Malaysia,Sumatra, dan Kalimantan. Buah durian
sangat digemari hampir semua orang dan sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad VII
Masehi. Buah durian rasanya manis, harum dengan warna dagingnya putih sampai
kekuningan dan banyak mengandung kalori, vitamin, lemak dan protein. Di Thailand
budidaya tanaman durian sudah dilakukan secara intensif dalam kawasan berbentuk kebun
yang cukup luas, sedang di Indonesia pada umumnya masih berupa tanaman yang di tanam di
pekarangan.
Syarat Tumbuh
a. Iklim.
Durian tumbuh dengan baik di daerah tropika basah dengan curah hujan > 2.000
mm/tahun dan tersebar merata sepanjang tahun dengan lama bulan basah 9-10
bulan/tahun dan 1-2 bulan kering sebelum berbunga. Intensitas cahaya 40-50%,
dengan suhu 22-30C.
b. Ketinggian

Tempat.

Ketinggian tempat yang baik antara 100-500 M dpl, jika ditanam pada daerah yang
lebih tinggi akan menurunkan mutunya.
c. Tanah.
1. Tanaman durian akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-7 dan
optimum pada pH 6-6,5.

2. Kondisi drainase lahan harus baik, dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm
dan 150-200 cm, karena akar durian sangat peka (busuk) bila terendam air.
3. Tanah grumosol dan andosol cocok untuk tanaman durian.
4. Tanah subur dan kaya kandungan bahan organik.

Budidaya
a. Pengolahan lahan.
1. Lahan dibersihkan dari rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar, kemudian
dibajak/dicangkul
2. Di sekitar kebun perlu dibuat saluran drainase guna menghindari adanya genangan.
3. Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum musim hujan.
b. Penanaman.
1. Jarak tanam 10 x 10 m untuk jenis durian genjah, dan 12 x 12 m untuk jenis durian
sedang dan dalam.
2. Lubang tanam dengan ukuran 80 x 80 x 70 cm atau 70 x 70 x 60 cm atau disesuaikan
dengan jenis tanah dan kondisi lahan, tanah galian bagian atas (20 cm) dipisahkan
dengan tanah galian bagian bawah dan dibiarkan selama 2-3 minggu.
3. Lubang

tanam

ditutup

kembali,

dengan

tanah

galian

atas

lebih dahulu

dimasukkan setelah dicampur dengan pupuk organik/pupuk kompos sebanyak 30


kg/lubang.
4. Penanaman dilakukan awal musim hujan pada sore hari agar bibit yang sudah ditanam
tidak langsung terkena matahari.
5. Bibit ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat pada batang kayu/bambu
agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus.
6. Bibit

yang sudah ditanam sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sengatan

matahari curah hujan yang lebat. Naungan dapat dibongkar setelah tanaman berumur
3-5 bulan.

7. Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, agar
kelembaban tanah dapat stabil.
c.

Pemeliharaan.
1. Penyiangan, dilakukan untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman (1
m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
2. Penyiraman, hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Tahap awal pertumbuhan penyiraman dilakukan setiap hari pagi dan sore hari,
tetapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama (terlalu basah).
b. Kebutuhan air pada masa vegetatif 4-5 L/hari dan pada masa produktif 10-12
L/hari.
c. Setelah tanaman berumur satu bulan penyiraman dilakukan 3x/minggu. Jika
tanaman sudah berbuah, penyiraman harus diperhatikan karena kalau kekurangan
air dapat mengakibatkan kerontokan buah.
d. Tanaman durian akan membutuhkan banyak air setelah panen karena diperlukan
untuk memulihkan kondisi tanaman menjadi normal kembali.
3. Pemupukan pada tanaman yang belum berbuah, dilakukan dengan dosis sbb:

a. Pemupukan NPK (15:15:15) dilakukan 2 kali/tahun, dengan dosis sbb:


Tanaman umur 1 tahun, dosis pupuk NPK 40 - 80 gr/pohon/tahun.
Tanaman umur 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 - 300 gr/pohon/tahun.
Tanaman umur 3 - 4 tahun, dosis pupuk NPK 400 - 600 gr/pohon/tahun.
b. Pupuk organic/kompos/pupuk kandang diberikan setahun sekali pada akhir musim

hujan dengan dosis minimal 15-20kg/pohon.


4. Pemupukan pada tanaman yang sudah menghasilkan/berbuah, dengan dosis/pohon
sbb :

Sesudah pemangkasan, pupuk organik 40-60 kg, urea 670 gr, SP-36 890 gr,
KCl 530 gr

Saat pucuk mulai menua, urea 335 gr, SP-36 445 gr, KCl 265gr

Dua bln setelah pemupukan kedua, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr

Saat muncul bunga, urea 45 gr, SP-36 225 gr, KCl 100 gr

Satu bulan sbelum panen, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150gr.

5. Cara memupuk
Dibuat selokan melingkari tanaman dengan garis tengah selokan disesuaikan
dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm dan tanah
cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke
dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan dan diratakan.
Apabila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
6. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon agar memiliki percabangan
yang seimbang dan kuat. Pemangkasan ini dilakukan pada saat tanaman menginjak
umur 1,5 tahun dimana tanaman mulai memiliki percabangan yang banyak.
Pemangkasan pertama dilakukan pada cabang pertama dan kedua yang mengarah ke
tanah. Hal ini dilakukan agar batang tidak terlindungi oleh cabang yang berdaun lebat
sehingga sinar matahari masuk dan terhindar dari kelembaban, pemangkasan kedua
dilakukan pada saat setelah panen buah. Pada saat itu akan tumbuh tunas tunas baru
yang tak beraturan. Tunas tunas tersebut jika dibiarkan akan mengganggu sinar
matahari masuk. Untuk itu maka perlu dilakukan pengurangan tunas tunas yang
tidak produktif.
7. Penjarangan buah.
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak
menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap

tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga,


begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh
ditunda-tunda).
Penjarangan dilakukan secara :
a. Penjarangan secara mekanis, dilakukan :
1. Pada saat buah sebesar bola tenis dengan menyisakan tiap dompol 1-2 buah
dengan bentuk normal, sehat dan bebas dari hama & penyakit,
2. Buah tidak saling bersinggungan dengan membuat jarak antara dompol
dalam satu cabang 20-30 cm.
b. Penjarangan kimiawi, yaitu dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin

A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian
bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga
yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang
belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya.
Hama dan Penyakit tanaman Durian
Penanggulangan hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam usaha
tani tanaman durian. Oleh karena serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi
dan kualitas buah, bahkan dapat mematikan tanaman durian. Penanggulangan hama dan
penyakit dapat dilakukan seperti mencegah masuknya hama dan penyakit ke lokasi kebun
dengan karantina bibit. Memusnahkan tanaman, mengsanitasi kebun dengan baik. Menanam
tanaman pelindung untuk mengalihkan serangan hama dan penyakit.
Hama Tanaman Durian
a. Penggerek batang (Xyleborus sp)
Menyerang tanaman dengan membuat lubang pada batang, dahan dan ranting.
Ciri-ciri serangan penggerek tersebut ditandai dengan adanya lubang yang disertai
kotoran dan cairan berwana merah dari bekas kayu yang diserang penggerek, akibat

serangan tersebut tanaman menjadi layu, daun daun kering dan rontok akhirnya
tanamanpun mengalami kematian.
Pengendalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut :

Menjaga sanitasi kebun dengan cara memusnahkan rumput rumputan,


gulma, tanaman inang, dan daun daun durian yang sudah rotok.

Memotong dan memusahkan batang dan ranting yang terkena serangan hebat.

Menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida
sistemik.

Menyuntik tanaman dengan menggunakan insektisida sistemik melalui akar


atau daun.

b. Kutu Loncat
Kutu loncat umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara
menghisap cairannya. Gejala yang ditimbulkanya secara langsung adalah daun
berwarna berbintik bintik berwarna kecoklatan. Daun keriting berlubang, dan
berukuran tidak normal / kerdil. Hama ini berukuran kecil, warnanya cokelat dan
diselimuti benang benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya.
Pengendalian kutu loncat dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida
sistemik seperti : Curacron, Dursban, dll dengan konsentrasi 0,2 %.
c. Kutu Putih
Hama kutu putih (Psendococus sp.) berbentuk bulat kehijauan dan tumbuhnya
diselimuti oleh lapisan lilin agak keputihan. Kutu ini menyerang tanaman durian
dengan menghisap cairan daun, hama ini juga menyerang penyakit embun jelaga.
Kotoranya yang manis mengundang semut sehingga penyebaranya mengikuti semut.

Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana. Bunga dan buah dapat
mengalami kerontokan pemberantasan kutu putih harus sekaligus dengan embun
jelaga dan semut yang menjadi sarana penyebaranya pemberantasan dapat dapat
menggunakan insektisida dan akarisida.
Penyakit Tanaman
a. Kanker Batang dan Mati Pucuk
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phitophihora palmifora adalah
penyakit yang cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50 %. Tanda
tanda yang terkena kanker adalah adanya luka yang mengeluarkan lendir
berwarna merah pad kulit batang bagian bawah dekat tanah. Serangan yang
hebat membuat batang menjadi busuk, kayunya terbuka dan berwarna merah
kecoklatan berbintik merah dan atau ungu, bila serangan semakin mengganas
tanaman dapat mati cendawan ini biasanya menyerang tanaman yang
digunakan untuk batang bawah pengendalianya selain dengan menggunakan
sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, memangkas
tanaman, dapat juga menyemprotkan fungisida (Benlate) pada tanaman atau
dengan mengoleskan pada batang yang terluka lalu menutupnya dengan
parafin.
b. Busuk Akar
Penyakit busuk akar dapat menyerang tanaman dewasa maupun yang
masih bibit. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pyhium vekans. Serangan
ditandai dengan bercak nekrotik yang berawal dari ujung akar lateral. Jika akar
dibedah pada bagian korteks akan terlihat warna cokelat dan pada bagian yang
berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak cokelat. Penyakit
busuk akar selain disebabkan oleh Phytmum Vexans dapat juga oleh Fisarium
sp. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian langsung pada tanaman durian.
Penanggulanganya dengan menyemprotkan fungisida dengan bahan aktif :
metalaxyl, fosetyl alumunium, atau etridiazole tanaman yang sudah terserang
dan mati sebaiknya dibakar dan bekas lubangnya diberi kapur, pencegahan

dapat dilakukan dengan pada musim hujan system drainase kebun diperbaiki
agar tidak terjadi genangan air yang dapat membusukan akar.
c. Bercak Daun
Penyebab

terjadinya

penyakit

bercak

daun

adalah

cendawan

colletotrichun durionis. Gejala serangan ditandai dengan timbulnya bercak


bercak besar kering pada daun tanaman yang akhinya menjadi lubang,
serangan ini dapat menyebabkan terganggunya fotosintesis pada daun,
pengendalian bercak daun dapat dilakukan dengan memotong bagian tanaman
yang terserang atau dengan menyemprotkan fungisida yang berbahan aktif
tembaga.
d. Jamur Umpas
Penyakit ini disebabkan oleh jamur umpas (Pink disease). Gejala yang
ditimbulkan yaitu munculnya cairan berwarna kuning pada bagian batang
yang terserang dan diselimuti dengan benang benang jamur berwarna
metalik seperti sarang laba laba. Pada kelembaban yang tinggi benang
benag tersebut akan berubah warna menjadi merah muda (Pink). Serangan
jamur umpas ini dapat mengakibatkan kematian cabang, penanggulanganya
dengan mengoleskan fungisida berbahan aktif tembaga pada bagian yang
terserang. Mengurangi kelembaban diareal penanaman, memotong bagian
yang terserang, dan menyemprot tanaman dengan fungisida seperti : Ditane
M-45, dll.
e. Busuk Buah
Penyakit busuk buah disebabkan oelh cendawan Phytophhthora
palmivora. gejala serangan terlihat adanya bercak bercak basah berwarna
cokelat kehitaman pada kulit buah. Setelah beberapa lama buah akan busuk
basah pada bagian yang terserang akan terbentuk miselium dan spogaria
berwarna putih. Penanggulamgan penyakit ini selain dengan menyemprotkan
fungisida juga dibarengi dengan penyemprotan insektisida untuk membunuh

serangga dan siput yang menjadi vektornya. Buah yang telah diserang harus
dibuang.
Panen
Pada umumnya durian lokal akan berbuah pada umur 8 10 tahun, kemudian durian
genjah seperti monthong dan chanee akan berbuah pada umur 4 5 tahun sejak tanam, masa
panen ini berlaku dengan catatan bibit menggunakan sambung pucuk atau okulasi, pada
umumnya buah durian akan mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga
mekar. Untuk Janis monthong waktu petik yang tepat adalah 125 135 hari. Lalu jenis
chanee 110 160 hari setelah bunga mekar.
Selain patokan waktu sejak bunga mekar, waktu petik juga dapat dilakukan berdasarkan tanda
tanda fisik pada buah sebagai berikut :

Ujung duri berwarna cokelat tua

Garis garis diantara duri berwarna lebih jelas

Tangkai buah lunak dan muda dibengkokan

Ruas ruas ditangkai buah membesar

Buah baunya harum yang khas

Terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah di pukul


Pemetikan buah / panen bila hendak di konsumsi langsung bisa dilakukan setelah

matang 100 % (buah akan jatuh sendiri). Bila panen bertujuan untuk komersial dengan
pengangkutanjarak jauh (eksport). Pemetikan sebaiknya dilakukan pada tingkat kematangan
80 % akan diperoleh 100 hari sejak bunga mekar, durian pada tingkat kematangan ini dapat
disimpan 2 3 minggu. Alat yang digunakan untuk memetik buah durian dapat menggunakan

pisau atau galah berpisau. Yang dipotong adalah tangkai buah yang dekat pangkal batang,
kemudian buah jangan sampai jatuh agar tidak merusak buah durian.
Penanganan Pasca Panen
Buah hasil pemetikan perlu penanganan yang tepat agar kualitasnya tetap terjaga
hingga ditempat penjualan, eksport, pasar regional, supermarket , dan lain lain . adapun
cara penangananya yaitu sebagai berikut :

Setelah pemetikan selesai, buah diberi label/keterangan tentang asal kebun atau pohon
dan jenis durianya, hal ini dilakukan untuk mengkontrol kualitas buah.

Buah dicuci dengan air untuk membersihkan dari kotoran yang melekat pada buah.

Buah dicelupkan pada larutan fungisida benomil atau O-ethyl phosphonate untuk
menghindari kebusukan karena cendawan Phytophtora sp selama masa pemeraman
atau pengangkutan.

Buah diangin anginkan supaya kering.

Buah diseleksi /disortir berdasarkan grade (tingkat) mutu buah untuk pasar amerika
serikat dan eropa, berat yang diminta : 2,5 3 kg untuk asia bobot yang diminta 2 5
kg. selain berdasarkan bobot, seleksi dapat dilakukan berdasarkan jumlah juring dan
isinya untuk durian monthong, adapun spesifikasinya yaitu sebagai berikut :
Mutu kelas 1 : memiliki 4 5 juring yang terisi penuh
Mutu kelas 2 : memiliki 5 juring, 2 juring yang terisi penuh
Mutu kelas 3 : memiliki 5 juring, 3 juring yang tidak terisi penuh, buah kelas
tiga ini hanya bisa dijual dipasar lokal

Setelah buah di seleksi, buah dimasukan kedalam peti atau kotak karton yang bisa
menampung 3-5 buah durian.

Namun ada metode packing lainya yaitu dengan mengupas buah durian kemudian
daging buahnya disimpan dalam pembungkus plastik kedap udara.

Anda mungkin juga menyukai

  • Booklet Pen El Us Ur Andes A
    Booklet Pen El Us Ur Andes A
    Dokumen7 halaman
    Booklet Pen El Us Ur Andes A
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • PB Tanah
    PB Tanah
    Dokumen8 halaman
    PB Tanah
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • 1 PDF
    1 PDF
    Dokumen7 halaman
    1 PDF
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Panca Sila
    Panca Sila
    Dokumen1 halaman
    Panca Sila
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Iut 31
    Iut 31
    Dokumen9 halaman
    Iut 31
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • PB Tanah
    PB Tanah
    Dokumen8 halaman
    PB Tanah
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Agroekosistem
    Manajemen Agroekosistem
    Dokumen12 halaman
    Manajemen Agroekosistem
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bioteknologi
    Tugas Bioteknologi
    Dokumen4 halaman
    Tugas Bioteknologi
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen3 halaman
    3
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kuliah
    Tugas Kuliah
    Dokumen11 halaman
    Tugas Kuliah
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Isolasi DNA
    Laporan Isolasi DNA
    Dokumen17 halaman
    Laporan Isolasi DNA
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Bioteknologi
    Bioteknologi
    Dokumen13 halaman
    Bioteknologi
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Perbanyakan Vegetatif
    Perbanyakan Vegetatif
    Dokumen18 halaman
    Perbanyakan Vegetatif
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Isolasi DNA
    Laporan Isolasi DNA
    Dokumen17 halaman
    Laporan Isolasi DNA
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Metodologi
    Metodologi
    Dokumen10 halaman
    Metodologi
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Translet STELA
    Translet STELA
    Dokumen2 halaman
    Translet STELA
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Stela
    Kelompok Stela
    Dokumen2 halaman
    Kelompok Stela
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Manajamen Kredit
    Manajamen Kredit
    Dokumen5 halaman
    Manajamen Kredit
    Rama Dhan
    Belum ada peringkat
  • Manajamen Kredit
    Manajamen Kredit
    Dokumen5 halaman
    Manajamen Kredit
    Rama Dhan
    Belum ada peringkat
  • HPPT
    HPPT
    Dokumen12 halaman
    HPPT
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Produksi Tanaman
    Teknologi Produksi Tanaman
    Dokumen5 halaman
    Teknologi Produksi Tanaman
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Fusarium SP
    Fusarium SP
    Dokumen1 halaman
    Fusarium SP
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 7 Materi Kalus
    Kelompok 7 Materi Kalus
    Dokumen11 halaman
    Kelompok 7 Materi Kalus
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Kamu
    Kamu
    Dokumen1 halaman
    Kamu
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Modul 5, Terbaru
    Modul 5, Terbaru
    Dokumen43 halaman
    Modul 5, Terbaru
    Septi Darlia Putri
    Belum ada peringkat
  • Kenakalan Remaja
    Kenakalan Remaja
    Dokumen17 halaman
    Kenakalan Remaja
    Ike Hikmawati
    Belum ada peringkat
  • KUL 6 Strat Sos
    KUL 6 Strat Sos
    Dokumen18 halaman
    KUL 6 Strat Sos
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat
  • Struktur Fisik Desa
    Struktur Fisik Desa
    Dokumen40 halaman
    Struktur Fisik Desa
    Rusydah Ufairah
    Belum ada peringkat