Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ada berbagai metode dalam pembuatan sirup glukosa yaitu pembuatan dengan proses
hidrolisis asam-enzim, serta hidrolisis enzim-enzim. Untuk proses menggunakan asam
memiliki kekurangan yaitu limbah yang dihasilkan harus diolah kembali karena limbah
tersebut mengandung asam. Sedangkan dengan semakin berkembangnya zaman untuk
meminimalisasi limbah berbahaya, maka digunakan hidrolisis menggunakan enzim-enzim
pada pati tersebut. Menurut literature dan percobaan dari beberapa ahli juga nilai DE pada
hidrolisis asam-enzim lebih kecil dibandingkan dengan nilai DE pada proses hidrolisis
enzim-enzim. Enzim yang digunakan dalam proses ini adalah enzim alfa-amilase dan
glukoamilase untuk keberlangsungan proses likuifaksi dan sakarifikasi dalam pembuatan
sirup glukosa.

1.2 Tujuan percobaan


Dalam percobaan konversi enzimatik ini memiliki tujuan percobaan yaitu mendapatkan
sirup glukosa melalui proses hidrolisis pati menggunakan katalis enzim alfa-amilase dan
glukoamilase dan untuk mengetahui parameter-parameter dan kondisi reaksi dari proses
konversi pati menjadi sirup glukosa.

1.3 Sasaran Percobaan


Sasaran dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Menentukan konsentrasi sirup glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisis
pati pada rentang waktu tertentu dengan metode Somogyi-Nelson
- Menentukan konsentrasi sisa substrat yang dihasilkan dari proses hidrolisis pati
pada rentang waktu tertentu dengan metode Fuwa
- Menentukan nilai DE (dextrose equivalent) dari proses hidrolisis pati dengan
menggunakan enzim-enzim.

1.4 Ruang lingkup percobaan


Kondisi temperature dan tekanan ruangan pada saat percobaan berlangsung yaitu
tekanan sebesar ( 696,2 699,7 ) 0,05 mmHg dan temperature sebesar (25-28) 0,5 C.
bahan yang digunakan ada tepung tapioka 16,67 % w/v yaitu sebanyak 200 gram tepung
tapioka yang dilarutkan ke dalam 1200 ml aqua dm. Pada proses ini digunakan pulan dua
buah enzim yang terlibat yaitu enzim alfa-amilase dan glukoamilase. Alfa-amilase
digunakan untuk proses likuifkasi pada pH 6-7 dan temperature 90-105C. sedangan
glukoamilase digunakan untuk proses sakarifikasi pada pH 4,5-5,5 dan temperature 55-60
C. setelah itu pengukuran absorbandi glukosa dan pati dengan rentang panjang
gelombang glukosa 520 nm dan pati 600 nm.

Anda mungkin juga menyukai