Anda di halaman 1dari 25

Pengantar Kuliah Etika

Kedokteran dan Hukum


Kesehatan
Dr. Abdul Rachman Saragih,
Sp.THT

Dua Tokoh Tonggak Ilmu


Kedokteran
1) Hippokrates (460-377 s.M)
Filsuf Yunani yang kemudian menjadi
dokter
2) Abu Ali Al-Husain Ibn Abdalah Ibn Sina
didunia barat dikenal sebagai Avicenna
(980-1037)
Filsuf dari Persia yang menjadi dokter

Hippokrates
Membuka sekolah di pulau Cos
Reformasi dalam konsep penyembuhan dari

dari symanisme dan religi menjadi rational


medicine
Melalui Hippocratic corpus Yunani
mengembangkan Body of Knowledge ilmu
kedokteran, cikal bakal Ilmu Kedokteran Barat
Meletakkan dasar etika kedokteran
BAPAK ILMU KEDOKTERAN
3

Pedoman Ajaran
Hippokrates
1) Dokter tidak seharusnya bekerja untuk

keuntungan pribadi, melainkan karena


cinta kepada manusia
2) Penyakit dipelajari dengan pengamatan
teliti, dicatat dan dikaji mendalam
3) Penyakit sering berhubungan dengan
lingkungan, makanan, iklim dan pekerjaan
4) Dokter harus mengutamakan tindakan
medis yang sederhana, diit dan bila perlu
dilakukan pembedahan
4

Avicenna
Filsuf, dokter, ilmuwan dan penulis

Islam
Mengangkat kembali ajaran-ajaran
Hippokrates (termasuk etika hubungan
dokter-pasien dan lafal sumpahnya )
yang tenggelam selama berabad-abad
(Dark Age) dalam ensiklopedi Qanun
Fill Tibb (Canon of Medicine)
5

Ajaran Hippokrates hidup


kembali
Gerardus (Gerard of Cremona) dkk

pada abad ke 12 menterjemahkan


Canun Fill Tibb kedalam bahasa Latin.
Dipakai oleh universitas-universitas di
Eropa sebagai fondasi pendidikan
kedokteran selama berabad-abad.
Ilmu,metode, pemikiran serta Sumpah
Hippokrates dipakai kembali
6

PROFESI
Profession dari : PROFATERI ; to confess, own
,acknowledge the declaration,
Semula berarti : the declaration ,promise, or
vow made by one who entering a religious
order
Pengakuan, pernyataan, atau sumpah dimuka
publik, dengan melibatkan Tuhan sebagai saksi.
Ada komitmen moral yang terkandung
didalamnya.
7

PROFESI
Sekelompok pekerjaan yg dlm AKTIVITASNYA

dilakukan oleh profesional dr disiplin yg

sama
terkait dengan masalah kemanusiaan,
membutuhkan pelatihan, pendidikan dan
keahlian khusus yang didapat secara formal
dan membutuhkan kepercayaan
masyarakat.

CIRI - CIRI PROFESI


( Banerjee, 1984, Levinson, 1978,
Withbourne, 1986 ,John Kultgen,1988)
1. Intelektual didukung oleh body of
knowledge
2. Kegiatan praktis/ketrampilan
berdasar body of theory
3. Didapat dari pendidikan yang
ekstensif, intensif ,berat dan lama
4. Profesional bergabung dalam
organisasi (asosiasi) profesi kkhusus
9

5. Para profesional :
a. bertanggung jawab terhadap masalah
kemanusiaan atau public good
b. mempunyai INTEGRITAS yang luhur
( SINLESS,SOUDNESS OF MORAL PRINCIPLE,
UPRIGHTNESS, HONESTY, SINCERELY X
wholeness ; completeness )
c. melayani masyarakat dengan ALTRUISM
(Altruism : devotion to others or to humanity
X selfish )
10

6. Profesional harus mempunyai

Lisensi , agar dapatdiakui oleh


masyarakat.
7. Profesional merupakan praktisi
independen danmelayani klien
secara individual.
8. Hubungan dengan klien adalah
HUBUNGAN KEPERCAYAAN.
11

8. Mereka melayani secara


IMPARSIAL
( tidak diskriminatif ).
9. Mereka mendapat kompensasi
FEE atau FIXED CHARGE.
10. Komitmen akan memberikan
pelayanan sebaik2nya , merupakan
jaminan prestige mereka
12

11.Profesional sangat loyal terhadap sejawatnya.

(All professionals were conspiracies against


the laity
G.Bernard Shaw dalam The Doctors Dilemma
-1910)
12.Mereka secara teratur melakukan
Continuing Professional Development ( CPD ).
13.Mereka memakai pertimbangan pribadi
dalam solusi masalah sehari-hari
14.Profit tidak tergantung dari modal.
15.Status profesional : sangat terhormat dan
dikenal luas.
13

NILAI PROFESIONAL (VALUE)


MORAL OR PROFESSIONAL STANDARDS OF BEHAVIOUR,
PRINCIPLE
(Oxford advanced learners dictionary)

11 INTI NILAI PROFESIONAL :


1. Kepedulian /caring
2. Jujur
3. Akuntabilitas
4. Memegang janji
5. Berbuat yang terbaik
6. Loyalitas
7. Adil
8. Berkemampuan /kompeten
9. Menghormati orang lain
10. Bertanggung jawab
11. Rendah Hati
14

APAKAH PROFESI MEMBUTUHKAN ETIK PROFESI ?


Dalam nilai2 profesi tradisional, YA
MENGAPA PROFESI MEMBUTUHKAN ETIK ?
(To the trained eye, every patient present an ethical
problem Frost, 1976)
1. Menghindari penyalahgunaan PROFESSIONAL
POWER dan menjamin PROFESIONAL POWER
dimanfaatkan sesuai pedoman moral.
2. Menghindari PROFESSIONAL VALUES menjadi
DISTORSI : ALTURISM MATERIALISM,, CONFLICT of
INTEREST dan menjamin bahwa PROFESSIONAL
VALUE dilaksanakan sesuai pedoman moral

15

PROFESSIONAL POWER :
- Jantung profesi ; jantung etik profesi
- merupakan dasar dalam formulasi etik profesi
( It is always dangerous when the powerful,
are unaware of their own power.
John Rohr )
ANY TIME POWER ENTER HUMAN
RELATIONSHIP ,
ETHICS MUST FOLLOW CONFUCIUS
Power tend to corrupt, absolute power tend to
corrupt absolutely
Lord Acton
16

Pengertian etika
Etika merupakan kajian mengenai

moralitas, refleksi terhadap moral


secara sistemik dan hati-hati dan
analisis terhadap keputusan moral
dan perilaku dalam pelayanan
kesehatan terhadap pasien

17

Landasan etik kedokteran


1) Sumpah Hippokrates
2) Deklarasi Geneva (1948)
3) International Code of Medical Ethics
(1949)
4) Lafal Sumpah Dokter Indonesia
5) KODEKI
6) Deklarasi- deklarasi WMA

18

Hukum Kesehatan
Relatif baru berkembang sejak paruh

kedua abad kedua puluh


Menjawab permasalahan berkaitan dengan
munculnya krisis malpraktek
Hampir semua lini pelayanan kesehatan
mempunyai aspek hukum
Dimulai dari Kongres Dunia tentang Health
Law di Gent (Belgia) tahun 70-an
Indonesia melalui organisasi PERHUKI
19

Hukum Kesehatan
Tahun 1990 UISU sebagai mata

kuliah pilihan
1997 Masuk kurikulum pendidikan di
semua fakultas, DIII dan akademi
ilmu-ilmu kesehatan.

20

Pengertian Hukum
Kesehatan
Semua ketentuan hukum yang

berhubungan langsung dengan


pemeliharaan dan pelayanan kesehatan
serta penerapan hak dan kewajiban baik
dari penerima pelayanan kesehatan
maupun dari pemberi pelayanan
kesehatn dengan memperhatikan aspek
hukum, sarana,ilmu pengetahuan dan
lain-lain
21

Topik pembahasan antara


lain
Transaksi terapeutik
Hak dan kewajiban dokter serta pasien
Informed consent
Rekam Medis
Kelalaian medik
Malpraktek medik
Euthanasia dan lain-lain
22

Hukum Kedokteran
Bagian dari hukum kesehatan,

terutama mengenai pelyanan medik


Undang-undang No. 29 tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran
Permenkes No. 32 tahun 200

23

Relatif baru karena


Hukum Hammurabi (2000 tahun s.M)
Imbalan (honorarium) untuk dokter
dalam melakukan pembedahan dan
menyembuhkan penyakit mata, serta
sanksi hukum bila dokter gagal
(pasien menjadi mati atau mata
buta)
24

Terima kasih
Kamsia
Wanekem
Horas
Mejuah-juah
Assalamualaikum
25

Anda mungkin juga menyukai