ILUSTRASI KASUS
A.
IDENTITAS PASIEN
DATA UMUM
No.MR
: 372686
Nama Pasien : RL
Dokter
: dr. L, Sp.A
Farmasis : Dea Fransiska,S.Farm
Midha Husni, S.Farm
(BB:8,1 kg)
Septri Jayanti, S.Farm
Wenny Pratiwi, S.Farm
Yuniar Eminansi, S.Farm
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruangan : Semi Intensif
Umur
: 2 tahun
Agama
: Islam
Keluhan Utama
Sebelumnya pasien dirawat di puskesmas selama 2 hari sebelum dirujuk
ke RSUD Lb.Sikaping. Di RSUD Lb.Sikaping, pasien didiagnosa penurunan
kesadaran ec.susp menigitis bakterialis, susp TB, dan gizi buruk tipe marasmik.
Pasien dirujuk ke RSUD dr. Ahmad Mochtar dalam keadaan tidak sadar dengan
keluhan kejang sejak 2 hari yang lalu, batuk(+), dan penurunan kesadaran sejak
3 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Kemungkinan Diagnosa
Susp. meningitis
Diagnosa
Ensefalitis
2.
: 8,2 g/dL
Leukosit
: 12.100/ L
Trombosit
: 532.000/ L
Hematokrit
: 23,8%
Glukosa sewaktu
: 136 mg/dL
Glukosa
146
74 106 mg/dL
Sewaktu
Ureum
Kreatinin
15,6
0,3
15 43,6 mg/dL
0,8 1,3 mg/dL
1. Pemeriksaan Penunjang
: Coklat
: Encer
Leukosit
: 0 1/Ipb
Bakteri
:+
FOLLOW UP
1.
15 Maret 2014
Pasien dirujuk dari RSUD Lb.Sikaping ke IGD RSUD dr. Ahmad Mochtar
dengan kondisi:
Nadi
: 122 x /menit
Pernafasan
: 36 x/menit
Suhu
: 40,20C
KU
: Berat
Obat yang diberikan di IGD dan bangsal anak:
OBAT ORAL
INTERVAL
BENTUK SEDIAAN
WAKTU
POTENSI
Luminal
Paracetamol
OBAT INJEKSI
Ampicilin
Gentamicin
Dexamethasone
Ranitidin
Lain-lain
Cendo Lyteers
IVFD Kaen 1B
2.
2x40mg
3x90mg
Tablet
Tablet
PEMBERIAN (WIB)
21.00
21.00
6x400mg
2x20mg
3x1mg
2x9mg
Vial
Ampul 2 mL
Ampul 1 mL
Ampul 2 mL
21.00
21.00
21.00
21.00
1g
40mg/mL
5mg/mL
25mg/mL
4x1 gtt
16 gtt/i
Tetes Mata 15 mL
Infus Mikro
K/P
Dalam 24 jam
0,01%
500 mL
30 mg
500 mg
16 Maret 2014
OS masih demam tinggi, masih belum sadar, sesak nafas (+) namun
berkurang dari sebelumnya. Diet MC 8x30 kkal/NGT.
Terapi obat:
OBAT ORAL
INTERVAL
BENTUK SEDIAAN
Luminal
Paracetamol
OBAT INJEKSI
Ampicilin
2x40mg
3x90mg
Tablet
Tablet
6x400mg
Vial
2x20mg
3x1mg
2x9mg
4x1 gtt
16 gtt/i
Gentamicin
Dexamethasone
Ranitidin
Lain-lain
Cendo Lyteers
IVFD Kaen 1B
WAKTU
PEMBERIAN (WIB)
06.00;18.00
06.00;14.00;22.00
POTENSI
1g
Ampul 2 mL
Ampul 1 mL
Ampul 2 mL
06.00;10.00;14.00;
18.00;22.00;02.00
09.00;21.00
10.00;18.00;02.00
09.00;21.00
40mg/mL
5mg/mL
25mg/mL
Tetes Mata 15 mL
Infus Mikro
K/P
Dalam 24 jam
0,01%
500 mL
30 mg
500 mg
3. 17 Maret 2014
OS masih belum sadar, demam (-), muntah (-), sesak nafas (-), BAB
cukup, dan BAK (-). Diet MC 8x75 kkal/NGT.
Terapi obat:
OBAT ORAL
INTERVAL
BENTUK SEDIAAN
Luminal
Paracetamol
OBAT INJEKSI
Ampicilin
2x40mg
3x90mg
Tablet
Tablet
6x400mg
Vial
2x20mg
3x1mg
2x9mg
4x1 gtt
16 gtt/i
20 gtt/i
Gentamicin
Dexamethasone
Ranitidin
Lain-lain
Cendo Lyteers
IVFD Kaen 1B
GZ (3:1)
WAKTU
PEMBERIAN (WIB)
06.00;18.00
06.00;14.00;22.00
POTENSI
1g
Ampul 2 mL
Ampul 1 mL
Ampul 2 mL
06.00;10.00;14.00;
18.00;22.00;02.00
09.00;21.00
10.00;18.00;02.00
09.00;21.00
40mg/mL
5mg/mL
25mg/mL
Tetes Mata 15 mL
Infus Mikro
Infus Mikro
K/P
Dalam 24 jam
Dalam 24 jam
0,01%
500 mL
D5%:NaCl 0.9%
30 mg
500 mg
4. 18 Maret 2014
OS demam (+), sesak nafas (-), batuk (-), kejang (-), muntah (-), BAK (+).
Diet MC 8x75 kkal/NGT.
Terapi obat:
OBAT ORAL
INTERVAL
BENTUK SEDIAAN
Luminal
Paracetamol
OBAT INJEKSI
Ampicilin
2x40mg
3x90mg
Tablet
Tablet
6x400mg
Vial
2x20mg
3x1mg
4x1 gtt
20 cc/30
menit
20 gtt/i
Gentamicin
Dexamethasone
Lain-lain
Cendo Lyteers
Mannitol
GZ (3:1)
WAKTU
PEMBERIAN (WIB)
06.00;18.00
06.00;14.00;22.00
POTENSI
1g
Ampul 2 mL
Ampul 1 mL
06.00;10.00;14.00;
18.00;22.00;02.00
09.00;21.00
10.00;18.00;02.00
40mg/mL
5mg/mL
Tetes Mata 15 mL
Infus
K/P
11.00
0,01%
500 mL
Infus Mikro
Dalam 24 jam
D5%:NaCl 0.9%
(325mL : 175 mL)
30 mg
500 mg
5. 19 Maret 2014
OS demam (-), sesak nafas (-), kejang (-), muntah (-), BAB dan BAK
biasa. Diet MC 8x100 kkal/NGT.
Terapi obat:
OBAT ORAL
INTERVAL
BENTUK SEDIAAN
Luminal
Paracetamol
2x40mg
4x90mg
Tablet
Tablet
OBAT INJEKSI
Ampicilin
6x400mg
Vial
2x20mg
3x1mg
4x1 gtt
20 cc/30
menit
16 gtt/i
Gentamicin
Dexamethasone
Lain-lain
Cendo Lyteers
Mannitol
GZ (3:1)
WAKTU
PEMBERIAN (WIB)
18.00
06.00;12.00;
18.00;24.00
POTENSI
1g
Ampul 2 mL
Ampul 1 mL
06.00;10.00;14.00;
18.00;22.00;02.00
09.00;21.00
10.00;18.00;02.00
40mg/mL
5mg/mL
Tetes Mata 15 mL
Infus
K/P
11.00
0,01%
500 mL
Infus Mikro
Dalam 24 jam
D5%:NaCl 0.9%
(325mL : 175 mL)
30 mg
500 mg
6. 20 Maret 2014
OS demam (-), sesak nafas (-), kejang (-), muntah (-), BAB dan BAK
normal. Diet MC 8x100 kkal/NGT.
Terapi obat:
OBAT ORAL
INTERVAL
BENTUK SEDIAAN
Luminal
Paracetamol
2x40mg
4x90mg
Tablet
Tablet
OBAT INJEKSI
Ampicilin
6x400mg
Vial
2x20mg
4x1 gtt
20 cc/30
menit
16 gtt/i
Gentamicin
Lain-lain
Cendo Lyteers
Mannitol
GZ (3:1)
WAKTU
PEMBERIAN (WIB)
06.00;18.00
06.00;12.00;
18.00;24.00
POTENSI
1g
Ampul 2 mL
06.00;10.00;14.00;
18.00;22.00;02.00
09.00;21.00
40mg/mL
Tetes Mata 15 mL
Infus
K/P
11.00
0,01%
500 mL
Infus Mikro
Dalam 24 jam
D5%:NaCl 0.9%
(325mL : 175 mL)
30 mg
500 mg
7. 21 Maret 2014
OS demam (+), kejang (-), sesak nafas (-), mual dan muntah (-).
Pemasangan infus mengalami flebitis pada OS dan nyeri (+). PRC belum
masuk. Diet MC 8x100 kkal/NGT.
Terapi obat:
OBAT ORAL
INTERVAL
BENTUK SEDIAAN
WAKTU
PEMBERIAN (WIB)
06.00;18.00
06.00;12.00;
18.00;24.00
POTENSI
Luminal
Paracetamol
2x40mg
4x90mg
Tablet
Tablet
OBAT INJEKSI
Ampicilin
6x400mg
Vial
1g
Ampul 2 mL
06.00;10.00;14.00;
18.00;22.00;02.00
12.00
1x40 mg
40 mg/mL
Tetes Mata 15 mL
Infus
K/P
11.00
0,01%
500 mL
GZ (3:1)
4x1 gtt
20 cc/30
menit
16 gtt/i
Infus Mikro
Dalam 24 jam
Dulcolax supp
K/P
Suppositoria
K/P
D5%:NaCl 0.9%
(325mL : 175 mL)
5 mg
Gentamicin
Lain-lain
Cendo Lyteers
Mannitol
8.
30 mg
500 mg
22 Maret 2014
OS demam (+), kejang (-), sesak nafas (-), mual dan muntah (-).Diet MC
8x100 kkal/NGT.
Terapi obat:
OBAT ORAL
INTERVAL
BENTUK SEDIAAN
Luminal
Paracetamol
2x40mg
4x90mg
Tablet
Tablet
WAKTU
PEMBERIAN (WIB)
06.00;18.00
06.00;12.00;
18.00;24.00
POTENSI
30 mg
500 mg
OBAT INJEKSI
Gentamicin
Cefotaxim
Lain-lain
Cendo Lyteers
Proris Supp
Mannitol
GZ (3:1)
1x40 mg
3x300 mg
Ampul 2 mL
Vial
12.00
12.00;20.00;04.00
40 mg/mL
1g
4x1 gtt
K/P
20 cc/30
menit
16 gtt/i
Tetes Mata 15 mL
Suppositoria
Infus
K/P
K/P
11.00
0,01%
125 mg
500 mL
Infus Mikro
Dalam 24 jam
D5%:NaCl 0.9%
(325mL : 175 mL)
BAB IV
KERTAS KERJA FARMASI
Nama Pasien : MA
NO
JENIS
ANALISA MASALAH
PERMASALAHAN
1
No. MR
: 372627
Ruangan
: Semi Intensif
Tanggal
: Maret 2014
PERMASALAHAN TERKAIT
KOMENTAR / REKOMENDASI
OBAT
1. Adakah obat tanpa indikasi
medis?
tidak diketahui?
3. Adakah kondisi klinis yang
tidak diterapi? apakah
kondisi tersebut
diketahui
membutuhkan terapi?
tidak diterapi.
1. Terjadinya
Inkompatibilitas
pada
gentamisin
kasus ini?
Pemberian
bila
Injeksi
digunakan
bersamaam
injeksi
dengan
ceftriakson
yang
bisa
diatasi
dengan
injeksi
di
tersebut.
suntikan
1x
2. Hanya
akan
terjadinya
Inkompatibilitas
pada
digunakan
(bercampur)
2. Tidak ada permasalahan
ceftriakson
bersamaan
dengan
yang
injeksi
merupakan
golongan cephalosporins(David
S. Tatro, 2003)
3. Terapi
obat
yang
diberikan
Regimen dosis
1. Regimen
dosis
pada
sudah
cara pemberian
mempertimbangkan
mempertimbangkan
OS.
yang komplek?
3. Apakah lama terapi sesuai
dengan indikasi?
3. Tidak ada pemasalahan
Duplikasi terapi
intoleran
yang diberikan
berhubungan dengan
pengobatannya)?
2. Apakah pasien telah tahu
yang harus dilakukan jika
terjadi alergi?
2. Tidak ada permasalahan
melaporkan
yang
kejadian
mungkin
dapat
timbul
6
Interaksi dan
kontraindikasi
karena
metabolisme
acetaminophen ditingkatkan.
2. Tidak ada permasalahan
2. Apakah ada interaksi obat
klinis
3. Penggunaan obat sibital/luminal
bilirubin
4.
Tidak
ada
obat
yang
BAB V
PEMBAHASAN
Pasien pertama kali masuk ke rawat inap anak kiriman dari IGD dalam
keadaan sadar dengan keluhan utama penurunan kesadaran sejak 3 hari yang
lalu, demam sejak 7 hari yang lalu tinggi dan hilang timbul, kejang 2 hari yang
lalu dan batuk. Pasien dirujuk dari RSUD Lb. Sikaping dengan diagnosa
penurunan kesadaran ec suspect meningitis bakterialis DD meningitis TB dan gizi
buruk tipe marasmik. Pasien pernah dirawat di puskesmas Lb.Sikaping selama 2
hari sebelum ke RSUD Lb.Sikaping karena mengalami kejang berulang namun
obat kejang tidak tersedia di sana sehingga penanganan kejang pasien terlambat.
Dari riwayat keluarga, ibu pasien memiliki riwayat kejang.
Dari beberapa terapi yang diberikan kepada pasien selama dirawat ada
beberapa obat yang saling berinteraksi. Interaksi obat tersebut ada 2 jenis yaitu
interaksi secara farmakokinetika dan farmakodinamika. Interaksi obat pada kasus
ini
yaitu
interaksi
farmakokinetik
terlihat
pada
penggunaan
luminal
berkurang akibat interaksi. Hal ini membutuhkan pemantauan kadar obat dalam
darah (TDM).
Pemberian gentamisin dan ibuprofen secara bersamaan pada tanggal 22
Maret 2014 menimbulkan interaksi yang signifikan terhadap pembacaan nilai
labor K sehingga perlu pemantauan khusus agar tidak menyebabkan efek yang
tidak diinginkan pada pasien seperi takikardia atau bradikardia.
Interaksi yang tergolong minoritas terjadi pada saat
pemberian
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
1. Pasien didiagnosa Meningitis Tuberkulosa.
2. Obat-obat yang diberikan kepada pasien semuanya tepat indikasi,
namun belum merupakan terapi terpilih untuk penyakit pasien.
3. Ada beberapa obat yang mengalami interaksi bila diberikan
bersamaan sehingga perlu perhatian khusus.
4. Ada beberapa obat yang mempengaruhi
pembacaan
hasil
DAFTAR PUSTAKA
Dipiro, J., Talbert, R., &Yee, G. 2008. Pharmacoterpy A Pathophysicologic
Approach, Ed 6th. United States: Mc Graw Hill Companies, Inc.