BAB III
UNDERGROUND BLASTING
3.1 Pola Pemboran
Untuk membuat lubang maju dalam tambang bawah tanah atau
tunnel perlu diciptakan suatu bidang bebas (free face) untuk kebutuhan
peledakan. Untuk menambahkan free face dibutuhkan Cut Hole. Cut
Hole adalah suatu lubang buka yang diciptakan pada suatu face yang
tidak mempunyai free face berupa lubang bor sedalam kemajuan yang
diperoleh.
Pola pemboran yang digunakan dalam persiapan peledakan tambang
bawah tanah terdiri atas :
a.
Gambar 3.1
Penampang Atas Pemboran V - Cut
41
Gambar 3.2
Penampang Depan Pemboran V - Cut
b.
Gambar 3.3
Penampang atas Pemboran Pyramid Cut
Gambar 3.4
Penampang Depan Pemboran Pyramid Cut
c.
Gambar 3.5
Penampang Atas
Pemboran
Fan Cut
42
Gambar 3.6
Penampang Depan Pemboran Fan Cut
d.
Gambar
3.7
Penampang Pemboran Burn Cut
43
yang
telah
dikatakan
sebelumya,
smooth
blasting
Perimeter
Charge
Hole
Concentrati
Charge
Diameter
on
Type
(m)
25 32
25 48
51 64
51 64
( kg/m)
0.11
0.23
0.42
0.45
11
17
22
22
mm
mm
mm
mm
Gurit
Gurit
Gurit
Gurit
Burden
0.3
0.7
1.0
1.1
0,5
0.9
1.1
1,2
Spasi
0.25
0.50
0.80
0.80
0.35
0.70
0.90
0.90
44
Gambar 3.8
Efek Peledakan Dengan Metoda Smooth Blasting
yang
digunakan
dalam
perencanaan
peledakan
45
Gambar 3.9
Dimensi Bidang Lubang Ledak
Dalam
= Jumlah lubang
usaha
menghitung
burden
dikotak
pertama,
jika
untuk
46
Gambar
3.10
Desain Cut Holes
Grafik 3.1
Hubungan Antara Jarak Lubang Ledak Dengan Empty Hole
Serta Hasil Peledakannya
A.
Desain Square I
Jadi posisi lubang ledak di kotak pertama dapat ditunjukkan
sebagai :
Dimana
47
= 1.5 D
W1 = a 2
Dimana
= Diameter Khayal
ledak
ledak
W
48
Grafik 3.2
Konsentrasi Minimum Pengisian Handak (kg/m) dan Maksimum Jarak C C (m)
Untuk Diameter Empty Hole Yang Berbeda-Beda
B.
Desain Square II
B1 = W1
a2
= 1.5 W1
W2 = 1.5 W1
Dimana
= Burden
ledak
= Burden
Grafik 3.3
Konsentrasi Minimum Pengisian Handak (kg/m) dan Maksimum Jarak C C (m)
Untuk Jarak Antara Lubang Ledak Yang Berbeda-beda
49
C.
= 1.5 W2
W3 = 1.5 W2
Desain Kotak IV
B3 = W3
a4
= 1.5 W3
W4 = 1.5 W3
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Gambar 3.11
Geometri Perledakan Pada Cut Holes
50
Jika jarak antara lubang ledak (W) terlalu lebar dan burden (B)
berdasarkan rumus diatas sama dengan (W) sehingga besar pada cut
holes lebih besar dari burden pada stoping, maka burden pada cut holes
dan perhitungan jumlah bahan peledak yang dipakai harus diatur
sehingga sama dengan stoping holes.
Penentuan burden dan konsentrasi bahan peledak dapat dilihat
dari grafik 3.3. Berdasarkan tabel 3.2 dibawah, pengisian lubang ledak
dapat dihitung :
hb = 1/3 H
Qb = lb x hb
Pengisian kolom (lc) = 0.5 x lb
ho
= 0.5 x B
hc
= H hb - ho
Qc
= lc x hc
Qtot = Qb + Qc
Dimana :
lb = Charge concentration Bottom
hb = Height bottom charge
Qb = Komsumsi bahan peledak bottom charge
lc
= Column charge
hc = Heigth column
Qc = Komsumsi bahan peledak pada column charge
Pada umumnya bahan peledak yang digunakan dalam tambang
bawah tanah (peledakan terowongan) adalah bahan peledak yang telah
dikemas dalam bentuk paper cartridge atau plastic tube yang telah
memepunyai diameter (mm) dan charge concentration (kg/m) tertentu.
Bahan peledak yang sering digunakan adalah Emulite, Dynamex,
dan ANFO, yang dipakai untuk meledakkan cut holes, stoping holes dan
floor holes. Sedangkan untuk meledakkan wall holes dan roof holes bahan
peledak yang iasa dipakai adalah Gurit.
3.3.4 Desain Stoping
51
Setelah cut holes telah dihitung, sisa dari geometri tunel yang
terdiri atas floor holes, wall holes, roof holes,
dihitung.
Untuk menghitung burden (B) dan mengisi setiap bagian yang
berbeda pada tunnel dapat dilihat dari grafik 3.4 yang dapat digunakan
sebagai dasar.
Grafik 3.4
Burden Dalam Hubungannya Dengan Konsentrasi Pengisian Bahan Peledak
Untuk Diameter Lubang Ledak Dan Bahan Peledak Yang Berbeda
52
Tabel 3.2
Geometri Peledakan Pada Stoping Holes
Part of
The
Round
Burden
(m)
Spacin
g
(m)
Heigth
Bottom
Charge
(m)
1/3 x H
1/6 x H
1/6 x H
Charge
Concentration
Bottom Column
(kg/m)
(kg/m)
lb
1.0 x lb
lb
0.4 X lb
lb
0.3 X lb
Floor
1xB
1.1 x B
Wall
0.9 x B
1.1 x B
Roof
0.9 x B
1.1 x B
Stoping:
Upwards
1xB
1.1 x B
1/3 X H
Horizontal
1xB
1.1 x B
1/3 x H
Downwar
1xB
1.2 x B
1/3 x H
ds
A. Perhitungan Jumlah Bahan Peledak Pada
lb
lb
lb
0.5 x lb
0.5 x lb
0.5 x lb
Floor Holes
Bottom Charge
lb
hb
= 1/3 H
Qb
= lb x hb
Column Charge
lc
= 0.5 x lb
ho
= 0.2 x B
hc
= H hb - ho
Qc
= lc x hc
Qtot = Qb + Qc
B.
hb
= 1/6 H
Qb
= lb x hb
Column Charge
lc
= 0.4 x lb
ho
= 0.5 x B
hc
= H hb - ho
Qc
= lc x hc
Stemmin
g
(m)
0.2 x B
0.5 x B
0.5 x B
0.5 x B
0.5 x B
0.5 x B
53
Qtot = Qb + Qc
C.
hb
= 1/6 H
Qb
= lb x hb
Column Charge
lc
= 0.3 x lb
ho
= 0.5 x B
hc
= H hb - ho
Qc
= lc x hc
Qtot = Qb + Qc
D.
hb
= 1/3 H
Qb
= lb x hb
Column Charge
lc
= 0.5 x lb
ho
= 0.5 x B
hc
= H hb - ho
Qc
= lc x hc
Qtot = Qb + Qc
Dimana :
lb
hb
Qb
lc
hc
54
Qc
E.
Holes
Pengisian bahan peledak pada stoping downwards sama dengan
perhitungan pada stoping upwards.
F.
3.4
Fragmentasi
Fragmentasi (distribusi ukuran) batuan hasil peledakan merupakan
fragmentasi
kemudahan
dalam
yang
direncanakan
pemuatan,
perlu
pengangkutan
disesuaikan
serta
dengan
ukuran
yang
specific
0.24 0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
charge
0.85
1.0
55
(kg/m3)
Fragmentati
on
(1/2)
(1/2.5)
(1/3)
(1/4)
(1/5)
(m3)
(1/6)3