Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KINERJA

MARKETING Q2 Q4 2014
BANK MUAMALAT INDONESIA

CABANG BENGKULU
OLEH DEDI EKA SAPUTRA

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan kembali ke masyarakat
dalam berbagai bentuk penyaluran dana. Dalam proses penghimpunan dan proses
penyaluran dananya, tiap-tiap bank memiliki kebijakannya masing-masing yang terlihat
dari produk-produk perbankan yang dihasilkan, produk-produk inilah yang kemudian
menjadi ujung tombak perbankan dalam memikat calon nasabahnya agar berkenan
untuk menyimpan dananya di bank tersebut, ataupun agar calon nasabah tertarik untuk
melakukan kerjasama dalam hal konsumtif dan atau produktif dengan bank tersebut.
Saat ini di Indonesia ada dua jenis perbankan yang sedang bersaing satu sama lain
dalam merebut perhatian pasar, yaitu perbankan syariah dan perbankan konvensional.
Kemunculan perbankan syariah diawali dengan berdirinya Bank Muamalat. Bank
Muamalat Indonesia,Tbk, adalah bank umum pertama di Indonesia yang menerapkan
prinsip Syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya,didirikan pada 24 Rabius Tsani
1412 H atau 1 November 1991 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dan Pemerintah Indonesia. Mulai beroperasi pada 27 Syawal 1914 H atau 1 Mei 1992,
yang didukung oleh cendekiawan Muslim dan pengusaha, serta masyarakat luas. Pada
tahun 1994, telah menjadi bank devisa. Produk penanam dana yang ada menggunakan
prinsip Wadiah (titipan) dan Mudharabah (bagi-hasil), sedangkan penyaluran dananya
menggunakan prinsip jual beli, bagi-hasil, dan sewa.
Seiring berjalannya waktu Bank Muamalat Indonesia semakin berkembang dan
hampir semua propinsi dan Kabupaten di Indonesia mempunyai Cabang, salah satunya
Bank Muamalat Indonesia Cabang Bengkulu yang sudah berdiri pada 18 September
2003. Pada awal berdirinya Bank Muamalat cabang Bengkulu dengan pimpinan cabang
pertama Bapak Okky Sukardian dengan dibantu 7 orang karyawan, dan seiring
berjalannya waktu Bank Muamalat cabang Bengkulu mempunyai satu cabang utama dan
lima cabang pembantu dengan keseluruhan karyawan lebih kurang 60 orang.

Hal ini

menunjukkan bahwa Bank Muamalat Indonesia cabang Bengkulu semakin berkembang


dan bersaing di tengah perkembangan bisnis perbankan yang cukup ketat. Adapun dalam

pencapaian target untuk menjadi Bank syariah yang di kagumi di pasar sepiritual dan
bersaing di pasar global tidak terlepas dari tantangan dan yang kemudian dalam tulisan
ini akan di buat bagaimana strategi pencapaian target Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Bengkulu di tahun 2014.
B. Permasalahan dan strategi pencapaian
1. Internal
1. Pemahaman materi produk
Pemahaman materi produk sangat diperlukan oleh setiap lini baik di
operasional maupun marketing pada khususnya. Dimana dengan adanya pemahaman
tentang produk yang dimiliki oleh Bank Muamalat akan memberikan kemudahan bagi
seorang marketing untuk memasarkan produknya.

Karena melalui produk-produk

tersebut Bank Muamalat dapat beroperasi dan dengan produk-produk tersebut itu juga
yang menjadi ujung tombak bank Muamalat dalam menarik minat calon nasabahnya
untuk dapat bekerjasama atau bergabung dengan bank Muamalat. Pemahaman materi
produk ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sharing atau diskusi dengan
marketing yang sudah lebih memahami tentang produk tersebut. Selain itu, seorang
marketing bisa lebih aktif membaca dan browsing tentang produk-produk Bank
Muamalat.
2. Teamwork
Teamwork diperlukan sebagai strategi yang sangat efektif dimana apabila
dibentuk suatu tim yang solid maka akan mempermudah dalam mencapai suatu target.
Adapun strategi yang dilakukan dalam pencapaian target 2014 ini tim dibentuk dalam
satu kelompok dimana dalam satu tim terdapat marketing funding dan landing dan
kemudian target sasaran yang kita tuju adalah institusi atau perkumpulan masyarakat,
lembaga dan yayasan dimana dalam teknisnya kita mengadapakan sosialisasi dan
presentasi mengenai produk dan pembiayaan modal usaha dari Bank Muamalat.

2. Eksternal

1. Pendekatan nasabah
Pendekatan terhadap calon nasabah sangat diperlukan untuk menjalin
hubungan emosional agar terjalin silaturahmi yang baik sehingga memudahkan
marketing untuk mengajak bergabung menjadi nasabah. Adapun pendekatan terhadap
nasabah yang bisa dilakukan dalam berbagai cara, antara lain memaksimalkan dalam satu
hari mengunjungi calon nasabah sebanyak 10 orang, kemudian menelpon nasabah yang
sudah membuka rekening di Bank Muamalat agar dapat meningkatkan saldonya atau
nasabah yang sudah memiliki rekening dan tidak aktif ataupun sebagai contoh kecil
memberikan ucapan selamat dihari lahir kepada nasabah dan menghadiri acara musibah
jika terjadi terhadap nasabah dan keluarga nasabah khususnya nasabah loyal. Dan
kemudian menciptakan simpati kepada nasabah dengan cara sopan, santun dan terus
memberikan Pic Up Servis kepada Nasabah yang potensial.
2. Pemetaan pasar
Seorang marketing melakukan segmentasi pasar atas produk yang dijual.
Segmentasi pasar pada intinya membagi potensi pasar menjadi bagian-bagian tertentu,
bisa berdasarkan pembagian demografis, berdasarkan kelas ekonomi dan pendidikan,
ataupun berdasar gaya hidup (psikografi). Untuk bank Muamalat dapat dilakukan
segmentasi atau mengenali potensi-potensi nasabah yang akan diprospek. Dari sisi
demografis, calon nasabah bank Muamalat bisa dibagi menjadi dua kategori yakni calon
nasabah muslim dan non-muslim. Strategi yang kita lakukan untuk calon nasabah muslim
adalah giat mempromosikan dan mendakwahkan sistem dan manfaat dari berbank syariah
dalam hal ini Bank Muamalat, kita mengajak kerjasama kepada para Ulama, dai dan
cendikiawan muslim yang soleh untuk mendakwahkan tentang riba bunga bank dan
sistem perbankkan menurut syariat Islam. Salah satu contoh sangat di sayangkan banyak
wanita berjilbab dan para ibu-ibu haji yang masih menabung di bank konvensional
ribawi. Masalah utamanya adalah mereka belum mendapat pencerahan dan pencerdasan
dari para pakar ekonomi Islam atau ulama yang ahli ekonomi Islam. Mereka tidak tahu
ilmu ekonomi Islam dan rasionalitasnya melarang bunga bank. Adapun Strategi yang kita
lakukan untuk calon nasabah non muslim menjalin silaturahmi yang kemudian melihat
potensial prospek yang ada pada calon nasabah dan hal yang sudah kita lakukan untuk

wilayah kabupeten Rejang lebong menjalin silaturahmi kepada masyarakat Tionghoa


(Cina) dan Alhamdulillah ada 8 nasabah potensial yang sudah memiliki rekening di Bank
Muamalat. Adapun bila dilihat dari segi potensi alam kita perlu melakukan pendekatan
kepada calon nasabah dalam hal ini karena di Kabupaten rejang Lebong potensi alam
yang banyak dihasilkan adalah dari sektor pertanian dan perkebunan maka hal yang perlu
kita lakukan adalah menjalin kerjasama terhadap kelompok Tani ataupun kelomlpok
pedagang, Kemudian dilihat dari sisi psikografi, marketing funding dapat masuk ke
institusi/organisasi muslim untuk memperoleh simpatik yang kuat dalam memasarkan
produk-produk perbankan. Strategi ini dilakukan dengan menjalin ikatan kerjasama
antara Bank Muamalat dengan suatu komunitas tertentu untuk menggunakan produkproduk Muamalat bagi para anggotanya
3. Sosialisasi, Promosi, Persentasi ke instansi dan kelompok masyarakat dan
menjalin kerjasama.
Sosialisasi dilakukan untuk memperkenalkan atau memberikan informasi
tentang produk dari Bank Muamalat dan kemudian sebagai gambarannya Bank
mengadakan kerjasama dengan yayasan sekolah atau pesantren. Dengan demikian tiap
siswa akan memiliki kartu tanda belajar yang sekaligus berfungsi sebagai ATM. Dana
yayasan pun dimasukkan ke Bank Muamalat juga sehingga para siswa cukup membayar
iuran sekolah via Bank Muamalat tersebut atau bahkan dapat dilakukan via auto-debet.
Selain itu, bagi siswa yang tinggal berjauhan dengan orangtua, seperti yang menetap
dipesantren, juga dapat menerima uang saku dari orangtuanya via Bank Muamalat ini,
Selanjutnya kita coba menjalin kerjasama dengan organisasi bisnis Islam misal
Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI). Komunitas pedagang Padang yang ada
di pasar bang Mego Kabupaten rejang Lebong dimana Organisasi ini memiliki anggota
hingga ribuan orang. Jika para anggota yang banyak ini sama-sama memiliki rekening di
Bank Muamalat maka kemungkinan besar transaksi bisnis yang terjadi antar anggota
dilakukan melalui Bank Muamalat ini. Dengan demikian Bank Muamalat ini sedikit
demi sedikit dapat mendominasi media transaksi bisnis, yang sebagaimana kita ketahui
saat ini dikuasai bank konvensional. Dan juga kita bisa mengajak kerjasama institusi dan
koperasi untuk diberikan pembiayaan modal usaha kepada anggotannya dimana yang kita

biayai secara kolektif sehingga taget yang kita capai akan lebih mudah. Dalam dekade
terakhir ini Bank Muamalat Capem Curup Sudah memberikan Sumbangsih atau sebagai
Sponsor dari berbagai kegiatan sosial atau keagamaan di kabupaen rejang Lebong ini
merupakan salah satu contoh kecil untuk menarik simpatik calon nasabah untuk
bergabung dan menbuka rekening di Bank Muamalat dan sekaligus sebagai Media
perkenalan diri bahwasannya Bank Muamalat mendukung kegiatan positif dari
pemerintah dan hal ini perlu di lakukan dan terus dipertahankan tapi kita juga harus
melihat apa manfaatnya untuk kemajuan Bank Muamalat.

Anda mungkin juga menyukai