Anda di halaman 1dari 121

SUPER (a,d)-H-ANTIMAGIC COVERING PADA

SHACKLE GRAF TRIANGULAR BOOK

SKRIPSI

Oleh
Putri Rizky H.P
NIM 101810101011

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014

SUPER (a,d)-H-ANTIMAGIC COVERING PADA


SHACKLE GRAF TRIANGULAR BOOK

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Matematika (S1) dan mencapai gelar Sarjana
Sains

Oleh
Putri Rizky H.P
NIM 101810101011

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
i

PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
serta Sholawat atas Nabi Muhammad S.A.W, kupersembahkan suatu kebahagiaan
penggalan bait dalam perjalanan hidupku teriring rasa terima kasih kepada:
1. mama tercinta Sri Pudyastuti K dan Papa Totok Harijanto yang senantiasa
memberikan dorongan, semangat dan kasih sayang berlimpah serta cucuran
keringat dan doa yang tak pernah putus dalam mengiringiku meraih impian,
juga Abangku Agrit H.P dan Bayu H.P terima kasih banyak atas support
dan kasih sayangnya selama ini;
2. Ika Hesti Agustin, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Prof. Drs.
Dafik, M.Sc.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;
3. seluruh pahlawanku tanpa tanda jasa dari taman kanak-kanak, SD Karanganyar I, PonPes Al-Ishlah Bondowoso, PonPes Baitul Arqom Balung, SMPM
09 Watukebo, SMAN 1 Ambulu dan Dosen MIPA UNEJ.

ii

MOTTO

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)


kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari-Ku."
(Terjemahan QS. Al Baqarah:

"Apapun yang terjadi hari ini, bersabarlah.

152)*)

Tidak ada orang bisa

langsung berbahagia, tanpa diuji kesabarannya dalam kesedihan.

Dan

tidak ada orang bisa langsung sejahtera, tanpa diuji ketabahannya


dalam kekurangan."
(Mario Teguh)**)

"Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana,


lakukan rencana, dan capailah mimpi Anda." ***)

*)

Departemen Agama Republik Indonesia. 2004. Al-Qur an dan Terjemahannya.


Bandung. CV Penerbit J-ART.

**) https://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880
***) www.motivasi-islami.com

iii

PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Putri Rizky Hari Pudyaningrum
NIM : 101810101011
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: Super (a,d)H-antimagic Covering pada Shackle Graf Triangular Book adalah benar-benar
hasil karya sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya, dan belum diajukan pada instansi manapun, serta bukan karya jiplakan.
Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap
ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan
dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, Desember 2014


Yang menyatakan,

Putri Rizky Hari P.


NIM. 101810101011

iv

SKRIPSI

SUPER (a,d)-H-ANTIMAGIC COVERING PADA


SHACKLE GRAF TRIANGULAR BOOK

Oleh

Putri Rizky H.P


NIM 101810101011

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : Ika Hesti Agustin, S.Si., M.Si


Dosen Pembimbing Anggota : Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D.

PENGESAHAN
Skripsi berjudul Super (a,d)-H-antimagic Covering pada Shackle Graf Triangular
Book telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam pada:
Hari / tanggal :
Tempat

: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas


Jember

Tim Penguji :
Ketua,

Sekretaris,

Ika Hesti Agustin, S.Si., M.Si

Prof. Drs. Dafik, M.Sc, Ph.D.

NIP.19840801 200801 2 006

NIP.19680802 199303 1 004

Anggota I,

Anggota 2,

Drs. Rusli Hidayat, M. Sc

Kosala Dwidja P, S.Si., M.Si

NIP.19661012 199303 1 001

NIP. 19690828 199802 1 001

Mengesahkan,
Dekan

Prof. Drs. Kusno, DEA, Ph.D.


NIP. 19610108 198602 1 001
vi

RINGKASAN
Super (a,d)-H-Antimagic Covering pada Shackle Graf Triangular Book;
Putri Rizky Hari Pudyaningrum, 101810101011; 2014: 88 halaman; Jurusan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Jember.

Teori graf pertama kali diperkenalkan oleh L. Euler, matematikawan asal


Swiss pada tahun 1736. Ide besarnya muncul sebagai upaya dalam menyelesaikan masalah jembatan Konigsberg menggunakan graf. Permasalahan yang
cukup menarik dalam teori graf adalah pelabelan graf yang diperkenalkan oleh
Rosa di tahun 1967. Seiring perkembangannya, Inayah dkk pada tahun 2013
mengembangkan suatu pelabelan selimut H-antimagic, dengan penjelasan bahwa
suatu pelabelan covering H-antimagic pada graf G adalah sebuah fungsi bijektif sehingga terdapat jumlahan yang merupakan barisan aritmatika a, a + d, a +
2d, ..., a + (t 1)d. Graf G dikatakan memiliki pelabelan H anti ajaib super jika
{vG } = {1, ..., |V |}. Pelabelan covering H-antimagic dikatakan sebagai fungsi
bijektif karena label covering pada suatu graf tersebut selalu berbeda dan berurutan. Nilai d s dengan d adalah bilangan bulat non negatif dan s merupakan
nilai terbesar d dalam suatu graf.
Pada penelitian ini mengkaji mengenai pelabelan super H-antimagic covering pada shackle graf triangular book tunggal dan gabungan saling lepas. Shackle
graf triangular book juga merupakan pengembangan dari graf triangular book.
Shakle graf triangular book adalah graf SBtn dengan 4n+2 titik V = {xi , yi , zj , pj ;
1 i n; 1 j n+1} dan 8n+1 sisi E = {pi zi ; 1 i n+1} {pi yi pi xi
pi pi+1 pi+1 zi pi+1 yi pi+1 xi xi zi+1 ; 1 i n}. Adapun gabungan saling
lepas shackle graf triangular book mSBtn juga disebut shackle graf triangular
book mSBtn diskonektif didefinisikan sebagai gabungan dari sebanyak m salinan graf triangular book yang mempunyai titik V (mSBtn ) = {xki , yik , zjk , pkj ; 1
i n; 1 j n + 1; 1 k m} dan sisi E(mSBtn ) = {pki zik ; 1 i
vii

k
n + 1; 1 k m} {pki yik pki xki pki pki+1 pki+1 zik pki+1 yik pki+1 xki xki zi+1

; 1 i n; 1 k m}.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Pendeteksian pola (pattern recognition) kemudian dilakukan metode deduktif aksiomatik, yaitu menurunkan teorema tersebut, kemudian diterapkan dalam pelabelan super (a,d)-Hantimagic covering pada shackle graf triangular book baik yang tunggal maupun
gabungan saling lepasnya. Batas atas pada penelitian ini adalah d 96. Sehingga, teorema baru yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. ada pelabelan super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.1;
2. ada pelabelan super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.2;
3. ada pelabelan super (60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.3;
4. ada pelabelan super (61n + 59, 40)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.4;
5. ada pelabelan super (64n + 56, 33)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.5;
6. ada pelabelan super (66n + 54, 30)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.6;
7. ada pelabelan super (52n + 68, 28)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.7;
viii

8. ada pelabelan super (68n + 52, 25)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.8;
9. ada pelabelan super (69n + 51, 23)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.9;
10. ada pelabelan super (72n + 48, 20)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.10;
11. ada pelabelan super (72n + 48, 18)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.11;
12. ada pelabelan super (73n + 47, 15)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.12;
13. ada pelabelan super (76n + 44, 12)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.13;
14. ada pelabelan super (77n + 43, 8)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.14;
15. ada pelabelan super (73mn + 32m + 15, 15)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.1;
16. ada pelabelan super (70mn + 34m + 16, 17)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk

ix

n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema


4.2.2;
17. ada pelabelan super (69mn + 34m + 17, 19)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.3;
18. ada pelabelan super (68mn + 34m + 18, 21)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.4;
19. ada pelabelan super (67mn + 34m + 19, 23)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.5.
Dari kajian diatas ada beberapa pelabelan yang belum ditemukan oleh
peneliti sehingga dalam penelitian ini diajukan open problem.
Masalah Terbuka 4.3.1 Pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering
pada shackle graf triangular book SBtn dengan n 2 untuk d 96 selain d
{96, 60, 48, 40, 33, 30, 28, 25, 23, 20, 18, 15, 12, 8}.
Masalah Terbuka 4.3.2 Pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering
pada gabungan saling lepas graf shackle triangular book mSBtn , dengan n 2
dan m 2 untuk d 96m selain d {15, 17, 19, 21, 23}.

PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Super (a,d)-H-antimagic
Covering pada Shackle Graf Triangular Book. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program
Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Jember.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember;
2. Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Jember;
3. Ika Hesti Agustin, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Prof. Drs.
Dafik, M.Sc.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;
4. Drs. Rusli Hidayat, M. Sc selaku Dosen Penguji I dan Kosala Dwidja P,
S.Si., M.Si selaku Dosen Penguji II;
5. Dosen dan karyawan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember;
6. mama tercinta Sri Pudyastuti K dan Papa Totok Harijanto yang senantiasa
memberikan dorongan, semangat dan kasih sayang berlimpah serta cucuran keringat dan doa yang tak pernah putus dalam mengiringiku meraih
impianku, juga Abangku Agrit H.P dan Bayu H.P terima kasih banyak atas
support dan kasih sayangnya selama ini;
7. bulekku tersayang Sri Endang Susilowati yang juga selalu memberikan suppport untukku;
xi

8. Kakanda Gana Dwi Nugraha yang selalu menjadi penyemangat bagiku, terima kasih atas dukungan, kasih sayang, dan kesabarannya;
9. sahabat-sahabatku Chaponiks (Chepa, amy, onne, nia, nadiya, karin, unyunk, syukma) yang senantiasa membantuku dan kebersamaan kita adalah
kenangan yang tak terlupakan;
10. teman - teman seperjuangan graf: (inak, iil, dwi, nika dan semuanya yang
berkecimpung dalam dunia graf), terima kasih atas dorongan semangat dan
bantuannya selama masa proses penyelesaian skripsiku;
11. keluarga besar MATHGIC, terima kasih telah menjadi keluarga bagiku;
12. Almamater Taman Kanak-kanak Karanganyar, SD Karanganyar I, PonPes
Al-Ishlah Bondowoso, PonPes Baitul Arqom Balung, SMPM 09 Watukebo,
SMAN 1 Ambulu dan MIPA UNEJ;
13. semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Semoga bantuan, bimbingan, dan dorongan beliau dicatat sebagai amal baik
oleh Allah SWT dan mendapat balasan yang sesuai dari-Nya. Selain itu, penulis
juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Jember, Desember 2014

Penulis

xii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

HALAMAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ii

HALAMAN MOTTO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

iii

HALAMAN PERNYATAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

iv

HALAMAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

vi

RINGKASAN

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

vii

PRAKATA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

xi

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

xiv

DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

xvi

DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvii


DAFTAR LAMBANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xviii
1 PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.1

Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.2

Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.3

Batasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.4

Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.5

Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2 TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.1

Konsep Dasar dan Terminologi Graf . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.2

Graf Khusus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

2.3

Fungsi dan Barisan Aritmatika

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

15

2.4

Pelabelan Graf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

18

2.4.1

Definisi pelabelan graf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

18

2.4.2

Pelabelan selimut-H-antimagic

. . . . . . . . . . . . . . .

19

2.5

Aplikasi Graf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

20

2.6

Hasil - hasil Penelitian Pelabelan Selimut H-Antimagic . . . . . .

21

3 METODE PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

24

3.1

Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xiii

24

3.2

Rancangan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

24

3.3

Teknik Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

25

4 HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

29

4.1

Super (a,d)-H Antimagic Total Covering pada Shackle Graf Triangular Book Konektif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4.2

29

Super (a,d)-H Antimagic Total Covering pada Shackle Graf Triangular Book Diskonektif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

63

Hasil dan Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

79

5 KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

85

4.3
5.1

Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

85

5.2

Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

85

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

87

LAMPIRAN-LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

89

xiv

DAFTAR GAMBAR
2.1

Contoh graf secara umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.2

Contoh pseudograph dan multigraph . . . . . . . . . . . . . . . .

2.3

Contoh graf reguler dan non-reguler . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.4

Contoh graf dengan walk, path, sikel . . . . . . . . . . . . . . . .

2.5

Contoh graf dan subgrafnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.6

(a) Contoh graf, (b) matriks adjacency, (c) matriks incidency . . .

10

2.7

Contoh gabungan saling lepas graf G . . . . . . . . . . . . . . . .

11

2.8

Graf lengkap K5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

12

2.9

Contoh graf lintasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

12

2.10 Contoh graf ladder L6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

12

2.11 Contoh graf roda W4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13

2.12 Contoh graf kipas F5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13

2.13 Contoh beberapa graf siklus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

14

2.14 Contoh graf triangular book K1,1,5 . . . . . . . . . . . . . . . . . .

15

2.15 Contoh shakle graf triangular book . . . . . . . . . . . . . . . . .

15

2.16 (1) fungsi injektif, (2) fungsi surjektif, (3) fungsi bijektif . . . . . .

17

2.17 (a) pelabelan titik, (b) pelabelan sisi, (c) pelabelan total . . . . .

19

2.18 Representasi dalam graf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

21

2.19 Pelabelan selimut super (49, 1)C3 antimagic pada graf buku segitiga 21
3.1

Super (a, d)-H-antimagic covering pada shackle graf triangular book


konektif SBt5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3.2

25

Super (a, d)-H-antimagic covering pada shackle graf triangular book


diskonektif mSBt5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

3.3

Bagan teknik penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

28

4.1

Jumlah titik dan sisi graf pada SBt2 (a), SBt3 (b), dan SBt5 (c)

31

4.2

Super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 36

4.3

Super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 38

4.4

Super (60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 40
xv

4.5

Super (61n + 59, 40)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 42

4.6

Super (64n + 56, 33)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 44

4.7

Super (66n + 54, 30)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 46

4.8

Super (52n + 68, 28)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 48

4.9

Super (68n + 52, 25)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 50

4.10 Super (69n + 51, 23)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 53
4.11 Super (72n + 48, 20)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 55
4.12 Super (72n + 48, 18)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 57
4.13 Super (73n + 47, 15)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 59
4.14 Super (76n + 44, 12)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5 61
4.15 Super (77n + 43, 8)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

63

4.16 Super (73mn + 32m + 15, 15)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering
pada mSBt5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

68

4.17 Super (70mn + 34m + 16, 17)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering
pada mSBt5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

71

4.18 Super (69mn + 34m + 17, 19)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering
pada mSBt5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

74

4.19 Super (68mn + 34m + 18, 21)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering
pada mSBt5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

77

4.20 Super (67mn + 34m + 19, 23)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering
pada mSBt5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

xvi

80

DAFTAR TABEL

2.1

Ringkasan pelabelan selimut super (a, d)-H-antimagic. . . . . . .

xvii

22

DAFTAR LAMBANG

= Graf G

G(V, E)

= Sebarang graf tak berarah dengan V adalah himpunan tak kosong dari semua titik dan E adalah himpunan sisi

vn

= Titik ke-n pada suatu graf

en

= Sisi ke-n dari suatu graf

|V (G)|

= Himpunan titik dari graf G yang disebut order

|E(G)|

= Himpunan sisi dari graf G yang disebut ukuran (size)

HAV C

= H antimagic vertex covering atau pelabelan titik H antiajaib


selimut

SHAT C = Super H antimagic total covering atau super (a,d)-H antiajaib


total selimut
d

= Nilai beda barisan bobot total selimut pada SHATC

= Bobot total selimut terkecil yang merupakan suku pertama barisan

Btn

= Lambang untuk graf triangular book

SBtn

= Lambang untuk graf shackle triangular book

mSBtn

= Lambang untuk gabungan saling lepas graf shackle triangular


book

= Banyaknya titik pada bagian badan graf shackle triangular book

= Banyaknya gabungan saling lepas pada graf shackle triangular


book

xi

= Titik ke-i pada puncak graf SBtn

yi

= Titik ke-i pada bagian bawah dari puncak graf SBtn

zi

= Titik ke-i pada bagian bawah ke-2 dari puncak graf SBtn

pi

= Titik ke-i pada kaki graf SBtn

xji

= Titik ke-i dalam komponen ke-j pada puncak graf mSBtn

yij

= Titik ke-i dalam komponen ke-j pada bagian bawah dari puncak
graf mSBtn

zij

= Titik ke-i dalam komponen ke-j pada bagian bawah ke-2 dari
xviii

puncak graf mSBtn


pji

= Titik ke-i dalam komponen ke-j pada kaki graf mSBtn

(xi )

= Fungsi bijektif pelabelan titik x untuk graf shackle triangular


book

(yi)

= Fungsi bijektif pelabelan titik y untuk graf shackle triangular


book

(zi )

= Fungsi bijektif pelabelan titik z untuk graf shackle triangular


book

(pi)

= Fungsi bijektif pelabelan titik p untuk graf shackle triangular


book

= Bobot selimut graf shackle triangular book

f (pizi ) = Fungsi bijektif pelabelan sisi p ke z untuk graf shackle triangular book
f (piyi ) = Fungsi bijektif pelabelan sisi p ke y untuk graf shackle triangular book
f (pixi ) = Fungsi bijektif pelabelan sisi p ke x untuk graf shackle triangular book
f (xi zi ) = Fungsi bijektif pelabelan sisi x ke z untuk graf shackle triangular book
W

= Bobot total selimut graf shackle triangular book

xix

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Teori graf pertama kali diperkenalkan oleh L. Euler, matematikawan asal

Swiss pada tahun 1736. Ide besarnya muncul sebagai upaya dalam menyelesaikan
masalah jembatan Konigsberg menggunakan graf. Permasalahannya adalah bagaimana cara melewati setiap jembatan tepat satu kali dari satu tempat lalu kembali
ke tempat semula. Kemudian Euler mampu memecahkan dengan mempresentasikannya ke dalam bentuk graf. Setiap garis (edge) pada graf melambangkan
jembatan yang menghubungkan daratan, sedangkan daratan dilambangkan dengan titik (vertex). Graf ini kemudian disebut graf Eulerian. Sejak saat itu teori
graf kemudian berkembang dengan pesat dalam pemecahan masalah sehari-hari,
seperti jaringan komputer, pencarian rute terpendek, jaringan telepon dan lain
sebagainya.
Permasalahan yang cukup menarik dalam teori graf adalah pelabelan graf
yang diperkenalkan oleh Rosa di tahun 1967. Suatu pelabelan adalah pemetaan
satu-satu yang memetakan himpunan dari elemen-elemen graf pada bilangan bulat
non-negatif yang disebut label. Berdasarkan elemen-elemen yang dilabeli, pelabelan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pelabelan titik, pelabelan sisi, dan pelabelan
total. Jika domain dari fungsi adalah titik, maka pelabelan tersebut dinamakan
pelabelan titik (vertex labelling), jika domainnya adalah sisi, maka pelabelannya disebut pelabelan sisi (edge labelling) dan jika domainnya adalah gabungan
dari titik dan sisi, maka pelabelannya disebut pelabelan total (total labellings).
Kemudian berdasarkan elemen-elemen tersebut pelabelan berkembang menjadi
pelabelan graceful, pelabelan magic, pelabelan anti ajaib (antimagic) dan lainlain. Pelabelan graceful adalah pemetaan satu-satu sehingga setiap sisi uv di G
mendapat label yang berbeda untuk semua uv. Dikatakan pelabelan magic jika
semua sisi mempunyai bobot sisi yang sama. Sedangkan jika semua sisi mempunyai bobot sisi yang berbeda dan himpunan bobot sisi dari semua sisi membentuk

2
barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda d maka pelabelan tersebut
disebut pelabelan antimagic.
Salah satu jenis pelabelan yang banyak diteliti adalah magic dan antimagic.
Pelabelan ajaib (magic) pertama kali diperkenalkan oleh Kotzig dan Rosa sebagai M-(valuation) pada tahun 1970. Pelabelan magic adalah pemetaan dari
himpunan sisi graf G pada bilangan real non-negatif, sehingga jumlah label sisi
di sekitar titik pada graf G semuanya sama. Selanjutnya Simanjutak dkk. (2000)
memperkenalkan pelabelan total (a, d)-sisi anti ajaib. Berbagai kelas graf telah
ditunjukkan memiliki pelabelan total (a, d)-sisi anti ajaib, diantaranya lintasan
dan lingkaran.
Pelabelan total ajaib kemudian dikembangkan menjadi pelabelan covering
ajaib yang pertama kali diperkenalkan oleh Guti
errez dan Llad
o pada tahun
2005. Suatu graf G = (V (G), E(G)) dikatakan memiliki pelabelan covering Hajaib jika setiap garis pada E(G) termuat dalam subgraf H dari G yang isomorfik dengan H. Dalam hal ini H merupakan subgraf dari G. Oleh Inayah
dkk kemudian dikembangkan suatu pelabelan selimut H-antimagic, dengan penjelasan bahwa suatu pelabelan covering H-antimagic pada graf G adalah sebuah
fungsi bijektif sehingga terdapat jumlahan yang merupakan barisan aritmatika
a, a + d, a + 2d, ..., a + (t 1)d. Pelabelan covering H-antimagic dikatakan sebagai
fungsi bijektif karena label covering pada suatu graf tersebut selalu berbeda dan
berurutan.
Setiap pelabelan graf memiliki nilai batas atas d yang berbeda dan nilai d
tidak tunggal. Nilai d s dengan d adalah bilangan bulat non negatif dan s
merupakan nilai terbesar d dalam suatu graf. Tujuan menentukan batas atas ini
adalah mengetahui nilai beda maksimum dalam mencari pelabelan super (a,d)H-antimagic covering. Hasil- hasil pelabelan super (a,d)-H-antimagic covering
yang sudah ditemukan diantaranya adalah pelabelan selimut (a,d)-H anti ajaib
super pada graf fan, sun, dan generalized petersen oleh Karyanti pada tahun
2012. Pada tahun 2013, Inayah juga meneliti mengenai suatu pelabelan selimut
(a,d)-H-antimagic covering pada graf kipas Fn dan graf roda Wn . Oleh karena
itu, penelitian ini mengembangkan pelabelan super ((a,d))-H-antimagic covering

3
pada shackle graf triangular book, karena shackle graf triangular book juga merupakan pengembangan dari graf triangular book dan saat ini masih belum ditemukan. Shackle Graf triangular book tunggal dinotasikan dengan SBtn . Sedangkan gabungan saling lepas shackle graf triangular book dinotasikan dengan mSBtn juga disebut shackle graf triangular book mSBtn diskonektif yang
didefinisikan sebagai gabungan dari sebanyak m salinan graf triangular book.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini yaitu:


a. Berapa batas atas d super (a,d)-H-antimagic total covering pada shackle graf
triangular book konektif dan diskonektif?
b. Bagaimana fungsi bijektif super (a,d)-H-antimagic total covering pada shackle
graf triangular book konektif dan diskonektif?
1.3

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain:

a. Graf yang dilabeli merupakan graf yang terhubung, graf sederhana dan tidak
berarah.
b. Super (a,d)-H-antimagic total covering pada shackle graf triangular book
gabungan disimbolkan dengan mSBtn , dengan m 2, n 2 dan m, n adalah
bilangan asli.
c. Jumlah n pada triangular book hanya digunakan n = 3.
1.4

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini meliputi:

a. Menentukan batas atas d super (a,d)-H-antimagic total covering pada shackle


graf triangular book konektif dan diskonektif.
b. Menentukan fungsi bijektif super (a,d)-H-antimagic total covering pada shackle
graf triangular book konektif dan diskonektif.

4
1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu:

a. Menambah wawasan baru dalam bidang teori graf mengenai covering graf
salah satunya adalah pengembangan super (a,d)-H-antimagic total covering
pada shackle graf triangular book.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai perluasan ilmu atau
pengembangan ilmu dalam masalah pelabelan super (a,d)-H-antimagic total
covering.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1

Konsep Dasar dan Terminologi Graf


Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan tak kosong V yang

elemen-elemennya disebut titik (vertex) dan himpunan (boleh kosong) E yang


elemen-elemennya disebut sisi (edge). Vertex digambarkan sebagai sebuah titik
atau node. Sisi digambarkan sebagai garis yang menghubungkan dua buah vertex.
Secara matematis, sisi merupakan pasangan tak terurut (u, v) dari dua vertex u
dan v di V . Dengan demikian sebuah graf boleh tidak mempunyai sisi. Graf yang
tidak mempunyai sisi dinamakan graf kosong (null graph atau emphty graph). Graf
kosong yang hanya mempunyai satu buah titik dinamakan graf trivial.
Titik pada graf dapat dinomori dengan huruf, seperti a, b, c, . . . dengan
bilangan asli 1, 2, 3 . . . atau gabungan antara keduanya. Sedangkan sisi yang
menghubungkan titik u dan titik v dapat dinyatakan dengan pasangan e = (u, v).
Setiap sisi menghubungkan satu titik ke titik yang lain, dan setiap titik dapat
mempunyai banyak sisi yang menghubungkannya ke titik lain. Order n dari graf
G adalah banyaknya titik di G, yakni n = |V (G)| sedangkan banyaknya sisi dari
sebuah graf G disebut size dari G, sering dinotasikan dengan |E(G)|. G1 pada
Gambar 2.1 adalah graf dengan order = 1 dan G2 pada Gambar 2.1 adalah graf
dengan |V (G)| = 4 dan |E(G)| = 4. Untuk G1 , V = v1 dan E = , sedangkan
untuk G2 , V = {v1 , v2 , v3 , v4 } dan E = {(v1 , v2 ), (v2 , v3 ), (v3 , v4 ), (v1 , v4 }.
v1

v2

v4

v3

v1

G1

G2

Gambar 2.1 Contoh graf secara umum

6
Sebuah graf G mungkin mengandung loop yaitu sisi yang hanya terhubung
dengan satu titik, dan struktur graf yang mengandung loop disebut sebagai P seu
dograph, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.2 (G1 ). Sedangkan, apabila
ada dua buah titik yang dihubungkan oleh lebih dari satu sisi maka disebut
multigraph. Graf G2 pada Gambar 2.2 adalah contoh multigraph.

G1

G2

Gambar 2.2 Contoh pseudograph dan multigraph

Misalkan u dan v adalah titik pada graf G. titik u dikatakan bertetangga


(adjacent) dengan titik v jika ada sisi e yang menghubungkan titik u dan titik v,
yaitu e = uv. Selanjutnya, u dan v terletak pada sisi e, maka u dan v dikatakan
menempel (incident) dengan sisi e. Sebuah titik v incident dengan sebuah sisi e
jika v merupakan titik ujung dari e, demikian juga e incident dengan v ketika v
merupakan titik ujung dari e (Hartsfield dan Ringel, 1994:7).
Derajat (degree) dari suatu titik pada graf, dinotasikan dengan di (index i
menunjukkan titik ke-i pada graf) adalah jumlah sisi yang menempel pada titik
tersebut. Jika sebuah titik v mempunyai derajat 0 (nol), berarti titik v tidak bertetangga dengan titik lain, maka titik v dinamakan titik terisolasi (isolatedvertex).
Sebuah titik berderajat 1 dinamakan titik ujung (endvertex) atau daun (leaf ).
Dan bila setiap titik di suatu graf G memiliki derajat sama, maka graf tersebut
dinamakan graf regular. Sebagai contoh, graf G1 pada Gambar 2.3, da = 3, karena
titik a bertetangga dengan titik b, d dan f . Jika diperhatikan, semua titik pada
graf G1 memiliki derajat sama, maka graf G1 juga merupakan contoh graf regular.
Titik terisolasi pada G2 adalah titik f dan titik ujung G2 adalah titik c. Dalam
penelitian ini graf G dianggap sederhana, yaitu graf yang tidak mempunyai loop

7
dan sisi ganda.
Derajat terkecil dari suatu graf G, yang dinotasikan dengan (G) adalah
derajat terkecil yang dimiliki suatu titik diantara titik-titik lain. Derajat terbesar dari suatu graf G, yang dinotasikan dengan (G) adalah derajat terbesar
yang dimiliki suatu titik diantara titik-titik yang lain. Gambar G1 pada Gambar
2.3 mengilustrasikan graf regular berderajat 3 dan gambar G2 pada gambar 2.3
mengilustrasikan graf non-regular, dimana (G) = 1 dan (G) = 3

G1
G2
Gambar 2.3 Contoh graf reguler dan non-reguler

Jalan (walk) dari suatu graf, dinotasikan dengan A1 e1 A2 e2 A2 . . . An1 en1 An


adalah barisan titik dan sisi terhingga dan bergantian dari titik-titik dan sisi-sisi
dalam suatu graf dengan ketentuan setiap sisi ei menempel pada Ai dan Aj dan
Ai 6=Aj jika ei bukan merupakan sebuah loop (Hartsfield dan Ringel, 1994:50).
Jalan pada suatu graf dibentuk dari barisan titik dan sisi terhinga dan bergantian
dari titik-titik dan sisi-sisi dalam suatu graf, dimana titik dan sisinya boleh diulang.
Sebuah jalan merupakan sebuah trail jika jalan tersebut tidak memiliki sisi
yang berulang. Sedangkan, sebuah jalan dikatakan lintasan (path), jika titik-titik
dan sisi-sisi pada jalan A1 e1 A2 e2 A2 . . .
An1 en1 An semuanya berbeda, dengan kata lain path merupakan trail yang tidak
memiliki titik yang berulang.
Jika sebuah trail memiliki titik-titik ujung sama, lintasan ini disebut trail

8
tertutup, biasa disebut dengan sirkuit (Hartsfield dan Ringel, 1994:51). Jika
lintasan path berawal dan berakhir pada titik yang sama, yaitu A1 = An , maka
membentuk lintasan tertutup yang disebut sikel. Berikut ini dinyatakan definisi
dari sikel. Sebuah lintasan path yang tertutup disebut sebagai sikel (cycle). Sikel
terpendek yang mungkin setidaknya memiliki panjang 3, disebut dengan segitiga.
Panjang sebuah jalan (walk) dihitung dari banyaknya sisi yang dilintasi oleh
jalan tersebut. Gambar 2.4 menjelaskan v1 v2 v3 v4 v5 v2 v6 v7 v8 v2 v9 merupakan jalan
yang mempunyai panjang 10 yang bukan trail ataupun lintasan (path), v1 v2 v3 v4 v5
merupakan lintasan (path) dengan panjang 4, sedangkan v2 v6 v7 v8 v2 merupakan
sikel.
v3

v6
v7

v4

v2
v8

v5
v9

v1

Gambar 2.4 Contoh graf dengan walk, path, sikel

Jarak atau distance dari titik u ke v, dinotasikan dengan (u, v), adalah
panjang path minimum dari titik u ke v. Sebagai contoh, jarak dari titik v1 ke v9
pada Gambar 2.4 adalah 2. Diameter dari sebuah graf G adalah jarak maksimum
antara dua titik sembarang pada G dan dinotasikan sebagai diamG = max{e(v) :
v V } dan girth dari sebuah graf G adalah panjang dari sikel terpendek di G.
Sebagai contoh, graf pada Gambar 2.4 mempunyai diameter 3 dan girth 4.
Sebuah graf H adalah sebuah subgraph dari G jika setiap titik pada H
adalah titik dari G, dan setiap sisi dari H adalah sisi dari G. Dengan kata
lain, V (H) V (G) dan E(H) E(G). Gambar 2.5 menunjukkan sebuah graf
dengan beberapa subgrafnya. Hartsfield dan Ringel (1994:20) mengungkapkan
bahwa subgraph H adalah sebuah spanning subgraph dari G jika H mengandung
semua titik dari graf G, atau V (H) V (G). Pada Gambar 2.5, G1 adalah contoh
spanning subgraph dari G, G2 adalah contoh subgraph dari G.
Matriks dapat digunakan untuk menyatakan suatu graf. Dengan me-

G1

G2

Gambar 2.5 Contoh graf dan subgrafnya

nyatakan graf sebagai suatu matriks, maka perhitungan-perhitungan yang diperlukan dapat dilakukan dengan mudah. Misalkan G adalah sebuah graf dengan
titik-titik v1 , v2 ,. . . , vm dan sisi-sisi e1 , e2 , . . . , em . Misal A dengan elemen (aij ),
maka (aij ) merupakan elemen matriks adjacency bila:
aij =

1 jika {u, v} adalah edge, yaitu vi adjacent terhadap vj


0 lainnya

Sedangkan misal B dengan elemen (bij ), maka (bij ) merupakan elemen matriks incidency bila:
b=

1 vertex vi pada ej
0 lainnya

Contoh graf dengan matriks adjacency dan matriks incidencynya dapat dilihat pada Gambar 2.6
Sebuah graf G disebut terhubung (connected) jika untuk sembarang dua titik
u dan v pada G terdapat sebuah path antara u dan v, sedangkan jika yang terjadi
adalah sebaliknya maka G disebut tidak terhubung (disconnected). Gabungan

10

v1
a

e
v5

v2

A=

d
v4

0 1

v3

(a)

(b)

0 0
0 0

B=

0
0
0

0 0
0 0 0
0 0 0
1 1 0
0 1 1
0 0
0 0
1 0
1 0

0 0 1
0 0 1
0
0

0 0 0 1 1
1 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0
0 0 0 1 1 0 1

0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0
0 0 1 0 0 0
0 1 0 0 0 0

1
0
0
0

1 0
0 0
0 0
0 0

0 0 0
0 0 0
0 0 0

(c)
Gambar 2.6 (a) Contoh graf, (b) matriks adjacency, (c) matriks incidency

11
graf mG didefinisikan sebagai gabungan saling lepas dari m buah salinan graf
G. Jenis graf tersebut juga disebut sebagai graf diskonektif atau dapat juga
dikatakan sebagai graf dengan m komponen, dimana setiap komponennya adalah
graf G. Dengan kata lain mG = G1 G2 G3 Gm , dengan G1 = G2 =
G3 = = Gm = G. Wijaya (2000:85) menjelaskan misal graf G mempunyai p
titik dan q sisi, maka graf mG mempunyai mp titik dan mq sisi. Pada Gambar
2.7 dapat dilihat contoh graf gabungan 3G yang mempunyai 3 salinan graf G.

3G

Gambar 2.7 Contoh gabungan saling lepas graf G

2.2

Graf Khusus
Graf dapat diklasifikasikan dalam beberapa famili, diantaranya : graf lengkap,

graf lintasan, graf ladder, graf roda, graf kipas, graf cycle, graf triangular book,
dan masih banyak yang lainnya. Berikut akan dijelaskan beberapa graf tersebut.
1. Graf Lengkap (Complete graph)
Graf lengkap adalah graf yang sederhana yang terhubung, karena setiap titiknya terhubung ke semua titik lainnya atau dengan kata lain setiap titik v terhubung dengan (n 1) titik-titik yang lainnya sehingga
deg(v) = n 1. Dengan kata lain, setiap titiknya bertetangga. Graf lengkap
dengan n buah titik dilambangkan dengan Kn . Contoh graf lengkap dapat
dilihat pada Gambar 2.8. Graf tersebut merupakan graf K5 dengan 5 buah
titik.
2. Graf Lintasan
Graf lintasan atau path graph adalah graf yang terdiri dari satu lintasan. graf lintasan dengan n titik dinotasikan Pn dengan n 2. Contoh
graf lintasan P3 dan P5 dapat dilihat pada Gambar 2.9.

12

K5
Gambar 2.8 Graf lengkap K5

P3
P5

Gambar 2.9 Contoh graf lintasan

3. Graf Ladder
Graf ladder yang dilambangkan dengan Ln adalah sebuah graf yang
berpadanan dengan K2 Pn dengan titik V (Ln ) = {ui, vi : 1 i n} dan
E(Ln ) = {uiui+1 , vi vi+1 : 1 i n 1} {ui , vi : 1 i n}. Graf ladder
mempunyai 2n titik, dan 3n2 sisi. Gambar 2.10 menunjukkan satu contoh
graf ladder dengan n = 6.

Gambar 2.10 Contoh graf ladder L6

4. Graf Roda
Slamin dkk (2002) menjelaskan graf roda yang dinotasikan dengan Wn
adalah sebuah graf yang memuat n siklus dengan satu titik pusat yang
bertetangga dengan semua titik di n siklus. Sehingga graf roda Wn terdiri

13
dari n + 1 titik yaitu : c, x1 , x2 , x3 , . . . , xn dan 2n sisi, yaitu cxi , 1 i
n, xi xi+1 , 1 i n 1 dan xn x1 . Graf pada Gambar 2.11 adalah contoh
graf roda dengan 5 titik atau W4 .

W4
Gambar 2.11 Contoh graf roda W4

5. Graf Kipas
Graf kipas atau fan graph, dinotasikan dengan Fn dimana n 2,
adalah graf yang didapat dengan menghubungkan semua titik dari graf lintasan Pn pada suatu titik yang disebut pusat. Jadi, Fn terdiri dari n + 1
titik, yaitu c, x1 , x2 , x3 , . . . , xn dengan c merupakan titik pusat, dan 2n 1
sisi, yaitu cxi , 1 i n, xi xi+1 , 1 i n 1 (Baca dkk. 2007:1235).
Contoh graf kipas dapat dilihat pada Gambar 2.12.

F5
Gambar 2.12 Contoh graf kipas F5

6. Graf Siklus
Graf siklus atau cycle, dinotasikan dengan Cn , adalah graf dengan
n titik v1 , v2 , v3 , . . . , vn dan sisi v1 v2 , v2 v3 , . . . , vn v1 (Hartsfield dan Ringel,

14
1994: 16). Graf siklus merupakan graf reguler berderajat dua, artinya
pada graf siklus setiap titiknya mempunyai derajat dua, sehingga dalam
graf siklus jumlah titik dan jumlah sisinya sama.

Graf siklus Cn , un-

tuk n 3, adalah graf dengan n titik V = {xi ; 1 i n} dan n sisi


E = {xi xi+1 xn x1 ; 1 i n 1}. Contoh beberapa graf siklus dapat
dilihat pada Gambar 2.13.

C5

C6

Gambar 2.13 Contoh beberapa graf siklus

7. Graf Triangular Book


Graf triangular book dinotasikan dengan Btn adalah suatu graf yang
merupakan famili dari graf komplete tripartit Km,n,l dengan jumlah titik
pada m dan n adalah satu dan jumlah titik pada l sebanyak n. Graf triangular book Btn merupakan graf yang terdiri dari sejumlah n buah segitiga
(n 1) dengan setiap segitiga memiliki sebuah sisi yang dipakai bersama
atau dengan kata lain setiap segitiga memiliki 2 titik yang sama. Berikut
contoh dari graf triangular book dapat dilihat pada Gambar 2.14.
Misalkan k adalah bilangan bulat positif. Maryati dkk (2010) mendefinisikan graf shackle dinotasikan dengan shack(G1 , G2 , . . . , Gk ), sebagai sebuah graf yang dibentuk dari k graf tak terhubung tak trivial G1 , G2 , . . . , Gk
sehingga untuk setiap s, t [1, k] dengan | s, t | 2 berlaku Gs dan Gt tidak
mempunyai titik yang sama, dan untuk setiap i [1, k 1], Gi dan Gi+1
mempunyai tepat satu titik yang sama, disebut titik penghubung, dan k 1
titik penghubung itu semua berbeda. Dalam penelitian ini shakle graf triangular book merupakan graf yang terbentuk dari beberapa graf triangular

15

Gambar 2.14 Contoh graf triangular book K1,1,5

book dimana mempunyai tepat satu titik yang sama. Shakle graf triangular
book adalah graf SBtn dengan 4n + 2 titik V = {xi , yi, zj , pj ; 1 i n; 1
j n + 1} dan 8n + 1 sisi E = {pi zi ; 1 i n + 1} {pi yi pi xi pi pi+1
pi+1 zi pi+1 yi pi+1 xi xi zi+1 ; 1 i n}. Berikut contoh shakel graf
triangular book dapat dilihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15 Contoh shakle graf triangular book

2.3

Fungsi dan Barisan Aritmatika


Fungsi dari himpunan A ke himpunan B didefinisikan sebagai suatu re-

lasi yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota
himpunan B. Himpunan A disebut sebagai daerah asal fungsi atau disebut juga

16
dengan domain dan himpunan B disebut sebagai daerah kawan fungsi atau disebut
juga dengan kodomain. Fungsi juga dikenal dengan istilah pemetaan, peta
atau transformasi. Untuk mendefiniskan suatu fungsi, dapat digunakan notasi
sebagai berikut:
f :AB
Maksud notasi tersebut adalah suatu fungsi f yang memetakan setiap
anggota himpunan A dengan tepat satu pasangan anggota himpunan B. Ada
tiga jenis fungsi, diantaranya adalah fungsi injektif, fungsi surjektif, dan fungsi
bijektif.
Fungsi injektif dikenal juga dengan nama fungsi satu-satu atau fungsi
into. Fungsi f : A B disebut fungsi injektif jika dan hanya jika untuk sebarang
x1 dan x2 anggota himpunan A, diman x1 tidak sama dengan x2 maka berlaku
f (x1 ) 6= f (x2 ).
Fungsi surjektif dikenal juga dengan nama fungsi onto atau fungsi
pada. Fungsi f : A B disebut fungsi surjektif jika dan hanya jika range f (Rf )
sama dengan B atau f : A B merupakan fungsi onto jika Rf = B, x A.
Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan range atau daerah
hasil.
Fungsi f : A B disebut sebagai fungsi bijektif jika fungsi tersebut
merupakan fungsi injektif dan fungsi surjektif. Gambar 2.16 merupakan contoh
fungsi injektif, surjektif, dan bijektif.
Barisan aritmatika adalah suatu barisan yang suku selanjutnya diperoleh dengan menambahkan suatu bilangan tetap pada suku sebelumnya. Suatu
barisan U1 , U2 , U3 , . . . , Un1 , Un merupakan suatu barisan aritmatika jika selisih
dua suku yang berurutan adalah tetap, atau dengan kata lain U1 U2 = U3 U2 =
= Un Un1 = konstanta. Selisih ini disebut juga beda(b) = Un Un1 . Pehatikan contoh barisan bilangan 1, 3, 5, 7, . . . .
Barisan bilangan di atas merupakan contoh barisan bilangan aritmatika dengan beda 2 (dua). Misalkan U1 , U2 , U3 , . . . , Un1 , Un merupakan suatu
barisan aritmatika, maka untuk menentukan nilai suku ke-n, perhatikan penurunan rumus berikut: Jika suku pertam U1 = a, maka didapatkan:

17
A

B
y1

x1
x2
x3

x1
y1

y2

x2

y3

x3

y4

x4

y2
y3
(2)

(1)
A

x1

y1

x2

y2

x3

y3

(3)

Gambar 2.16 (1) fungsi injektif, (2) fungsi surjektif, (3) fungsi bijektif

U2 U1 = b U2 = U1 + b = a + b
U3 U2 = b U3 = U2 + b = a + b + b = a + 2b
U4 U3 = b U4 = U3 + b = a + 2b + b = a + 3b

Un Un1 = Un = Un1 + b = a + (n 1)b


Sehingga kita peroleh rumus suku ke-n dari barisan aritmatika tersebut
adalah a + (n 1)b. Apabila suatu barisan aritmatika memiliki beda positif maka
barisan aritmatika tersebut disebut barisan aritmatika naik, sedangkan apabila
beda suatu barisan aritmatika adalah negatif, maka barisan aritmatika tersebut
disebut barisan aritmatika turun.

18
2.4
2.4.1

Pelabelan Graf
Definisi pelabelan graf
Pelabelan graf adalah suatu pemetaan injektif dan onto atau biasa disebut

juga dengan pemetaan bijektif yang memetakan himpunan dari elemen-elemen


graf berupa titik dan sisi ke himpunan bilangan bulat positif. Sehingga, fungsi
yang memetakan himpunan elemen-elemen graf ke himpunan bilangan bulat positif disebut fungsi bijektif jika ada dua buah elemen yang berbeda pada graf yang
mempunyai bayangan yang sama atau dengan kata lain semua elemen pada graf
dinomori dengan bilangan bulat positif yang berbeda. Jika domain dari fungsi
adalah titik, maka pelabelan tersebut dinamakan pelabelan titik (vertex labelling),
jika domainnya adalah sisi, maka pelabelannya disebut pelabelan sisi (edge labelling) dan jika domainnya adalah gabungan dari titik dan sisi, maka pelabelannya disebut pelabelan total (total labellings) (Wallis, 2001:2). Gambar 2.17 menunjukkan pelabelan titik, pelabelan sisi, dan pelabelan total.
Pada pelabelan titik, jumlah label dua titik yang menempel pada suatu sisi
disebut bobot sisi. Jika semua sisi mempunyai bobot sisi yang sama maka disebut
pelabelan titik sisi ajaib. Jika semua sisi mempunyai bobot sisi yang berbeda dan
himpunan bobot sisi dari semua sisi membentuk barisan aritmatia dengan suku
pertama a dan beda d maka pelabelan tersebut disebut pelabelan titik sisi anti
ajaib (edge antimagic vertex labelling (EAVL).
Sedangkan dalam pelabelan total, bobot sisi diartikan sebagai jumlah label
sisi dan label dua titik yang menempel pada suatu sisi. Jika semua sisi mempunyai
bobot sisi yang sama maka pelabelan tersebut disebut pelabelan total sisi ajaib.
Jika semua sisi mempunyai bobot sisi yang berbeda dan himpunan bobot sisi dari
semua sisi membentuk barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda d
maka pelabelan tersebut disebut pelabelan total sisi anti ajaib (pelabelan total
sisi antimagic).

19
4

11

10

10
9

7
6

7
12

(a)

(b)
4

13

21
9

2
11

12

18
14

20
19

16

10

15

17
8
6
22
(c)

Gambar 2.17 (a) pelabelan titik, (b) pelabelan sisi, (c) pelabelan total

2.4.2

Pelabelan selimut-H-antimagic
Suatu selimut dari G adalah H = {H1 , H2 , H3 , . . . , Hk } keluarga subgraf

dari G dengan sifat setiap sisi di G termuat pada sekurang-kurangnya satu graf
Hi untuk suatu i {1, 2, . . . , k}. Jika untuk setiap i {1, 2, . . . , k}, Hi isomorfik
dengan suatu subgraf H, maka H dikatakan suatu selimut-H dari G. Selanjutnya
dikatakan bahwa G memuat selimut-H.
Misalkan H dalah selimut-H yang memuat semua subgraf dari G yang isomorfik dengan H. Guti
errez dan Llad
o (2005) memperkenalkan pelabelan total
H-ajaib dengan menggunakan konsep selimut-H. Misalkan : V (G) E(G)
{1, 2, . . . , vg + eg } adalah suatu fungsi injektif. Definisikan bobot-Hi, (Hi) sebaP
P
gai (Hi ) = vV (Hi ) (v) + eE(Hi ) (e). Fungsi disebut pelabelan H-ajaib,

20
jika {(Hi)|Hi H} = k untuk suatu bilangan bulat positif k . Kemudian,
dikatakan pelabelan H-ajaib super , jika (V (G)) = {1, 2, . . . , vG }. Selanjutnya, pelabelan total H-ajaib yang terkait dengan selimut-H dinamakan pelabelan
selimut H ajaib.
Pelabelan selimut-H anti ajaib (antimagic) graf G adalah pelabelan total
dari V (G) E(G) ke bilangan bulat {1, 2, 3, ..., |V (G) E(G)|}, untuk setiap
P
P
subgraf H dari G yang isomorfik dengan H dimana
H =
vV (H) (v) +
P
eE(H) (e) merupakan barisan aritmatika. Graf G dikatakan memiliki pelabelan H anti ajaib super jika {(v)}vV = {1, ..., |V |}.
2.5

Aplikasi Graf
Inti dari cara pengaplikasian graf adalah bagaimana membaca permasala-

han, kemudian mendefinisikan apa yang menjadi objek diskrit menjadi titiktitik dari graf yang akan dibangun untuk menggambarkan permasalahan yang
dihadapi, apabila telah didapatkan titik-titik maka dibangun graf dengan memberi sisi pada titik-titik yang saling berhubungan. Setelah menggambarkan dan
memvisualisasikan permasalahan dengan graf maka untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dapat digunakan berbagai teori dan sifat-sifat graf.
Setelah itu bisa dicari solusi penyelesaiannya dengan menggunakan sifat-sifat dan
teori-teori mengenai graf.
Salah satu aplikasi graf tentang pelabelan graf adalah aplikasi total covering graf buku segitiga dalam pengkodean pemasaran barang pada suatu perusahaan. Kode ini sangat dibutuhkan dalam suatu data pada jaringan komputer yang
bersifat rahasia. Terdapat 2 atasan yang memegang kendali beberapa karyawan
yang mempunyai tanggung jawab terhadap barang yang diproduksi pada perusahaan tersebut. Beberapa karyawan tersebut memiliki tanggung jawab terhadap
satu barang. Jika salah satu karyawan dari beberapa karyawan tersebut ingin
memasarkan barangnya sebanyak n buah, maka dibutuhkan pengembangan kode
antara 2 atasan dengan karyawan yang bersangkutan agar data yang berada di
dalam komputer bersifat valid dan rahasia. Untuk mengembangkan kode tersebut
diperlukan representasi graf seperti pada Gambar 2.18.
Dari total covering pada Gambar 2.19 maka diperoleh kode yang dapat

21

Karyawan 2
Karyawan 1

Atasan 2

Atasan 1

Gambar 2.18 Representasi dalam graf

dibangun adalah sebagai berikut :


A1 : 1 8 2 18 7 13 B1 : 1 9 3 17 7 13 C1 : 1 10 4 16 7 13
A2 : 7 18 1 13 2 8 B2 : 7 17 1 13 3 9 C2 : 4 16 7 13 1 10
A3 : 2 8 1 18 7 13 B3 : 3 13 1 7 9 17 C1 : 7 13 1 10 4 16

4
5

3
15
9 50
2
14
49
8
1

11

10
51

13

52 17
16
12 6
53
18
7

Gambar 2.19 Pelabelan selimut super (49, 1) C3 antimagic pada graf buku segitiga

2.6

Hasil - hasil Penelitian Pelabelan Selimut H-Antimagic


Suatu selimut dari G adalah H = {H1 , H2 , H3 , . . . , Hk } keluarga subgraf

dari G dengan sifat setiap sisi di G termuat pada sekurang-kurangnya satu graf
Hi untuk suatu i {1, 2, . . . , k}. Jika untuk setiap i {1, 2, . . . , k}, Hi isomorfik

22
dengan suatu subgraf H, maka H dikatakan suatu selimut-H dari G. Selanjutnya dikatakan bahwa G memuat selimut-H. Suatu pelabelan selimut H-anti ajaib
pada graf G adalah sebuah fungsi bijektif sehingga terdapat jumlahan yang merupakan deret aritmatika a, a + d, a + 2d, ..., a + (t 1)d. Beberapa ringkasan hasil
penelitian pelabelan selimut H-Antimagic yang juga dapat digunakan sebagai rujukan dalam penelitian ini akan disajikan sebagai berikut :
Tabel 2.1:

Ringkasan pelabelan selimut super (a, d)-H-

antimagic.
Graf

GPn,k (Generalized Petersen )

Hasil

3 + 14n 3n/2

d=2

H = K1,3

12 + 4n + n/2

d=4

H = C3

8 + 6n + n/2

d=2

13n + 4

d=1

(Karyanti, 2012)
Fn (Fan )
v4
v3

v5

v2

v6

v7

v1

(Karyanti, 2012)
Sn (Matahari)

12n + 5 + n/2

(Karyanti, 2012)

d=2

H = K1,3

23

Graf

Wn (Graf Roda)
v8

v7

v6

v1
c
v2

v5

v4

v3

(Inayah, 2009)

3hn + 5

d=3

2hn + 3h + n

d=1

Hasil
H = C3

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendeteksian pola

(pattern recognition) yaitu dengan merumuskan bagaimana pola pelabelan super (a,d)-H-antimagic covering untuk menentukan pola umumnya. Kemudian dilakukan metode deduktif aksiomatik, yaitu dengan menetapkan pengertian dasar
H-antimagic covering, lalu dikenalkan beberapa teorema mengenai pelabelan super (a,d)-H-antimagic covering pada shackle graf triangular book.

Selanjut-

nya menurunkan teorema tersebut, kemudian diterapkan dalam pelabelan super


(a,d)-H-antimagic covering pada shackle graf triangular book baik yang tunggal
maupun gabungan saling lepasnya.
3.2

Rancangan Penelitian
Adapun rancangan penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran

secara sistematis dalam penelitian dan untuk menghindari terjadinya perbedaan


pengertian makna. Rancangan penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Penotasian Titik dan Sisi
Shackle graf triangular book adalah graf SBtn dengan 4n + 2 titik
V (SBtn ) = {xi , yi, zj , pj ; 1 i n; 1 j n+1} dan 8n+1 sisi E(SBtn ) =
{pi zi ; 1 i n+1} {pi yi pi xi pi pi+1 pi+1 zi pi+1 yi pi+1 xi xi zi+1
; 1 i n}. Shackle graf triangular book tunggal juga disebut sebagai
shackle graf triangular book. Adapun gabungan saling lepas shackle graf
triangular book mSBtn juga disebut shackle graf triangular book mSBtn
diskonektif didefinisikan sebagai gabungan dari sebanyak m salinan graf
triangular book yang mempunyai titik V (mSBtn ) = {xki , yik , zjk , pkj ; 1 i
n; 1 j n + 1; 1 k m} dan sisi E(mSBtn ) = {pki zik ; 1 i
n + 1; 1 k m} {pki yik pki xki pki pki+1 pki+1 zik pki+1 yik pki+1 xki
k
xki zi+1
; 1 i n; 1 k m}.

25
2. Indikator Pelabelan
Indikator pelabelan selimut super H antimagic pada shackle graf triangular book dalam penelitian ini adalah:
(a) Label titik berbeda semua
Label titik pada pelabelan selimut super SBtn -antimagic pada
shackle graf triangular book merupakan fungsi bijektif dari himpunan
titik pada graf triangular book ke bilangan bulat dari 1 sampai sejumlah titik.
(b) Label sisi berbeda semua
Label sisi untuk pelabelan selimut super SBtn -antimagic pada
shackle graf triangular book merupakan fungsi bijektif dari himpunan
sisi pada graf triangular book ke bilangan bulat dari banyaknya titik
ditambah 1 sampai sejumlah titik dan sisi.
(c) Total label selimut SBtn sebagai subgraf pada graf triangular book
mempunyai nilai konstan untuk subgrafnya.
Gambar 3.1 dan 3.2 merupakan contoh shackle graf triangular book tunggal dan
gabungan saling lepas dengan penotasian titik dan sisinya.

p1

x1

x2

x3

x4

x5

y1

y2

y3

y4

y5

z1

z2

z3

z4

z5

p2

p3

p4

p5

z6
p6

Gambar 3.1 Super (a, d)-H-antimagic covering pada shackle graf triangular book konektif SBt5

3.3

Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada shackle graf triangular book SBtn dan gabun-

gan shackle graf triangular book mSBtn . Adapun teknik penelitian adalah sebagai

26

x11

x12

x13

x14

x15

y11

y21

y31

y41

y51

z11

z21

z31

z41

z51

p11

p12

p14

p15

p16

x21

x22

x23

x24

x25

y12

y22

y32

y42

y52

z12

z22

z32

z42

z52

p21

p31

p13

p22

p23

p24

p25

x32

x33

x34

x35

y13

y23

y33

y43

y53

z13

z23

z33

z43

z53

p33

p34

p35

z62
p26

x31

p32

z61

z63
p36

Gambar 3.2 Super (a, d)-H-antimagic covering pada shackle graf triangular book
diskonektif mSBt5

27
berikut:
1. Menghitung jumlah titik pG dan sisi qG pada graf shackle triangular book
SBtn , serta menghitung jumlah selimut titik pH , jumlah selimut sisi qH , dan
jumlah selimut pada graf shackle triangular book SBtn
2. Menentukan batas atas nilai beda d pada shackle graf triangular book SBtn
sesuai dengan Lemma 4.1.1
3. Menentukan label HAV C (H Antimagic Vertex Covering) atau pelabelan
titik (a,d)-selimut antimagic pada shackle graf triangular book SBtn
4. Apabila label HAV C berlaku untuk beberapa graf maka dikatakan pelabelan itu expandable sehingga dilanjutkan menentukan fungsi bijektif dari
HAV C pada shackle graf triangular book SBtn
5. Menentukan fungsi bijektif HAV C pada shackle graf triangular book SBtn
6. Melabeli gabungan shackle graf triangular book mSBtn dengan SHATC
(Super H Antimagic Total Covering) atau pelabelan total super (a,d)-Hantimagic covering dengan nilai beda d yang feasible
7. Menentukan fungsi bijektif pelabelan total super (a,d)-H-antimagic covering
gabungan graf shackle triangular book mSBtn
Secara umum, langkah-langkah penelitian di atas dapat juga disajikan dalam
bagan pada gambar 3.3.

28

Mulai

Mengembangkan Graf
Menentukan himpunan titik
dan sisi SBTn

Menghitung jumlah titik p


dan sisi q pada SBtn
Menentukan batas atas nilai
beda d
Menentukan label HAV C

Menentukan fungsi bijektif


HAV C

Terdeteksi
pola

Ya

Menentukan fungsi bijektif


dari bobot selimut HAV C
Melabeli selimut berdasarkan HAV C dan
menentukan fungsi bijektifnya pada gabungan
graf triangular book untuk setiap d yang mungkin
Menentukan fungsi bijektif
SmathcalHAT C

Selesai

Gambar 3.3 Bagan teknik penelitian

Tidak

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini akan diberikan penjelasan hasil penelitian mengenai pelabelan super H antimagic covering pada shackle graf triangular book dengan hasil
akhir berupa teorema baru pelabelan super H antimagic covering pada shackle
graf triangular book yang ditandai dengan gambar permata . Penelitian ini
diawali dengan menentukan nilai batas atas (d), menentukan HAV dan bobot selimut HAV kemudian menentukan SHAT C dan selanjutnya bobot selimut total
SHAT C untuk membuktikan bahwa gabungan graf ini merupakan SHAT C.
Hasil utama dari penelitian yang akan dibahas terkait dengan pelabelan super H antimagic covering pada graf SBtn adalah teorema. Terdapat 19 (sembilan
belas) teorema baru yang ditemukan secara eksperimental dalam penelitian ini.
Format penyajian temuan penelitian dalam bab ini diawali dengan pernyataan
teorema kemudian dilanjutkan dengan bukti dan contoh gambar atau ilustrasi
sebagai visualisasi kebenaran pembuktian teorema. Berikut ini akan dijelaskan
tahap-tahap bagaimana teorema tersebut ditemukan sekaligus menjawab rumusan masalah yang telah disajikan sebelumnya.
4.1

Super (a,d)-H Antimagic Total Covering pada Shackle Graf Triangular Book Konektif
Penentuan batas atas d merupakan hal yang penting dalam penelitian ini.

Batas atas ini adalah titik penting yang mengisyaratkan seberapa banyak nilai
beda yang mungkin dimiliki oleh shackle graf triangular book maupun gabungannya dalam pelabelan super antimagic covering. Untuk menentukan nilai-nilai d
tersebut, perlu diketahui jumlah titik (pG ) dan jumlah sisi (qG ) pada shackle graf
triangular book tunggal maupun gabungannya, serta perlu diketahui jumlah titik
(pH ) dan jumlah sisi (qH ) pada subgraf atau covering shackle graf triangular book
tunggal maupun gabungannya beserta jumlah selimutnya (s).
Berdasarkan definisi, shakle graf triangular book adalah graf SBtn dengan

30
titik V (SBtn ) = {xi , yi, zj , pj ; 1 i n; 1 j n + 1} dan sisi E(SBtn ) =
{pi zi ; 1 i n + 1} {pi yi pi xi pi pi+1 pi+1 zi pi+1 yi pi+1 xi xi zi+1
; 1 i n}. Nilai n yang dimaksudkan adalah banyaknya expand shackle graf
triangular book yang terdapat pada shackle graf triangular book dari samping
kiri ke kanan.
Berdasarkan definisi dari graf shackle triangular book dengan n yang berbeda,
didapatkan rumusan jumlah titik pada shackle graf triangular book SBtn adalah
pG = 4n + 2. Sedangkan jumlah sisi pada shackle graf triangular book SBtn
adalah qG = 8n + 1. Berikut adalah Gambar 4.1 sebagai sebuah ilustrasi dari
penentuan jumlah titik dan jumlah sisi pada shackle graf triangular book.
Selimut pada graf shackle triangular book SBtn berupa subgraf dari graf
shackle triangular book yang berupa Bt3 + 2e, maka jumlah titik selimut pH =
6, sedangkan jumlah sisi selimut qH = 3 dan rumusan jumlah selimut shackle
triangular book SBtn adalah n.
Batas atas d shackle graf triangular book SBtn dapat ditentukan dengan
menggunakan Lemma sebagai berikut:
Lemma 4.1.1. Jika sebuah graf G (V, E) adalah pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering maka d

(pG pH )pH +(qG qH )qH


s1

untuk s = |Hi |, pG = |V |,

qG = |E|, pH = |V |, qH = |E |.
Bukti. f (V ) = {1, 2, 3, .., pG} dan f (E) = {pG +1, pG +2, pG +2, .., pG +qG }.
Misalkan graf (pG ,qG ) mempunyai pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering dengan fungsi total f (V E) = {1, 2, 3, 4, 5, 6, ..., pG + qG } maka himpunan
bobot selimut sebuah graf adalah {a, a + d, a + 2d, . . . , a(s 1)d} dimana a merupakan bobot selimut terkecil maka berlaku:
1 + 2 + . . . + pH + (pG + 1) + (pG + 2) + . . . + (pG + qH ) a
pH
qH
(1 + pH ) + qH pG +
(1 + qH ) a
2
2
2
qH qH
pH p2H
+
+ qH pG +
+
a
2
2
2
2

31

n=2
Jumlah titik = 10
jumlah sisi = 17

(a)

n=3
Jumlah titik = 14
Jumlah sisi = 25

(b)
n=5
Jumlah titik = 22
Jumlah sisi = 41

(c)
Gambar 4.1 Jumlah titik dan sisi graf pada SBt2 (a), SBt3 (b), dan SBt5 (c)

32
Sedangkan untuk nilai terbesar berlaku:
a + (s 1)d pG + pG 1 + pG 2 + ... + (pG (pH 1)) + (pG + qG )
+(pG + qG 1) + (pG + qG 2) + ... + (pG + qG (qH 1))
pH 1
= pH pG
(1 + (pH 1)) + qH pG + qH pG
2
qH 1
(1 + (qH 1))

2
pH 1
qH 1
= pH pG
(pH ) + qH pG + qH pG
(qH )
2
2
qH 1
pH 1
(pH ) + qH pG + qH pG
(qH ) a
2
2
qH 1
pH 1
(pH ) + qH pG + qH pG
(qH )
pH pG
2
2
pH p2H
qH
q2
(
+
+ qH pG +
+ H)
2
2
2
2
2
2
2
qH
qH
pH p2H qH
qH
pH pH
+
+ qH pG
+
(
+
+
+
)
= pH pG
2
2
2
2
2
2
2
2
2
= pH pG + qH qG p2H qH

(s 1)d pH pG

2
= pH pG p2H + qH qG qH

= (pG pH )pH + (qG qH )qH


(pG pH )pH + (qG qH )qH
d
(s 1)
Dari persamaan diatas terbukti bahwa batas atas d

(pG pH )pH +(qG qH )qH


s1

jika

graf G memiliki pelabelan super (a, d)-H-antimagic total selimut dari berbagai
famili graf. (Dafik, 2014)

Observasi 4.1.1. Jika shackle graf triangular book SBtn memiliki pelabelan
super (a, d)-H antimagic total covering maka d 96.
Bukti. Shackle graf triangular book SBtn memiliki himpunan titik V (SBtn )
= {xi , yi, zj , pj ; 1 i n; 1 j n+1} dan himpunan sisi E(SBtn ) = {pi zi ; 1
i n + 1} {pi yi pi xi pi pi+1 pi+1 zi pi+1 yi pi+1 xi xi zi+1 ; 1 i n}.
Sedangkan jumlah titik pG = 4n + 2 dan sisi qG = 8n + 1, dan jumlah titik selimut

33
adalah pH = 6 serta jumlah sisi selimut adalah qH = 9 dengan jumlah selimut n.
Sesuai dengan Lemma 4.1.1, batas atas nilai beda d adalah sebagai berikut:
d

(pG pH )pH + (qG qH )qH


s1
(4n + 2 6)6 + (8n + 1 9)9
n1
(4n 4)6 + (8n 8)9
n1
96n 96
n1
96(n 1)
n1
96

Karena pelabelan SHAT selalu menggunakan bilangan bulat positif, maka nilai
d 0 dan d adalah bilangan bulat, sehingga d {0, 1, 2, 3, . . . , 96}.

Selanjutnya penentuan fungsi bijektif pelabelan selimut super (a, d)-H-antimagic akan disesuaikan dengan nilai d yang telah ditetapkan. Untuk menentukan
pelabelan selimut super H antimagic pada graf shackle graf triangular book digunakan metode yang terdiri dari beberapa langkah. Metode ini diawali dengan
menggunakan pendeteksian pola (pattern recognition) untuk menentukan pelabelan yang berlaku pada batas i yang telah ditemukan. Untuk penentuan pola
secara umum digunakan fungsi-fungsi barisan aritmatika, fungsi ini pada akhirnya
merupakan fungsi bijektif pada graf yang diteliti. Setelah fungsi bijektif diketahui
selanjutnya dilakukan pembuktian secara deduktif matematik untuk membuktikan kebenaran dari teorema yang didapat. Sebagai catatan, teorema dalam
penelitian ini adalah bukan teorema yang biimplikatif atau karakteristik sehingga
pembuktiannya hanya dilakukan satu arah.
Berdasarkan hasil penggabungan pola melalui pattern recognition dan konsep barisan aritmatika, maka diperoleh beberapa teorema dan akibat sebagai
berikut. Teorema yang ditemukan dalam penelitian ini tidak bersifat tunggal
(berkenaan dengan sifat ketunggalan) melainkan hanya bersifat keberadaan (existence but not unique).

34
Setelah mengetahui batas atas nilai d, langkah selanjutnya adalah menentukan
pelabelan total super H antimagic covering dengan terlebih dahulu menentukan
fungsi bijektif melalui pengamatan pola dan penggunaan konsep barisan aritmatika dari titik dan sisi shackle graf triangular book SBtn , dimana titik V (SBtn )
= {xi , yi, zj , pj ; 1 i n; 1 j n + 1} dan sisi E(SBtn ) = {pi zi ; 1 i n + 1}
{pi yi pi xi pi pi+1 pi+1 zi pi+1 yi pi+1 xi xi zi+1 ; 1 i n} untuk
n 2.
Teorema 4.1.1. Ada pelabelan super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
1 dengan label sebagai berikut:
1 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
1 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
1 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
1 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 1 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w1 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w1 dapat
ditentukan sebagai berikut:
w1 = 1 (pi ) + 1 (xi ) + 1 (yi ) + 1 (zi ) + 1 (pi+1 ) + 1 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w1 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w1 = 24i 3. Selanjutnya

35
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f1 maka pelabelan f1 dapat dituliskan
sebagai berikut:
f1 (pi zi ) = 4n + 8i 5, untuk1 i n + 1,
f1 (pi yi ) = 4n + 8i 4, untuk1 i n,
f1 (pi xi ) = 4n + 8i 3, untuk1 i n,
f1 (pi pi+1 ) = 4n + 8i 2, untuk1 i n,
f1 (pi+1 zi ) = 4n + 8i 1, untuk1 i n,
f1 (pi+1 yi ) = 4n + 8i, untuk1 i n,
f1 (pi+1 xi ) = 4n + 8i + 1, untuk1 i n,
f1 (xi zi+1 ) = 4n + 8i + 2, untuk1 i n,
Jika W1 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shakle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W1
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w1 dan rumus label
sisi f1 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W1 = w1 + f1 (pi zi ) + f1 (pi+1 zi+1 ) + f1 (pi yi) + f1 (pi xi ) + f1 (pi pi+1 ) +
f1 (pi+1 zi ) + f1 (pi+1 yi) + f1 (pi+1 xi ) + f1 (xi zi+1 )
= 36n + 96i 12, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W1 = {36n + 84, 36n + 180, . . . , 132n
12}. Karena Un = a+(n1)b = 36n+84+(n1)96 = 132n12 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e)-total covering pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.2 merupakan contoh super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
Teorema 4.1.2. Ada pelabelan super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e)-antimagic total

36
4
30

38 41

16

20

46 49

54 57
19 61 62
3 29
15 53
11 45
7 37
52
36
24
60
28 264 32
552 56
360 40 44 456 48
648
6
2
10
18
22
14
23 27
55 59
31 35
39 43
47 51
63
13
21
5
17
9
58
34
42
50
26

25

12

8
33

Gambar 4.2 Super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.


Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
2 dengan label sebagai berikut:
2 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
2 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
2 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
2 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 2 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w2 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w2 dapat
ditentukan sebagai berikut:
w2 = 2 (pi ) + 2 (xi ) + 2 (yi ) + 2 (zi ) + 2 (pi+1 ) + 2 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w2 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} memben-

37
tuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w2 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f2 dapat dituliskan sebagai berikut:
f2 (pi zi ) = 4n + 4i 1, untuk1 i n + 1,
f2 (pi xi ) = 4n + 4i, untuk1 i n,
f2 (pi+1 zi ) = 4n + 4i + 1, untuk1 i n,
f2 (pi+1 xi ) = 4n + 4i + 2, untuk1 i n,
f2 (pi yi ) = 8n + 4i, untuk1 i n,
f2 (pi pi+1 ) = 8n + 4i + 1, untuk1 i n,
f2 (pi+1 yi ) = 8n + 4i + 2, untuk1 i n,
f2 (xi zi+1 ) = 8n + 4i + 3, untuk1 i n,
Jika W2 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W2
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w2 dan rumus label
sisi f2 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W2 = w2 + f (pi zi ) + f (pi+1 zi+1 ) + f (pixi ) + f (pi+1 zi ) + f (pi+1 xi ) + f (pi yi )
+f (pipi+1 )f (pi+1yi ) + f (xi zi+1 )
= 52n + 60i + 8, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W2 = {52n + 68, 52n + 128, . . . , 112n +
8}. Karena Un = a + (n 1)b = 52n + 68 + (n 1)60 = 112n + 8 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.3 merupakan contoh super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn

38
4
47

51 32

16

20

55 36

54 40
19 42 63
3 26
15 38
11 34
7 30
58
25
44
62
46 328 48
508 60
388 52 54 448 56
568
6
2
10
18
22
14
23 25
39 41
31 29
31 33
35 31
43
13
21
5
17
9
61
49
53
57
45

24

12

8
28

Gambar 4.3 Super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

Teorema 4.1.3. Ada pelabelan super (60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
3 dengan label sebagai berikut:
3 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
3 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
3 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
3 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 3 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w3 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w3 dapat
ditentukan sebagai berikut:
w3 = 3 (pi ) + 3 (xi ) + 3 (yi ) + 3 (zi ) + 3 (pi+1 ) + 3 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n

39
Himpunan bobot selimut di atas adalah w3 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w3 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f3 dapat dituliskan sebagai berikut:
f3 (pi zi ) = 12n 8i + 11, untuk1 i n + 1,
f3 (pi yi ) = 12n 8i + 10, untuk1 i n,
f3 (pi xi ) = 12n 8i + 9, untuk1 i n,
f3 (pi pi+1 ) = 12n 8i + 8, untuk1 i n,
f3 (pi+1 zi ) = 12n 8i + 7, untuk1 i n,
f3 (pi+1 yi ) = 12n 8i + 6, untuk1 i n,
f3 (pi+1 xi ) = 12n 8i + 5, untuk1 i n,
f3 (xi zi+1 ) = 12n 8i + 4, untuk1 i n,
Jika W3 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W3
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w3 dan rumus label
sisi f3 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W3 = w3 + f3 (pi zi ) + f3 (pi+1 zi+1 ) + f3 (pi yi) + f3 (pi xi ) + f3 (pi pi+1 ) +
f3 (pi+1 zi ) + f3 (pi+1 yi) + f3 (pi+1 xi ) + f3 (xi zi+1 )
= 108n 48i + 60, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W3 = {60n + 60, 60n + 108, . . . , 108n +
12}. Dari barisan aritmatika tersebut terlihat bahwa bobot terbesar terletak
pada i = 1 dan bobot terkecil terletak pada i = n. Sehingga Un = a + (n 1)b =
60n + 60 + (n 1)48 = 108n + 12 maka terbuktilah bahwa ada pelabelan super
(60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle graf triangular book SBtn
untuk n 2.

40
Gambar 4.4 merupakan contoh super (60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
4
56

48 45

16

20

40 37

32 29
19 25 24
3
15 33
11 41
7 49
34
50
62
26
58 552 54
408 30
504 46 42 456 33
360
6
2
10
18
22
14
35
63 59
31 27
55 51
47 43
39
23
13
21
5
17
9
28
52
44
36
60

61

12

8
57

53

Gambar 4.4 Super (60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

Teorema 4.1.4. Ada pelabelan super (61n + 59, 40)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
4 dengan label sebagai berikut:
4 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
4 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
4 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
4 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 4 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w4 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w4 dapat
ditentukan sebagai berikut:

41

w4 = 4 (pi ) + 4 (xi ) + 4 (yi ) + 4 (zi ) + 4 (pi+1 ) + 4 (zi+1 )


= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w4 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w4 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f4 dapat dituliskan sebagai berikut:
f4 (pi zi ) = 4n + 2i + 1, untuk1 i n + 1,
f4 (pi+1 zi ) = 4n + 2i + 2, untuk1 i n,
f4 (pi yi ) = 6n + 2i + 2, untuk1 i n,
f4 (pi+1 yi ) = 6n + 2i + 3, untuk1 i n,
f4 (pi xi ) = 8n + 2i + 2, untuk1 i n,
f4 (pi+1 xi ) = 8n + 2i + 3, untuk1 i n,
f4 (pi pi+1 ) = 10n + i + 3, untuk1 i n,
f4 (xi zi+1 ) = 11n + i + 3, untuk1 i n,
Jika W4 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W4
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w4 dan rumus label
sisi f4 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W4 = w4 + f4 (pi zi ) + f4 (pi+1 zi+1 ) + f4 (pi+1 zi ) + f4 (pi yi ) + f4 (pi xi ) +
f4 (pi pi+1 ) + f4 (pi+1 yi ) + f4 (pi+1 xi ) + f4 (xi zi+1 )
= 61n + 40i + 19, untuk 1 i n

42
Dengan demikian barisan aritmatika dari W4 = {61n + 59, 61n + 99, . . . , 101n +
19}. Karena Un = a+(n1)b = 61n+59+(n1)40 = 101n+19 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (61n + 59, 40)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.5 merupakan contoh super (61n + 59, 40)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
4
59

60 48

16

20

61 50

62 52
19 53 63
7 47
51
34 35
41
37
484 42 43 524
404 38 39 444 51
364 36
10
2
6
18
14
22
30
23 24
31 32
25 26
27 28
29
33
13
21
5
17
9
58
55
56
57
54

44

12

45

46

11 49

15

Gambar 4.5 Super (61n + 59, 40)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

Teorema 4.1.5. Ada pelabelan super (64n + 56, 33)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
5 dengan label sebagai berikut:
5 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
5 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
5 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
5 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 5 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w5 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut

43
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w5 dapat
ditentukan sebagai berikut:
w5 = 5 (pi ) + 5 (xi ) + 5 (yi ) + 5 (zi ) + 5 (pi+1 ) + 5 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w5 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w5 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f5 dapat dituliskan sebagai berikut:
f5 (pi zi ) = 4n + i + 2, untuk1 i n + 1,
f5 (pi yi ) = 5n + i + 3, untuk1 i n,
f5 (pi xi ) = 6n + i + 3, untuk1 i n,
f5 (pi pi+1 ) = 7n + i + 3, untuk1 i n,
f5 (pi+1 zi ) = 8n + i + 3, untuk1 i n,
f5 (pi+1 yi ) = 9n + i + 3, untuk1 i n,
f5 (pi+1 xi ) = 10n + i + 3, untuk1 i n,
f5 (xi zi+1 ) = 11n + i + 3, untuk1 i n,
Jika W5 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W5
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w5 dan rumus label
sisi f5 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:

44

W5 = w5 + f5 (pi zi ) + f5 (pi+1 zi+1 ) + f5 (pi yi) + f5 (pi xi ) + f5 (pi pi+1 ) +


f5 (pi+1 zi ) + f5 (pi+1 yi) + f5 (pi+1 xi ) + f5 (xi zi+1 )
= 64n + 33i + 23, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W5 = {64n+56, 60n+89, . . . , 97n+23}.
Karena Un = a + (n 1)b = 64n + 56 + (n 1)33 = 97n + 23 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (64n + 56, 33)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.6 merupakan contoh super (64n + 56, 33)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
4
59

60 36

16

20

61 37

62 38
19 58 63
15 57
11 56
3 54
7 55
52
50
29
53
49 376 30
475 33
409 31 51 442 32
508
6
10
2
14
18
22
23 44
27 48
24 45
25 46
26 47
28
13
21
5
17
9
43
40
41
42
39

34

12

8
35

Gambar 4.6 Super (64n + 56, 33)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

Teorema 4.1.6. Ada pelabelan super (66n + 54, 30)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
6 dengan label sebagai berikut:
6 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
6 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n

45
6 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
6 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 6 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w6 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w6 dapat
ditentukan sebagai berikut:
w6 = 6 (pi ) + 6 (xi ) + 6 (yi ) + 6 (zi ) + 6 (pi+1 ) + 6 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w6 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w6 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f6 dapat dituliskan sebagai berikut:
f6 (pi zi ) = 4n + 2i + 1, untuk1 i n + 1,
f6 (pi+1 zi ) = 4n + 2i + 2, untuk1 i n,
f6 (pi+1 yi ) = 8n 2i + 4, untuk1 i n,
f6 (pi yi ) = 8n 2i + 5, untuk1 i n,
f6 (pi xi ) = 8n + 2i + 2, untuk1 i n,
f6 (pi+1 xi ) = 8n + 2i + 3, untuk1 i n,
f6 (pi pi+1 ) = 11n i + 4, untuk1 i n,
f6 (xi zi+1 ) = 11n + i + 3, untuk1 i n,
Jika W6 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W6

46
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w6 dan rumus label
sisi f6 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W6 = w6 + f6 (pi zi ) + f6 (pi+1 zi+1 ) + f6 (pi yi) + f6 (pi xi ) + f6 (pi pi+1 ) +
f6 (pi+1 zi ) + f6 (pi+1 yi) + f6 (pi+1 xi ) + f6 (xi zi+1 )
= 66n + 30i + 24, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W3 = {66n+54, 66n+84, . . . , 96n+24}.
Karena Un = a + (n 1)b = 66n + 54 + (n 1)30 = 96n + 24 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (66n + 54, 30)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.7 merupakan contoh super (66n + 54, 30)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
4
59

60 48

16

20

61 50

62 52
19 53 63
3 45
15 51
11 49
7 47
43 42
36
50
474 35 34 504
414 39 38 444 37
384 41
2
6
10
18
14
22
23 24
31 32
24 45
27 28
29 30
33
13
21
5
17
9
54
57
56
55
58

44

12

8
46

Gambar 4.7 Super (66n + 54, 30)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

Teorema 4.1.7. Ada pelabelan super (52n + 68, 28)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
7 dengan label sebagai berikut:

47

7 (xi ) = 4i, untuk 1 i n


7 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
7 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
7 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 7 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w7 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w7 dapat
ditentukan sebagai berikut:
w7 = 7 (pi ) + 7 (xi ) + 7 (yi ) + 7 (zi ) + 7 (pi+1 ) + 7 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w7 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w7 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f7 dapat dituliskan sebagai berikut:
f7 (pi zi ) = 4n + 4i 1, untuk1 i n + 1,
f7 (pi xi ) = 4n + 4i, untuk1 i n,
f7 (pi+1 zi ) = 4n + 4i + 1, untuk1 i n,
f7 (pi+1 xi ) = 4n + 4i + 2, untuk1 i n,
f7 (xi zi+1 ) = 12n 4i + 4, untuk1 i n,
f7 (pi+1 yi ) = 12n 4i + 5, untuk1 i n,

48
f7 (pi pi+1 ) = 12n 4i + 6, untuk1 i n,
f7 (pi yi ) = 12n 4i + 7, untuk1 i n,
Jika W7 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W7
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w7 dan rumus label
sisi f7 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W7 = w7 + f7 (pi zi ) + f7 (pi+1 zi+1 ) + f7 (pi yi) + f7 (pi xi ) + f7 (pi pi+1 ) +
f7 (pi+1 zi ) + f7 (pi+1 yi) + f7 (pi+1 xi ) + f7 (xi zi+1 )
= 68n + 28i + 24, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W7 = {68nn + 52, 68n + 80, . . . , 96n +
24}. Karena Un = a + (n 1)b = 68nn + 52 + (n 1)28 = 96n + 24 maka
terbuktilah bahwa ada pelabelan super (68nn + 52, 28)-(Bt3 + 2e)-total selimut
pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.8 merupakan contoh super (52n + 68, 28)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
4
60

56 32

16

20

52 36

48 40
19 42 44
7 30
38
49
36
63
45
61 392 59
476 47
420 55 53 448 51
504
6
10
2
14
18
22
23 25
39 41
27 26
31 33
35 37
43
13
21
5
17
9
46
58
54
50
62

24

12

29

28

11 34

15

Gambar 4.8 Super (52n + 68, 28)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

Teorema 4.1.8. Ada pelabelan super (68n + 52, 25)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.

49
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
8 dengan label sebagai berikut:
8 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
8 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
8 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
8 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 8 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w8 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w8 dapat
ditentukan sebagai berikut:
w8 = 8 (pi ) + 8 (xi ) + 8 (yi ) + 8 (zi ) + 8 (pi+1 ) + 8 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w8 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w8 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f8 dapat dituliskan sebagai berikut:
f8 (pi zi ) = 4n + i + 2, untuk1 i n + 1,
f8 (pi yi ) = 5n + i + 3, untuk1 i n,
f8 (pi xi ) = 6n + i + 3, untuk1 i n,
f8 (pi pi+1 ) = 7n + i + 3, untuk1 i n,
f8 (pi+1 zi ) = 8n + i + 3, untuk1 i n,

50
f8 (pi+1 yi ) = 9n + i + 3, untuk1 i n,
f8 (pi+1 xi ) = 10n + i + 3, untuk1 i n,
f8 (xi zi+1 ) = 11n + i + 3, untuk1 i n,
Jika W8 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W8
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w8 dan rumus label
sisi f8 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W8 = w8 + f8 (pi zi ) + f8 (pi+1 zi+1 ) + f8 (pi yi) + f8 (pi xi ) + f8 (pi pi+1 ) +
f8 (pi+1 zi ) + f8 (pi+1 yi) + f8 (pi+1 xi ) + f8 (xi zi+1 )
= 68n + 25i + 27, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W8 = {68n+52, 68n+77, . . . , 93n+27}.
Karena Un = a + (n 1)b = 68n + 52 + (n 1)25 = 93n + 27 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (68n + 52, 25)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.9 merupakan contoh super (68n + 52, 25)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
4
63

62 36

16

20

52 37

48 38
19 42 59
11 34
3 54
15 38
7 55
33 53
49
37
467 29 49 492
417 31 51 442 30
392 32
10
2
6
18
14
22
23 44
39 48
24 45
25 46
26 47
28
13
21
5
17
9
39
42
41
40
43

34

12

8
35

Gambar 4.9 Super (68n + 52, 25)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

51
Teorema 4.1.9. Ada pelabelan super (69n + 51, 23)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
9 dengan label sebagai berikut:
9 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
9 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
9 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
9 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 9 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan
bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n+2}. Jika w9 didefinisikan sebagai bobot selimut dari
pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana bobot selimut
tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w9 dapat
ditentukan sebagai berikut:
w9 = 9 (pi ) + 9 (xi ) + 9 (yi ) + 9 (zi ) + 9 (pi+1 ) + 9 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w9 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w9 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f9 dapat dituliskan sebagai berikut:
f9 (pi zi ) = 5n i + 4, untuk1 i n + 1,
f9 (xi zi+1 ) = 5n + i + 3, untuk1 i n,
f9 (pi+1 xi ) = 7n i + 4, untuk1 i n,

52
f9 (pi+1 yi ) = 7n + i + 3, untuk1 i n,
f9 (pi+1 zi ) = 9n i + 4, untuk1 i n,
f9 (pi pi+1 ) = 9n + i + 3, untuk1 i n,
f9 (pi xi ) = 11n i + 4, untuk1 i n,
f9 (pi yi ) = 11n + i + 3, untuk1 i n,
Jika W9 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W9
dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w9 dan rumus label
sisi f9 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W9 = w9 + f9 (pi zi ) + f9 (pi+1 zi+1 ) + f9 (pi yi) + f9 (pi xi ) + f9 (pi pi+1 ) +
f9 (pi+1 zi ) + f9 (pi+1 yi) + f9 (pi+1 xi ) + f9 (xi zi+1 )
= 69n + 23i + 28, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W9 = {69n+51, 69n+74, . . . , 92n+28}.
Karena Un = a + (n 1)b = 69n + 51 + (n 1)23 = 92n + 28 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (69n + 51, 23)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.10 merupakan contoh super (69n + 51, 23)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
Teorema 4.1.10. Ada pelabelan super (72n+ 48, 20)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
10 dengan label sebagai berikut:
10 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
10 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n

53
4
29

30 56

16

20

31 37

48 54
19 34 59
3 38
15 35
11 34
7 40
43
55
59
43
39 396 60
465 63
419 61 41 442 62
488
6
2
10
18
22
14
28 48
24 44
27 47
26 46
26 45
23
13
21
5
17
9
53
50
51
52
49

58

12

8
57

Gambar 4.10 Super (69n + 51, 23)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

10 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
10 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 10 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n + 2}. Jika w10 didefinisikan sebagai bobot
selimut dari pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana
bobot selimut tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e
yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w10
dapat ditentukan sebagai berikut:
w10 = 10 (pi ) + 10 (xi ) + 10 (yi ) + 10 (zi ) + 10 (pi+1 ) + 10 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w10 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w10 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f10 dapat dituliskan sebagai berikut:

54

f10 (pi zi ) = 8n 4i + 7, untuk1 i n + 1,


f10 (pi+1 xi ) = 8n 4i + 4, untuk1 i n,
f10 (pi+1 zi ) = 8n 4i + 5, untuk1 i n,
f10 (pi xi ) = 8n 4i + 6, untuk1 i n,
f10 (pi yi) = 8n + 4i, untuk1 i n,
f10 (pi pi+1 ) = 8n + 4i + 1, untuk1 i n,
f10 (pi+1 yi) = 8n + 4i + 2, untuk1 i n,
f10 (xi zi+1 ) = 8n + 4i + 3, untuk1 i n,
Jika W10 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W10 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w10 dan rumus label sisi
f10 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W10 = w10 + f10 (pi zi ) + f10 (pi+1 zi+1 ) + f10 (pi yi ) + f10 (pi xi ) + f10 (pi pi+1 ) +
f10 (pi+1 zi ) + f10 (pi+1 yi ) + f10 (pi+1 xi ) + f10 (xi zi+1 )
= 72n + 20i + 28, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W10 = {72n + 48, 72n + 68, . . . , 92n +
28}. Karena Un = a+ (n1)b = 72n+ 48 + (n1)20 = 92n+ 28 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (72n + 48, 20)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.11 merupakan contoh super (72n + 48, 20)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
Teorema 4.1.11. Ada pelabelan super (72n+ 48, 18)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif

55
4
47

51 34

16

20

55 30

59 26
19 32 63
3 40
15 28
11 24
7 36
62
50
44
62
46 408 48
468 60
428 52 54 448 56
488
6
2
10
18
22
14
43 41
27 25
39 37
35 33
31 29
23
13
21
5
17
9
61
49
53
57
45

42

12

8
38

Gambar 4.11 Super (72n + 48, 20)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

11 dengan label sebagai berikut:


11 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
11 (yi) = 4i 1, untuk 1 i n
11 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
11 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 11 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n + 2}. Jika w11 didefinisikan sebagai bobot
selimut dari pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana
bobot selimut tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e
yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w11
dapat ditentukan sebagai berikut:
w11 = 11 (pi ) + 11 (xi ) + 11 (yi ) + 11 (zi ) + 11 (pi+1 ) + 11 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w11 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w11 = 24i 3. Selanjutnya

56
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f11 dapat dituliskan sebagai berikut:
f11 (pi zi ) = 6n 2i + 5, untuk1 i n + 1,
f11 (pi+1 zi ) = 6n 2i + 4, untuk1 i n,
f11 (pi yi) = 6n 2i + 2, untuk1 i n,
f11 (pi+1 yi) = 6n 2i + 3, untuk1 i n,
f11 (pi xi ) = 10n 2i + 4, untuk1 i n,
f11 (pi+1 xi ) = 10n 2i + 5, untuk1 i n,
f11 (pi pi+1 ) = 10n + i + 3, untuk1 i n,
f11 (xi zi+1 ) = 10n i + 4, untuk1 i n,
Jika W11 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W11 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w11 dan rumus label sisi
f11 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W11 = w11 + f11 (pi zi ) + f11 (pi+1 zi+1 ) + f11 (pi yi ) + f11 (pi xi ) + f11 (pi pi+1 ) +
f11 (pi+1 zi ) + f11 (pi+1 yi ) + f11 (pi+1 xi ) + f11 (xi zi+1 )
= 72n + 18i + 30, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W11 = {72n + 48, 72n + 66, . . . , 90n +
30}. Karena Un = a+ (n1)b = 72n+ 48 + (n1)18 = 90n+ 30 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (72n + 48, 18)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.12 merupakan contoh super (72n + 48, 18)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
Teorema 4.1.12. Ada pelabelan super (73n+ 47, 15)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.

57
4
63

62 49

16

20

61 47

60 45
19 44 59
3 52
15 46
11 48
7 50
41
37
34
43
35 408 36
462 42
426 38 39 444 40
480
6
2
10
18
22
14
33 32
25 24
31 37
29 28
27 26
23
13
21
5
17
9
58
55
56
57
54

53

12

8
51

Gambar 4.12 Super (72n + 48, 18)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
12 dengan label sebagai berikut:
12 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
12 (yi) = 4i 1, untuk 1 i n
12 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
12 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 12 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n + 2}. Jika w12 didefinisikan sebagai bobot
selimut dari pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana
bobot selimut tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e
yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w12
dapat ditentukan sebagai berikut:
w12 = 12 (pi ) + 12 (xi ) + 12 (yi ) + 12 (zi ) + 12 (pi+1 ) + 12 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w12 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =

58
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w12 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f12 dapat dituliskan sebagai berikut:
f12 (pi zi ) = 5n i + 4, untuk1 i n + 1,
f12 (xi zi+1 ) = 6n i + 4, untuk1 i n,
f12 (pi+1 xi ) = 7n i + 4, untuk1 i n,
f12 (pi+1 yi ) = 8n i + 4, untuk1 i n,
f12 (pi+1 zi ) = 9n i + 4, untuk1 i n,
f12 (pi pi+1 ) = 10n i + 4, untuk1 i n,
f12 (pi xi ) = 11n i + 4, untuk1 i n,
f12 (pi yi ) = 12n i + 4, untuk1 i n,
Jika W12 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W12 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w12 dan rumus label sisi
f12 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W12 = w12 + f12 (pi zi ) + f12 (pi+1 zi+1 ) + f12 (pi yi ) + f12 (pi xi ) + f12 (pi pi+1 ) +
f12 (pi+1 zi ) + f12 (pi+1 yi ) + f12 (pi+1 xi ) + f12 (xi zi+1 )
= 73n + 15i + 32, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W12 = {73n + 47, 72n + 62, . . . , 88n +
32}. Karena Un = a+ (n1)b = 73n+ 47 + (n1)15 = 88n+ 32 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (73n + 47, 15)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.13 merupakan contoh super (73n + 47, 15)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
Teorema 4.1.13. Ada pelabelan super (76n+ 44, 12)-(Bt3 + 2e)-antimagic total

59
4
33

32 56

16

20

31 55

60 54
19 34 29
3 38
15 35
11 36
7 37
40
42
63
39
43 412 62
457 59
427 61 41 442 60
472
6
2
10
18
22
14
28 48
24 44
27 47
26 46
25 45
23
13
21
5
17
9
49
52
51
50
53

58

12

8
57

Gambar 4.13 Super (73n + 47, 15)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.


Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
13 dengan label sebagai berikut:
13 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
13 (yi) = 4i 1, untuk 1 i n
13 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
13 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 13 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n + 2}. Jika w13 didefinisikan sebagai bobot
selimut dari pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana
bobot selimut tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e
yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w13
dapat ditentukan sebagai berikut:
w1 3 = 13 (pi ) + 13 (xi ) + 13 (yi) + 13 (zi ) + 13 (pi+1 ) + 13 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w13 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} memben-

60
tuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w13 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f13 dapat dituliskan sebagai berikut:
f13 (pi zi ) = 8n 4i + 7, untuk1 i n + 1,
f13 (pi+1 xi ) = 8n 4i + 4, untuk1 i n,
f13 (pi+1 zi ) = 8n 4i + 5, untuk1 i n,
f13 (pi xi ) = 8n 4i + 6, untuk1 i n,
f13 (xi zi+1 ) = 12n 4i + 4, untuk1 i n,
f13 (pi+1 yi) = 12n 4i + 5, untuk1 i n,
f13 (pi pi+1 ) = 12n 4i + 6, untuk1 i n,
f13 (pi yi) = 12n 4i + 7, untuk1 i n,
Jika W13 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W13 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w13 dan rumus label sisi
f13 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W13 = w13 + f13 (pi zi ) + f13 (pi+1 zi+1 ) + f13 (pi yi ) + f13 (pi xi ) + f13 (pi pi+1 ) +
f13 (pi+1 zi ) + f13 (pi+1 yi ) + f13 (pi+1 xi ) + f13 (xi zi+1 )
= 88n 12i + 44, untuk 1 i n
Dengan demikian barisan aritmatika dari W13 = {76n + 44, 76n + 56, . . . , 88n +
32}. Dari barisan aritmatika tersebut terlihat bahwa bobot terbesar terletak
pada i = 1 dan bobot terkecil terletak pada i = n. Karena Un = a + (n 1)b =
76n + 44 + (n 1)12 = 88n + 32 maka terbuktilah bahwa ada pelabelan super
(76n + 44, 12)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle graf triangular book SBtn
untuk n 2.

61
Gambar 4.14 merupakan contoh super (76n + 44, 12)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
4
60

56 34

16

20

52 30

51 26
19 24 44
3
15 28
11 32
7 36
49
57
63
45
61 472 59
436 47
460 55 53 448 51
424
6
2
10
18
22
14
29
43 41
27 25
39 37
35 33
31
23
13
21
5
17
9
46
58
54
50
62

42

12

8
40

38

Gambar 4.14 Super (76n + 44, 12)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

Teorema 4.1.14. Ada pelabelan super (77n + 43, 8)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
covering pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
14 dengan label sebagai berikut:
14 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
14 (yi) = 4i 1, untuk 1 i n
14 (zi ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
14 (pi ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Dapat dilihat bahwa 14 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke himpunan bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n + 2}. Jika w14 didefinisikan sebagai bobot
selimut dari pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana
bobot selimut tersebut diperoleh dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e
yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w14
dapat ditentukan sebagai berikut:

62

w14 = 1 4(pi) + 14 (xi ) + 14 (yi) + 14 (zi ) + 14 (pi+1 ) + 14 (zi+1 )


= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
= 24i 3, untuk 1 i n
Himpunan bobot selimut di atas adalah w14 = {21, 45, 69, . . . , 24n 3} membentuk barisan aritmatika dengan d = 24. Karena Un = a+(n1)b = 21+(n1)24 =
24n 3 maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w14 = 24i 3. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f14 dapat dituliskan sebagai berikut:
f14 (pi zi ) = 6n 2i + 5, untuk1 i n + 1,
f14 (pi+1 zi ) = 6n 2i + 4, untuk1 i n,
f14 (pi+1 yi) = 8n 2i + 4, untuk1 i n,
f14 (pi yi) = 8n 2i + 5, untuk1 i n,
f14 (pi+1 xi ) = 10n 2i + 4, untuk1 i n,
f14 (pi xi ) = 10n 2i + 5, untuk1 i n,
f14 (pi pi+1 ) = 11n i + 4, untuk1 i n,
f14 (xi zi+1 ) = 12n i + 4, untuk1 i n,
Jika W14 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka W14 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w14 dan rumus label sisi
f14 dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
W14 = w14 + f14 (pi zi ) + f14 (pi+1 zi+1 ) + f14 (pi yi ) + f14 (pi xi ) + f14 (pi pi+1 ) +
f14 (pi+1 zi ) + f14 (pi+1 yi ) + f14 (pi+1 xi ) + f14 (xi zi+1 )
= 77n + 8i + 35, untuk 1 i n

63
Dengan demikian barisan aritmatika dari W14 = {77n + 43, 77n + 51, . . . , 85n +
35}. Karena Un = a + (n 1)b = 77n + 43 + (n 1)8 = 85n + 35 maka terbuktilah
bahwa ada pelabelan super (77n + 43, 8)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn untuk n 2.

Gambar 4.15 merupakan contoh super (77n + 43, 8)-(Bt3 + 2e) antimagic
total covering SHAT C pada shackle graf triangular book SBtn
4
60

62 49

16

20

61 47

60 45
19 44 59
11 48
3 52
15 46
7 50
49
40
43
34
42 428 41
452 35
436 39 38 444 37
460
6
10
2
18
22
14
33 32
25 24
31 30
29 28
27 26
23
13
21
5
17
9
52
57
56
54
58

53

12

8
51

Gambar 4.15 Super (77n + 43, 8)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada SBt5

4.2

Super (a,d)-H Antimagic Total Covering pada Shackle Graf Triangular Book Diskonektif
Selanjutnya peneliti melakukan penelitian terkait dengan gabungan saling

lepas pada super (a,d)-H antimagic total covering pada shackle graf triangular
book. Gabungan saling lepas shackle graf triangular book merupakan shackle
graf triangular book dengan salinan sebanyak m. Salinan dari shackle graf triangular book diletakkan sejajar ke arah bawah sebanyak m. Gabungan shackle
graf triangular book mSBtn didefinisikan sebagai gabungan dari sebanyak m graf
triangular book yang mempunyai titik V (mSBtn ) = {xki , yik , zjk , pkj ; 1 i n; 1
j n + 1; 1 k m} dan sisi E(mSBtn ) = {pki zik ; 1 i n + 1; 1 k m}
k
; 1 i n; 1 k m}.
{pki yik pki xki pki pki+1 pki+1 zik pki+1 yik pki+1 xki xki zi+1

Sama seperti penelitian pada shackle graf triangular book, ditentukan terlebih dahulu rumusan jumlah titik (pG ) dan jumlah sisi (qG ) pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book. Jumlah titik dan jumlah sisi pada shackle

64
graf triangular book dapat ditentukan terlebih dahulu dengan mencermati definisi gabungan saling lepas pada suatu graf. Gabungan m shackle graf triangular
book yang dinotasikan mSBtn didefinisikan sebagai gabungan saling lepas dari
m buah salinan shackle graf triangular book mSBtn dengan 1 k m , ditulis:
SBt1n SBt2n SBt3n . . . SBtkn . Sehingga jumlah titik graf mSBtn adalah m
kali jumlah titik graf SBtn dapat dituliskan sebagai pG = m(4n + 2) = 4nm + 2m.
Dan jumlah sisi graf mSBtn adalah m kali jumlah sisi graf SBtn dituliskan dengan
qG = m(8n + 1) = 8nm + 1.
sedangkan jumlah titik pada selimut graf mSBtn adalah m kali jumlah titik
pada selimut graf SBtn , yaitu pH = m(6) = 6m. Dan jumlah sisi pada selimut graf
mSBtn adalah m kali jumlah sisi pada selimut graf SBtn , dapat ditulis dengan
qH = m(9) = 9m. Serta jumlah selimut graf mSBtn adalah m kali jumlah selimut
graf SBtn , dapat dituliskan s = m(n) = mn.
Untuk menentukan batas atas d gabungan saling lepas shackle graf triangular book sesuai dengan Lemma 4.1.1 adalah sebagai berikut:
Observasi 4.2.1. Jika gabungan saling lepas shackle graf triangular book mSBtn
memiliki pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering maka d 96m.
Bukti. Gabungan shackle graf triangular book SBtn memiliki himpunan
titik V (mSBtn ) = {xki , yik , zjk , pkj ; 1 i n; 1 j n + 1; 1 k m} dan sisi
E(mSBtn ) = {pki zik ; 1 i n + 1; 1 k m} {pki yik pki xki pki pki+1 pki+1 zik
k
pki+1 yik pki+1 xki xki zi+1
; 1 i n; 1 k m}. Sedangkan jumlah titik pG =

4nm + 2m dan sisi qG = 8nm + m, dan jumlah titik selimut adalah pH = 6m serta
jumlah sisi selimut adalah qH = 9m dengan jumlah selimut nm. Sesuai dengan
Lemma 4.1.1, batas atas nilai beda d adalah sebagai berikut:
(pG pH )pH + (qG qH )qH
s1
(4nm + 2m 6m)6m + (8nm + m 9m)9m

(n 1)m
(4nm 4m)6m + (8nm 8m)9m

mn m

65
96nm2 96m2
mn m
96m(n 1)

n1
96m

Karena pelabelan SHAT selalu menggunakan bilangan bulat positif, maka nilai
d 0 dan d adalah bilangan bulat, sehingga d {0, 1, 2, 3, . . . , 96m}.

Selanjutnya penentuan fungsi bijektif pelabelan selimut super (a, d)-H-antimagic akan disesuaikan dengan nilai d yang telah ditetapkan. Sama seperti shackle
graf triangular book tunggal, metode yang digunakan dalam menemukan pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle
graf triangular book mSBtn terdiri dari beberapa langkah yang diawali dengan
menggunakan pendeteksian pola (pattern recognition) untuk menentukan pelabelan yang berlaku sampai dengan batas i,j dan k yang telah ditemukan. Kemudian untuk menentukan pola secara umum digunakan fungsi-fungsi dalam barisan
aritmatika untuk menentukan fungsi bijektifnya. Setelah fungsi bijektif diketahui
maka harus dibuktikan secara deduktif matematik untuk membuktikan kebenaran
dari teorema tersebut.
Perlu diketahui bahwa teorema dalam penelitian ini adalah bukan teorema
yang biimplikatif atau karakteristik sehingga pembuktiannya hanya dilakukan
satu arah. Dari hasil penggabungan pola melalui pattern recognition dan konsep
barisan aritmatika, maka diperoleh teorema dan akibat sebagai berikut. Teorema
yang ditemukan dalam penelitian ini tidak bersifat tunggal (berkenaan dengan sifat ketunggalan) melainkan hanya bersifat keberadaan (existence but not
unique). Langkah selanjutnya adalah menentukan pelabelan total super H antimagic covering pada shackle graf triangular book diskonektif dengan terlebih
dahulu menentukan fungsi bijektif melalui pengamatan pola dan penggunaan konsep barisan aritmatika.
Teorema 4.2.1. Ada pelabelan super (73mn+32m+15, 15)-(Bt3+2e)-antimagic
total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book mSBtn un-

66
tuk n 2 dan m 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book mSBtn dengan fungsi bijektif 1 dengan label sebagai berikut:
1 (pji ) = j + 4mi 4m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
1 (zij ) = j + 4mi 3m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
1 (yij ) = j + 4mi 2m, untuk 1 i n, 1 j m
1 (xji ) = j + 4mi m, untuk 1 i n, 1 j m
Jika w1 didefinisikan sebagai bobot selimut dari pelabelan total selimut pada
shackle graf triangular book mSBtn dimana bobot selimut tersebut diperoleh
dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada
shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w1 dapat ditentukan sebagai
berikut:
w1 = 1 (pi ) + 1 (xi ) + 1 (yi ) + 1 (zi ) + 1 (pi+1 ) + 1 (zi+1 )
= (j + 4mi 4m) + (j + 4mi m) + (j + 4mi 2m) + (j + 4mi 3m)
+(j + 4m(i + 1) 4m) + (j + 4m(i + 1) 3m),
= 24mi + 6j 9m, untuk 1 i n, 1 j m
Labeli sisi shackle graf triangular book mSBtn dengan fungsi bijektif f1 dapat
dituliskan sebagai berikut:
f1 (pji zij ) = 5mn + 3m mi + j, untuk 1 i n + 1, 1 j m
j
f1 (xji zi+1
) = 6mn + 3m mi + j, untuk 1 i n, 1 j m

f1 (pji+1 xji ) = 7mn + 3m mi + j, untuk 1 i n, 1 j m


f1 (pji+1 yij ) = 8mn + 3m mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
f1 (pji+1 zij ) = 9mn + 3m mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
f1 (pji pji+1 ) = 10mn + 3m mi + j, untuk 1 i n, 1 j m

67
f1 (pji xji ) = 11mn + 3m mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
f1 (pji yij ) = 12mn + 3m mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
Jika W1 didefinisikan sebagai bobot total covering pada shackle graf triangular
book diskonektif berdasarkan penjumlahan bobot selimut w1 dengan label sisinya
maka W1 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah 6 label titik dari H =
Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book dan rumus
9 label sisi f1 dengan syarat batas i dan j yang bersesuaian, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
j
j
W1 = w1 + f1 (pji zij ) + f1 (pji+1 zi+1
) + f1 (xji zi+1
) + f1 (pji+1 xji ) +

f1 (pji+1 yij ) + f1 (pji+1 zij ) + f1 (pji pji+1 ) + f1 (pji xji ) + f1 (pji yij )
= 73mn + 15mi + 17m + 15j, untuk 1 i n, 1 j m
Dengan demikian barisan aritmatika dari W1 = {73mn+32m+15, 73mn+32m+
30, . . . , 88nm+32m}. Karena Un = a+(s1)b = 73mn+32m+15+(mn1)15 =
88nm + 32m maka terbuktilah bahwa ada pelabelan super (73mn + 32m + 15, 15)(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada shackle graf triangular book mSBtn
untuk n 2 dan m 2.

Gambar 4.16 merupakan contoh super (73mn + 32m + 15, 15)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering SHAT C pada gabungan saling lepas shackle graf triangular
book mSBtn
Teorema 4.2.2. Ada pelabelan super (70mn+34m+16, 17)-(Bt3+2e)-antimagic
total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book mSBtn untuk n 2 dan m 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book mSBtn dengan fungsi bijektif 2 dengan label sebagai berikut:
2 (pji ) = j + mi m, untuk 1 i n + 1, 1 j m

68

10

34

22

58

46

169
160
166
163
97
94
91
88
85
19
55
43
7 112
31
109
106
103
100
1251
1296
1341
1386
187 1206
115
175
127 184 16 124 181
4
28 121 178 40 118
64
52
79 139
76 136
73 133
82 142
70 130
67

172

157

13

154

25

151

35

23

11

37

148

47

49

145

61

59

167
164
161
95
92
89
20
56
8
32
44
86
110
107
113
104
101
1881221
1311
1356
1266
1401
179
182
176
185
17 125
5 128
29 122
65
53 116
41 119
83 143
77 137
74 134
71 131
68
80 140
38
26
62
2
14
50
158
149
155
152
146
173

98

170

12

36

24
99 171

168

48

60

93 165

162
90
87
57
21
45
9
33
114
108
111
102
105
1281
1326
1416
1371
189 1236
117
123
126
120
183 30
180 42
177 54
6 129 186 18
66
132
141
135
72
138
144
81
75
84
78
69
39
3
27
63
15
51
147
150
159
156
153
174

96

Gambar 4.16 Super (73mn + 32m + 15, 15)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada
mSBt5

69
2 (zij ) = mn + mi + j, untuk 1 i n + 1, 1 j m
2 (yij ) = 2mn + m + j + i, untuk 1 i n, 1 j m
2 (xji ) = 3mn + m + j + mi, untuk 1 i n, 1 j m
Jika w2 didefinisikan sebagai bobot selimut dari pelabelan total selimut pada
shackle graf triangular book mSBtn dimana bobot selimut tersebut diperoleh
dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada
shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w2 dapat ditentukan sebagai
berikut:
w2 = 2 (pi ) + 2 (xi ) + 2 (yi ) + 2 (zi ) + 2 (pi+1 ) + 2 (zi+1 )
= (j + mi m) + (3mn + m + j + mi) + (2mn + m + j + i) +
(mn + mi + j) + (j + m(i + 1) m) + (mn + m(i + 1) + j),
= 7mn + 6mi + 2m + 6j, untuk 1 i n, 1 j m
Himpunan bobot selimut di atas adalah w2 = {7mn + 8m + 6, 7mn + 8m +
12, 7mn + 8m + 18, . . . , 13mn + 8m} membentuk barisan aritmatika dengan d = 6.
Karena Un = a+(n1)b = 7mn+8m+6+(mn1)6 = 13mn+8m maka terbukti
bahwa fungsi bobot selimut w2 = 13mn + 8m. Selanjutnya untuk membentuk
selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf triangular book mSBtn
dengan fungsi bijektif f2 dapat dituliskan sebagai berikut:
f2 (pji zij ) = 4mn + j + mi + m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
f2 (pji+1 zij ) = 5mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
f2 (pji yij ) = 6mn + 2m + j + i, untuk 1 i n, 1 j m
f2 (pji+1 yij ) = 7mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
f2 (pji xji ) = 8mn + m + 2mi + 2j 1, untuk 1 i n, 1 j m
f2 (pji+1 xji ) = 8mn + m + 2mi + 2j, untuk 1 i n, 1 j m
j
f2 (xji zi+1
) = 10mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m

f2 (pji pji+1 ) = 11mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m

70
Jika W2 didefinisikan sebagai bobot covering total selimut pada shackle graf
triangular book diskonektif berdasarkan penjumlahan bobot selimut w2 dengan
label sisinya maka W2 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah 6 label titik
dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book dan
rumus 9 label sisi f2 dengan syarat batas i dan j yang bersesuaian, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
j
j
W2 = w2 + f2 (pji zij ) + f2 (pji+1 zi+1
) + f2 (xji zi+1
) + f2 (pji+1 xji ) +

f2 (pji+1 yij ) + f2 (pji+1 zij ) + f2 (pji pji+1 ) + f2 (pji xji ) + f2 (pji yij )
= 70mn + 17mi + 17m + 17j 1, untuk 1 i n, 1 j m
Dengan demikian barisan aritmatika dari W2 = {70mn + 34m + 16, 70mn +
34m + 33, . . . , 87nm + 34m 1}. Karena Un = a + (s 1)b = 70mn + 34m +
16 + (mn 1)17 = 87nm + 34m 1 maka terbuktilah bahwa ada pelabelan
super (70mn + 34m + 16, 17)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada shackle
graf triangular book mSBtn untuk n 2 dan m 2.

Gambar 4.17 merupakan contoh super (70mn + 34m + 16, 17)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering SHAT C pada gabungan saling lepas shackle graf triangular
book mSBtn
Teorema 4.2.3. Ada pelabelan super (69mn+34m+17, 19)-(Bt3+2e)-antimagic
total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book mSBtn untuk n 2 dan m 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book mSBtn dengan fungsi bijektif 3 dengan label sebagai berikut:
3 (pji ) = j + mi m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
3 (zij ) = mn + mi + j, untuk 1 i n + 1, 1 j m
3 (yij ) = 2mn + m + j + i, untuk 1 i n, 1 j m
3 (xji ) = 3mn + m + j + mi, untuk 1 i n, 1 j m

71

52

58

55

64

61

136
154
142
148
160
163
166
169
172
40
49
46
37 131
43
137
143
149
155
1219
1270
1321
1372
100 1168
127
112
115 103 22 118 106
19
25 121 109 28 124
34
31
70 88
73 91
76 94
67 85
79 97
82

130

175

178

181

59

56

53

10

184

62

13

187

16

65

144
150
156
164
167
170
41
50
38
44
47
173
139
145
133
151
157
1011185
1287
1338
1236
1389
110
107
113
104
23 119
20 116
26 122
35
32 128
29 125
68 86
74 92
77 95
80 98
83
71 89
11
8
17
2
5
14
176
185
179
182
188
138
161

132

54

60

57
162 140

146
165

63

66

168152

158
171
174
51
42
48
39
45
135
147
141
159
153
1253
1304
1355
1406
102 1202
129
123
120
126
108 27
111 30
114 33
21 117 105 24
36
99
90
96
81
93
87
72
78
69
75
84
12
3
27
18
6
15
189
186
177
180
183
134

Gambar 4.17 Super (70mn + 34m + 16, 17)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada
mSBt5

72
Jika w3 didefinisikan sebagai bobot selimut dari pelabelan total selimut pada
shackle graf triangular book mSBtn dimana bobot selimut tersebut diperoleh
dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada
shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w3 dapat ditentukan sebagai
berikut:
w3 = 3 (pi ) + 3 (xi ) + 3 (yi ) + 3 (zi ) + 3 (pi+1 ) + 3 (zi+1 )
= (j + mi m) + (3mn + m + j + mi) + (2mn + m + j + i) +
(mn + mi + j) + (j + m(i + 1) m) + (mn + m(i + 1) + j),
= 7mn + 6mi + 2m + 6j, untuk 1 i n, 1 j m
Himpunan bobot selimut di atas adalah w3 = {7mn + 8m + 6, 7mn + 8m +
12, 7mn + 8m + 18, . . . , 13mn + 8m} membentuk barisan aritmatika dengan d = 6.
Karena Un = a+(n1)b = 7mn+8m+6+(mn1)6 = 13mn+8m maka terbukti
bahwa fungsi bobot selimut w3 = 13mn + 8m. Selanjutnya untuk membentuk
selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf triangular book mSBtn
dengan fungsi bijektif f3 dapat dituliskan sebagai berikut:
f3 (pji zij ) = 4mn + +j + mi + m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
f3 (pji+1 zij ) = 5mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
f3 (pji yij ) = 6mn + 2mi + m + 2j 1, untuk 1 i n, 1 j m
f3 (pji+1 yij ) = 6mn + 2mi + m + 2j, untuk 1 i n, 1 j m
f3 (pji xji ) = 8mn + m + 2mi + 2j 1, untuk 1 i n, 1 j m
f3 (pji+1 xji ) = 8mn + m + 2mi + 2j, untuk 1 i n, 1 j m
j
f3 (xji zi+1
) = 10mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m

f3 (pji pji+1 ) = 11mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m


Jika W3 didefinisikan sebagai bobot covering total selimut pada shackle graf
triangular book diskonektif berdasarkan penjumlahan bobot selimut w3 dengan
label sisinya maka W3 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah 6 label titik
dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book dan

73
rumus 9 label sisi f3 dengan syarat batas i dan j yang bersesuaian, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
j
j
W3 = w3 + f3 (pji zij ) + f3 (pji+1 zi+1
) + f3 (xji zi+1
) + f3 (pji+1 xji ) +

f3 (pji+1 yij ) + f3 (pji+1 zij ) + f3 (pji pji+1 ) + f3 (pji xji ) + +f4 (pji yij )
= 69mn + 19mi + 15m + 19j 2, untuk 1 i n, 1 j m
Dengan demikian barisan aritmatika dari W3 = {69mn + 34m + 17, 70mn +
34m + 36, . . . , 88nm + 34m 2}. Karena Un = a + (s 1)b = 69mn + 34m +
17 + (mn 1)19 = 88nm + 34m 2 maka terbuktilah bahwa ada pelabelan
super (69mn + 34m + 17, 19)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada shackle
graf triangular book mSBtn untuk n 2 dan m 2.

Gambar 4.18 merupakan contoh super (69mn + 34m + 17, 19)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering SHAT C pada gabungan saling lepas shackle graf triangular
book mSBtn
Teorema 4.2.4. Ada pelabelan super (68mn+34m+18, 21)-(Bt3+2e)-antimagic
total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book mSBtn untuk n 2 dan m 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book mSBtn dengan fungsi bijektif 4 dengan label sebagai berikut:
4 (pji ) = 2mi + 2j 2m 1, untuk 1 i n + 1, 1 j m
4 (zij ) = 2mi + 2j 2m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
4 (yij ) = 2mn + m + j + mi, untuk 1 i n, 1 j m
4 (xji ) = 3mn + m + j + mi, untuk 1 i n, 1 j m
Jika w4 didefinisikan sebagai bobot selimut dari pelabelan total selimut pada
shackle graf triangular book mSBtn dimana bobot selimut tersebut diperoleh
dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada
shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w4 dapat ditentukan sebagai

74

52

58

55

64

61

136
154
142
148
160
163
166
169
172
40
49
46
37 131
43
137
143
149
155
1211
1268
1325
1382
100 1154
125
124
101 116 22 107 112
19
25 113 118 28 119
34
31
70 88
73 91
76 94
67 85
79 97
82

130

175

178

181

59

56

53

10

184

62

13

187

16

65

144
150
156
164
167
170
41
50
38
44
47
173
139
145
133
151
157
1021173
1287
1344
1230
1401
120
108
126
108
23 109
20 103
26 115
35
32 127
29 121
68 86
74 92
77 95
80 98
83
71 89
11
8
17
2
5
14
176
185
179
182
188
138
161

132

54

60

57
162 140

146
165

63

66

168152

158
171
174
51
42
48
39
45
135
147
141
159
153
1249
1306
1363
1420
104 1192
129
117
111
123
116 27
122 30
128 33
21 105 110 24
36
99
90
96
81
93
87
72
78
69
75
84
12
3
27
18
6
15
189
186
177
180
183
134

Gambar 4.18 Super (69mn + 34m + 17, 19)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada
mSBt5

75
berikut:
w4 = 4 (pi ) + 4 (xi ) + 4 (yi ) + 4 (zi ) + 4 (pi+1 ) + 4 (zi+1 )
= (2mi + 2j 2m 1) + (3mn + m + j + mi) + (2mn + m + j + mi) +
(2mi + 2j 2m) + (2m(i + 1) + 2j 2m 1) + (2m(i + 1) + 2j 2m),
= 5mn + 10mi 2m + 10j 2, untuk 1 i n, 1 j m
Himpunan bobot selimut di atas adalah w4 = {5mn + 8m + 8, 5mn + 8m +
18, 5mn + 8m + 28, . . . , 15mn + 8m 2} membentuk barisan aritmatika dengan
d = 10. Karena Un = a + (n 1)b = 5mn + 8m + 8 + (mn 1)10 = 15mn + 8m 2
maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w4 = 15mn + 8m 2. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book mSBtn dengan fungsi bijektif f4 dapat dituliskan sebagai berikut:
f4 (pji zij ) = 4mn + +j + mi + m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
f4 (pji+1 zij ) = 5mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
f4 (pji yij ) = 6mn + mi + j + 2m, untuk 1 i n, 1 j m
f4 (pji+1 yij ) = 7mn + mi + 2m + j, untuk 1 i n, 1 j m
f4 (pji xji ) = 8mn + m + 2mi + 2j 1, untuk 1 i n, 1 j m
f4 (pji+1 xji ) = 8mn + m + 2mi + 2j, untuk 1 i n, 1 j m
j
f4 (xji zi+1
) = 10mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m

f4 (pji pji+1 ) = 11mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m


Jika W4 didefinisikan sebagai bobot covering total selimut pada shackle graf
triangular book diskonektif berdasarkan penjumlahan bobot selimut w4 dengan
label sisinya maka W4 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah 6 label titik
dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book dan
rumus 9 label sisi f4 dengan syarat batas i dan j yang bersesuaian, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:

76

j
j
W4 = w4 + f4 (pji zij ) + f4 (pji+1 zi+1
) + f4 (xji zi+1
) + f4 (pji+1 xji ) +

f4 (pji+1 yij ) + f4 (pji+1 zij ) + f4 (pji pji+1 ) + f4 (pji xji ) + f4 (pji yij )
= 68mn + 21mi + 13m + 21j 3, untuk 1 i n, 1 j m
Dengan demikian barisan aritmatika dari W4 = {68mn + 34m + 18, 68mn +
34m + 39, . . . , 89nm + 34m 3}. Karena Un = a + (s 1)b = 68mn + 34m +
18 + (mn 1)21 = 89nm + 34m 3 maka terbuktilah bahwa ada pelabelan
super (68mn + 34m + 18, 21)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada shackle
graf triangular book mSBtn untuk n 2 dan m 2.

Gambar 4.19 merupakan contoh super (70mn + 34m + 16, 17)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering SHAT C pada gabungan saling lepas shackle graf triangular
book mSBtn
Teorema 4.2.5. Ada pelabelan super (67mn+34m+19, 23)-(Bt3+2e)-antimagic
total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book mSBtn untuk n 2 dan m 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book mSBtn dengan fungsi bijektif 5 dengan label sebagai berikut:
5 (pji ) = 2mi + 2j 2m 1, untuk 1 i n + 1, 1 j m
5 (zij ) = 2mi + 2j 2m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
5 (yij ) = 2mn + m + j + mi, untuk 1 i n, 1 j m
5 (xji ) = 3mn + m + j + mi, untuk 1 i n, 1 j m
Jika w5 didefinisikan sebagai bobot selimut dari pelabelan total selimut pada
shackle graf triangular book mSBtn dimana bobot selimut tersebut diperoleh
dari penjumlahan 6 label titik dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada
shackle graf triangular book, maka fungsi bijektif w5 dapat ditentukan sebagai

77

52

58

55

64

61

136
154
142
148
160
163
166
169
172
40
49
46
37 131
43
137
143
149
155
1203
1266
1329
1392
100 1140
127
112
115 103 8 118 106
2
14 121 109 20 124
32
26
70 88
73 91
76 94
67 85
79 97
82

130

175

178

13

181

59

56

53

19

184

62

25

187

31

65

144
150
156
164
167
170
41
50
38
44
47
173
139
145
133
151
157
1011161
1287
1350
1224
1413
110
107
113
104
10 119
4 116
16 122
34
28 128
22 125
68 86
74 92
77 95
80 98
83
71 89
21
15
33
3
9
27
176
185
179
182
188
138
161

132

54

60

57
162 140

146
165

63

66

168152

158
171
174
51
42
48
39
45
135
147
141
159
153
1245
1308
1371
1434
102 1182
129
123
120
126
108 27
111 24
114 30
6 117 105 12
36
99
90
96
81
93
87
72
78
69
75
84
23
5
17
35
11
29
189
186
177
180
183
134

Gambar 4.19 Super (68mn + 34m + 18, 21)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada
mSBt5

78
berikut:
w5 = 5 (pi ) + 5 (xi ) + 5 (yi ) + 5 (zi ) + 5 (pi+1 ) + 5 (zi+1 )
= (2mi + 2j 2m 1) + (3mn + m + j + mi) + (2mn + m + j + mi) +
(2mi + 2j 2m) + (2m(i + 1) + 2j 2m 1) + (2m(i + 1) + 2j 2m),
= 5mn + 10mi 2m + 10j 2, untuk 1 i n, 1 j m
Himpunan bobot selimut di atas adalah w5 = {5mn + 8m + 8, 5mn + 8m +
18, 5mn + 8m + 28, . . . , 15mn + 8m 2} membentuk barisan aritmatika dengan
d = 10. Karena Un = a + (n 1)b = 5mn + 8m + 8 + (mn 1)10 = 15mn + 8m 2
maka terbukti bahwa fungsi bobot selimut w5 = 15mn + 8m 2. Selanjutnya
untuk membentuk selimut total, diperlukan label sisi. Labeli sisi shackle graf
triangular book mSBtn dengan fungsi bijektif f5 dapat dituliskan sebagai berikut:
f5 (pji zij ) = 4mn + +j + mi + m, untuk 1 i n + 1, 1 j m
f5 (pji+1 zij ) = 5mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m
f5 (pji yij ) = 6mn + 2mi + m + 2j 1, untuk 1 i n, 1 j m
f5 (pji+1 yij ) = 6mn + 2mi + m + 2j, untuk 1 i n, 1 j m
f5 (pji xji ) = 8mn + m + 2mi + 2j 1, untuk 1 i n, 1 j m
f5 (pji+1 xji ) = 8mn + m + 2mi + 2j, untuk 1 i n, 1 j m
j
f5 (xji zi+1
) = 10mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m

f5 (pji pji+1 ) = 11mn + 2m + mi + j, untuk 1 i n, 1 j m


Jika W5 didefinisikan sebagai bobot covering total selimut pada shackle graf
triangular book diskonektif berdasarkan penjumlahan bobot selimut w5 dengan
label sisinya maka W5 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah 6 label titik
dari H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book dan
rumus 9 label sisi f5 dengan syarat batas i dan j yang bersesuaian, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:

79

j
j
W5 = w5 + f5 (pji zij ) + f5 (pji+1 zi+1
) + f5 (xji zi+1
) + f5 (pji+1 xji ) +

f5 (pji+1 yij ) + f5 (pji+1 zij ) + f5 (pji pji+1 ) + f5 (pji xji ) + f5 (pji yij )
= 67mn + 23mi + 11m + 23j 4, untuk 1 i n, 1 j m
Dengan demikian barisan aritmatika dari W5 = {67mn + 34m + 19, 67mn +
34m + 42, . . . , 90nm + 34m 4}. Karena Un = a + (s 1)b = 67mn + 34m +
19 + (mn 1)23 = 90nm + 34m 4 maka terbuktilah bahwa ada pelabelan
super (67mn + 34m + 19, 23)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada shackle
graf triangular book mSBtn untuk n 2 dan m 2.

Gambar 4.20 merupakan contoh super (67mn + 34m + 19, 23)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering SHAT C pada gabungan saling lepas shackle graf triangular
book mSBtn
4.3

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil penelitian untuk memperoleh nilai d yang mungkin un-

tuk super (a, d)-H antimagic total covering pada graf shackle triangular book
tunggal SBtn maupun gabungannya mSBtn adalah d {0, 1, 2, . . . , 96}. Setelah
menentukan nilai d, peneliti mencari pelabelan sesuai dengan nilai d yang telah
ditentukan tersebut.
Dari hasil penelitian pada beberapa nilai d tersebut diatas, diperoleh 19 teorema baru tentang pelabelan graf shackle triangular book tunggal SBtn maupun
gabungannya mSBtn , yaitu:
1. ada pelabelan super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.1;
2. ada pelabelan super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.2;

80

52
130
37 131
100 1126
101
2
1

160

85

67

136

38

106 8

88
13

4 103
86
9

176

91

46

149

1333
118 20 119

19

59

172
155

1402
125
26
79 97

25

184

49

124

94

76

181

15

179

187

32
82
31

65

62

146
165

135
104 1172
6 105
87
11

42

141

1241
110 12 111
90
72
180

18

27

185

60

162 140
39

21

182

57

177

143

154
169

144
150
156
164
167
170
41
50
44
47
173
139
145
151
157
1287
1356
1218
1425
120
126
108 10 109 108 16 115
22 121
28 127
34
95
74 92
77
80 98
83
71 89

54
134

148
166

1264
112 14 113
73

178

43

64

61

138
161

133
1021149

107

56

132

69

137

1195

53

68

142
163

40

70
7

175

58

55

147

1310
116 18 117
93
75
183

25

158
171

48

153

1379
122 24 123
96
78
186

33

66

63
168 152

45

188

29

174

51

1448 159
129
128 30
99
81
189

36
84

35

Gambar 4.20 Super (67mn + 34m + 19, 23)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering pada
mSBt5

81
3. ada pelabelan super (60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.3;
4. ada pelabelan super (61n + 59, 40)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.4;
5. ada pelabelan super (64n + 56, 33)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.5;
6. ada pelabelan super (66n + 54, 30)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.6;
7. ada pelabelan super (52n + 68, 28)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.7;
8. ada pelabelan super (68n + 52, 25)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.8;
9. ada pelabelan super (69n + 51, 23)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.9;
10. ada pelabelan super (72n + 48, 20)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.10;
11. ada pelabelan super (72n + 48, 18)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.11;

82
12. ada pelabelan super (73n + 47, 15)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.12;
13. ada pelabelan super (76n + 44, 12)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.13;
14. ada pelabelan super (77n + 43, 8)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2 yang telah dibuktikan
melalui pembuktian pada teorema 4.1.14;
15. ada pelabelan super (73mn + 32m + 15, 15)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.1;
16. ada pelabelan super (70mn + 34m + 16, 17)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.2;
17. ada pelabelan super (69mn + 34m + 17, 19)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.3;
18. ada pelabelan super (68mn + 34m + 18, 21)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.4;
19. ada pelabelan super (67mn + 34m + 19, 23)-(Bt3 + 2e)-antimagic total covering pada gabungan saling lepas shackle graf triangular book SBtn untuk

83
n 2 dan m 2 yang telah dibuktikan melalui pembuktian pada teorema
4.2.5.
Menurut hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa jika diketahui nilai batas atas d yang berlainan maka nilai awal a juga akan berlainan. Namun
demikian seluruh label titik dan seluruh label sisi pada shackle graf triangular
book yang digunakan sama baik untuk semua nilai beda d, label titik yang digunakan adalah dari 1 hingga pG dimana pG adalah jumlah titik pada graf sedangkan
label untuk sisi yang digunakan adalah dimulai dari pG + 1 hingga pG + qG dimana
qG merupakan jumlah sisi, sehingga pG + qG merupakan jumlah titik dan sisi pada
graf. Jika kedua label tersebut digunakan untuk melabeli sebuah graf dengan
aturan yang diberikan diatas maka pelabelan tersebut disebut sebagai pelabelan
total. Pada graf shackle triangular book tunggal SBtn dan gabungan graf shackle
triangular book mSBtn , untuk seluruh 96 nilai d tersebut berlaku pada syarat
yang sama yaitu n 2.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti telah menemukan
SHAT C (Super H Antimagic Total Covering) untuk shackle graf triangular book
tunggal untuk d {96, 60, 48, 40, 33, 30, 28, 25, 23, 20, 18, 15, 12, 8} dan SHAT C
untuk gabungan graf shackle triangular book d {15, 17, 19, 21, 23}.
Penelitian SHAT C pada graf shackle triangular book SBtn untuk d 96
selain d {96, 60, 48, 40, 33, 30, 28, 25, 23, 20, 18, 15, 12, 8} maupun gabungan dari
shackle graf triangular book untuk d 96 selain d {15, 17, 19, 21, 23} masih
belum ditemukan oleh peneliti dikarenakan pola pelabelan yang telah ditemukan
pada pelabelan graf shackle triangular book tunggal tidak bisa diterapkan pada
pelabelan gabungan graf shackle triangular book selain itu peneliti juga mengalami kesulitan dalam menemukan SHAT C shackle graf triangular book. Oleh
karena itu perlu dicari kembali pola pelabelan baru dalam menentukan super
(a, d)-H antimagic total covering pada gabungan shackle graf triangular book
mSBtn .
Pada penelitian ini, terdapat beberapa pelabelan total super (a,d)-H-antimagic covering pada graf shackle triangular book SBtn dan gabungan saling
lepas graf shackle triangular book mSBtn yang belum ditemukan oleh peneliti.

84
Berdasarkan visualisasi pelabelan shackle triangular book hasil penelitian yang
telah ditemukan, diharapkan dapat membantu peneliti lain yang akan melakukan
penelitian sejenis. Beberapa pelabelan yang belum ditemukan oleh penulis disajikan pada open problem berikut:
Masalah terbuka 4.3.1. Pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering pada
shackle graf triangular book SBtn dengan n 2 untuk d 96 selain d {96, 60, 48,
40, 33, 30, 28, 25, 23, 20, 18, 15, 12, 8}.
Masalah terbuka 4.3.2. Pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering pada
gabungan saling lepas graf shackle triangular book mSBtn , dengan n 2 dan
m 2 untuk d 96m selain d {15, 17, 19, 21, 23}.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disim-

pulkan bahwa:
1. Shackle graf triangular book tunggal SBtn memiliki pelabelan super (a, d)-H
antimagic total covering untuk d = {0, 1, 2, 3, . . . , 96}. Peneliti telah menemukan SHAT C (Super H Antimagic Total Covering) untuk shackle graf triangular book tunggal untuk d {96, 60, 48, 40, 33, 30, 28, 25, 23, 20, 18, 15, 12
, 8}. Hasil penelitian ini dibuktikan pada teorema bahwa Shackle graf triangular book SBtn memiliki fungsi bijektif pelabelan super (36n + 84, 96),
(52n + 68, 60), (60n + 60, 48), (61n + 59, 40), (64n + 56, 33), (66n + 54, 30),
(52n + 68, 28), (68n + 52, 25), (69n + 51, 23), (72n + 48, 20), (72n + 48, 18),
(73n + 47, 15), (76n + 44, 12), dan (77n + 43, 8)-(Bt3 + 2e) antimagic total
covering untuk n 2.
2. Gabungan saling lepas shackle graf triangular book mSBtn memiliki pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering untuk d = {0, 1, 2, 3, . . . , 96m}.
Peneliti telah menemukan SHAT C (Super H Antimagic Total Covering)
untuk gabungan graf shackle triangular book d {15, 17, 19, 21, 23}. Hasil
penelitian ini dibuktikan bahwa gabungan shackle graf triangular book mSB
tn terdapat fungsi bijektif pelabelan super (73mn + 32m + 15, 15), (70mn +
34m + 16, 17), (69mn + 34m + 17, 19), (68mn + 34m + 18, 21), dan (67mn +
34m + 19, 23)-(Bt3 + 2e) antimagic total covering untuk n 2 dan m 2.
5.2

Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelabelan super (a, d)-H antimagic

total covering pada shackle graf triangular book serta mengacu pada open problem dari hasil penelitian yang telah ditemukan, maka peneliti memberikan saran

86
kepada pembaca agar dapat melakukan penelitian pada pelabelan super (a, d)-H
antimagic total covering pada shackle graf triangular book SBtn dengan n 2
untuk d 96 selain d {96, 60, 48, 40, 33, 30, 28, 25, 23, 20, 18, 15, 12, 8}. Serta
untuk pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering pada gabungan saling
lepas graf shackle triangular book mSBtn , dengan n 2 dan m 2 untuk d
d 96m selain d {15, 17, 19, 21, 23}.

DAFTAR PUSTAKA
A, Rosa. 1967. On Certain Valuations of the Vertices of a Graph. In Theory of
Graphs (Proc. Int. Symposium, Rome, July 1966), Gordon and Breach, N.
Y. and Dunod Paris 349-355.
Baca dkk. 2007. Edge-Antimagic Graphs. Discrete Mathematics 307 (2007) 12321244.
Dafik. 2014. Batas Atas d dari Sebuah Graf yang Memiliki Super (a,d)-Hantimagic Covering. Working Paper, FKIP UNEJ.
Dafik, Mirka, M., Ryan, J., Baca, M. 2009. On Super (a, d)-Edge-Antimagic Total
Labeling of Disconnected Graphs. Discrete Mathematics 309 (15), 4909-4915.
Dafik, Mirka, M., Ryan, J., Baca, M. 2008. On Antimagic Labelings of Disjoint
Union of Complete S-Partite Graphs. Jurnal of Combinatorial Mathematics
and Combinatorial Computing 65, 41-49.
Dafik, Slamin, Candra, F., Syadiyah, L. 2013. Super Antimagicness of Triangular Book and Diamond Ladder Graphs. Indoms (Indonesian Mathematics
Society), Department of Mathematics Universitas Gajah Mada, Indonesia.
Guti
errez, A. dan Llad
o, A. (2005). Magic Coverings. The Journal of Combinatorial Mathematics and Combinatorial Computing 55,4356.
Hartsfield, N. and Ringel, G. 1994. Pearls in Graph Theory. London: Accademic
Press Limited.
Inayah, N., Simanjuntak, R., Salman, A. 2009. On (a,d)-H-Antimagic Covering
of Graph. The Journal of Combinatorial Mathematics and Combinatorial
Computing 71, 273-281.
Inayah, N., Simanjuntak, R., Salman, A. 2013. Super (a,d)-H-Antimagic Total
Labelings For Shackles of A Connected Graph H. Australasian Journal of
Combinatorics 57, 127-138.

88
Karyanti. 2012. Pelabelan Selimut (a,d)-H-Anti Ajaib Super pada Graf Fan, Sun,
dan Generalized Petersen. Tidak dipublikasikan (Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Maryati, T. K., Salman, A., Baskoro, E. T., Ryan, J. Miller, M. 2010. On H
Supermagic Labellings for Certain Shackles and Amalgamations of A Connected Graph Antimagic Total Labelings For Shackles of A Connected Graph.
Utilitas Math 83, 333-342.
Rahmawati, S., Sugeng, K. A., Silaban, D.R. 2013. Construction of New Larger
(a,d)-Edge Antimagic Vertex Graphs by Using Adjacency Matrices. Australasian Journal 56, 257-272.
Simanjuntak, R., Miller, M., dan Bertault, F. 2000. Two New (a,d)-Antimagic
Graph Labelings. Proceeding of the Eleventh Australasian Workshop of
Combinatorial Algorithm (AWOCA), 179189..
Slamin, Baca, M., Lin, Y., Miller, M., Simanjuntak, R. 2002. Edge-magic total
labekings of wheels, fans and friendship graphs. Bull. ICA 35, 89-98.
Wallis, W. D. 2001. Magic Graphs. Boston: Birkh
auser.
Wijaya, K., and Baskoro, E. T. 2000. Edge - Magic Total Labelling On Disconnected Graphs . In Proc. Eleventh Australasian Workshop on Combinatorial
Algorithms (pp. 139-144).

LAMPIRAN

Super (a,d)-H-Antimagic Total Selimut pada


Shackle Graf Triangular Book
Putri Rizky H.P.1,2 , Ika Hesti A.1,2 , Dafik1,3
1
CGANT - Universitas Jember
2
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember
Putrirhp@gmail.com, Hestyarin@gmail.com
3
Program Studi Matematika FKIP Universitas Jember
d.dafik@unej.ac.id
Abstract
Diberikan G graf sederhana, terhubung dan tidak berarah. G(V, E) memiliki selimut-H jika setiap sisi pada E bagian dari subgraf G yang isomorphic
dengan H. Total selimut (a, d)-H-antimagic adalah pelabelan total dari
V (G)E(G) ke bilangan bulat {1, 2, 3, ..., |V (G)E(G)|},
untuk
P
P setiap subgraf H dari G yang isomorfik dengan H dimana
H = vV (H) (v) +
P
eE(H) (e) merupakan barisan aritmatika. Jika {(v)}vV = {1, ..., |V |},
maka graf disebut graf super H- antimagic. Pada makalah ini, kita mengkaji
mengenai super (a,d)-(Bt3 + 2e)- antimagic total selimut pada shackle graf
triangular book dinotasikan dengan SBtn .
Key Words : Super (a, d)-H-antimagic total selimut, Shackle graf triangular book.

Pendahuluan
Pelabelan graf pertama kali diperkenalkan oleh Rosa di tahun 1967 [1]. Suatu pelabelan adalah pemetaan satu-satu yang memetakan himpunan dari elemenelemen graf pada bilangan bulat non-negatif yang disebut label. Berdasar-kan
elemen-elemen yang dilabeli, pelabelan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pelabelan
titik, pelabelan sisi, dan pelabelan total [2]. Kemudian pelabelan berkembang
menjadi pelabelan graceful, pelabelan ajaib, pelabelan anti ajaib (anti magic)
dan lain-lain. Salah satu jenis pelabelan yang banyak diteliti adalah ajaib dan
anti ajaib. Pelabelan ajaib pertama kali diperkenalkan oleh Kotzig dan Rosa sebagai M-(valuation) pada tahun 1970 [8]. Selanjutnya Simanjutak dkk. (2000)
memperkenalkan pelabelan total (a, d)-sisi anti ajaib. Berbagai kelas graf telah

89

Lampiran

90

ditunjukkan memiliki pelabelan total (a, d)-sisi anti ajaib, diantaranya lintasan
dan lingkaran. Lebih detail lihat [10].
Pelabelan total ajaib kemudian dikembangkan menjadi pelabelan selimut
ajaib yang pertama kali diperkenalkan oleh Guti
errez dan Llad
o pada tahun 2005.
Suatu graf G = (V (G), E(G)) dikatakan memiliki pelabelan selimut H-ajaib jika
setiap garis pada E(G) termuat dalam subgraf H dari G yang isomorfik dengan H.
Dalam hal ini H merupakan subgraf dari G. Lihat [4]. Oleh Inayah dkk kemudian
dikembangkan suatu pelabelan selimut H-anti ajaib, dengan penjelasan bahwa
suatu pelabelan selimut H-anti ajaib pada graf G adalah sebuah fungsi bijektif
sehingga terdapat jumlahan yang merupakan deret aritmatika a, a+d, a+2d, ..., a+
(t 1)d. Lebih detail lihat [5]
Hasil- hasil pelabelan super ((a,d))-H-antimagic covering yang sudah ditemukan diantaranya adalah lihat [6] dan [7], Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan pelabelan super ((a,d))-H-antimagic covering pada shakle graf triangular
book, dimana H = Bt3 + 2e. Graf triangular book yang dinotasikan dengan Btn
merupakan famili dari graf Komplete Tripartit, yaitu K1,1,n , untuk Lebih detail
lihat [3].
Kardinalitas Graf Shackle Triangular Book
Misalkan k adalah bilangan bulat positif. Maryati dkk (2010) mendefinisikan
graf shackle dinotasikan dengan shack(G1 , G2 , . . . , Gk ), sebagai sebuah graf yang
dibentuk dari k graf tak terhubung tak trivial G1 , G2 , . . . , Gk sehingga untuk
setiap s, t [1, k] dengan | s, t | 2 berlaku Gs dan Gt tidak mempunyai titik yang
sama, dan untuk setiap i [1, k1], Gi dan Gi+1 mempunyai tepat satu titik yang
sama, disebut titik penghubung, dan k 1 titik penghubung itu semua berbeda.
Lebih detail lihat [9]. Berdasarkan definisi, shackle graf triangular book adalah
graf SBtn dengan himpunan titik V = {xi , yi, zj , pj ; 1 i n; 1 j n + 1}
dan himpunan sisi E = {pi zi ; 1 i n + 1} {pi yi pi xi pi pi+1 pi+1 zi
pi+1 yi pi+1 xi xi zi+1 ; 1 i n}.
Berdasarkan himpunan titik dan sisi dari graf shackle triangular book dengan n yang berbeda, didapatkan rumusan jumlah titik pada shackle graf triangular
book SBtn adalah pG = 4n + 2. Sedangkan jumlah sisi pada shackle graf triangular book SBtn adalah qG = 8n + 1. Selain itu, terdapat jumlah titik yang
merupakan selimut dari shackle graf triangular book adalah pH = 6 dan jumlah

Lampiran

91

sisi pada selimut dari shackle graf triangular book adalah qH = 9 serta jumlah
selimut pada shackle graf triangular book yang akan diteliti oleh peneliti adalah
sejumlah n.
Batas atas d shackle graf triangular book SBtn dapat ditentukan dengan
membuktikan lemma berikut:
Lemma 5.2.1. Jika sebuah graf G (V, E) adalah pelabelan super (a, d)-H an+(qG qH )qH
timagic total covering maka d (pG pH )pHs1
untuk s = |Hi |, pG = |V |,

qG = |E|, pH = |V |, qH = |E |.
Bukti. f (V ) = {1, 2, 3, .., pG} dan f (E) = {pG +1, pG +2, pG +2, .., pG +qG }.
Misalkan graf (pG ,qG ) mempunyai pelabelan super (a, d)-H antimagic total covering dengan fungsi total f (V E) = {1, 2, 3, 4, 5, 6, ..., pG + qG } maka himpunan
bobot selimut sebuah graf adalah {a, a + d, a + 2d, . . . , a(s 1)d} dimana a merupakan bobot selimut terkecil maka berlaku:
1 + 2 + . . . + pH + (pG + 1) + (pG + 2) + . . . + (pG + qH ) a
qH
pH
(1 + pH ) + qH pG +
(1 + qH ) =
2
2
2
qH qH
pH p2H
+
+ qH pG +
+
a
2
2
2
2
Sedangkan untuk nilai terbesar berlaku:
a + (s 1)d pG + pG 1 + pG 2 + ... + (pG (pH 1)) + (pG + qG )
+(pG + qG 1) + (pG + qG 2) + ... + (pG + qG (qH 1))
pH 1
= pH pG
(1 + (pH 1)) + qH pG + qH pG
2
qH 1
(1 + (qH 1))

2
qH 1
pH 1
(pH ) + qH pG + qH pG
(qH )
= pH pG
2
2
pH 1
qH 1
(pH ) + qH pG + qH pG
(qH ) a
2
2
qH 1
pH 1
(pH ) + qH pG + qH pG
(qH )
pH pG
2
2
pH p2H
qH
q2
(
+
+ qH pG +
+ H)
2
2
2
2

(s 1)d pH pG

Lampiran

92

2
p2H pH
q2
qH
pH
p2
qH qH
+
+ qH pG H +
(
+ H +
+
)
2
2
2
2
2
2
2
2
2
= pH pG + qH qG p2H qH

= pH pG

2
= pH pG p2H + qH qG qH

= (pG pH )pH + (qG qH )qH


(pG pH )pH + (qG qH )qH
d
(s 1)
+(qG qH )qH
jika
Dari persamaan diatas terbukti bahwa batas atas d (pG pH )pHs1
graf G memiliki pelabelan super (a, d)-H-antimagic total selimut dari berbagai
famili graf.
Sehingga batas atas d untuk penelitian ini adalah :

(pG pH )pH + (qG qH )qH


s1
(4n + 2 6)6 + (8n + 1 9)9
n1
(4n 4)6 + (8n 7)9
n1
96n 96
n1
96

Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini didapatkan beberapa teorema mengenai graf pada
shackle graf triangular book.
Teorema 1. Ada pelabelan super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
selimut pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
1 yang definisikan sebagai pelabelan 1 : V (SBtn ) {1, 2, . . . , 4n + 2} dengan
label sebagai berikut:
1 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
1 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n

Lampiran

93
1 (zj ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
1 (pj ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1

Untuk pelabelan titik pada 1 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke
himpunan bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n + 2}. Jika w1 didefinisikan sebagai bobot
selimut dari pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana
bobot selimut tersebut diperoleh dari penjumlahan beberapa buah label titik dari
H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka
fungsi bijektif w1 dapat ditentukan sebagai berikut:

w1 = 1 (pi ) + 1 (xi ) + 1 (yi ) + 1 (zi ) + 1 (pi+1 ) + 1 (zi+1 )


= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
jika 1 i n}
= 24i 3
Labeli sisi shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f yang definisikan sebagai pelabelan f : E(SBtn ) {4n+3, 4n+4, . . . , 8n+1} maka pelabelan
f dapat dituliskan sebagai berikut:
f (pi zi ) = 4n + 8i 5, untuk1 i n + 1,
f (pi yi) = 4n + 8i 4, untuk1 i n,
f (pi xi ) = 4n + 8i 3, untuk1 i n,
f (pi pi+1 ) = 4n + 8i 2, untuk1 i n,
f (pi+1 zi ) = 4n + 8i 1, untuk1 i n,
f (pi+1 yi) = 4n + 8i, untuk1 i n,
f (pi+1 xi ) = 4n + 8i + 1, untuk1 i n,
f (xi zi+1 ) = 4n + 8i + 2, untuk1 i n,
Jika W1 didefinisikan sebagai bobot covering total selimut pada shakle graf triangular book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka
W1 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w1 dan rumus
label sisi f dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan

Lampiran

94

sebagai berikut:
W1 = w1 + f (pizi ) + f (pi yi) + f (pixi ) + f (pi pi+1 ) + f (pi+1 zi ) +
f (pi+1 yi) + f (pi+1 xi ) + f (xi zi+1 ) + f (pi zi ); jika 1 i n
= 36n + 96i 12
Dengan demikian W1 = {36n + 84, 36n + 180, . . . , 132n 12}. Karena Un =
a + (n 1)b = 36n + 84 + (n 1)96 = 132n 12 maka terbuktilah bahwa ada
pelabelan super (36n+84, 96)-(Bt3 +2e)-total selimut pada shackle graf triangular
book SBtn untuk n 2.

Teorema 2. Ada pelabelan super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
selimut pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
2 yang definisikan sebagai pelabelan 2 : V (SBtn ) {1, 2, . . . , 4n + 2} dengan
label sebagai berikut:
2 (xi ) = 4i, untuk 1 i n
2 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
2 (zj ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
2 (pj ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Untuk pelabelan titik pada 2 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke
himpunan bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n + 2}. Jika w2 didefinisikan sebagai bobot
selimut dari pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana
bobot selimut tersebut diperoleh dari penjumlahan beberapa buah label titik dari
H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka
fungsi bijektif w2 dapat ditentukan sebagai berikut:
w2 = 2 (pi ) + 2 (xi ) + 2 (yi ) + 2 (zi ) + 2 (pi+1 ) + 2 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
jika 1 i n}
= 24i 3

Lampiran

95

Labeli sisi shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f yang definisikan sebagai pelabelan f : E(SBtn ) {4n+3, 4n+4, . . . , 8n+1} maka pelabelan
f dapat dituliskan sebagai berikut:
f (pi zi ) = 4n + 4i 1, untuk1 i n + 1,
f (pi xi ) = 4n + 4i, untuk1 i n,
f (pi+1 zi ) = 4n + 4i + 1, untuk1 i n,
f (pi+1 xi ) = 4n + 4i + 2, untuk1 i n,
f (pi yi) = 8n + 4i, untuk1 i n,
f (pi pi+1 ) = 8n + 4i + 1, untuk1 i n,
f (pi+1 yi) = 8n + 4i + 2, untuk1 i n,
f (xi zi+1 ) = 8n + 4i + 3, untuk1 i n,
Jika W2 didefinisikan sebagai bobot covering total selimut pada shackle graf triangular book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka
W2 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w2 dan rumus
label sisi f dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
W2 = w2 + f (pi zi ) + f (pixi ) + f (pi+1 zi ) + f (pi+1 xi ) + f (pi yi ) +
f (pi pi+1 )f (pi+1 yi ) + f (xi zi+1 ) + f (pi zi ); jika 1 i n
= 52n + 60i + 8
Dengan demikian W2 = {52n + 68, 52n + 128, . . . , 112n + 8}. Karena Un =
a + (n 1)b = 52n + 68 + (n 1)60 = 112n + 8 maka terbuktilah bahwa ada
pelabelan super (52n+68, 60)-(Bt3 +2e)-total selimut pada shackle graf triangular
book SBtn untuk n 2.

Teorema 3. Ada pelabelan super (60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e)-antimagic total
selimut pada shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Bukti. Labeli titik shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif
3 yang definisikan sebagai pelabelan 3 : V (SBtn ) {1, 2, . . . , 4n + 2} dengan
label sebagai berikut:

Lampiran

96

3 (xi ) = 4i, untuk 1 i n


3 (yi ) = 4i 1, untuk 1 i n
3 (zj ) = 4i 2, untuk 1 i n + 1
3 (pj ) = 4i 3, untuk 1 i n + 1
Untuk pelabelan titik pada 3 adalah fungsi bijektif yang memetakan SBtn ke
himpunan bilangan bulat {1, 2, . . . , 4n + 2}. Jika w3 didefinisikan sebagai bobot
selimut dari pelabelan total selimut pada shackle graf triangular book dimana
bobot selimut tersebut diperoleh dari penjumlahan beberapa buah label titik dari
H = Bt3 + 2e yang menjadi covering pada shackle graf triangular book, maka
fungsi bijektif w3 dapat ditentukan sebagai berikut:
w3 = 3 (pi ) + 3 (xi ) + 3 (yi ) + 3 (zi ) + 3 (pi+1 ) + 3 (zi+1 )
= (4i 3) + (4i) + (4i 1) + (4i 2) + (4(i + 1) 3) + (4(i + 1) 2),
jika 1 i n}
= 24i 3
Labeli sisi shackle graf triangular book SBtn dengan fungsi bijektif f yang definisikan sebagai pelabelan f : E(SBtn ) {4n+3, 4n+4, . . . , 8n+1} maka pelabelan
f dapat dituliskan sebagai berikut:
f (pi zi ) = 12n 8i + 11, untuk1 i n + 1,
f (pi yi ) = 12n 8i + 10, untuk1 i n,
f (pi xi ) = 12n 8i + 9, untuk1 i n,
f (pi pi+1 ) = 12n 8i + 8, untuk1 i n,
f (pi+1 zi ) = 12n 8i + 7, untuk1 i n,
f (pi+1 yi ) = 12n 8i + 6, untuk1 i n,
f (pi+1 xi ) = 12n 8i + 5, untuk1 i n,
f (xi zi+1 ) = 12n 8i + 4, untuk1 i n,
Jika W3 didefinisikan sebagai bobot covering total selimut pada shackle graf tri-

Lampiran

97

angular book berdasarkan penjumlahan bobot selimut dengan label sisinya maka
W3 dapat diperoleh dengan merumuskan jumlah bobot selimut w3 dan rumus
label sisi f dengan syarat batas i yang bersesuaian, sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
W3 = w3 + f (pizi ) + f (pi yi) + f (pixi ) + f (pi pi+1 ) + f (pi+1 zi ) +
f (pi+1 yi) + f (pi+1 xi ) + f (xi zi+1 ) + f (pi zi ); jika 1 i n
= 108n 48i + 60
Dengan demikian W3 = {60n + 60, 60n + 108, . . . , 108n + 12}. Karena Un =
a + (n 1)b = 60n + 60 + (n 1)48 = 108n + 12 maka terbuktilah bahwa ada
pelabelan super (60n+60, 48)-(Bt3 +2e)-total selimut pada shackle graf triangular
book SBtn untuk n 2.

Kesimpulan
Pada bagian ini akan direview kembali mengenai total selimut super (a,d)-Hantimagic pada shackle graf triangular book. Berdasarkan hasil penelitian diatas,
maka kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat beberapa teorema yang telah
dibuktikan adalah sebagai berikut :
Ada pelabelan super (36n + 84, 96)-(Bt3 + 2e)-antimagic total selimut pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Ada pelabelan super (52n + 68, 60)-(Bt3 + 2e)-antimagic total selimut pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Ada pelabelan super (60n + 60, 48)-(Bt3 + 2e)-antimagic total selimut pada
shackle graf triangular book SBtn untuk n 2.
Namun demikian, sesuai dengan batas atas d 96, sedangkan dalam penelitian
ini baru diketemukan d {96, 60, 48} sehingga masih tersisa d yang lain yang
belum diketemukan. Oleh karena itu penelitian mengajukan masalah terbuka
berikut:
Masalah terbuka 5.2.1. Tentukan (a, d)-(Bt3 + 2e)-total selimut pada shackle
graf triangular book SBtn bila n 2 untuk d 96 selain d {96, 60, 48}.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A, Rosa. 1967. On Certain Valuations of the Vertices of a Graph. In Theory


of Graphs (Proc. Int. Symposium, Rome, July 1966), Gordon and Breach, N.
Y. and Dunod Paris 349-355.
[2] Dafik, M.Miller, J.Ryan and M.Ba
ca, On super (a,d)-edge antimagic total
labeling of disconnected graphs, Dicrete Math. (2009), 4909-4915.
[3] Dafik, Slamin, Candra, F., Syadiyah, L. 2013. Super Antimagicness of Triangular Book and Diamond Ladder Graphs. Indoms (Indonesian Mathematics
Society), Department of Mathematics Universitas Gajah Mada, Indonesia.
[4] Guti
errez, A. dan Llad
o, A. (2005). Magic Coverings. The Journal of Combinatorial Mathematics and Combinatorial Computing 55,4356.
[5] Inayah, N., Simanjuntak, R., Salman, A. 2009. On (a,d)-H-Antimagic Covering of Graph. The Journal of Combinatorial Mathematics and Combinatorial
Computing 71, 273-281.
[6] Inayah, N., Simanjuntak, R., Salman, A. 2013. Super (a,d)-H-Antimagic
Total Labelings For Shackles of A Connected Graph H. Australasian Journal
of Combinatorics 57, 127-138.
[7] Karyanti. 2012. Pelabelan Selimut (a,d)-H-Anti Ajaib Super pada Graf Fan,
Sun, dan Generalized Petersen. Tidak dipublikasikan (Skripsi). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
[8] Kotzig, A. dan Rosa, A. (1970). Magic Valuations of Finite Graph. Canada
Mathematics Bulletin 13,451461.
[9] Maryati, T. K., Salman, A., Baskoro, E. T., Ryan, J. Miller, M. 2010. On H
Supermagic Labellings for Certain Shackles and Amalgamations of A Connected Graph Antimagic Total Labelings For Shackles of A Connected Graph.
Utilitas Math 83, 333-342.

98

Lampiran

99

[10] Simanjuntak, R., Miller, M., dan Bertault, F. (2000). Two New (a,d)Antimagic Graph Labelings. Proceeding of the Eleventh Australasian Workshop of Combinatorial Algorithm (AWOCA), 179189.

Lampiran

100

Lampiran

101

Anda mungkin juga menyukai