Anda di halaman 1dari 26

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN LINGKUNGAN
HIDUP DALAM PERSPEKTIF
UU 23 Tahun 2014
Malang, 10 Maret 2015
Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Tahun 2015 Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Timur

Oleh: Qurie Purnamasari

Asdep Kelembagaan Lingkungan


Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan
dan Peningkatan Kapasitas
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pokok Bahasan
1

Pendahuluan

Arah Pembangunan Lingkungan Hidup

Implementasi Kebijakan Lingkungan Hidup


dalam Perfektif UU No. 23/2014

Penutup

(RPJMN 2015-2019, Nawacita, Dasar Hukum)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Pendahuluan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Permasalahan lingkungan
hidup yang terus terjadi perlu
upaya pengelolaan lingkungan
yang didukung
kapasitas kelembagaan
lingkungan daerah yang
efektif dan memadai

Green
Consitution
Pasal 28 UUD 1945:
Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan
medapatkan lingkungan hidup
baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan
kesehatan.
33 ayat
(4) UUD 1945
=> Pasal
Hak Asasi
Manusia
1945Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasarkan
atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensiberkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Green
Legislation
Pasal 44 UU 32/2009
Setiap penyusunan peraturan
perundang-undangan pada
tingkat nasional dan daerah
wajib memperhatikan
perlindungan fungsi lingkungan
hidup dan prinsip perlindungan
dan pengelolaan lingkungan
hidup sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam UndangUndang ini.

Perubahan
Paradigma
Tidak Berlanjut
Perusakan
Awal Bencana Lingkungan

Ekstrasi Sumber Daya Alam


Sepenuhnya untuk
Pertumbuhan Ekonomi
Berkurangnya Bio-Capacity
Pelibatan masyarakat

65,50

IKLH
2011-2013

64,21
63,13

Keberlanjutan lemah
Laju kerusakan lebih cepat vs
pelestarian
Panen Bencana Lingkungan

Pengelolaan Sumber Daya Alam


dengan Pesyaratan LH
Sustainable Forestry, Eco-Tourism,
Eco-Product, dll
Menunjang Pertumbuhan Ekonomi
Rusaknya Bio-Capacity
Pemberdayaan masyarakat

Keberlanjutan
Perlindungan
Pemulihan
Peningkatan Kualitas

SDA untuk Pembangunan


Berkelanjutan
Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas
Sust. Consumption & Production
Pemulihan Biocapacity
Ekoregion
Akses Inklusif & Aksi Kolektif

Arah
Pembangunan
Lingkungan Hidup

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Arah Kebijakan
Renstra LH & Hutan

Peningkatan daya saing kompetitif perekonomian


melalui keunggulan dari kekayaan SDA dan lingkungan
RPJMN 2015-2019
hidup;
Pelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai
TUJUAN:

Meningkatkan
kualitas

penopang
sistem kehidupan manusia dan makhluk
lingkungan hidup dan
hidup lainnya; serta
keberlanjutan pembangunan
Pelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai modal
pembangunan, demi keberlanjutan pembangunan
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA (IKU) :
pada
periode berikutnya.

Tingkat perbaikan kualitas lingkungan hidup (IKLH: 66,568,5)


Tingkat penurunan emisi GRK menjadi 26%
Tingkat produksi hutan yg lestari (peningkatan konservasi
& tata kelola hutan) *)

Safeguar
d

SASARAN STRATEGIS:
Menurunnya resiko

lingkungan terhadap
kesehatan & keselamatan
manusia & keberlanjjutan
pembangunan

menjaga fungsi
media
lingkungan

Subject oriented
per media
lingkungan
Target bersifat
Kuantitas dan
kualitas

PROGRAM
DUKUNGAN

Dukungan manajemen
Penelitian &
pengembangan LHK
Peningkatan
penyuluhan dan
pengembangan SDM
Pengawasan &
peningkatan
akuntabiltas aparatur
KLHK

Meningkatnya layanan
jasa ekosistem serta
hasil hutan & kayu
Agenda B

Pengembangan dan
Agenda A
Pemanfaatan Layanan
Perbaikan kualitas
Ekosistem & Sumber
Daya (alam dan
media lingkungan
PROGRAMbuatan)

TEKNIS

1.Planologi dan tata lingkungan


2.Pengelolaan sampah, limbah B3 & B3
3.Pengend. pencemaran & kerusakan
lingk
4.Pengendalian DAS & HL
5.Penegakan hukum LH & Kehutanan

1. Pengelolaan Hutan Produksi


Lestari dan Usaha Kehutanan
2. Pengendalian perubahan iklim
3. Konservasi SDA & ekosistem
4. Perhutanan sosial & kemitraan
lingk

Pendekatan Ekosistem
Instrumen
Kegiatan

*)
penyelesaian
pengukuhan
/penetapan
kwsn hutan
100%;
penyelesaian
tata batas kwsn
& tata batas
fungsi
sepanjang
40.000 km,
operasionalisasi
576 KPH,
peningkatan
kemitraan dg
masy dlm
pengel hutan
dari 500 rb ha
(2014) menjadi
40 jt ha (2019)

Nurtur
e and
Cheris
h
menunjang
sistem
kehidupan

Purpose oriented
daya dukung masy.
Lokal dan daya
dukung
pertumbuhan
ekonomi berdaya
saing
Selain kuantitas
dan kualitas, target
diharapkan
mempunyai NILAI
(value)

Arahan Nawacita Presiden RI

RPJM 2015-2019
sesuai dengan
Perpres No. 2
Tahun 2015

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

AREAL FOKUS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DALAM KORIDOR KEBIJAKAN TATA PEMERINTAHAN
RPJMN 2015-2019
TUJUAN
PEMBANGUNAN

Alinea IV UUD 45

OTONOMI DAERAH

Disarikan dari courtesy MenPANRB, Nov 2014

Dasar Hukum
Lingkungan Hidup

UU No. 32/2009: Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup
UU No. 18/2008: Pengelolaan Sampah
UU No. 5/1994: Pengesahan UNCBD (Konvensi
PBB mengenai Kehati)
UU No. 6/1994: Pengesahan UNFCCC (Konvensi
Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim)
UU No. 17/2004: Pengesahan Protokol Kyoto atas
Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan
Iklim
UU No. 21/2004: Pengesahan Cartagena Protokol
Biosafety to the CBD (Protokol Cartagena tentang
Keamanan Hayati atas Konvensi tentang Kehati)
UU No. 19/2009: Pengesahan Stockholm
Convention on Persistents Organic Pollutant
(Konvensi Stockholm tentang Bahan Pencemar
Organik yg Persisten)
PP turunannnya

Kehutanan
UU No. 41/1999: Kehutanan
UU No. 19/2005: Kehutanan+Tambang
di HL
UU No. 5/1990: Konservasi SDA
Hayati dan Ekosistemnya
UU No. 18/2013: Pencegahan dan
Pemberantasan Pelanggaran Hutan
UU No.37/2014: KTA
UU 16/2006 Penyuluhan
PP turunannya

UU 23 / 2014: Pemerintahan Daerah

3
Implementasi Kebijakan
LH dalam Perpektif
UU No. 23/2014 tentang
Pemerintahan Daerah

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


URUSAN PEMERINTAHAN
KONKUREN
(Urusan bersama
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

ABSOLUT
(Mutlak urusan Pusat)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

PILIHAN/OPTIONAL
Pertahanan
(Sektor Unggulan)
Keamanan
8 Urusan Pilihan
Moneter dan Fiskal
Yustisi (Peradilan dan Kejaksaan) Contoh: pertanian,
industri, perdagangan,
Politik Luar Negeri
pariwisata, kelautan,
Agama
kehutanan, dsb

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pendidikan
Kesehatan
PU dan PR
Perumahan rakyat &
kawasan pemukiman
Tramtibum & linmas
Sosial

WAJIB/OBLIGATORY
(Pelayanan Dasar)
24 Urusan Wajib
Contoh: kesehatan, LH,
pertanahan, pendidikan,
tenaga kerja, PU,
Perhubungan dll.

PELAYANAN
DASAR (6)

SPM

NONPELAYANAN
DASAR (18)

NSPK

URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR (18)


Tenaga Kerja

Komunikasi dan Informatika

Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak

Koperasi, UsahaKecil, dan


Menengah

Pangan

Penananaman Modal

Pertanahan

Kepemudaan dan Olah Raga

Lingkungan Hidup

Statistik

Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil

Persandian

Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa

Kebudayaan

Pengendalian penduduk dan


Perpustakaan
KB
Perhubungan

Kearsipan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

URUSAN PILIHAN (8)


Kelautan dan Perikanan
Pariwisata
Pertanian
Kehutanan
Energi dan Sumberdaya Mineral
Perdagangan
Perindustrian
Transmigrasi
Urusan
Urusan berbasis
berbasis
ekosistem
ekosistem

Eg. LH, kehutanan, kelautan&


perikanan

Provins
i

Kabupaten
/ Kota

URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILAKSANAKAN


PADA TINGKATAN PEMERINTAHAN

1. Pusat: Berwenang menetapkan Norma, Standar, Prosedur dan


Kriteria (NSPK), monev, supervisi, fasilitasi dan urusan-urusan
pemerintahan dengan eksternalitas Nasional (lintas Daerah prov &
lintas neg)l.
2. Provinsi: Berwenang mengatur dan mengurus urusan-urusan
pemerintahan dengan eksternalitas regional (lintas Kab/Kota)
[Mengacu pd NSPK]
3. Kab/Kota: Berwenang mengatur dan mengurus urusan-urusan
pemerintahan dengan eksternalitas lokal (dalam satu Kab/Kota) )
[Mengacu pd NSPK]

Kewenangan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan konkuren berwenang untuk:

Menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria


dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan;
dan
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.

UU 23/2014, pasal 16 (1)

11 URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


1. Perencanaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
3.

Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan

4. Keanekaragaman Hayati (KEHATI)


5. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Limbah B3
6. Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Izin Lingkungan dan
Izin PPLH
7. Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA), Kearifan
Lokal dan
Hak MHA yang terkait PPLH
8. Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan LH untuk Masyarakat
9. Penghargaan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
10. Pengaduan Lingkungan Hidup
11. Persampahan
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


PEMERINTAH
DAERAH PROVINSI

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA

RPPLH Provinsi

RPPLH Kabupaten/Kota

SUB BIDANG

PEMERINTAH

Perencanaan
Lingkungan Hidup

Rencana Perlindungan
dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
(RPPLH) Nasional

Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
(KLHS)

KLHS untuk kebijakan, KLHS dan KRP Provinsi KLHS dan KRP
rencana dan/atau
Kabupaten/Kota
program (KRP)
Nasional

Pengendalian
Pencemaran dan/atau
Kerusakan
Lingkungan Hidup

Pencegahan,
penanggulangan
dan pemulihan
pencemaran dan/atau
kerusakan LH lintas
daerah provinsi
dan/atau lintas batas
negara

Pencegahan,
penanggulangan dan
pemulihan
pencemaran dan/atau
kerusakan LH lintas
daerah kab/kota dalam
1 (satu) daerah provinsi

Pencegahan,
penanggulangan dan
pemulihan
pencemaran dan/atau
kerusakan LH dalam
daerah kab/kota

Keanekaragaman
Hayati (KEHATI)

Pengelolaan Kehati
Nasional

Pengelolaan Kehati
Provinsi

Pengelolaan Kehati
Kabupaten/Kota

Bahan Berbahaya dan a. Pengelolaan B3


Beracun (B3), dan
b. Pengelolaan LB3
Limbah Bahan
Berbahaya dan
Beracun (limbah B3)

Pengumpulan LB3 lintas a. Penyimpanan


Daerah kab/kota dlm 1
sementara LB3
Daerah provinsi
b. Pengumpulan LB3
dlm 1 Daerah
kab/kota

SUB BIDANG

PEMERINTAH

PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA

Pembinaan dan
pengawasan terhadap
izin lingkungan dan izin
PPLH

Pembinaan dan
pengawasan terhadap
usaha dan/atau kegiatan
yang izin lingkungan
dan izin PPLH
diterbitkan oleh
Pemerintah Pusat

Pembinaan dan
pengawasan terhadap
usaha dan/atau kegiatan
yang izin lingkungan
dan izin PPLH
diterbitkan oleh PEMDA
Provinsi

Pembinaan dan
pengawasan terhadap
usaha dan/atau kegiatan
yang izin lingkungan
dan izin PPLH
diterbitkan oleh PEMDA
Kabupaten/Kota

Penetapan Pengakuan
Pengakuan keberadaan
masyarakat hukum adat
MHA, kearifan lokal
(MHA), kearifan lokal dan
atau pengetahuan
hak MHA yang terkait
tradisional & hak MHA
dengan PPLH
terkait dg PPLH yg
berada di 2 (dua) atau
lebih daerah Prov
Peningkatan kapasitas
MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan
tradisional & hak MHA
terkait dg PPLH yg
berada di 2 (dua) atau
lebih daerah Provinsi

Penetapan Pengakuan
MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan
tradisional & hak MHA
terkait dg PPLH yg
berada di 2 atau lebih
daerah Kab/Kota dlm
satu daerah Prov
Peningkatan kapasitas
MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan
tradisional & hak MHA
terkait dg PPLH yg
berada di 2 atau lebih
daerah Kab/Kota dlm
satu daerah Prov

Penetapan Pengakuan
MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional
& hak MHA terkait dg
PPLH yg berada di
daerah Kab/ Kota dlm
satu daerah Prov
Peningkatan kapasitas
MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional
& hak MHA terkait dg
PPLH yg berada di
daerah Kab/Kota dlm
satu daerah Prov

Pendidikan, Pelatihan,
Penyelenggaraan
dan Penyuluhan LH untuk pendidikan, pelatihan
masyarakat
dan penyuluhan LH
untuk lembaga
kemasyarakatan tingkat
nasional

Penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan
dan penyuluhan LH
untuk lembaga
kemasyarakatan tingkat
Daerah Provinsi

Penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan
dan penyuluhan LH
untuk lembaga
kemasyarakatan tingkat
Daerah Kabupaten/Kota

PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH DAERAH


PROVINSI
KABUPATEN/KOTA

SUB BIDANG

PEMERINTAH

Penghargaan LH
untuk
Masyarakat

Pemberian penghargaan LH Pemberian


tingkat Nasional
penghargaan LH
tingkat Daerah Provinsi

Pemberian
penghargaan LH
tingkat Daerah
Kabupaten/Kota

Pengaduan
Lingkungan
Hidup

Penyelesaian pengaduan LH
di bid PPLH thd:
Usaha dan/atau keg yg izin
lingk dan/atau izin PPLH
diterbitkan oleh Pemerintah
Pusat
Usaha dan/atau keg yg lokasi
dan/atau dampaknya lintas
Daerah Prov

Penyelesaian
pengaduan LH di bid
PPLH trhd:
Usaha dan/atau keg yg
izin lingk dan/atau izin
PPLH diterbitkan oleh
Pemda Kab/Kota
Usaha dan/atau
kegiatan yg lokasi
dan/atau dampaknya di
Daerah Kab/Kota

Persampahan

Penerbitan izin insinerator


Penanganan
pengelolaan sampah menjadi sampah di TPA/TPST
energi listrik
Regional
Penerbitan izin pemanfaatan
gas mentan (landfill gas) untuk
energi listrik ditempat
pemrosesan akhir (TPA)
regional oleh pihak swasta.
Pembinaan dan pengawasan
penanganan sampah di
TPA/tempat pengolahan sampah
terpadu (TPST) regional oleh
pihak swasta.
Penetapan dan pengawasan
tanggung jawab produsen dalam
pengurangan sampah.
Pembinaan dan pengawasan
tanggung jawab produsen dalam
pengurangan sampah.

Penyelesaian
pengaduan LH di bid
PPLH thd:
Usaha dan/atau keg yg
izin lingk dan/atau izin
PPLH diterbitkan oleh
Pemda Prov
Usaha dan/atau
kegiatan yg lokasi
dan/atau dampaknya
lintas Daerah Kab/Kota

Pengelolaan sampah
penerbitan izin
pendaurulangan
sampah/pengelolaan
sampah,
pengangkutan
sampah dan
pemrosesan akhir
sampah yang
dilakukan oleh swasta
Pembinaan dan
pengawasan
pengelolaan sampah
yang diselenggarakan
oleh pihak swasta

CATATAN PENTING

Pengarusutamaan LH dalam Pembangunan:


Mengingat kecenderungan kerusakan SDA & LH yg semakin meningkat, semua sektor pembangunan agar
menempatkan isu LH sbg prioritas dlm setiap pendekatan pembangunan.
Pengarusutamaan LH harus dijadikan dasar perencanaan pembangunan & implementasi pembangunan.
UU 23/2014 menempatkan Bidang LH sebagai salah satu urusan wajib => harus diselenggarakan secara optimal
berdasarkan kewenangannya.

Kapasitas Perlindungan dan Pengelolaan LH Daerah:


-

Bidang LH merupakan urusan wajib non pelayanan dasar, namun seluruh indikator bidang LH yg sebelumnya
merupakan urusan wajib dan pelayanan dasar (SPM) bagi provinsi & kab/kota tetap harus dilaksanakan, yaitu:
a. Pemerintah Daerah Provinsi;
- Informasi status mutu air;
- Informasi status mutu udara ambien;
- Tindak lanjut pengaduan masy akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan LH
b. Pemerintah Daerah Kab/Kota:
- Pencegahan pencemaran air;
- Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak;
- Informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa
- Tindak lanjut pengaduan masy akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan LH

Pelayanan/indikator tsb merupakan bagian urusan pemerintah yg tidak terpisah dari urusan pemerintahan (UU
23/2014), yaitu sub bidang:
Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan LH;
Pembinaan dan pengawasan thd Izin Lingungan dan Izin PPLH;
Pengaduan LH

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Penutup

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

KESIMPULAN
Selain urusan bidang LH yang terkait SPM Bidang LH, daerah berkewajiban melaksanakan
urusan bidang LH lainnya yang telah diatur dalam UU No. 23/2014 dan melaksanakan
kewenangan yang telah di mandatkan berdasarkan UU No. 32/2009

Hal-hal yang perlu dipersiapkan Daerah dalam pelaksanaan urusan & mandat perUU-an:
Kapasitas Kelembagaan Daerah
Kompetensi SDM Aparatur
Pengendalian dan pengawasan pencemaran dan/atau kerusakan LH
Pengendalian dampak lingkungan (AMDAL, UKL/UPL, instrumen dan
manajemen LH, ekolabel, produksi bersih, ekonomi lingkungan dll)
Penegakan hukum lingkungan (administrasi, perdata dan pidana)
Pengawasan dalam rangka komservasi SDA
Perencanaan dan Penganggaran
Sarana dan Prasarana
Sistem Informasi LH Daerah

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Terima Kasih

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Anda mungkin juga menyukai