Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
B. Elemen Sistem Akuntansi
Yang termasuk kedalam elemen sistem akuntansi, yaitu :
1.

Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi,

dengan

formulir

peristiwa

yang

terjadi

dalam

organisasi

dapat

didokumentasikan diatas secarik kertas.


Dalam sistem akuntansi secara manual, formulir yang digunakan dibuat dari kertas,
sedangkan sistem akuntansi dengan komputer digunakan berbagai macam media untuk
memasukkan data kedalam sistem pengolahan data.
Contoh formulir seperti faktur penjualan, bukti kas keluar dan cek.
2.

Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi
pencatatan dalam jurnal yaitu formulir.
Contoh jurnal seperti Jurnal penerimaan kas, jurnal penjualan, jurnal pengeluaran
kas, jurnal pembelian dan jurnal umum.
3.

Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data

keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal dan sebagai wadah untuk
menggolongkan data keuangan dan sebagai sumber penyajian laporan keuangan.
4.

Buku Pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data

keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.


Contoh buku pembantu seperti buku pembantu piutang dan buku pembantu utang.

5.

Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi dan berupa

hasil akhir proses akuntansi.


Laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba
yang ditahan, laporan harga pokok produksi, dan laporan biaya pemasaran, laporan
harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar
saldo persediaan yang lambat penjualannya.
C. Tujuan Sistem Akuntansi
Tujuan utama daripenyusunan sistem informasi akuntansi adalah menyediakan
informasi akuntansi kepada berbagai pihak pengguna baik pihak intern maupun pihak
ekstern.
Menurut Mulyadi (2001) tujuan dari penyusunan sistem informasi akuntansi
adalah sebagai berikut:
1.

Untuk menyediakan informasi bagi pengelola usaha baru. Kegiatan pengembangan

sistem informasi akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan
menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang dijalankan selama ini.
2.

Untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan sistem yang sudah ada.

Perkembangan usaha perusahaan menurut sistem akuntansi untuk menghasilkan laporan


dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya, dengan struktur informasi
yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.
3.

Memperbaiki pengendalian dan pengecekan intern. Akuntansi merupakan alat

pertanggungjawaban kekayaan suatu organisasi. Pengembangan sistem informasi akuntansi


seringkali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi
sehingga pertanggungjawaban terhadap pengguna kekayaan organisasi dapat dilaksanakan
dengan baik. Pengembangan sistem informasi akuntansi bertujuan untuk memperbaiki
pengecekan intern agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya.
4.

Untuk menekan biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Pengembangan sistem informasi akuntansi sering digunakan untuk menghemat biaya


informasi yang merupakan barang ekonomi, sehingga untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan sumber ekonomi lainnya.

D. Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi


Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui oleh analisis
sistem dalam mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem skuntansi
dilaksanakan melalui tiga tahap utama berikut ini :
1.
2.
3.

Analisis sistem
Desain sistem
Implementasi sistem

Dalam setiap tahap pengembangan sistem tersebut, analisis sistem menghasilkan


dokumen tertulis yang menyajikan rencana yang akan dilaksanakan dalam pengembangan
sistem atau hasil pekerjaan tahap pengembangan sistem. Dokumen tertulis tersebut
diserahkan kepada pemakai informasi sebagai media bagi analisis sistem untuk
mengkomunikasikan pekerjaannya kepada pemakai informasi. Tahap pengenbangan sistem
disajikan dalam gambar berikut ini.
Laporan Hasil
analisis sistem
Analisis sistem

Usulan pelaksanaan
analisis sistem

Laporan final
desain sistem
Desain sistem

Laporan final desain


sistem secara garis
besar
Usulan desain sistem
secara garis besar

1.Implementasi
Analisis Sistem
sistem

Laporan final
implementasi sistem

Dalam tahap ini, analisis sistem membantu pemakai informasi dalam mengindentifikasi

informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya. Analisis sistem
mewawancarai pemakai informasi,seperti mengajukan pertanyaan Informasi apa yang
saudara terima sekarang jenis informasi apa yang saudara perlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini ? . Masalah yang seringkali dihadapi oleh analis sistem pada tahap ini adalah
membedakan apa yang diminta, dengan apa apa yang diinginkan, dan dengan apa yang
dpelukan oleh pemakai informasi. Seringkali pemakai informasi tidak mampu
mengemukakan informasi apa yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaannya, sehingga
ia mengajukan permintaan jenis informasi kepada analis sistem, yang tidak sesuai dengan
yang diinginkan , bahkan seringkali tidak sama dengan yang sebenarnya deperlukan. Analis
sistem harus memperoleh informasi yang sebenarnya diperlukan oleh pemakai informasi
inilah yang menjadi dasar untuk melangkah ke tahap desain dan inplementasi sistem. Tahaptahap desain dan imlementasi dalam pengembangan sistem akuntansi sangat ditentukan oleh
keberhasilan analis sistem dalam mengidentifikasikan kabutuhan informasi pemakai
informasi.
Kegagalan analis sistem dalam mengidentifikasi jenis informasi yang diperlukan oleh
pemakai informasi akan mengakibatkan desain sistem yang tidak bermanfaat oleh pemakai
informasi. Oleh karena itu, tahap analis sistem merupakan tahap yang paling menentukan
dalam keseluruhan tahap pengembangan sistem informasi.
Analis sistem dapat dibagi menjadi empat tahap :
a.
b.
c.
d.

Analisis pendahuluan
Penyusunan usulan pelaksanaan analisis sistem
Pelaksanaan analisis sistem.
Penyusunan laporan hasil analisis sistem
Dalam analisis pendahuluan, analis sistem mengumpulkan berbagai informasi umum

untuk menyusun dukumen tertulis yang disebut Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem. Tahap
pelaksanaan analisis sistem dilakukan oleh analis sistem setelah tahap analis pendahuluan
dilakukan dan didasarkan pada usulan pelaksanaan analisis sistem. Hasil analisis sistem
dituangkan dalam dokumen tertulis yang disebut laporan hasil analisis sistem.
a.

Analisis pendahuluan
Dalam analisis pendahuluan sistem ini, analisis sistem mengumpulkan informasi

untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan kliennya. Untuk ini
analis sistem membuat work sheet atau check sheet untuk mengumpulkan informasi yang
dikumpulkan dalam analisis pendahuluan tersebut. Jika perusahaan memiliki departemen

sistem informasi, pekerjaan pengembangan sistem akuntansi dalam perusahaan tersebut


umunya didahului dengan diterimanya permintaan jasa pengembangan sistem informasi dari
pemakai informasi kepada analis sistem dalam departemen tersebut. Permintaan jasa
tersebut dituangkan dalam surat permintaan jasa pengembangan sistem informasi dan berisi
penjelasan ringkas luas pekerjaan, hasil yang diinginkan ,jangka waktu penyelesain
pekerjaan.
Dalam analisis pendahuluan sistem ini, analisis sistem mengumpulkan informasi
untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan kliennya. Untuk ini
analis sistem membuat work sheet atau check sheet untuk mengumpulkan informasi yang
dikumpulkan dalam analisis pendahuluan tersebut.
b. Penyususnan Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem.
Pelakasanaan analisis sistem direncanakan oleh analis sistem dalam suatu dokumen
tertulis yang dissebut usulan pelaksanaan analisis sistem. Maksud dihasilkanya dokumen
tertulis tersebut adalah untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis
sistem mengenai pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan dilaksanakan oleh
analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.
1. Dengan alasan dan jelas yang mendasari dilakukannya pengembangan sistem
akuntansi
2. Pernyataan khusus tentang persyaratan kinerja yang diharapkan dari sistem
akuntansi yang diusulkan
3. Batasan luas anallisis sistem yang akan dilakukan
4. Identifikasi informasi yang kemungkinan harus dikumpulkan dalam analisis
sistem
5. Identifikasi sumber-sumber potensial yang dapat menyediakan informasi yang
diperlukan dalam analisis sistem.
6. Daftar peristiwa basar ata titik-titik pengecekan yang digunakan untuk
pengecek perkembangan analisis sistem yang dilaksanakan oleh analis sistem.
Isi dokumen Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem ini kemudian disajikan oleh
analis sistem kepada pemakai informasi untuk mempertemukan kebutuhan pemakai
informasi dengan kebutuhan pemakai menurut persepsi analis sistem. Dengan membaca
alasan dilakukannya analisis sistem, persyaratan kinerja yang dituntut dari sistem yang akan
dikembangkan, luas analisis sistem yang akan dilaksanakan, informasi yang akan
dikumpulkan untuk mengecek perkembangan pelaksanaan analisis sistem, pemakai

informasi dapat memahami apakah arah yang dituju dalam analisis sistem ini dapat
memenuhi kebutuhan informasi mereka.
c.

Pelaksanaan Analisis Sistem


Pelaksanaan Analisis Sistem didasar pada rencana kerja yang ditungkan dalam

Usulan Pelaksanaan Analisis.Berikut ini contoh berbagai langkah yang dilakukan oleh
analis sistem dalam melaksanakan analisis sistem. Analisis Laporan yang Dihasilkan Sistem
Sekarang, Daalam tahap ini analis sistem mempelajari laporan yang sudah dihasilkan oleh
sistem akuntansi yang sekarang digunakan,untuk menentukan informasi yang dilakukan
oleh manajemen namun tidak disediakan oleh sistem akuntansi yang sekarang. Menganalisis
Transaksi.Analis sistem kemudian melaksanakan analisis terhadap setiap transaksi.Analisis
transaksi ini meliputi analisis terhadap formulir,catatan dan,prosedur yang digunakan di
dalam melaksanakan setiap transaksi tersebut. Untuk setiap transaksi yang dilaksanakan
perusahaan analisis sistem mengumpulkan informasi mengenai:
1. Unit organisasi yang terkait dalam transaksi
2. Formulir yang digunakan
3. Sistem otorisasi dalam pelaksanaan transaksi
4. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
5. Prosedur pelaksanaan transaksi
Dalam menpelajari formulir yang digunakan dalam suatu departemen,analis sistem
mengumpulkan informasi mengenai:
1.

Siapa yang mengisi formulir?

2.

Siapa yang mengecek,menverifikasi atau mengesahkan formulir tersebut?

3.

Setelah formulir tersebut selesai diproses,diserahkan ke departemen mana, dan

siapa yang menerima penyerah formulir tersebut?


4.

Buku jurnal apa yang terpengaruh oleh informasi yang tercantum di dalam

formulir tersebut?
5.

Buku besar pembantu apa yang terpengaruh oleh formulir tersebut?

6.

Rekenig buku besar apa yang terpengaruh oleh formulir tersebut?

7.

Ekuipmen mekanik apa yang digunakan untuk mengolah oleh formulir

tersebut?
8.

Pengecekan intern apa yang diciptakan dari penggunaan formulir tersebut?

Dalam Pengumpulan informasi, mengenai sistem (yang merupakan jaringan

prosedur untuk melaksanakan transaksi pokok perusahaan),analis sistem biasanya


menggunakan uraian tertulis berupa daftar kegiatan (operation list) dan simbol-simbol
standar. Setelah ini disajikan contoh simbol-simbol standar beserta maknanya dan disajikan
pula contoh penggunaannya.
Mempelajari Catatan pertama. Seperti telah diuraikan dalam Bab 1, yang
merupakan catatan pertama (books of original entry) dalam sistem akuntansi adalah jurnal.
Analis sistem mempelajari jurnal yang digunakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk
menenmukan kelemahan yang melekat padanya dan mempertimbangkan kemungkinan
perncangan kembali jurnal yang sekarang digunakan atau perancangan jurnal-jurnal
baru.Dalam Bab 4 diuraikan bagimana merancang catatan pertama ini.
Mempelajari Catatan Terakhir. Buku besar dan pembantu merupakn catatan
terakhir (books of entry) Dalam sistem akuntansi.Analisis sistem mempelajari buku besar
dan berbagi buku pembantu yang digunakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk
menentukan kelemahan yang melekat adanya dan mempertimbangkan kemungkinan
perancangan kembali buku besar dan buku pembantu yang sekarang digunakan,atau
perancangan buku pembantu yang baru.
d. Sumber Informasi dalam Analisis Sistem
Dalam analisis sistem, sumber informasi yang digunakan untuk pengembangan
sistem akuntansi yaitu sistem akuntansi yang sekarang digunakan, sumber intern yang lain,
dan sumber-sumber luar.
Jarang analisis sistem mengembangkan sistem akuntansi yang sama sekali
akuntansi adalah sebelumnya tidak dimiliki oleh perusahaan.yang sering terjadi justru analis
sistem mengembangkan sistem baru untuk menggantikan atau untuk menperluas sistem
akuntansi yang sekarang digunakan oleh perusahaan.Dalam keadaan ini timbul perntanyaan:
Apakah peran sistem akuntansi yang lama sistem akuntansi yang akan dikembangkan?
Haruslah analis sistem menganalisis sistem akuntansi yang lama dalam mengembangkan
sistem akuntansi yang baru? Manfaat utama dilakukan analis terhadap sistem akuntansi
lama adalah:
1. Efektifitas Sisitem Akuntansi yang Sekarang Digunakan.Dengan mempelajari
sistem

akuntansi

yang

sekarang

digunakan

analis

sekarang

sistem

memiliki

kesempatanuntuk menentukan apakah sistem yang sekarang digunakan masih memenuhi


kebutuhan pemakai informasi ,memelurkan perbaiki kecil,memerlukan perbaiki besar atau

harus diganti. Desain suatu sistem,akuntansi baru tanpa dilandasi pada penilaian efektifitas
sistem akuntansi yang sekarang digunakan ibarat membeli sebuah mobil tanpa mengetahui
bahwa mobil yang sekarang digunakan dalam keadaan mongok hanya karena kehabisan
bahan bakar.
2. Ide Rancangan. Dengan menganalisis sistem akuntansi yang sekarang
diggunakan analis sistem dapat menyerap ide rancangan yang terdapat dalam sistem
akuntansi yang,lama, yang masih bermanfaat untuk pemaki dalam sistem akuntansi yang
baru.
3. Identifikasi Sumber Daya.Dengan menganalisis sistem akuntansi yang
sekarang digunakan analis,sistem dapat mengidentifikasi berbagai sumber daya yang
tersedia bagi sistem akuntansi yang akan dikembangkan nanti. Sumber daya tersebut
meliputih keahlian manajemen,kehlian,dan ekuipmen yang sekarang digunakan untuk
menjalankan sistem akuntansi.
4. Pengetahuan Konversi.

Pada

saat

sistem

akuntansi

yang

baru

diimplementasika,analis sistem perlu memiliki informasi tentang kegiatan yang sebelumnya


dilaksanakan dengan sisten yang lama dan yang akan dilaksanakan dengan sistem akuntansi
yang baru.Pengetahuan ini merupakan dasar bagi analis sistem dalam menghentikan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengansistem yang lama untuk digantikan dengan
kegiatan-kegiatan yang diracang dalam sistem akuntansi baru.
5. Tidak Awal yang Sama dalam Menuju Ke Perusahaan Baru. Dalam
mengkomunikasikan perubahan-perubahan yang dirancang dengan dilaksanakannya
sistemakuntansi yang baru,analis sistem akan menghadapi sikap penolakan atau keengganan
karyawan pelaksana maupun pemakai informasi untukl berubah ke dalam sistem akuntansi
yang baru.Untuk mengirangi sikap tersebut analis sistem dapat membuat perbandingan
antara sistem lama dengan sistem yang baru, untuk menujukkan bahwa sistem yang baru
tidak seluruhnya merupakan sistem baru namun beberapa unsur yang ada dalam sistem lama
masih dipertahankan atau sedikit mengalami perubahan dalam sistem akuntansi yang baru.
Dengan demikian analis sistem dan karyawan yang akan mengoperasikan sistem serta
pemakai informasi dapat bertolak dari titik awal yang sama, yaitu kondisi sistem akuntansi
yang lama, untuk berangkat ke sistem akuntansi baru yang telah dirancang.
Sumber intern lain yang paling penting dalam melaksanakan analisis sistem adalah
orang. Orang-orang dalam organisasi tidak hanya yang menjabat sebagai manajer, namun
mencakup pula karyawan operasi dan karyawan yang melaksanakan pekerjaaan klerikal.
Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh informasi dapat dinyatakan dengan baik oleh para

pemakai informasi. Analis sistem dapat membantu para pemakai informasi di dalam
merumuskan persyaratan yang melekat dalam informasi yang mereka perlukan.
Sumber intern kedua yang dapat dipakai dalam melaksanakan analisis sistem
adalah pekerjaan tulis menulis (paperwork) dalam organisasi. Pekerjaaan tulis menulis
dalam hamper semua organisasi dapat digolongkan ke dalam (1) yang menggambarkan
bagaimana organisasi dibentuk strukturnya, (2) apa yang sedang dikerjakan atau selama ini
dikerjakan oleh organisasi dan (3) apa yang direncanakan untuk dikerjakan oleh organisasi.
Sumber ketiga yang dapat dipakai dalam analisis sistem adalah hubungan.
Hubungan antar karyawan , antar departemen ,atau antar fungsi dapat menyediakan bagi
analis sistem suatu informasi yang sebelumnya tidak diketahui oleh analis sistem melalui
dokumentasi yang dilakukan oleh organisasi.
Apakah analis sistem dapat menggunakan sumber luar dalam analisis sistem ?
perusahaan lain yang menggunakan sistem akuntansi yang serupa dengan yang digunakan
sekarang oleh perusahaan dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam analisis sistem.
Buku teks, majalah yang diterbitkan oleh organisasi professional, dan brosur penjualan yang
diterbitkan oleh pernjual perangkat keras pengelohan data merupakan sumber informasi
yang baik dari pihak luar dalam tahap analisis sistem.
e. Teknik Pengumpulan Informasi dalam Analisis Sistem
Dalam tahap analisis pengumpulan informasi dilakukan analis sistem dengan cara
(1) wawancar,(2) kuesioner, (3) metode analisis kelompok,(4) pengamatan,dan (5)
pengambilan sampel dan pengumpulan dokumen. Dalam banyak hal, waawancara
merupakan cara terbaik untuk mengumpulkan data dalam tahap analisis sistem.
Dalam tahap analisis sistem,bentuk-bemtuk pertanyaan yang di jual oleh analis
sistem adalah sebagai berikut:
1. Apakah laporan keuangam ini menyajikan informasi sistem yang Saudara
perlukan?
2. Bagimana memperbaiki mutu informasi yang di cantumkan dalam laporan
keuangan yang Saudara terima?
3. Apa pekerjaan Saudara?
4. Apakah yang akan Saudara capai melalui pekerjaan Saudara?
5. Informasi apa yang Saudara terima sekarang untuk mencapai tujuan pekerjaan
Saudara?
6. Informasi keuangan tambahan apa yang Saudara perlukan?
Metode analisis kelompok digunakan jika (1) sistem yang dianalisis berdampak
kepada beberapa kelopok pemakai informasi yang mempunyai berbagai kegiatan yang
berbeda dan berbagai kepentingan yang berbeda,(2) sistem yang dianalisis akan mengubah

hubungan yang sudah terbina antara manusia, antar mesin,dan antar metode,(3) sistem
dianalisis akan melayani fungsi bisnis,yang baru yang sebelumnya perusahaan tidak
memiliki pengalaman menjalankan fungsi tersebut.
f.

Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem

Hasil akhir proses analisis sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu laporan
yang disebut Laporan Hasil Analisis Sistem. Laporan ini merupakan dokumen tertulis yang
dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada pemakai informasi,Laporan ini berisi
temuan-temuan yang diperoleh analis sistem dalam analisis sistem.
Isi Laporan Hasil Analisis Sistem meliputi:
1. Perntanyaan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis sistem yang
dilaksanakan oleh analis sistem.
2. Dafatar masalah besar yang ditemukan oleh analis sistem.
3. Suatu perntanyaan persyaratan informasi yang diperlukan oleh pemakai
informasi.
4. Suatu perntanyaan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem
selama melaksanakan analisis sistem.
5. Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkan
dalam perancangan sistem akuntansi yang baru,atau pengubahan sistem yang sekarang
digunakan oleh perusahaan.Proyeksi ini mencakup kelaikan dilanjutkannya tahap-tahap
berikutnya pengembangan sistem akuntansi.
6.

Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan atau

npersyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut.


2.

Desain sistem
Desain adalah proses pemerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif

rencangan

sistem

informasi

yang

diajukan

kepada

pemakai

informasi

untuk

dipertimbangka.Tahap desain sistem ini dibagi menjadi lima tahap:


a. Desain sistem secara garis besar.
b. Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara garis besar.
c. Evaluasi sistem.
d. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar.
e. Desain Sistem Secara rinci.
f. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci.
Pengembangan sistem akuntansi dapat disamakam dengan pembangunan gedung
sekolah.Pada tahap awal pembangunan gedung sekolah,assitek melakukan wawancara

dengan pengurus sekolah untuk memperoleh informasi tentang kebutuhan pengurus


sekolah,seperti kebutuhan ruang,fasilitas olah raga,alat bantu pengajaran yang akan
dipasang dalam gedung,dan lain-lain kebutuhan. Berdasarkan informasi tentang kebutuhan
pengurus sekolah, arsitek kemundian membuat rancangan garis besar bamgunan gedung
sekolah yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengurus sekolah.Desain secara garis
besar

tersebut

kemidian

ditawarkan

kepada

pengurus

sekolah

untuk

dipertimbangkan.Pengurus sekolah dan assitek bersama-sama melakukan evaluasi terhadap


desain gedung sekolah secara garis besar tersebut.Hasil evaluasi terhadap desain gedung
secara garis besar kemudian dipakai oleh arsitek untuk membuat desain gedung secara
rinci.Tahap desain gedung sebenarnya berjalan bolak balik antara desain garis besar evaluasi
dan desain rinci sampai akhirnya arsitek menghasilkan desain rinci yang memenuhi
kebutuhan pengurus sekolah.
a. Desain Sistem Secara Garis Besar
Seperti halnya dengan yang ditempuh oleh seorang arsitek dalam pembanguna
gedung sekolah tersebut diatas, dalam pembangunan sebuah sistem informasi analis sistem
telah memperoeh informasi berikut ini dari tahap analisis sitem yang dilakukan:
1. Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai beserta persyaratan-persyaratan yang
melekat dalam infomasi tersebut.
2. Luas Sistem.
3.

Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (orang, mesin,uang, material,dan

metode).
Berdasarkan informasi yang diperolehan dalam tahap analisis tersebut analis sistem
kemudian menawarkan berbagai alternatif desain secara garis besar sistem informasi untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan pemakai. Berbagai alternatif desain secara garis
besar sistem informasi tersebut terdiri dari desain masing-masing unsur blok bangunan
sistem informasi,yang dimeliputi desain keluaran,masukan model, teknologi basis data,dan
pengendalian. Analissistem adalah seorang jang ali jang mampu memnyajikan berbagai
aternatif desain sistem informasi jang menmungkinkan pemakai informasi memilih di antara
berbagai desain jang di tawarkan oleh analis sistem penyajian desain sistem informasi
secara garis besar menberi kesepatan kepada pemakai informasi Melihat dengan berbagai
macam cara nutuk memenuhi kebutuan informasi mereka sehingga desain jang Baiklah jang
natilah akan di plementasikan. Umum nya pemakai informasi tidak mengetahui informasi

apa jang di perlukan sampai saat ini informasi tersebut di tunjunkan kepada mereka.
b.Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar
Usulan desain sistem secara garis besar di susun untuk menkomunikasikan secara
garis besar memenuhi kebutuan mereka Akan informasi isi di usulkan desain sistemgaris
besar adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan kembali alasan di lakukannya pekerjaan pengembagan sistem
informasi. Dalam bagian ini analis sistem menguhmbungkan persyaratan persyaratan dan
berbagai tunjuan yang di tetapkan oleh pemakai infomasi dengan usulan desain yang di
ayungkan oleh analis sistem.
2. Berbagai aternatif sistem informasi jang kendikembankan untuk memenuhl
kebutuan pemakai informasi.penyajian lebih dari satu aternatif desain di maksudkan untuk:
A. Memungkikan pemakai informasi melakukan pilian di antara alternatif desain
yang di sajikan oleh analis sistem.
B. Menunjukkan kepada pemakai informasi bawah setiap alternatif desain sistem
memiliki dampak signfikan jang berbenda teradap organisasi.sebagai contoh desain sistem
informasi A memenuhi 90% pesyaratan jang di tentukan oleh pemakai informasi namun
biaya pengembangansistem informasi tersebut lebih mahal 40% di bandinkan dengan desain
sistem informasi B.
3. Sumber daya yang di perlukan untuk Menplementasikan dan menpertaakan
masing masing alternatif desain sistem.
4. Asumsi asumsi kritis atau masalan masalah jang belum terpecahkan jang
mungkin berdampak teradap desain final sistem informasi.
Usulan desain sistem secara garis besar sajikan oleh analis sistem kepada pemakai
informasi. Pemakai informasi mengajukan kriti dan saran atas desain sistem informasi
secara garis besar yang di sajikan oleh analis sistem. Penbentulan dan penjenrpurnaan di
lakukan oeh analis sistem teradap desain sistem garis besar.
c. Evaluasi Sistem
Dalam tahap desain secara garisdesar, analis sistem merancangf secara garis besar
masing-masing blok bangunan sistem informasi kecuali blok teknologi. Blok teknologi
dirancang oleh ahli sistem setelah pemakai informasi menyetujui isi laporan Desain sistem
secara garis desar. Dalam tahap evalusi sistem analis sistem menetukan persyaratan yang
harus di penuhi oleh blok teknologi dalam menjalankan sistem informasi yang dirancang
dan memilih penjual teknologi yang memiliki kemanpuan untuk memenuhi persyaratan di
tentut oleh sistem informasi.
d. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar

Berdasarkan hasil disksi antara pemakaian infomasi dengan analis sistem dalam
penyajian usulan desain secara garis besar dan evaluasi sistem analisis sistem kemudian
membuat laporan final secara garis besar.
e. Desain Sistem Secara Rinci
Dalam tahap ini,analis sistem melakukan desain rinci masing-masing blok
bangunan sistem informasi menjadi bangunan sistem informasi yang mampu memenuhi
kebutuhan para pemakai jika misalnya dalam tahap desain secara garis besar sistem
informasi di rancang untuk menghasilkan laporan umur piutang dalam tahap desain rinci
analis sistem merancang format laporan isi laporan distribisi laporan pisah batas data yang
dipakai sebagai bahan laporan pengandalian atas laporan dan sebagainya.
f. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci
Hasil desain rinci sistem infomasi ini disajihkan oleh analis sistem dalam
komitmen tertulis yang disebuh, laporan final desain sistem secara rinci.
3.

Implementasi Sistem
Implementasi adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi,pelatian dan

koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem,pengujian sistem,yang baru, dan


pengubahan yang dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi
dapat dilaksakan secara operasional. Puncak segala kegiatan pengembangan dan
perancangan sistem informasi adalah terletak pada tahap implementasi.
Dalam tahap implementasi ini,analis sistem menyusun Laporan Final Implementasi
sistem yang terdiri dari dua bagian: Rencana Implementasi dan Hasil pelaksanaan
Implementasi Rencana disusun sebelum tahap pelaksanaan sistem dilaksanakan.Bagian ini
berisi rencana pengujian berbagai blok bangunan sistem informasi,seperti blok
keluaran,masukan,model, teknologi, basis data,dan pengemdalian. Di samping itu,dalam
bagian ini di cantunkan pula rencana konversi sistem lama ke sistem baru.Selam
pelaksanaan sistem berlangsung, analisis sistem melakukan dokumentasi perubahaaperubahan yang di lakukan untuk menyempurnakan sistem,hasil-hasil yang dicapai dalamk
pelaksanaan sistem,dan penerimaan sistem oleh para pemakai informasi.Hasil pelaksanaan
sistem ini merupakan bagian dalam Laporan Final Implementasi Sistem.
a. Persiapan Implementasi Sistem
Implementansi sistem sangat ditentukan oleh perencanaan yang dibuat untuk

melaksanaan implementasi sistem. Meskipun suatu sistem akuntansi telah dirancang dengan
baik, namun sebagai besar suksus pengembangan sistem ditentukan bagimana baiknya
perencanaan implementasi sistem disusun dan di laksanakan.Suatu sistem akuntansi yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan pemakai dan penuh dengan kesalahan akan ber dampak
lama bagi pemakai, meskipun kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi.Oleh karana
itu, bagian yang penting dari Laporan Final Implementasi Sistem adalah perncanaan
implementasi sistem.
b. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
Jika sistem akuntansi baru di kembangkan dalam perusahaan dan diharap dapat
dimanfaatkan dengan berhasil setiap orang yang terkait dengan sistem tersebut harus dibuat
sadar tentang tanggung jawabnya masing-masing terhadap pelaksanakan bagian sistem yang
menjadi tanggung jawabnya dan tentang apa yang dapat dimanfaatkan dari sistem tersebut
bagi pelaksanaan tugasnya.
Oleh karena itu dalam tahap implenentasi perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan
karyawan yang akan terkait dalam pelaksanaan sistem akuntansi.Karyawan yang akan
mengikuti pendidikan dan pelatihan dibagi menjadi dua golongan:karyawan pemakai
informasi dan karyawan pelaksana sistem. Karyawan pemakai informasi terdiri dari
manajemen,staf,diberbagai daerah fungsional seperti pemasaran, personalia,hubungan
masyarakat. Istilah pendidikan digunakan untuk menyadarkan pemakai informasi tentang
informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem dan berbagai persyaratan yang tetapkan oleh
pemakai yang dapat dipenuhi oleh sistem akuntansi yang dirancang.
Pelatihan karyawan ditujukan kepada karyawan yangt akan mengoperasikan sistem
akuntansi.Karyawan yang mengoperasikan sistem terdiri dari karyawan yang bertugasuntuk
menyiapkan masukan,pengolah data,dan mengoperasikan dan menjaga komponen fisik dan
logis sistem akuntansi.Pelatihan ditujukan kepada karyawan yang mengoperasikan sistem
untuk menyiapkan mereka menghadapi awal pengoperasian sistem.Namun,pelatihan tidak
hanyan berhenti sampai disini saja. Perusahaan harus menyusun program pelatihan yang
bersinambung untuk mengantisipasi masukannya karyawan yang baru dan kemungkinan
terjadinya perubahan terhadap sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.
c. Konversi Sistem
Perubahan

dari

sistem

lama

ke

sistem

baru

memerlukan

pendekatan

konversitertentu. Terdapat empat pilihan utama pendekatan yang digunakan nengubah

sistem lama ke sistem baru: (1) alngsung, (2) paralel, (3) pendekatan mondur, (4) phase-in.
1. Konversi Langsung.
Konversi Langsung adalah implementasi sistem baru segera langsung dan
menghentikan segera pemakaian sistem yang lama. Pendekataini cocok digunakan dalam
situasi (1) sistem baru tidak menggantikan sistem mana pun yang sekarang digunakan oleh
perusahaan (2) sistem lama diputuskan sama sekali tidak memiliki manfaat atau nilai,(3)
sistem baru sangat kecil dan sangat sedehrana,(4) desain sistem baru sangat berdeda dengan
desain sistem lama dan perbandingan di antara keduanya tidak bermanfaat. Gambar 2.4.
berikut ini melukiskan pendekatan konversi langsung.

Sistem Lama

Sistem Baru

2. Konversi Paralel.
Konversi Paralel adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan
pemakaian sistem yang lama selama jangka waktu tertentu.Dalam pendekatan ini, keluaran
sistem baru,selama jangka waktu tertentu dibandingkan dengan keluaran sistem lama dan
perbedaan yang timbul di rekonsilisi. Pendekatan ini memberikan perlindungkan bagi
organisasi dari kemungkinan kegagalan sistem yang baru dalam menghasilkan keluaran
yang perlukan. Pendekatan konversi paralel tentu sja memerlukan biaya yang bersangkutan
dengan laksanakan dua sistem untuk jangka waktu tertentu guna menghasilkan keluaran
yang sama. Berikut melukisksan pendekatan konversi paralel.

Sistem Lama
Sistem Baru

3.

Konversi Modular.

Konversi modular sering kali disebut dengan pendekatan pilor projec adalah
implementasi sistem baru, kedalam organisasi secara sebagian sebagian.Sebagai contoh,
sistem akuntansi piutang yang baru diterapkan baru di cabang A, dan jika
berhasil,diimplementasikan dicabang B, dan akhirnya jika di kedua cabang tersebut
berasil,kemudian diimplementasikan ke seluruh perusahaan. Keuntungan penggunaan
pendekatan konversi moduler adalah (1) risiko kegagalan sistem dapat di batasi di tempat
yang terbatas,(2) masalah yang timbul dalam sistem yang baru dapat segera dibetulkan
sebelum diimplementasikan ke penerapan yang lebih luas,(3) Karyawan dari tempat lain
yang akan mengoperasikan sistem dapat dilatih di tempat yang dijadikan pilot project
sebelum mengoperasikan sistem di tempat mereka sendiri. Kelemahan yang melekat dalam
pendekatan ini adalah,(1) diperlukan periode yang lebih lama untuk menerapkan sistem
baru dalam perusahaan secara keseluruhan,(2) tidak semua dapat dimplementasikan dengan
pendekatan ini,(3) tidak semua organisasi dapat menerapkan pendekatan ini.Gambar berikut
ini melukiskan pendekatan konversi modular.

Sistem Lama
Lama

Sistem Lama

Sistem
Sistem
Lama
Sistem Baru

Sistem Lama

4.

Sistem Baru

Sistem Lama

Pendekatan konversi modular

Konversi Phase-in adalah mirip dengan konversi modular.Budaya ada di antara


kebudayanya adalah terletak pada konversi modular membagi organisasi untuk
implementasi sistem baru, sedangkan pada konversi phase-in, yang dibagi adalah sistemnya
terdiri.Sebagai contoh,misalnya mengumpulkan data dengan sistem baru,diimplementsikan
dengan cara membuat mekanisme hubungan (interface mecbanism)dengan sistem lama.
Interface tersebut memungkinkan sistem lama menggunakan masukan yang berasal dari
sistem

pengumpulan

data

yang

baru.

Setiap

kali

bagian

sistem

yang

baru

diimplementasikan, analis sistem merancang mekanime hubungan antara sistem baru


dengan sistem lama. Gambar berikut ini implementsi dengan pendekatan phase-in.

Sistem Lama
Sistem Baru

Anda mungkin juga menyukai