Penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu jenis penyakit yang lazim terjadi di masyarakat. Penyakit ini dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit gigi dan mulut masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia terutama karies gigi dan penyakit periodontal. Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses patologis yang mengenai jaringan periodontal. Proses penyakit periodontal di mulai dari gusi. Keradangan yang terjadi pada gusi ini disertai dengan tanda- tanda : Warna gusi berubah menjadi merah, gusi menjadi membengkak dan membulat, timbul bau napas yang tidak enak (Samura, 2009). Jaringan periodontium adalah jaringan penyangga gigi yang terdiri atas gingiva, sementum, membrana periodontal dan tulang alveolar. Jaringan ini dapat mengalami kelainan akibat interaksi faktor pejamu, mikroba dan lingkungan seperti pada gingivitis. Gingivitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan periodontium yang hanya terbatas pada gingiva dan bersifat reversibel (Santoso, 2009). Menyikat gigi adalah proses pembersihan gigi secara mekanis. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari setelah makan dan sebelum tidur. Karena ketertarikan dari penulis sehingga penulis mengambil judul laporan kasus yang berjudul Hubungan Ginggivitis marginalis Kronis terhadap waktu menyikat gigi yang salah. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan ginggivitis marginalis kronis? 2. Apakah hubungan ginggivitis marginalis kronis terhadap waktu menyikat gigi? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari ginggivitis marginalis kronis 2. untuk mengetahui hubungan ginggivitis marginalis kronis terhadap waktu menyikat gigi