Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris.

4.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


4.2.1 Tempat Penelitian
Pembuatan ekstrak terong ungu dilakukan dengan metode maserasi karena untuk
mendapatkan simplisia yang mengandung komponen kimia dalam terong ungu (Solanum
melongena L.) di Laboratorium UPT Materia Medika Batu-Malang dan pengujian abses secara
in vivo pada tikus wistar dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Airlangga Surabaya.
4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2015

4.3 Unit Penelitian


4.3.1 Sampel Penelitian
Sampel penelitian yaitu ekstrak etanol terong ungu (Solanum melongena L.) dengan
konsentrasi 0%, 5%, 6%, 7% (Therasia, 2014)
4.3.2 Kriteria Sampel
Sampel yang digunakan adalah terong ungu dengan panjang sekitar 20 cm dengan diameter
8 cm. Warna ungu tua, dipanen pada usia 3 bulan setelah masa tanam yang dipetik kemudian
langsung diproses.
Tikus wistar yang digunakan adalah tikus wistar dengan ukuran sedang yang tidak
memiliki cacat tubuh dan penyakit sistemik.

4.3.3 Unit Eksperimental


Unit eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah Staphylococcus aureus
pada abses tikus wistar.
4.3.4 Jumlah sampel
Menurut Supranto J (2000) untuk penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap, acak
kelompok atau faktorial, secara sederhana dapat dirumuskan:
(t-1) (r-1) 15
dimana : t = banyaknya kelompok perlakuan
r = jumlah replikasi
(t-1) (r-1) 15
(4-1) (r-1) 15
(r-1) 15/3
r6
Jadi, banyaknya jumlah ulangan untuk tiap perlakuan adalah 6 sampel, sehingga dalam
penelitian ini dibutuhkan 24 tikus wistar.

4.4 Variabel Penelitian


a.

Variabel bebas
Ekstrak etanol terong ungu (Solanum melongena L.) konsentrasi 0%, 5%, 6%, 7%

b.

Variabel tergantung
Pertumbuhan Staphylococcus aureus pada abses tikus wistar.

4.5 Definisi Operasional


a.

Ekstrak etanol terong ungu adalah hasil saringan murni yang didapat dengan cara
mencampur hasil blenderan terong ungu dengan etanol kemudian diendapkan selama 1
malam atau 12 jam dan dievaporasi sampai bebas dari pelarut etanol.

b.

Tikus wistar yang telah dibuat menjadi abses pada rongga mulutnya.

c.

Konsentrasi ekstrak terong ungu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 5%, 6%,
dan 7

d.

Hasil penelitian dilihat dari penurunan terbentuknya pus dalam abses tikus wistar.

4.6 Alat dan bahan


4.6.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan ekstrak terong ungu (Solanum melongena L) yaitu:
a.

Blender

b.

Penimbang

c.

Gelas erlenmeyer

d.

Gelas ekstraksi

e.

Labu evaporator

f.Labu penampang etanol


g.

Pendingin spiral/rotatory evaporator

h.

Oven

i.Water bath
j.Vacum pump
Alat yang digunakan untuk uji ekstrak terong ungu (Solanum melongena L.), yaitu:
a.

Tabung reaksi

b.

Mikropipet steril ukuran 10 l

4.6.2 Bahan
a.

Ekstrak etanol terong ungu (Solanum melongena L.) konsentrasi 0%, 5%, 6%, 7%

b.

Aquades steril

c.

Etanol 96%

d.

Tikus wistar

4.7 Cara kerja


4.7.1 Pembuatan ekstrak terong ungu (Solanum melongena L.) dengan metode maserasi
1.

Terong ungu dipotong kecil-kecil dan dikeringkan dengan cara dioven

kemudian

dihaluskan dengan blender dan timbang sebanyak 535 gram (sample kering). Hal tersebut
bertujuan agar senyawa aktif yang terkandung dalam terong ungu dapat larut dalam etanol
96%.
2.

Masukkan 535 gram hasil blenderan ke dalam gelas erlenmeyer ukuran 1

liter

lalu

rendam dengan hasil etanol 96% sampai volume 1000cc.


3.

Campuran terong ungu dan etanol kocok sampai benar-benar tercampur kurang lebih 30
menit dan diamkan 1 malam atau 12 jam sampai mengendap.

4.

Lapisan paling atas dari larutan campuran etanol 96% dan terong ungu diambil

dan

diletakkan dalam gelas ekstraksi kemudian di evaporasi dengan menggunakan rotatory


evaporator.
5.

Setelah dilakukan evaporasi, dilakukan pembuatan ekstrak 0%, 5%, 6%, 7%

6.

Pembuatan ekstrak terong ungu 0% adalah tanpa diberi ekstrak, 5% menggunakan 1 ml


ekstrak pekat terong ungu diencerkan dengan aquades dalam 20 ml larutan, sedangkan
untuk ekstrak terong ungu 6% menggunakan 1,2 ml ekstrak pekat terong ungu diencerkan
dengan aquades dalam 20 ml larutan. Untuk ekstrak terong ungu 7% menggunakan 1, 4
ml ekstrak pekat terong ungu diencerkan dengan aquades dalam 20 ml larutan.

Diagram Pembuatan Ekstrak

4.7.2 Mempersiapkan sampel penelitian tikus wistar


4.7.3 Prosedur Perlakuan tikus wistar

4.8 Pengolahan dan Analisis Data

4.9 Alur penelitian

Anda mungkin juga menyukai