Cabai Merah Toleran Iklim Ekstrim
Cabai Merah Toleran Iklim Ekstrim
Dosen :
Pandi Pardian, ST., MBA.
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Fauziana Hilda
150610120066
Kelas B
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang............................................................................................
1.2
Perumusan Masalah....................................................................................
Metode Penulisan.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
operasi
meliputi
perencanaan
output,
desain
proses
cabai merah?
Bagaimana proses pengelolaan produksi dan operasi dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan produksi.
Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk
mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang
lain melalui perencanaan, pengarahan, dan pengawasan. Fungsi pokok didalam
manajemen adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan produksi. Pengertian
produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab produksi juga dapat
menghasilkan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian dikembangkan
dengan operasi.
Yang dimaksud dengan operasi atau operation adalah kegiatan merubah
masukkan menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya.
Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah
manfaat atau menciptakan manfaat baru. Masukan atau input dikategorikan dua
macam, yaitu faktor-faktor produksi yang berupa man, money, material, method,
dan informasi. Informasi adalah input yang berasal dari luar lembaga yang
menjalankan operasi. Sedangkan keluaran atau output adalah produk, yaitu dapat
berupa barang dan jasa.
Dari kedua arti yang terdapat diatas dapat dijelaskan bahwa manajemen
produksi dan operasi adalah serangkaian aktifitas yang menghasilkan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Sehingga
manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan
operasi secara efektif dan efisien.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Jenis Komoditas
Komoditas yang akan kami bahas kali ini ialah cabai. Cabai merupakan
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Keluarga : Solanaceae
Genus : Capsicum
memiliki lahan kebun cabai yang terletak di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor,
Kabupaten Sumedang. Lahan yang dimiliki bapak Anang untuk komoditas cabai
itu sendiri seluas seratus tumbak (1 tumbak=14 m 2), sedangkan untuk keseluruhan
lahan yang digarapnya (termasuk kacang panjang, padi, terong, serta komoditas
lain) seluas tiga ratus tumbak.
3.2
Iklim di Desa Cikeruh yaitu Musim Kemarau dan Musim Penghujan, yang
diantaranya ada Musim Pancaroba. Hal tersebut mempengaruhi pola tanam di
Desa Cikeruh. Suhu udara rata rata di Desa Cikeruh 23 0 270 C, banyaknya curah
hujan 241 mm/tahun.
Luas dan Sebaran penggunaan Lahan
Pada umumnya lahan di desa cikeruh digunakan sebagai lahan pemukiman, dan
hanya 25% yang digunakan sebagai lahan pertanian, dan itu pun untuk
menyangga kehidupan masyarakat yang masih mengandalkan dari hasil pertanian.
Hal ini menunjukkan bahwa desa cikeruh tidak mengandalkan sumber daya
alamnya melainkan mengandalkan sektor perdagangan dan jasa.
Luas lahan Desa Cikeruh 160 Ha, yang terdiri dari 35 Ha sebagai lahan petanian,
1,853 Ha digunakan sebagai tanah kas Desa, sekitar 75 Ha sebagai lahan
Kependudukan
Penduduk Desa cikeruh berdasarkan data terakhir hasil sensus penduduk tahun
2010 tercatat 13308 jiwa, tahun 2009 sebanyak 11313 jiwa, tahun 2008 sebanyak
9879 jiwa, mengalami pertumbuhan penduduk setiap tahunnya rata-rata 9,22%
Jumlah penduduk Desa Cikeruh
No
1
2
3
4
Tahun
2007
2008
2009
2010
Jumlah
9778 Jiwa
9879 Jiwa
11313 Jiwa
13308 Jiwa
Laju pertumbuhan
0%
1,02%
12,67%
14,99%
Dengan jumlah Rumah Tangga saat ini sebanyak 2535 Kepala Keluarga.
produksi
dan
operasi
merupakan
proses
yang
3.5
Produktivitas
Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha manusia. Dengan
produktivitas,
karena
produksi
dapat
meningkat
walaupun
hanya sekitar lima juta rupiah, saat ini pak Anang mampu menjual cabai seharga
Rp 25.000 per kg dengan tiap panen mencapai satu ton. Maka dari itu, dengan
perawatan yang tidak begitu sulit (hama ulat tidak begitu sulit diatasi dan
pemberian pestisida dua hari sekali) serta dlaam waktu yang tidak lama,
didapatkan hasil yang banyak dan baik. Maka kebun cabai yang dikelola bapak
Anang tersebut memiliki produktivitas yang tinggi.
3.6
Cabai merupakan tanaman yang mudah rusak dan bersifat musiman, sehingga
petani menerapkan teknik budidaya yang dianjurkan sehingga menghasilkan cabai
yang banyak saat panen raya yang kemudian mengakibatkan menurunnya harga
cabai .
Menurut Bapak Anang, petani yang kami wawancarai, beliau bisa menghasilkan
cabai kurang lebih sebanyak satu ton setiap kali panen. Dengan luas tanah hanya
100 tumbak atau kira-kira 1400 meter persegi, para petani bisa menghasilkan hasil
yang banyak.
Kegiatan memetik atau memanen cabai rawit yang telah siap panen sesuai
persyaratan yang telah ditentukan untuk memperoleh hasil sesuai dengan
persyaratan yang diminta pasar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
kegiatan panen adalah pemanenan dilakukan pada umur panen yang tepat untuk
menghasilkan mutu yang baik, pemanenan dilakukan dengan cara yang tidak
menurunkan hasil, hasil panen dilakukan secara hati-hati, alat dan wadah yang
digunakan untuk panen dalam keadaan baik, bersih, bebas kontaminasi serta
bukan bekas pestisida atau pupuk serta mudah dibersihkan, hasil panen cabai
rawit tidak boleh dicampur dengan cabai yang busuk atau terkena penyakit. Pada
saat panen, buah cabai rawit yang rusak sebaiknya disingkirkan, kemudian cabai
rawit yang baik dimasukkan ke dalam karung jala dan apabila akan disimpan
dapat diletakkan di tempat kering, sejuk dengan sirkulasi udara yang baik.
Pada kegiatan pasca panen Cabe yang disimpan dengan suhu sekitar 4 derajat
Celcius dengan kelembaban (RH) 95% sampai dengan 98 % dapat tahan sekitar 4
minggu dan pada kondisi penyimpanan dengan temperatur 10 derajat celcius cabai
rawit
masih
dalam
keadaan
baik
sampai
dengan
16
hari.
Penyimpanan cabai rawit segar dengan cara biasa waktunya tidak akan lama,
tetapi kalau dikeringkan maka daya simpannya akan lebih lama. Cabai yang akan
dikeringkan harus dipilih yang berkualitas baik, hal tersebut ditandai dengan cabai
yang berisi dan segar, kemudian tangkai cabai dibuang lalu cabai dicuci bersih.
Kemudian dimasukkan dalam air panas beberapa menit, lalu didinginkan dengan
cara dicelupkan dalam air dingin. Selanjutnya ditiriskan di atas anyaman bambu
atau kawat kasa sehingga airnya keluar semua. Setelah ditiriskan kemudian cabai
rawit dijemur pada panas matahari sampai kering, biasanya kurang lebih selama
satu minggu.Pada musim hujan , pengeringan cabai rawit dapat menggunakan
pemanas. Di dalam ruangan pemanas tersebut diberi para-para beberapa lapis
untuk meletakkan cabai rawit. Lapisan cabai rawit jangan terlalu tebal, cukup satu
lapis agar cepat kering. Sebagai sumber panas dapat memakai lampu listrik ,
kompor, tungku arang atau bahan lainnya.
Ruangan pemanas dapat dibuat dari kayu yang berbentuk seperti almari dan
bagian dalam diberi lapisan seng. Sumber pemanas diletakkan di bawah almari
yang telah diberi lubang, di dalam pemanas ada para-para beberapa lapis. Bagian
atas almari diberi ventilasi yang penutupnya dapat diatur besar kecilnya lubang
untuk mengatur suhu dalam almari. Suhu dalam almari diatur lebih kurang 60
derajat celcius, jangan terlalu panas dengan mengatur ventilasi. Apabila
temperatur telah melebihi 60 derajat celcius maka lubang ventilasi dibuka lebar.
Supaya cabai rawit keringnya merata maka para-para bisa diubah letaknya,
misalnya bagian atas di pindah ke bawah demikian sebaliknya. Banyaknya parapara tergantung besar kecilnya almari dan jarak antar para-para sekitar 15-20 cm.
Kemudian cabai rawit dibolak-balik letaknya setiap 3 jam. Dengan menggunakan
alat pemanas paling lama dua hari cabai rawit akan kering. Cabai rawit dianggap
kering bila kandungan airnya atau kadar air sekitar 8 %. Dalam keadaan demikian
cabai rawit dapat disimpan lebih lama, namun harus dihindarkan dari serangan
hama dan disimpan dalam wadah kedap udara. Cabai rawit yang dikeringkan
dapat langsung dipakai atau dapat digunakan untuk campuran saos dan cabai
bubuk.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
5. Manajemen produksi dan operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk
mengatur kegiatan operasi secara efektif dan efisien. Komoditas yang
kami bahas mengenain manajemen produksi dan operasinya ialah cabai
merah. Cabai merupakan tananaman asli Amerika Tengah, tepatnya di
Bolivia. Diperkirakan, cabai di Indonesia pertama kali dibawa oleh
seorang Portugis bernama Ferdinand Magellan (1480-1521).
6. Salah seorang petani bernama Bapak Anang yang kami wawancarai
memiliki lahan kebun cabai yang terletak di Desa Cikeruh, Kecamatan
Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
diberi pupuk dasar 0,5-1 kg pupuk kandang, seperti kotoran sapi dan
domba. Pemberian pupuk kandang pada saat pengolahan lahan 70%,
dengan perkiraan 1 kg/tanaman. Jadi untuk 100 tumbak dibutuhkan pupuk
kandang sebanyak 1,5 kw. Pemberian pupuk kimia dengan pupuk kandang
berselang 2 minggu setelah pemberian pupuk kandang. Bedengan yang
telah dipupuk dirapikan kembali. Ketiga, pembibitan dan penanaman.
Pembibitan dilakukan apabila penyiapan lahan sudah 70% selesai.
Sedangkan penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, dan pada
musim hujan penanaman dapat dilakukan kapan saja asalkan kondisi udara
tidak terlalu panas. Keempat, pemeliharaan yaitu tanaman cabai disemprot
dengan pestisida setiap 3 hari sekali untuk mengurangi hama yang
menyerang tanaman cabai. Selain itu penyiraman secara rutin dilakukan
ketika air surut, karena diantara bedengan dibuat jarak untuk menanam
padi sehingga tanaman cabai pun tidak akan kekurangan air.
9. Dalam bercocok tanam cabai merah, input yang digunakan adalah bibit
cabai merah, pupuk kandang, pestisida. Input-input tersebut kemudian
diolah sesuai dengan lahan yang tersedia, agar menghasilkan output yang
berkualitas.
10. Proses pengolahan input diiringi oleh proses pemeliharaan tanaman cabai
yang mana dilakukan proses penyiraman, pemupukan, penyiangan dan
pemberantasan hama, yang dilakukan setiap 3 hari sekali. Hal ini sangat
mendukung kegiatan produksi yang efektif dan efisien.
11. Produktivitas adalah keluaran (output) produk atau jasa per setiap
masukan (input) sumber daya yang digunakan dalam suatu proses
produksi. Pada komoditas cabai yang bapak Anang tanam, didapatkan
produktivitas yang cukup tinggi. Dari data yang kami peroleh, didapatkan
bahwa output yang dihasilkan dari pengolahan kebun cabai yang digarap
dan dibudidayakan setiap harinya, bapak Anang mendapat keuntungan
yang amat tinggi. Maka kebun cabai yang dikelola bapak Anang tersebut
memiliki produktivitas yang tinggi.
12. Kegiatan memetik atau memanen cabai rawit yang telah siap panen harus
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dan mengikuti permintaan
pasar. Menurut Bapak Anang, petani yang kami wawancarai, beliau bisa
menghasilkan cabai kurang lebih sebanyak satu ton setiap kali panen. Pada
kegiatan pasca panen cabai merah yang disimpan dengan suhu sekitar 4
derajat celcius dengan kelembaban (RH) 95% sampai dengan 98 % dapat
tahan sekitar 4 minggu dan pada kondisi penyimpanan dengan temperatur
10 derajat celcius cabai rawit masih dalam keadaan baik sampai dengan 16
hari. Penyimpanan cabai rawit segar dengan cara biasa waktunya tidak
akan lama, tetapi kalau dikeringkan maka daya simpannya akan lebih
lama. Cabai rawit yang telah dikeringkan dapat langsung dipakai atau
dapat digunakan untuk campuran saos dan cabai bubuk.
4.2
Saran
Sebaiknya selain menanami padi di lahan-lahan yang terdapat di
Desa Cikeruh, para petani lebih bisa memanfaatkan lahannya dengan cara
menanaminya dengan bibit cabai merah. Karena setelah kami melakukan
survey dan wawancara kepada salah satu gapoktan Desa Cikeruh,
membudidayakan cabai merah di lahannya itu sangatlah menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
2013.
Pemerintah
Desa
Cikeruh.
Dalam:
http://desa-
2013.
Budidaya
Cabai,
dalam:
2011.
Profil
Desa
Cikeruh.
Dalam:
http://desacikeruhipdn9.blogspot.com/2011/07/profil-desa-cikeruh.html.
Diakses pada tanggal 14 Mei 2013 pukul 15.28.
Lihan,
faisal.
2010.
Cara
Bercocok
Tanam
cabai
Merah,
dalam:
Tb.
Sjafri.
2008.
Manajemen
Produktivitas.
Dalam:
Profil Narasumber :
Narasumber 1
Nama
: Bapak Anang
Alamat
Narasumber 2
Nama
Jabatan
Umur
Alamat
: Awam Dawam
: Sekretaris Desa
: 46 tahun
: Dusun Sirahcitanggulun RT. 01 RW. 02 Desa Jatimukti,
Jatinangor, Sumedang-Jawa Barat.