JUDUL PERCOBAAN
PENANAMAN
: PROSES
MEDIA
DAN
STERILISASI
II. TUJUAN PERCOBAAN
2.1 Penanaman Media
2.2 Sterilisasi
(tabung
reaksi,
kaca
objek,
dan
b.
mikroba.
Media selektif atau penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu
sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan
c.
serum, dan kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk
mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya
membutuhkan
d.
e.
f.
nutrisi
sederhana
untuk
berkembangbiak,
tetapi
g.
(Tomo, 2010)
III.3 Mikroba
Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau
mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya
karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga
pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat
tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm.
Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron, 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel
mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop,
walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa
alat pembesar (Sumarsih, 2003).
Mikroba adalah organisme berukuran mikroskopis yang antara lain terdiri dari
bakteri, fungi dan virus. Bakteri merupakan mikroba prokariotik yang rata-rata
selnya berukuran 0,5-1 x 2-5 m, berbentuk elips, bola, batang atau spiral. Selain
berinteraksi intraspesies, mikroba tersebut juga berinteraksi secara interspesies
dengan manusia, tumbuhan, dan hewan. Dalam interaksinya dengan manusia,
Mulai
Disiapkan sampel madu dari peternakan madu
Selesai
tisu gulung.
Kemudian alat alat tersebut dimasukkan ke dalam dandang dan
4.
2. Air rendaman gula merah, air rendaman jahe, aquadest, dan glukosa
dicampur dan dimasak sambil diaduk.
3. Setelah mendidih, bubuk agar ditambahkan ke dalam campuran dan
dimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.
4. Campuran dimasukkan ke dalam erlenmeyer
dan
kemudian
dan
kemudian
Dipanaskan alat-alat dalam dandang sampai 100 oC dan didiamkan selama 15 menit setelah men
Dimatikan kompor
Dimasukkan alat-alat ke dalam steril kabinet
Selesai
Diadukmedia
mediadan
yang
telah diinokulasi
dibiarkan
dingin
Ditutup
diinkubasi
selama 2dan
x 24
jam di dalam
inkubator
Selesai
Diamati media dengan mikroskop dan digambar bentuk koloninya
Gambar 5.2 Flowchart Pembuatan
Media Adukan
Selesai
Gambar 5.3 Flowchart Pembuatan Media Tegak
Gambar Alat
Jumlah
Keterangan
1.
Tabung reaksi
Steril
2.
Kaca objek
10
Steril
3.
Erlenmeyer
Steril
4.
Cawan Petri
Steril
Media
Gambar Media
Bentuk
Koloni
Nama Mikroba
Tusukan
Berlendir
Neisseria
gonorrhoeae
Adukan
Berlendir
Neisseria
gonorrhoeae
Tusukan
Berlendir
Staphylococcus
aureus
Adukan
Berlendir
Staphylococcus
aureus
Tusukan
Berbintik
hitam
Air Parit
Hotel
Santika
Air Parit
Fakultas
Kedokteran
Air Parit
Kantor Pos
Streptococcus
pyenes
Adukan
Berserabut
Streptococcus
pygenes
Media
Gambar Bakteri
Bentuk
Koloni
Nama Mikroba
Tusukan
Berlendir
Neiserria gonorrhoeae
Adukan
Berlendir
Neiserria gonorrhoeae
Tusukan
Berlendir
Staphylococcus aureus
Adukan
Berlendir
Staphylococcus aureus
Air Parit
Hotel
Santika
Air Parit
Fakultas
Kedoktera
n
Tusukan
Air Parit
Berbintik
hitam
Streptococcus pygenes
Kantor Pos
Adukan
Berserabut
Streptococcus pygenes
6.2 Pembahasan
6.2.1 Sterilisasi
Sterilisasi didefinisikan sebagai proses yang secara efektif membunuh
atau mengeliminasi hampir semua mikroorganisme seperti fungi, bakteri, virus
dan bentuk spora. Ada banyak cara atau metode sterilisasi tergantung pada
tujuan dari sterilisasi dan bahan yang akan disterilkan. Pilihan metode
sterilisasi berubah tergantung pada bahan dan alat yang tidak merusaknya
(Aquino, 2012).
Pemanasan basah dapat dilakukan dengan cara merebus alat atau bahan
yang akan disterilkan. Misalnya alat suntik, atau alat-alat lain yang terbuat dari
logam. Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi kira-kira 30 menit setelah
mendidih, sedangkan untuk mematikan spora bakteri bisa memerlukan waktu
antara 1 sampai 2 jam. Selain pemanasan basah dengan merebus, dapat pula
dengan cara dikukus. Dengan cara ini alat yang disterilkan tidak langsung
terkena oleh air. Cara lain yang masih termasuk pemanasan basah ialah dengan
cara penguapan tekanan tinggi, yaitu 2 atmosfer. Alat yang dipergunakan
dinamakan autoklaf. Alat ini suhunya 120 oC, dan waktu yang diperlukan
selama 4 menit saja (Hasyimi, 2010).
Faktor - faktor yang mempengaruhi sterilisasi antara lain:
1. Materi penyusun alat atau bahan yang disterilkan.
Media penyusun suatu alat akan mempengaruhi daya tahan alat tersebut.
Ketahanan alat/bahan itulah yang mempengaruhi keefektifan suatu proses
sterilisasi, apabila materi penyusun alat tersebut tidak tahan panas maka
sterilisasi tidak akan efektif.
2. Kondisi alat atau bahan yang ingin disterilkan.
Apabila suatu alat digunakan untuk interaksi langsung dengan
mikroorganisme pengotor, maka diperlukan waktu sterilisasi ekstra agar
semua jasad - jasad renik yang ada pada alat mati.
3. Ukuran wadah pensterilan.
Semakin besar wadah pensterilan maka akan semakin sulit menjamin
semua permukaan terkena panas sehingga kesterilanpun tidak bisa
dijamin.
4. Ketahanan tubuh mikroba.
Semakin ketahanan tubuh mikroba maka diperlukan perlakuan tambahan
untuk mensterilkannya, misalnya peningkatan suhu, pengendalian pH
(Dilla, 2011).
6.2.2
bersifat diplokokus, ukurannya sekitar 0,9 mikron. Bakteri ini sangat patogen
sehingga menyebabkan radang pada alat kelamin, vagina dan uterus, pada
organ ini bakteri dapat menjalar kepada kantung kemih dan ginjal (Hasyimi,
2010). Selama 48 jam pada media yang diperkaya (misalnya Mueller-Hinton,
modified Thayer-Martin), koloni gonococci berbentuk cembung, berkilau,
meninggi dan sifatnya mukoid berdiameter 1-5 mm. Koloni transparan atau
pekat, tidak berpigmen dan tidak bersifat hemolitik (Devina, 2012).
6.2.3
: Eubacteria
Ordo
: Bacillales
Famili
: Staphylococcaceae
Genus
: Staphylococcus
Spesies
: Staphylococcus aureus
(Tarmizi, 2011)
Gambar 6.2 Staphylococcus aureus
(Tarmizi, 2011)
Lebih dari 90% isolat klinik menghasilkan S. aureus yang mempunyai
kapsul polisakarida atau selaput tipis yang berperan dalam virulensi bakteri.
Sebagian bakteri Stafilokokus merupakan flora normal pada kulit, saluran
pernafasan, dan saluran pencernaan makanan pada manusia. Bakteri ini juga
pengamatan, air parit kantor pos terdapat bakteri Streptococcus pygenes pada
media tusukan dengan bentuk berbintik hitam dan pada media adukan dengan
bentuk koloni berserabut.
Klasifikasi bakteri Streptococcus pygenes :
Famili
: Streptococcaceae
Genus
: Streptococcus
Spesies
: Streptococcus pygenes
(Madani, 2010)
Gambar 6.3 Streptococcus pygenes
(Madani, 2010)
Streptococcus pyogenes merupakan bakteri gram positif, nonmotil, tidak
berspora, membentuk kokus yang berbentuk rantai, berdiameter 0,6 - 1,0
mikrometer dan fakultatif anaerob. Bakteri ini melakukan metabolisme secara
fermentasi. Streptococcus pyogenes digolongkan ke dalam bakteri hemolitik-,
sehingga membentuk zona terang bila ditumbuhkan dalam media agar darah.
Streptococcus pyogenes merupakan salah satu patogen yang banyak menginfeksi
manusia. Diperkirakan 5-15% individu normal memiliki bakteri ini dan biasanya
terdapat pada saluran pernafasan, namun tidak menimbulkan gejala penyakit. S.
pyogenes dapat menginfeksi ketika pertahanan tubuh inang menurun atau ketika
organisme tersebut mampu berpenetrasi melewati pertahanan inang yang ada
(Kusuma, 2010).
LAMPIRAN A
FOTO PENGAMBILAN SAMPEL
LA.1 Foto Pengambilan Sampel Air Parit Hotel Santika
DAFTAR PUSTAKA
Arisanti, Septia. 2011. Uji Antimikroba Isolat Kapang Tanah Wonorejo Surabaya.
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.
Aquino, Katia Aparecida da Silva. 2012. Sterilization by Gamma Irradiation. Brazil :
Federal University of Pernambuco.