NPM : 1206217465
Model dan tipe mineralisasi logam pada beberapa lokasi tambang di Indonesia
1. Eksplorasi
Ekspolrasi adalah kegiatan yang mencakup mulai dari mencari prospek sampai
menentukan besarnya cadangan mineral. Tahap- tahap eksplorasi:
Tahap Eksplorasi Pendahuluan
-
Studi Literatur
Survei dan Pemetaan
Pada tahap ini dibuat rencana peoduksi, rencana kemajuan tambang, metode
penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang.
2. Penambangan Bijih Tembaga
Penambangan dilakukan dengan cara tambang terbuka, apabila endapan bijih ditemukan
tidak terlalu dalam. Dapat juga dilakukan dengan penambangan dalam (underground)
dengan membuat terowongan.
Khusus untuk tambang tembaga Grasberg dan Batu Hijau adalah tipe porfiri. Cebakan
tembaga tipe porfiri mempunyai dimensi besar dan kadar relatif rendah sehingga atas
pertimbangan keekonomian, penambangan hanya dapat dilakukan dengan cara tambang
terbuka (open pit mining). Pengupasan lapisan penutup (overburden) dan penambangan
bijih dilakukan dengan sistem jenjang (benches). Cebakan bijih tembaga yang sangat
tebal memerlukan banyak jenjang, dengan lebar dan tinggi jenjang diupayakan untuk
dapat menahan batuan yang berhamburan saat peledakan, dan menyediakan ruang gerak
yang memadai untuk alat pembongkar (excavator) dan unit pemuat (haulage).
Pengolahan bijih tembaga melalui beberapa tahap, yaitu: liberasi, pengapungan (flotasi),
pemanggangan, peleburan, pengubahan dan elektrolisis. Proses pengolahan dari tahap
liberasi (peremukan dan penggerusan) sampai flotasi dilakukan di wilayah eksploitasi
bijih tembaga. Pabrik pengolahan (mill) menghasilkan konsentrat tembaga dari bijih
yang ditambang melalui pemisahan mineral berharga dari pengotornya. Langkah-langkah
utamanya
Penambangan Timah
1. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan kegiatan kajian dan analisa sistematis guna mengetahui seberapa
besar cadangan biji timah yang terkandung. Didalam operasional kegiatan eksplorasi
b. Penambangan Darat
Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).
c. Pengolahan (Smelting)
Untuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar rendah, bijih
timah tersebut diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui
proses tersebut bijih timah dapat ditingkatkan kadar (grade) Sn-nya dari 20 30%
Snmenjadi 72 % Sn untuk memenuhi persyaratan peleburan.
d. Peleburan (Refining)
Proses peleburan merupakan proses melebur bijih timah menjadi logam Timah.
Untuk mendapatkan logam timah dengan kualitas yang lebih tinggi, maka harus
dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu dengan menggunakan suatu alat
pemurnian yang disebut crystallizer.