Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama/NPM Fakultas Departemen Group

: Irma Rahma Yanti : Teknik Metalurgi & Material : Teknik Metalurgi & Material : B3

No. & Nama Percobaan : KR01- Disipasi Kalor Hot Wire Tanggal Percobaan : 4 Maret 2013

Laboratorium Fisika Dasar Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar Universitas Indonesia
Disipasi Kalor Hot Wire

KR01- Disipasi Kalor Hot Wire


1. Tujuan

Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara. 2. Alat 1. kawat pijar (hotwire) 2. Fan 3. Voltmeter dan Ampmeter 4. Adjustable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis 3. Teori

Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

P = v i t .........( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat Ratio =

Rw : Resistansi kawat pada temperatur pengoprasian (dihembuskan udara)

Ra : Resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan) Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

4.

Cara Kerja

Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman ini. 1. Aktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) ! 2. Berikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. 3. Hidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas.

4. Ukurlah Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. 5. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s !

5.

Data pengamatan a. Data yang diambil pada saat V = 0


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 V-HW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 I-HW 54.6 54.5 54.4 54.3 54.3 54.2 54.1 54.1 54.1 54.0

Tegangan Hot Wire


2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegangan Hot Wire

b. Data yang diambil pada saat V= 70


Waktu Kec V-HW I-HW

Angin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 2.072 2.074 2.073 2.072 2.072 2.074 2.073 2.072 2.072 2.073 55.8 55.6 55.6 55.5 55.4 55.3 55.3 55.2 55.1 54.9

Tegangan Hot Wire


2,075 2,074 2,074 2,073 2,073 2,072 2,072 2,071 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegangan Hot Wire

c. Data yang diambil pada saat V=110


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 V-HW 2.054 2.055 2.054 2.055 2.055 2.055 2.055 2.055 2.054 2.055 I-HW 54.4 54.4 54.3 54.3 54.2 54.2 54.2 54.3 54.3 54.3

Tegangan Hot Wire


2,055 2,055 2,055 2,054 2,054 2,054 2,054 2,054 2,053 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegangan Hot Wire

d. Data yang diambil pada saat V= 150


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 V-HW 2.047 2.048 2.047 2.048 2.047 2.047 2.047 2.047 2.047 2.047 I-HW 55.3 55.2 55.2 55.1 55.0 55.0 55.0 54.9 54.8 54.8

Tegangan Hot Wire


2,048 2,048 2,048 2,047 2,047 2,047 2,047 2,047 2,046 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegangan Hot Wire

e. Data yang diambil pada saat V= 190


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 V-HW 2.043 2.044 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 I-HW 55.7 56.2 56.4 56.1 55.5 54.9 54.6 54.3 54.4 54.7

Tegangan Hot Wire


2,044 2,044 2,044

2,044
2,043 2,043 2,043 Tegangan Hot Wire

2,043
2,043 2,042 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

f. Data yang diambil pada saat V= 230


Waktu 1 2 3 4 5 Kec Angin 230 230 230 230 230 V-HW 2.041 2.040 2.041 2.040 2.041 I-HW 54.6 54.9 55.2 55.6 55.9

6 7 8 9 10

230 230 230 230 230

2.041 2.041 2.041 2.041 2.041

56.3 56.5 56.4 56.1 55.7

Tegangan Hot Wire


2,041 2,041 2,041 2,041 2,040 2,040 2,040 2,040 2,040 2,039 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegangan Hot Wire

Grafik antara kecepatan aliran angin dengan tegangan tegangan rata-rata


Kec Angin 0 70 110 150 190 230 Tegangan RataRata 2,112 2,073 2,055 2,047 2,043 2,041

Tegangan Rata- Rata


2.12 2.1 2.08 2.06 2.04 2.02 2 0 70 110 150 190 230 Tegangan Rata- Rata

6.

Hasil dan Evaluasi X= tegangan hot wire Y= kecepatan angin x y


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 150 150 150 150 150 150 150

x2
4460544 4460544 4460544 4460544 4460544 4460544 4460544 4460544 4460544 4460544 4293184 4301476 4297329 4293184 4293184 4301476 4297329 4293184 4293184 4297329 4218916 4223025 4218916 4223025 4223025 4223025 4223025 4223025 4218916 4223025 4190209 4194304 4190209 4194304 4190209 4190209 4190209

y2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 22500 22500 22500 22500 22500 22500 22500

2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.072 2.074 2.073 2.072 2.072 2.074 2.073 2.072 2.072 2.073 2.054 2.055 2.054 2.055 2.055 2.055 2.055 2.055 2.054 2.055 2.047 2.048 2.047 2.048 2.047 2.047 2.047

2.047 2.047 2.047 2.043 2.044 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.041 2.040 2.041 2.040 2.041 2.041 2.041 2.041 2.041 2.041

150 150 150 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230

4190209 4190209 4190209 4173849 4177936 4173849 4173849 4173849 4173849 4173849 4173849 4173849 4173849 4165681 4161600 4165681 4161600 4165681 4165681 4165681 4165681 4165681 4165681

22500 22500 22500 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 52900 52900 52900 52900 52900 52900 52900 52900 52900 52900

()() 2 ()2

60 15357,59 (123,705)(7500) 60 255,0857 15302,92 = 28589

2 ()() 2 ()2

255,0857.7500 (123,705)(15357,59) 60.255,085 15302,92 = 6116

Jadi, persamaan kecepatan angin sebagai fungsi hot wire adalah = 2859 + 6116 X = tegangan hot wire Y = kecepatan angin 7. Analisis a. Analisis Percobaan Pada percobaan KR01 tentang Disipasi Kalor Hot Wire ini dilakukan secara online melalui rLab dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan hot wire untuk digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara. Sumber udara yang digunakan dalam percobaan ini adalah kipas angin. Kecepatan udarapun di ubah-ubah, dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s ,230m/s. Pada saat kipas belum dinyalakan v0 = 0 m/s, besar arus dan tegangan listrik belum terpengaruh dari kecepatan kipas tersebut. Ketika kipas mulai dinyalakan, kecepatan kipaspun di atur sesuai dengan perubahan yang diberikan. Ketika kipas dinyalakan, kecepatan angin mempengaruhi arus listrik dan tegangan listrik yang mengalir. Arus listrik menjadi semakin besar, sebanding dengan kecepatan kipas yang diberikan. Sedangkan tegangan listrik menjadi semakin kecil, berbanding terbalik dengan kecepatan angin yang dihasilkan kipas. Hal ini disebabkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas angin mempengaruhi resistensi pada kawat yang selanjutnya mempengaruhi tegangan dan arus tersebut. Ketika angin dialirkan pada probe, angin menerpa kawat pijar dengan kecepatan v dan gaya F. Terpaan angin tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai resistensi pada kawat tersebut yang sebanding dengan kecepatan angin. Semakin kencang angin yang dialirkan, semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin besar kecepatan angin yang diberikan,semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Besar kecilnya perubahan resistensi inilah yang mempengaruhi perubahan kalor yang terjadi pada probe.

b. Analisis Hasil Dalam percobaan KR01 ini, didapatkan hasil bahwa semakin besar kecepatan angin yang dihembuskan, maka semakin besar arus listrik yang mengalir pada hotwire dan tegangan pada kawat tersebut pun semakin kecil. Persamaan yang dihasilkan tidak

sepenuhnya benar, karena merupakan pendekatan dari hasil percobaan ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan memasukkan salah satu nilai tegangan hot wire ke dalam persamaan: = 2859 + 6116 Maka kecepatan yang dihasilkan tidak sama dengan apa yang ada di hasil praktikum. Kesalahan yang terjadi relatih besar. Walaupun demikian, percobaan yang dilakukan secara online dan hanya menggunakan komputer ini sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada. Besarnya kesalahan bisa dibuktikan dengan

menyubtitusikan tegangan hot wire pada percobaan tersebut. Pada praktikum rLab ini ini kesalahan yang terjadi hampir merupakan human eror, karena semua peralatannya sudah terkomputerisasi.

c. Analisis Grafik Pada grafik data pengamatan dari v = 0 m/s sampai v = 230 m/s, tegangan pada hot wire di setiap waktunya dan besar tegangan dari tiap-tiap kecepatan angin relatif stabil walaupun ada perubahan-perubahan yang sangat kecil. Hal ini terjadi karena udara dari kipas angin tidak langsung berubah kecepatannya, tapi ia melakukan percepatan terlebih dahulu. Sebagai contoh, saat dilakukan perubahan kecepatan angin dari 0 m/s ke 70 m/s, kipas tidak langsung berubah kecepatannya, tapi melakukan percepatan terlebih dahulu hingga mencapai 70 m/s. Pada grafik kedua yaitu grafik antara tegangan dengan kecepatan angin, tegangan pada hot wire berbanding terbalik dengan perubahan kecepatan udara yang dihembuskan oleh kipas angin. Semakin besar kecepatan udara yang berasal dari kipas angin, maka tegangan yang dihasilkan semakin kecil. Grafik yang dihasilkan menunjukkan adanya kesamaan antara data hasil percobaan dengan kondisi yang seharusnya terjadi, yaitu kecepatan angin dari kipas angin berbanding terbalik dengan tegangan yang dihasilkan oleh probe tersebut.

8.

Kesimpulan a. Kecepatan angin yang terjadi berbanding terbalik dengan tegangan (V) danberbanding lurus dengan arus listrik (I),

b. Kawat hot wire tidak dapat untuk mengukur kecepatan angin, karena nilai yang dihasilkan mempunyai kesalahan yang relatif besar, c. Kawat hot wire hanya bisa digunakan untuk memperkirakan besar/kecilnya angin, bukan untuk menentukan nilainya, yaitu dengan melihat perubahan tegangan dan arus yang terjadi pada kawat hot wire tersebut.

9.

Referensi Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,

2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

10. Link rLab http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01

Anda mungkin juga menyukai