Anda di halaman 1dari 1

Pembahasan QBD 1

Modul Penanggulangan Bencana


Perbedaan peristiwa yang mengancam dan mengganggu. Peristiwa yang
mengancam adalah perstiwa yang berpotensi untuk terjadi. Peristiwa yang
mengganggu adalah peristiwa yang sudah terjadi dan mengganggu kehidupan
makhluk hidup. Wabah penyakit dan epidemi merupakan bencana alam karena
termasuk dalam golongan biologis. Hal ini juga termasuk bencana non alam, apabila
disebabkan oleh manusia yang tidak menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat). Gagal teknologi dapat berupa ledakan atau kebocoran nuklir dan kecelakaan
pesawat (bukan yang disebabkan oleh human error). Gagal teknologi intinya adalah
saat melakukan sebuah penerapan teknologi yang baru terjadi kegagalan.
Modernisasi adalah pembaharuan dari tradisional menjadi modern, biasanya ada
faktor dari kolonialisasi atau adanya faktor paksaan (negara maju dianggap negara
yang modern). Gagal modernisasi adalah saat penerapan atau perubahan menjadi
modern ada kegagalan, misalnya karena masyarakatnya yang kurang siap. Sebagai
contohnya, saat ingin mengadakan pemasangan listrik pada suku anak dalam (hal
ini dikarenakan masyarakat suku tersebut sifatnya nomaden). Contohnya adalah
makanan siap saji yang disebut ciri masyarakat modern, padahal belum tentu, bisa
saja hal tersebut menyebabkan berbagai penyakit, misalnya obesitas. Gagal
teknologi belum tentu gagal modernisasi.
Kapasitas kemampuan dari pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi
bencana. Kapasitas bisa untuk mencegah bencana (misalnya membuat daerah
resapan air) dan menanggulangi atau mengatasi bencana (misalnya saat terjadi
banjir, masyarakat dapat berenang). Jadi sesungguhnya kapasitas itu masyarakat,
pribadi, dan pemerintah. Pertanyaannya adalah risiko, ancaman, dan kerentanan
saat bencana, bukan pra-bencana UU RI No 24 Tahun 2007 masyarakat rentan
bencana, masyarakat mana yang seharusnya ditolong (pasal 55). Misalnya
sumbangan hanya terdiri atas supermi, padahal ada anak-anak dan ibu menyusui
yang butuh gizi yang lebih baik. Rumus antara risiko, ancaman, dan kerentanan
berfungsi untuk penggolongan risiko bencana (A-D). Contoh ancaman bencana saat
gunung merapi meletus terhadap provinsi jakarta adalah awan panas dan debu
vulkanik yang terbawa angin.
Ada korban yang tidak ingin dievakuasi pada saat bencana maka cara pertama
adalah memotivasi dan mempersuasi. Cara selanjutnya apabila cara pertama tidak
berhasil adalah dengan menghargai keputusan korban tersebut. Hal ini juga
berkaitan dengan keamanan penolong dan fungsi penolong yang dapat menolong
korban lainnya.

Anda mungkin juga menyukai