Disusun Oleh:
(Kelompok 2)
Lorentius Agung S.W
Novrit John Batara
Rezki Ika Pratiwi
Sandi Aryadi
Sri Bulan Roma Intan
(1015041061)
(1015041041)
(1015041047)
(1015041052)
(1015041066)
I.
PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk mengatasi pencemaran lingkungan yaitu dengan cara
bioremediasi. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk
mengurangi polutan dilingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim
yang diproduksi oleh mikroorganismememodifikasi polutan beracun dengan
mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuahperistiwa yang disebut
biotransformasi.
Pada
banyak
kasus,
biotransformasi
berujung
pencemaran
II.
ISI
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu bio dan remediasi yang dapat diartikan
sebagai proses dalam menyelesaikan masalah. Bio yang dimaksud adalah
organisme hidup, terutama mikroorganisme yang digunakan dalam pemanfaatan
pemecahan atau degradasi bahan pencemar lingkungan menjadi bentuk yang lebih
sederhana dan aman bagi lingkungan tersebut. Bioremediasi merupakan
pengembangan dari bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan proses
biologi dalam mengendalikan pencemaran atau polutan. Yang termasuk dalam
polutan antara lain logam-logam berat, petroleum hidrokarbon, dan senyawasenyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida, dan lain-lain.
Bioremediasi mempunyai potensi menjadi salah satu teknologi lingkungan yang
bersih, alami, dan paling murah untuk mengantisipasi masalah-masalah
lingkungan.
3
Menurut
Ciroreksoko
(1996),
bioremediasi
diartikan
sebagai
proses
untuk
menghilangkan
atau
mendetoksi
polutan
(biasanya
kontaminan tanah, air dan sedimen) yang mencemari lingkungan dan mengancam
kesehatan masyarakat. Jadi bioremediasi adalah salah satu teknologi alternatif
untuk
mengatasi
mikroorganisme.
masalah
lingkungan
Mikroorganisme
yang
dengan
memanfaatkan
dimaksud
adalah
bantuan
khamir, fungi
bermanfaat
dalam
proses
pengolahan
limbah
cair
misalnya
(ramah lingkungan).
Tidak melakukan proses pengangkatan polutan.
Teknik pengolahannya mudah diterapkan dan murah biaya.
Dapat dilaksanakan di lokasi atau di luar lokasi.
Menghapus resiko jangka panjang
Kelemahan bioremediasi
Tidak semua bahan kimia dapat diolah secara bioremediasi
Membutuhkan pemantauan yang intensif
Berpotensi menghasilkan produk yang tidak dikenal
yang
rendah,
viskositas
minyak
akan
meningkat
kecepatan konsumsi oleh mikroorganisme tanah, (b) tipe tanah dan (c)
kehadiran substrat lain yang juga bereaksi dengan oksigen. Terbatasnya
oksigen, merupakan salah satu faktor pembatas dalam biodegradasi
hidrokarbon minyak.
4. Nutrien
Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber karbon, energy dan
keseimbangan metabolism sel. Dalam penanganan limbah minyak bumi
biasanya dilakukan penambahan nutrisi antara lain sumber nitrogen dan
fosfor sehingga proses degradasi oleh mikroorganisme berlangsung lebih
cepat dan pertumbuhannya meningkat.
5. Interaksi antar Polusi
Fenomena lain yang
juga
perlu
mendapatkan
perhatian
dalam
In-situ burning,
2.
3.
Bioremediasi,
4.
Penggunaan sorbent
5.
lahan
dengan
melakukan
kegiatan
phytoremediasi
dan
proses
dari
mulai
limbah
dikeluarkan,
bioremediasi,
II.3
Fitoremediasi
memperbaiki
kesalahan
atau
kekurangan".
Dengan
demikian
akar
tumbuhan
untuk
menyerap,
mengendapkan,
dan
12
dalam
fitoremediasi,
seperti
Phytotech,
PhytoWorks,
dan
13
14
III.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Bioremediasi.
http://matakuliahbiologi.blogspot.com/2012/06/bioremediasi.html
diakses
15
2012.
Fitoremediasi.
http://ltl.bppt.tripod.com/sublab/lflora1.htm.
16