PROTOZOA
Nama
Npm
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
BAB I. Pendahuluan
1.3. Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu Protozoa.
1.3.2 Untuk mengetahui ciri-ciri umum dari Protozoa.
1.3.3 Untuk mengetahui struktur tubuh dari Protozoa.
1.3.4 Untuk mengetahui habitat dan reproduksi dari Protozoa.
1.3.5
Untuk mengetahui pengklasifian dari masing-masing jenis
Protozoa.
Membran Sel
Fungsi : sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas
Vakuola Makanan
Fungsi : mencerna makanan. Vakuola makanan terbentuk dari proses makan
sel atau sel dengan cara menelan oleh setiap bagian membrane sel atau
melalui sitostoma (mulut sel). Zat-zat makanan hasil cernaan dalam vakuola
makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa
makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membrane plasma.
Vakuola Kontraktil
Fungsi : mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui
membrane sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vakuola kontraktil
merupakan vakuola yang selalu mengembang dan mengempis.
Inti Sel
Fungsi : mengatur aktivitas sel
dan air maka dinding kista akan pecah dan protozoa keluar untuk memulai
hidupnya kembali.
a. Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhizo = akar, dan podos =
kaki, atau Sarcodina (sarco = daging). Semua protozoa yang tergolong kelas
Rhizopoda bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk
kaki semu (pseudopodia). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal
membulat dan ada yang tipis meruncing. Pseupodia berfungsi sebagai alat
gerak dan memangsa makanan. Hewan ini ada yang bercangkang,
contohnya Globigerina dan ada yang telanjang, contohnya Amoeba proteus.
Pada Rhizopoda yang bercangkang, pseudopodia menjulur keluar dari
cangkang. Cangkang tersusun dari silica atau kalsium carbonat. Cangkang
berukuran 0,5 mm.
Ciliata berasal dari bahasa Latin, yaitu cilia = rambut kecil, atau
ciliophora, yaitu phora = gerakan, bergerak dengan menggunakan silia
(rambut getar). Ciliata juga disebut Infusoria (Infus = menuang) karena
hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran. Silia terdapat
pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Selain
berfungsi untuk bergerak, silia juga merupakan alat Bantu untuk makan. Silia
membantu pergerakan makanan ke sitoplasma. Makanan yang terkumpul di
sitoplasma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel). Apabila
telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk
vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki dua inti, yaitu
makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus berukuran lebih besar
daripada mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif, yaitu untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan. Mikronukleus memiliki fungsi
reproduktif, yaitu pada konyugasi. Ciliata juga memiliki trikokis yang
fungsinya untuk pertahanan dri dari musuh.
Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut.
Ciliata juga hidup di dalam tubuh hewan lain secara simbiosis maupun
parasit. Ciliata yang hidup bebas di alam contohnya adalah Paramecium
caudatum, Didinium, Stentor, Balantidium, dan vorticella. Jenis lainnya hidup
bersimbiosis dalam perut hewan pemakan rumput dan berfungsi membantu
hewan tersebut mencerna sellulosa yang terdapat dalam rumput. Hanya
sedikit jenis Ciliata yang hidup sebagai parasit. Salah satunya adalah
Balantidium coli. Ciliata ini hidup pada usus besar ternak atau manusia dan
dapat menyebabkan diare (balantidiosis).
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual, yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal).
Reproduksi seksual dilakukan dengan konyugasi. Proses konyugasi Ciliata
pada gambar 5.11.
c. Flagellata (Mastigophora)
lingkungan berair, baik air tawar maupun air laut, dan ada yang hidup
bersimbiosis dalam tubuh hewan. Flagellata yang hidup bersimbiosis,
misalnya Trichonympha campanula hidup pada usus rayap dan kecoa kayu.
Flagellata ini membantu rayap atau kecoa mencerna kayu yang dimakan
serangga tersebut.
Flagellata yang hidup parasit antara lain adalah Trypanosoma brucei
menyebabkan penyakit tidur pada manusia di Afrika, Trypanosoma evansi
penyebab penyakit surra pada ternak. Trichomonas vaginalis penyebab
penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria, serta
Leishmania penyebab penyakit kala-azar yang merusak sel darah manusia.
Trypanosoma dan Leishmania dibawa oleh jenis lalat tertentu yang
menghisap darah manusia, contohnya lalat tsetse (Glossina moritans) yang
menularkan penyakit tidur. Penyakit ini merusak system saraf pusat dan
pembuluh darah sehingga penderita tidak dapat berbicara dan berjalan, tidur
terus-menerus , dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian.
d. Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa berasal dari bahasa Yunani, spore = biji, zoa = hewan; Sporozoa
adalah hewan uniselluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus
hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak.
Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual . Pergiliran
reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks, dengan beberapa perubahan
bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan pembelahan biner. Reproduksi seksual dilakukan dengan
pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan
betina.
Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan
toksoplasmosis dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada
manusia. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan, misalnya daging yang tercemar kista Toxoplasma dari kotoran
kucing. Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat
membunuh embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia, Plasmodium menyerang sel-sel
hati dan sel-sel darah merah (eritrosit). Ada empat jenis Plasmodium yang
Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin
laki-laki.
1
Rhizopoda (Sarcodina),
alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
Amoeba proteus
memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.
Entamoeba histolityca
menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler
yang disebabkan Shigella dysentriae)
Entamoeba gingivalis
menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
radang gusi (Gingivitis)
Foraminifera sp.
fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
Radiolaria sp.
endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.
2
Flagellata (Mastigophora),
alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
Golongan phytonagellata
- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa
dengan ganggang)
- Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara
protozoa dengan ganggang)
- Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan
cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
Golongan Zooflagellata, contohnya :
- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa)
lalat Tsetse (Glossina sp.)
Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis tsetse
sungai
Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans
tsetse semak
- Trypanosoma cruzl penyakit chagas
- Trypanosoma evansi penyakit surra, pada hewan ternak
(sapi).
- Leishmaniadonovani penyakit kalanzar
- Trichomonas vaginalis penyakit keputihan
3
Ciliata (Ciliophora),
alat gerak berupa silia (rambut getar)
Paramaecium caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis
vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk
mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara
reproduksi, aseksual membelah diri, seksual konyugasi.
Balantidium coli menyebabkan penyakit diare.
4
Sporozoa,
adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak
Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya.
Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara
generatif (seksual) disebut Sporogoni.
Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Toxopinsma dan
Plasmodium.
Jenis-jenisnya antara lain:
- Plasmodiumfalciparum malaria tropika sporulasi tiap hari
- Plasmodium vivax malaria tertiana sporulasi tiap hari ke-3
(48 jam)
- Plasmodium malariae malaria knartana sporulasi tiap hari
ke-4 (72 jam)
- Plasmodiumovale malaria ovale
3.1. Kesimpulan
Protozoa berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu
proto yang artinya pertama dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa
adalah hewan pertama. memiliki ciri-ciri karakteristik antara lain satu
sel(uniseluler), tunggal atau berkoloni, biasanya berukuran mikroskopik,
dapat bergerak(motil), penyerapan nutrisinya bersifat holozoik, dan masih
banyak lagi. Sel protozoa umumnya terdiri dari membrane sel, sitoplasma,
vakuola makanan, vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), dan inti sel.
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagian
besar protozoa hidup bebas di laut atau air tawar, misalnya di selokan,
kolam, dan sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Protozoa sebagian
besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner.
Protozoa yang sudah teridentifikasi berjumlah lebih dari 60 ribu species. Jenis
protozoa yang sangat beragam tersebut dapat dibedakan menjadi empat
kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan
Sporozoa.
DAFTAR PUSTAKA