Komunikasi Agribisnis
Pada umumnya, pengertian komunikasi paling tidak melibatkan dua orang
atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang
melalui tulisan, lisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Di dalam dunia praktis,
dikenal komunikasi antarpribadi (interpersonal communications), yang merupakan
bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak dan cenderung
lebih fleksibel dan informal. Jenis komunikasi tersebut lazim dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya komunikasi yang dilakukan di dalam suatu
keluarga, antarkeluarga, antartetangga, untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada dasarnya, ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan
dalam dunia agribisnis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia
agribisnis untuk menyampaikan pesan-pesan agribisnis kepada pihak lain baik
secara tertulis maupun lisan. Dalam dunia agribisnis, seseorang dapat saja
mengekspresikan pesan-pesannya secara nonverbal (tidak secara tertulis atau
lisan). Namun, ekspresi secara nonverbal memiliki suatu keterbatasan dalam
mengomunikasikan suatu pesan kepada pihak lain.
2. Tahapan Proses Pekerjaan
Melalui komunikasi secara lisan atau tertulis, diharapkan orang data
memahami
apa
yang
disampaikan
oleh
pengirim
pesan
dengan
baik
Penyampaian suatu pesan lisan maupun tertulis memiliki suatu harapan bahwa
seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang dikatakan dengan
baik dan benar. Komunikasi agribisnis yang efektif sangat bergantung pada
keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Oleh karena
itu, sangat diperlukan pembentukan sifat dasar keahlian dalam komunikasi
agribisnis agar proses komunikasi agribisnis dapat berjalan sesuai tujuannya,
salah satunya ialah dengan memahami tahapan proses pekerjaan dalam
komunikasi agriagribisnis yang meliputi penulisan surat lamaran kerja, penulisan
resume, wawancara kerja, presentasi agribisnis, dan negosiasi. Untuk masingmasing penjelasan dari tiap tahapan akan dijelaskan pada subbab selanjutnya.
perlu
dituliskan
dalam
surat
lamaran
kerja
serta
bagaimana
adalah mencari informasi penting yang relevan dengan jenis pekerjaan yang
diinginkan. Untuk mencarinya, dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu analisis
diri, analisis karier, dan analisis pekerjaan.
Tujuan dari pembuatan resume adalah agar seseorang dapat melakukan
wawancara dengan tim organisasi (perusahaan) yang dilamar. Resume yang
dibuat merupakan rincian atau pelengkap terhadap surat lamaran kerja yang
telah dibuat. Dalam merencanakan resume, ada tiga hal yang harus
diperhatikan, yaitu tujuan karier, informasi pribadi, dan referensi.
Resume dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Resume yang baik,
menekankan pada kompabilitas kualifikasi anda dan prospektif persyaratan
kerja. Secara umum, resume mencakup nama, alamat lengkap, tujuan kerja,
kualifikasi, informasi pribadi, dan referensi. Usahakan informasi tersebut
relevan dengan jenis pekerjaan yang diharapkan. Jadi, tidak berarti semua
kemampuan atau keahlian yang anda miliki perlu dicantumkan dalam resume,
tetapi informasi yang dapat mendukung pekerjaan anda tesebut.
Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis resume, yaitu resume kronologis, resume fungsional, dan
resume kombinasi. Resume kronologis adalah cara pengorganisasian resume
yang didasarkan pada kronologisnya, yaitu pendidikan dan pengalaman
sebagai judul isinya. Resume fungsional adalah resume yang disususn atas
dasar fungsi-fungsi dalam organisasi yang dapat dilakukannya dengan baik.
Adapun resume kombinasi adalah kombinasi antara resume kronologis dan
fungsional. Bentuk resume kombinasi ini memberikan suatu keyakinan bahwa
persyaratan pendidikan dan pengalaman terpenuhi dan masih menggunakan
judul-judul lain yang lebih menekankan pada kualifikasi yang dibutuhkan.
Untuk membuat resume yang baik, perlu diperhatikan empat hal, yaitu
kerapian, sederhana, akurat, kejujuran. Dalam menulis resume, usahakan
menggunakan kertas yang bersih dan berkualitas baik, tanpa coretan, dan
ketiklah dengan memilih huruf yang baik. Aturlah kalimat resume serapi
mungkin, agar nyaman dibaca dan berisi. Di samping kerapian, bahasa yang
digunakan juga tidak boleh bertele-tele.
C. Wawancara Kerja
Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang
diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.
Wawancara dapat dilakukan oleh direksi kepada pelamar pekerjaan,
pelanggan atau pihak lainnya.
daftar
pertanyaan.
Wawancara
ialah
tanya
jawab
antara
apabila pelamar
pesan-pesan
agribisnis
kepada
audiens.
Pesan-pesan
mengetahui
dengan
tepat
3.
wawasan,
sifat
pihak
untuk
yang
telah
menyampaikan
memberikannya
presentasi
dan
4.
5.
6.
selalu konsisten.
Dapat menerima kritik atau analisis selesai kegiatan
presentasi mengenai berbagai hal berkenaan dengan
presentasinya.
Sedangkan syarat untuk menjadi seorang pembicara yang handal
meliputi :
1. Mengetahui dengan jelas tujuan presentasi
2. Menguasai subjek presentasi
3. Yakin bahwa subyek yang dipresentasikan bermanfaat bagi
pendengarnya
4. Mengetahu latar belakang audiens
5. Menguasai bahasa pengantar yang juga dikuasai audiens
6. Jujur, sabar, ramah, dan penuh percaya diri
7. Mengusai teknik dasar berkomunikasi agribisnis yang efektif
Dalam bidang apapun keberhasilan dapat diraih apabil persiapan dilakukan
dengan baik. Begitu halnya dengan presentasi agribisnis, presentasi agribisnis
yang baik hanya akan dapat dicapai jika persiapan untuk melakukan presentasui
tersebut dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini persiapan yang
diperlukan untuk presentasi agribisnis mencakup beberpa hal, antara lain ialah
penguasaan terhadap topic atau materi yang akan dipresentasikan, penguasaan
berbagai alat bantu presentasi dengan baik, menganalisis audiens, dan
menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah
satu syarat penting agar apa yang disampaikan kepada audiens dapat mencapai
sasaran. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja
menghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi juga akan memberikan
citra yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Di samping
penguasaan materi yang baik, yang juga penting adalah bagaimana seorang
pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu presentasi agribisnis demi
pencapaian tujuan yang dikehendaki.. Berbagai alat bantu presentasi agribisnis
yang dapat digunakan antara lain: whiteboard, spidol, overhead projector, slide,
computer, camera video,, tape, dan LCD projector.
Agar tujuan presentasi agribisnis dapat tercpaai dengan baik, seorang
pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui
pendekatan bertanya dengan menggunakan kata Tanya seperti: apa, siapa, di
mana, kapan, mengapa, dan bagaimana, seorang pembicara akan dapat
mengidentifikasi siapa sebenarnya audiesn yang dimaksud sehingga dapat
melakukan berbagai persiapan partisipatif.
Agar presentasi agribisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan,
seorang pembicara pelu mengenal lebih dekat lingkungan lokasi tempat ia akan
melakukan presentasi agribisnis. Pemahaman terhdapa lingkungan atau suasana
lokasi untuk presentasi agribisnis tersebut akan membaerikan kemudahan kepada
seorang pembicara dalam mengatur alat bantu yang digunakan untuk presentasi
memiliki ruang yang cukup luas, bagaimana tata letak ruangan, bentuk meja, dan
tempat duduk untuk audiens, dan lain-lain.
Untuk melakukan presentasi agribisnis yang baik, salah satu persyaratannya,
pembicara harus dapat menganalisis audiens secara tepat. Ketidaktepatan dalam
menganalisis audiens akan membuat pembicara gagal atau kecewa karena tidak
mampu menyampaikan presentasi dengan baik. Pertanyaan-pertanyaan yang
biasanya sering diajukan mengenai audiens ialah, siapa audiensnya, apa yang
diinginkan audiens, di mana melakukan presentasinya, kapan melakukan
presentasi,
mengapa
melakukan
presentasi,
dan
bagaimana
melakukan
presentasinya.
Dalam melakukan presentasi agribisnis, sebenarnya bukan saja ucapan
pembicara yang menjadi perhatian, tetapi juga munculnya gerakan-gerakan
10
11
E. Negosiasi Agribisnis
Dalam dunia agribisnis, istilah negosiasi bukanlah hal yang baru.
Negosiasi digunakan untuk menjembatani dua kepentingan yang berbeda,
misalnya antara penjual dan pembeli, atau antara produsen dan pelanggan. Oleh
karena itu, agar terjadi suatu kesepakatan di antara kedua belah pihak,
diperlakukan negosiasi. Sementara itu, orang yang melakukan negosiasi sering
disebut sebagai seorang negosiator.
Pada setiap proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang
berlawanan atau berbada sudut pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu
atau kesepakatan, kedua belah pihat perlu bernegosiasi. Menurut Hartman dalam
Purwanto (2011), pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut
pandang siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak
yang berkepentingan dalam bernegosiasi, yaitu pembeli dan penjual. Lebih lanjut,
Hartman menegaskan bahwa negosiasi merupakan suatu proses komunikasi
antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang
mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua
belah pihak mengenai masalah yang sama.
12
negosiasi;
Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar
Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua
belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk
tidak sepakat. Negosiasi tidaklah untuk mencari pemenang dan pecundang;
dalam setiap negosiasi terdapat kesempatan untuk menggunakan kemampuan
sosial dan komunikasi efektif dan kreatif untuk membawa kedua belah pihak ke
arah hasil yang positif bagi kepentingan bersama. [Ron Ludlow & Fergus Panton
dalam Purwanto, 2011].
Adapun beberapa prasyarat negosiasi agar proses negosiasi dapat
berjalan secara efektif, antara lain:
1)
2)
3)
(preparednees)
Para pihak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan
4)
(authoritative)
Para pihak memiliki kekuatan yang relatif seimbang (relative equal
5)
bargaining power)
Para pihak memiliki kemauan menyelesaikan masalah (sense
untuk
melakukan
negosiasi
problem solving)
Strategy negosiasi dapat dilakukan agar kegiatan negosiasi lebih tepat
sasaran, jenis dari strategi negosiasi tersebut, ialah:
13
untuk
negosiasi
mencapai
yang
tujuan
negosiasi
yang
dapat
anda
gunakan
dalam
yang
telah
ditentukan
14
suatu
proses
yang
dinamis
dalam
dunia
agribisnis.
Lebih lanjut, menurut Casse dalam Purwanto (2011), dalam
proses negosiasi ada enam tahapan penting yang perlu
diperhatikan, keenam tahapan tersebut ialah persiapan,
kontak pertama, kofrontasi, konsiliasi/ kompromi, solusi, dan
pascanegosiasi/
konsolidasi.
Tahapan
pertama
yaitu
15
tahap
peninjauan
16
Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah persiapan yang baik yang merupakan
salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa negosiasi yang baik, hasil yang
diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan memuaskan kedua belah pihak atau
bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan dua
belah pihak. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai
negosiasi, antara lain ialah pemilihan waktu, tempat, suasana yang kondusi,
merumuskan tawaran, menghadapi konflik, dll. Selain itu, negosiasi yag sukses
bukan saja hasil dari perencanaan atau persiapan yang baik, tetapi juga hasil atas
implementasi yang baik dari sebuah negosiasi.
Dalam upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua belah pihak dalam
bernegosiasi dilakukan sebuah upaya kompromi. Agar negosiasi dapat berjalan
sukses, perlu dilakukan penghindaran segala kesalahan teknis. Menurut Oliver,
ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam negosiasi agar terhindar
dari kesalahan taktis, persiapan itu antara lain ialah: persiapan yang baik, berlatih,
menggambarkan posisi, membuat usulan, penawaran, dan persetujuan.
Persiapan
negosiasi
yang
tidak
baik
akan
mampu
menghasilkan
untuk
melupakan
apa
yang
telah
disetujui
sebelumnya.
Suatu
kesepakatan tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi butir-
17
butir dari setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting tak terpisahkan dalam
proses negosiasi.
Pemahaman yang baik terhadap karakteristik atau ciri-ciri berbagai macam
negosiator
akan
membantu
mempermudah
dalam
penentuan
strategi
dan
tahu
bagaimana
memperoleh
apa
yang
18
Gina.
2011.
Komunikasi
agribisnis.
[online].
Tersedia:
gina-