Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr, wb.


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah untuk Mata Kuliah
Teknologi Produksi Tanaman II ini dengan maksimal dan tepat waktu. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Cucu Suherman Viktor Zan,M.Si . Selaku dosen
pembimbing Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman II yang telah membimbing kami
dalam menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami selaku penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran-saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca sehingga makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik dan
sesuai dengan yang diharapkan.
Atas perhatian dan waktu yang diluangkan untuk sekedar membaca makalah ini, kami
ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum, wr, wb.

Jatinangor, September 2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................
BAB I

1.1 Latar Belakang............................................................................................................iii


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................iv
1.3 Tujuan Makalah............................................................................................................v
BAB II
2.1 Klasifikasi Ubi Jalar.....................................................................................................4
2.2 Syarat Tumbuh Ubi Jalar.............................................................................................4
2.3 Teknik Budidaya Ubi Jalar..........................................................................................4
2.4 Hama dan Penyakit Ubi Jalar......................................................................................
2.5 Panen dan Pasca Panen................................................................................................6
BAB III
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya.
Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi
(karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan
pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat
sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Ubi jalar muulai menyebar keseluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika,
diperkirakan pada abad ke- 16. Penyebaran ubi jalar pertama kali terjadi ke spanyol melalui
Tahiti, kepulauan Guam, Fiji, dan Selandia Baru.
Pada tahun 1960-amn penanaman ubi jalar sudah meluas hampir di semua provinsi di
Indonesia. Daerah sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpusat di Pulau Jawa, terutama
Kabupaten Bogor, Garut, Bandung, Kuningan, Serang, Sukabumi, Purwakarta dll.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui cara membudidayakan tanaman ubi jalar
2. Mengetahui Panen dan Pasca panen ubi jalar

1.3 Tujuan Makalah


Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai pengertian dan cara
budidya tanaman ubi jalar

BAB II
2.1 Pengertian Ubi jalar
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya.
Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi
(karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan

pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat
sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Ubi jalar mulai menyebar keseluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika,
diperkirakan pada abad ke- 16. Penyebaran ubi jalar pertama kali terjadi ke spanyol melalui
Tahiti, kepulauan Guam, Fiji, dan Selandia Baru.
Pada tahun 1960-an penanaman ubi jalar sudah meluas hampir di semua provinsi di
Indonesia. Daerah sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpusat di Pulau Jawa, terutama
Kabupaten Bogor, Garut, Bandung, Kuningan, Serang, Sukabumi, Purwakarta dll.

Klasifikasi UBI JALAR


Kingdom
Divisio
Sub Divisio
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Species

: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotilae
: Tubiflorae
: Convolvulaceae
: Ipomoea
: Ipomoea batatas

2.2 Syarat Tumbuh Ubi Jalar

a. Keadaan iklim
Tanaman ubi jalar dapat beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh karena daerah
penyebaran terletak pada 30 Lintang Utara dan 30 Lintang Selatan. Di Indonesia yang
beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m
dpl. Daerah yang paling ideal untuk mengembangkan ubi jalar adalah daerah bersuhu antara
21C - 27C, yang mendapat sinar matahari 11 12 jam/hari, berkelembapan udara ( RH )
50% - 60%, dengan curahy hujan 750 mm 1.500 mm per tahun.
b. Keadaan tanah
Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Jenis tanah
yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik,
aerasi serta drainasenya baik, dan mempunyai derajat keasaman tanah (pH ) 5,5-7,5.
2.3 Teknik Budidaya
1. Penyiapan bibit
Tata cara penyiapan bibit ubi jalar
-

Tentukan tanaman yang sudah berumur 2bln atau lebih, keadaan pertumbuhannya sehat

dan normal

Potong batang tanaman untuk dijadikan setek batang sepanjang 20cm-25cm dengan

menggunakan pisau yang tajam, dan dilakukan pada pagi hari


- Kumpulkan setek pada suatu tempat kemudian buang sebagian daunnya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan
- Ikat bahan tanaman ( bibit ) rata-rata 100 setek/ikatan lalu simpan ditempat yang teduh
selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk
2. Penyiapan lahan
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah
atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket ataukeras. Penyiapan lahan
dapat dilakukan sebagai berikut :
-

Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan selama 1 minggu.

Tahap berikutnya tanah dibentuk guludan-guludan.


- Tanah langsung diolah bersama an dengan pembuatan guludan-guludan.
Ukuran guludan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan ( pasir
mengandung liat ) ukuran guludan adalah lebar bawah 60cm, tinggi 30cm-40cm, dan jarak
antara guludan 70cm-100cm
3.Penanaman
Tahap-tahap penanaman ubi jalar yaitu :
- Buat larikan-larikan dangkal arah memanjang disepanjang puncak guludan dengan
cangkul sedalam 10cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak antar lubang 25cm-30cm.
- Buat larikan atau lubang dengan tugal sejauh 7cm-10cm dikiri dan kanan lubang tanam
untuk tempat pupuk
- Tanamkan bibit ubi jalar kedalam lubang hingga pangkal batang terbenam tanah -
-

bagian, kemudian padatkan tanah dekat pangkal stek.


Masukkan pupuk dasar berupa urea bagian + TSP seluruh bagian + KCL bagian dari
dosis anjuran kedalam lubang kemudian tutup dengan tanag tipis-tipis.
4. Pemulsaan
Pemberian mulsa jerami pada pertanaman ubi jalar dapat meningkatkan hasil ubi jalar,
selain itu untuk menekan pertumbuhan gulma, menjaga kelembapan dan kesuburan tanah.
5. Pemeliharaan tanaman
-

Pengairan dilakukan selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya

dialirkan kesaluran pembuangan, pengairan dilakukan secara kontinu hingga tanaman


berumur 1-2 bln. Pada periode pembentukkan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu

sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan. Waktu pengairan yang paling baik
adalah pagi dan sore hari.
- Penyulaman dilakukan apabila ada bibit yang mati dengan cara mencabut bibit yang
mati kemudian di ganti dengan bibit yang baru
- Pemupukan susulan dilakukan pada saat umur tanaman 45 hari setelah tanam
- Penyiangan dan pembumbunan dilakukan pada saat umur tanaman 1 bln setelah tanam
kemudian diulang pada saat tanaman berumur 2 bln setelah tanam. Penyiangan dan
pembumbunan dilakukan dengan cara membersikan gulma dengan cangkul, lalu gemburkan
tanah disekitar guludan kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.
- Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara kultur teknis diantaranya
mengatur waktu tanam yang tepat,sanitasi kebun, dan pola pergiliran tanaman.
2.4 Hama dan Penyakit Ubi Jalar
Hama
1. Penggerek Batang Ubi Jalar
Stadium hama yang merusak tanaman ubi jalar adalah larva (ulat). Cirinya adalah
membuat lubang kecil memanjang (korek) pada batang hingga ke bagian ubi. Di dalam
lubang tersebut dapat ditemukan larva (ulat).
Gejala: terjadi pembengkakan batang, beberapa bagian batang mudah patah, daundaun menjadi layu, dan akhirnya cabang-cabang tanaman akan mati.
Pengendalian:
(1) rotasi tanaman untuk memutus daur atau siklus hama;
(2) pengamatan tanaman pada stadium umur muda terhadap gejala serangan hama bila
serangan hama >5 %, perlu dilakukan pengendalian secara kimiawi;
(3) pemotongan dan pemusnahan bagian tanaman yang terserang berat;
(4) penyemprotan insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Curacron 500 EC
atau Matador 25 dengan konsentrasi yang dianjurkan.
2.Hama Boleng atau Lanas
Serangga dewasa hama ini (Cylas formicarius Fabr.) berupa kumbang kecil yang
bagian sayap dan moncongnya berwarna biru, namun toraknya berwarna merah. Kumbang
betina dewasa hidup pada permukaan daun sambil meletakkan telur di tempat yang terlindung
(ternaungi). Telur menetas menjadi larva (ulat), selanjutnya ulat akan membuat gerekan
(lubang kecil) pada batang atau ubi yang terdapat di permukaan tanah terbuka.
Gejala: terdapat lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran
berwarna hijau dan berbau menyengat. Hama ini biasanya menyerang tanaman ubi jalar yang
sudah berubi. Bila hama terbawa oleh ubi ke gudang penyimpanan, sering merusak ubi
hingga menurunkan kuantitas dan kualitas produksi secara nyata.
Pengendalian:

(1) pergiliran atau rotasi tanaman dengan jenis tanaman yang tidak sefamili dengan
ubi jalar, misalnya padi-ubi jalar-padi
(2) pembumbunan atau penimbunan guludan untuk menutup ubi yang terbuka
(3) pengambilan dan pemusnahan ubi yang terserang hama cukup berat
(4) pengamatan/monitoring hama di pertanaman ubi jalar secara periodik: bila
ditemukan tingkat serangan > 5 %, segera dilakukan tindakan pengendalian hama
secara kimiawi
(5) penyemprotan insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Decis 2,5 EC atau
Monitor 200 LC dengan konsentrasi yang dianjurkan
(6) penanaman jenis ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah banyak
(7) pemanenan tidak terlambat untuk mengurangi tingkat kerusakan yang lebih berat.
3. Tikus (Rattus rattus sp)
Hama tikus biasanya menyerang tanaman ubi jalar yang berumur cukup tua atau
sudah pada stadium membentuk ubi. Hama Ini menyerang ubi dengan cara mengerat dan
memakan daging ubi hingga menjadi rusak secara tidak beraturan. Bekas gigitan tikus
menyebabkan infeksi pada ubi dan kadang-kadang diikuti dengan gejala pembusukan ubi.
Pengendalian:
(1) sistem gerepyokan untuk menangkap tikus dan langsung dibunuh
(2) penyiangan dilakukan sebaik mungkin agar tidak banyak sarang tikus disekitar ubi
jalar
(3) pemasangan umpan beracun, seperti Ramortal atau Klerat.
Penyakit
1. Kudis atau Scab
Penyebab: cendawan Elsinoe batatas.
Gejala: adanya benjolan pada tangkai sereta urat daun, dan daun-daun berkerut seperti
kerupuk. Tingkat serangan yang berat menyebabkan daun tidak produktif dalam melakukan
fotosintesis sehingga hasil ubi menurun bahkan tidak menghasilkan sama sekali.
Pengendalian:
(1) pergiliran/rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup penyakit;
(2) penanaman ubi jalar bervarietas tahan penyakit kudis, seperti daya dan gedang;
(3) kultur teknik budi daya secara intensif;
(4) penggunaan bahan tanaman (bibit) yang sehat.
2. Layu fusarium
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum f. batatas.
Gejala: tanaman tampak lemas, urat daun menguning, layu, dan akhirnya mati. Cendawan
fusarium dapat bertahan selama beberapa tahun dalam tanah. Penularan penyakit dapat terjadi
melalui tanah, udara, air, dan terbawa oleh bibit.
Pengendalian:

(1) penggunaan bibit yang sehat (bebas penyakit);


(2) pergiliran /rotasi tanaman yang serasi di suatu daerah dengan tanaman yang bukan famili;
(3) penanaman jenis atau varietas ubi jalar yang tahan terhadap penyakit Fusarium.
3. Virus
Beberapa jenis virus yang ditemukan menyerang tanaman ubi jalar adalah Internal Cork,
Chlorotic Leaf Spot, Yellow Dwarf.
Gejala: pertumbuhan batang dan daun tidak normal, ukuran tanaman kecil dengan tata letak
daun bergerombol di bagian puncak, dan warna daun klorosis atau hijau kekuning-kuningan.
Pada tingkat serangan yang berat, tanaman ubi jalar tidak menghasilkan.
Pengendalian:
(1) penggunaan bibit yang sehat dan bebas virus;
(2) pergiliran/rotasi tanaman selama beberapa tahun, terutama di daerah basis
(endemis) virus;
(3) pembongkaran/eradikasi tanaman untuk dimusnahkan.
4. Penyakit Lain-lain
Penyakit-penyakit yang lain adalah, misalnya, bercak daun cercospora oleh jamur Cercospora
batatas Zimmermann, busuk basah akar dan ubi oleh jamur Rhizopus nigricans Ehrenberg,
dan klorosis daun oleh jamur Albugo ipomeae pandurata Schweinitz.
Pengendalian:
dilakukan secara terpadu, meliputi perbaikan kultur teknik budi daya, penggunaan bibit yang
sehat, sortasi dan seleksi ubi di gudang, dan penggunaan pestisida selektif.

2.5Panen dan Pasca Panen


PANEN
Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah tua. Kriteria ubi jalar matang
fisiologis, antara lain, ialah bila kandungan tepungnya sudah maksimum ditandai dengan
kadar serat yang rendah dan bila direbus rasanya enak serta tidak berair.
Penentuan waktu panen didasarkan atas umur tanaman. Jenis atau varietas ubi jalar berumur
pendek dipanen pada umur 3-3,5 bln, sedangkan varietas berumur panjang sewaktu berumur
4,5-5 bln
Tata cara panen ubi jalar melalui tahap-tahap sebagai berikut :

Tentukan pertanaman ubi jalar yang telah siap dipanen

Potong batang ubi jalar dengan menggunakan parang atau sabit, kemudian batang-

batangnya disingkirkan keluar petakan sambil dikumpulkan

Galilah guludan dengan cangkul hingga terkuak ubi-ubinya

Ambil dan kumpulkan ubi jalar di suatu tempat pengumpulan hasil

Bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel

Lakukan seleksi dan sortasi ubi berdasarkan ukuran besar dan kecil ubi secarah

terpisah dan warna kulit ubi yang seragam


3.

Masukkan ubi kedalam wadah atau karung goni, lalu angkat ketempat

penampungan hasil.
PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ubi jalar biasanya ditujukan untuk mempertahankan daya
simpan. Penyimpanan ubi jalar yang paling baik dilakukan dalam pasir atau abu.
Tata cara penyimpanan ubi jalar dalam pasir atau abu adalah sebagai berikut :
Angin-anginkan ubi yang baru dipanen di tempat yang berlantai kering selama 2-3 hari
Siapkan tempat penyimpanan berupa ruangan khusus atau gudang yang kering, sejuk, dan
peredaran udaranya baik.
Tumpukkan ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan pasir kering atau abu setebal
20cm-30cm hingga permukaan ubi tertutup.

BAB III
3.1 Kesimpulan
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya.
Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi
(karbohidrat) yang tinggi
Tanaman ubi jalar dapat beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh karena daerah
penyebaran terletak pada 30 Lintang Utara dan 30 Lintang Selatan. Indonesia yang
beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian
500 m dpl. Daerah yang paling ideal untuk mengembangkan ubi jalar adalah daerah

bersuhu antara 21C - 27C, yang mendapat sinar matahari 11 12 jam/hari,


berkelembapan udara ( RH ) 50% - 60%, dengan curah hujan 750 mm 1.500 mm per
tahun.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca
mengenai budidaya tanaman umbi jalar

DAFTAR PUSTAKA
http://ohitzujisa.blogspot.com/2012/07/makalah-ubi-jalar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar

Anda mungkin juga menyukai