PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Terdapat peninggkatan pengakuan bahwa operasi harus menunjang perusahaan dalam
mencapai suatu posisi kompetitif di pasar. Operasi hendaknya bukan sekedar wadah
menghasilkan produk dan jasa perusahaan, tetapi juga memberikan kekuatan kompetitif
bagi bisnis. Seperti dikatakan sebelumnya, realisasi ini didorong oleh semakin bertambahnya
persaingan dari manca negara, kebutuhan untuk peningkatan produktivitas, dan
peninggkatan permintaan akan kualitas.
Pencapaian keunggulan kompetitif melalui perbaiakan untuk kerja operasi membutuhkan
tangggapan srategi dalm operasi.
Orang jepang sangat terkenal dalam menggunakan opersi manufakturnya untuk menunjang
persaingan
di
pasar
dunia.
Dengan
baik, dan
merancang
kadang-kadang
dan
memproduksi
barang
Jepang telah mampumenguasai pangsa pasar dunia yang besar antara lain dalam mobil,
elektronika, dan sepeda motor. Keberhasilan ini bukanlah karena kebudayaan nasionalnya,
melainkan berkat kebulatan tekad untuk unggul di bidang operasi.
Operasi sering dipandang sebagai anak tiri dalam proses perencanaan strategic. Operasi
dikemukakan setelah dilakukan perencanaan strategic untuk pemasaran, keuangan,dan
manajemen umum. Akibatnya, kemampuan operasi tidak dipakai sebagai kekuatan bersaing
dalam bisnis. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan mengembangkan suatu strategi operasi
sebagai suatu bagian yang terpadu dari strategi bisnis dan dengan memasukkan operasi
sebagai mitra yang sederajat dalam menggembangkan dan menerapkan strategi bisnis.
Strategi organisasi yang dikenal sebagai strategi bisnis memberikan informasi yang di
perlukan untuk merancang suatu sistem produksi untuk perusahaan guna mencapai
tujuannya. Strategi juga memberikan informasi untuk semua fungsi lain di dalam organisasi
untuk mendukung sistem produksi dalam menjalankan tugasnya.
Schroeder, Anderson, dan Cleveland (1986) mendefisikan bahwa strategi opersi terdiri dari
empat komponen :mis, tujuan, keunggulan khusus, dan kebijakan. Keempat komponen ini
membantu menegaskan tujuan apa yang dicapai dan bagaimana akan mencapai tujuan itu.
Hasil strategi akan membantu mengarahkan dalam pengambilan keputusan pada seluruh
tahap operasi.Definisi lain telah diberikan oleh Hayes dan Wheelwright (1984) yang
mendefinisikan strategi operasi sebagai suatu pola yang konsisten dalam keputusan operasi.
Sementara itu Hayes dan Wheelwright member tekanan pada hasil dari strategi operasi
sebagai suatu pola yang konsisten dalam pengambilan keputusan, Schroeder juga
menekankan strategi operasi sebagai suatu yang mendahului pengambilan keputusan. Tetapi
keduanya menyetujui bahwa hasilnya adalah pola pengambilan keputusan yang konsisten.
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Desain produk dan jasa merupakan hal yang sangat penting dalam bidang
manufaktur. Desain produk dan jasa yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan
harga jual, sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara optimal. Akan tetapi, desain
produ dan jasa yang gagal mengakibatkan produk tidak terjual di pasaran. Hal ini, akan
menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desain saja, bidang lain pun akan terkena
imbasnya.
Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang sering
disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan jadwal yang
tepat. Selanjutnya segitiga aspek produk di ats dikembangkan menjadi suatu persyarataan
dalam desain, yaitu desain harus dapat dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa
hasilnya, bebas korosi, biaya rendah, serta wakwaktu yang tepat. Untuk itu dalam
mendesain suatu produk, harus mengetahui secara detail tentang fungsi fungsi dari
produk yang didesain guna mengetahui secara rinci tentang fungsi produk, dapat
dilakukan engan beberapa metode pendekatan mikro (MC, MR, Equilibrium), Linier
Programming/Dualitas, dan Manajemen Keuangan (BEP).
Produk adalah barang yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan kepada konsumennya.
Desain produk atau dalam bahasa keilmuan juga desain Produk Industri, adalah sebuah
bidang keilmuan atau profesi yang menentukan bentuk/form dari sebuah produk
manufaktur, megelola bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan
kemampuan proses produksinya pada industry yang memproduksinya.
Sebagai contoh : desianer produk mendesain kursi tidak hanya agar kursi tersebut tampak
bagus, tetapi juga agar nyaman diduduki dan mudah untuk memproduksinya.
Tujuan dasar dari segala upaya yang dilakukan oleh seorang/sebuah team desainer produk
dalam kerjanya adalah memmbuat hidup lebih nyaman dipakaii oleh orang berusia lanjut
dan mainan yang aman dimainkan dan dapat merangsang anak-anak untuk belajar adalah
contoh-contoh hasil kreasi para desainer produk yang dihasilkan dengan mempelajari
manusia pada saat melakukan aktifitasnya dalam bekerja, di rumah, ataupun di lain
tempat. Dengan mempelajari bagian bagian produk yang langsung berinteraksi denga
manusia pemakainya tersebut, diharapkan selain dapat dihasilkan produk-produk yang
aman terhadap penggunanya juga aman terhadap lingkungan.pada akhirnya dari sentuhan
seorang/team desainer produk lahirlah sebuah produk yang elegan yang membuat
masyarakat ingin membelinya.
menggabungkan
seni,
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
untuk menciptakan barang-barang tiga dimensi. Peran yang berubah ini telah
difasilitasi oleh perangkat digital yang memungkinkan para desainer untuk
berkomunikasi, memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide dalam suatu cara
yang akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.
Desainer produk dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk
membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka harus memiliki kemampuan
untuk mengelola proyek desain, dan subkontrak daerah untuk sektor lain dalam
industri desain. Estetika dianggap penting dalam Desain Produk tapi desainer
juga menangani aspek-aspek penting termasuk teknologi, ergonomi, kegunaan,
stres bahan analisis dan rekayasa.
Seperti sebagian besar bidang desain ide untuk desain produk muncul
dari suatu kebutuhan dan memiliki fungsi. Ini mengikuti metode tertentu dan
terkadang dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks seperti
asosiasi dan Telesis. Juga digunakan untuk menggambarkan produk yang
untuk
mengembangkan
produk-produk
baru
daripada
yang
lain. Dalam dunia modern ini termasuk teknologi terutama perusahaanperusahaan seperti iRobot, Google atau Nokia. Banyak desainer produk aset
strategis kepada perusahaan-perusahaan yang perlu untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif dalam inovasi.
Merancang
produk
jasa
merupakan
tantangan
karena
jasa
pada
kedua
adalah
memodulerkan
produk
sehingga
jasa
adalah
mengidentifikasi
membagi
bagian-bagian
jasa
menjadi
yang
bagian-bagian
menyebabkan
kecil.
otomatisasi
Dan
atau
merupakan standar kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi komponen
yang akan dipakai dalam proses produksi.
Kartu stok (Bill of Materials ) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen
dengan uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk
memproduksi
suatu
barang.
BOM
merupakan
dokumen
yang
dibuat
berdasarkan hasil desain produk dan menjadi dasar bagi manajer produksi
untuk
melaksanakan
proses
produksi,
sehingga
proses
produksi
dapat
menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang ditentukan dalam
pengembangan produk.
Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan
dokumen seperti berikut ini:
1. Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara
pengelolahan
gambaran
suatu
tiga
produk.
dimensi,
Gambaran
berupa
teknis
biasanya
gambaran
merupakan
isometrik
(yang
dengan
jenis
umum
seperti
Prudential.
Organisasi
melakukan
banyak
pilihan
dalam
pemilihan,
penetapan,
dan
Waktu
desain
yang
lebih
singkat
memungkinkan
Toyota